Oleh:
ACHMAD MULFI R.
115060700111033
I KETUT EDI S.
115060700111068
DWI PRAREGINAWATI
115060700111082
MANLY RAHMAN
115060701111005
115060701111043
SAMUEL KRESNA S.
115060707111045
2.
Keramik lantai
Keramik dinding
3.
Manfaat Produk
Sesuai dengan produk yang dihasilkan yakni keramik lantai dan keramik dinding yang
memiliki fungsi sebagai pelapis lantai ataupun dinding sehingga terlihat lebih indah dan
menarik.
4.
yaitu
terdiri
dari
Sifat semacam ini muncul karena adanya perbedaan dasar atau besar dan
kecilnya molekul penyusun clay itu sendiri. Sifat ini terdiri dari tiga bagian antara
lain :
- Plastis
- Semi Plastis
- Non Plastis
b. Warna Clay
Adanya warna clay ini disebabkan karena adanya perbedaan unsur logam
yang terkandung didalamnya, antara lain :
- Merah
- Putih
- Abu-abu
PT. Mulia Keramik Indah Raya mendatangkan clay dari daerah Bangka Belitung,
Bogor, Cikarang. Di Floor Tile 4, clay khusus didatangkan dari Belitung dengan
spesifikasi warna putih. Clay dalam industri kermaik juga disebut bahan inti yang
berfungsi juga sebagai bahan mayoritas dalam pembuatan keramik.
2. Silica Sand
Silica Sand atau pasir silica sering disebut juga dengan pasir kuarsa yang
merupakan bagian untuk penguat keramik agar keramik lebih keras dan kuat. Silica
Sand juga berfungsi untuk mengurangi susut dan menurunkan plastisitas.
Silica Sand mempunyai komposisi yang cukup besar dalam pembuatan sebuah
badan keramik karena pada pembakaran Silica Sand dengan kapur akan
menghasilkan suatu kerangka atau badan yang mempunyai titk lebur yang tinggi.
Silica Sand mempunyai struktur kimia SiO2.
3. Dolomit
Dolomit merupakan suatu batu-batuan dari pegunungan kapur yang telah
mengalami metamorfosis dari segi morfologinya. Dolomit mempunyai struktur kimia
CaCo .Mg.Co . Dolomit yang ada di Floor Tile 4 didatangkan dari daerah Pati, Jawa
3
3
Tengah.
4. U5
U5 juga berupa batuan gunung, tetapi jika dihancurkan bentuk serbuknya lebih
kasar dibanding dolomit dan warnanya coklat muda. U5 ini berasal dari Pati,
Jawa Tengah.
Selain dari bahan-bahan yang disebutkan diatas, terdapat juga bahan baku
pembantu yang digunakan dalam pembuatan keramik, antara lain:
1.
5.
2.
Air
3.
Pigmen / Stain
Proses Produksi dan Peralatan
Proses pembuatan keramik di Floor Tile 4 terdiri dari dua macam yaitu proses untuk
keramik Single Firing dan Double Firing. Untuk proses produksi Double Firing terdiri
dari tujuh proses yaitu : Body Preparation, Pressing, Biscuit Firing, Glaze Preparation,
Glaze Application, Glost Firing, Sorting & Packing. Sedangkan pada proses Single Firing,
proses produksinya tidak melalui proses Biscuit Firing tetapi langsung menuju proses
Glaze Application.
1. Body Preparation
Body Preparation adalah proses paling awal dari proses pembuatan keramik. Dalam
proses ini terjadi beberapa proses lagi yang mengolah bahan baku mentah menjadi
powder yang merupakan bahan baku dari keramik. Bahan baku mentah disini berupa
beberapa material yang kemudian diolah menjadi adonan seperti bubur yang disebut
sebagai slip. Dalam proses body preparation ini juga dipakai sejumlah mesin untuk
pembuatannya yaitu mesin grinding, miling dan drier. Selain itu dilakukan juga beberapa
pengujian laboratorium untuk mendapatkan keadaan sesuai yang diinginkan.
Turbo Blunger
untuk mengencerkan clay. Pada mesin ini material diaduk dan dicampur rata selama 2
jam. Water Glass yang digunakan hanya sekitar 2,23% dari total volume 14-20 gram/liter.
Hasil dari campuran ini adalah berupa suatu adonan yang disebut clay slip dengan
kandungan air + 35%.
Clay slip ini disaring terlebih dahulu, dengan saringan MESH 16, sebelum ditampung
di Clay Slip Tank yang ada dibawah tanah (kapasitas 18.000 liter). Setelah ditampung di
Clay Slip Tank, Clay Slip ini dialirkan melalui pipa dibantu oleh pompa wellden menuju
Miling Time Continous, untuk diolah lagi dan menjadi homogen bersama dengan hard
material yang sudah dihaluskan.
Press untuk membentuk kepadatan dan mengeluarkan udara dalam lower die
box pada saat punch turun. Besarnya tekanan yang diberikan + 30 Bar.
Press
merupakan press
yang
sebenarnya, yaitu
dilakukan untuk
memadatkan green tile yang terbentuk sehingga akan lebih kuat. Tekanan
yang diberikan lebih besar dari yang pertama, yaitu sebesar + 280 Bar.
Besarnya tekanan yang diberikan pada press tergantung pada besarnya
ukuran tile yang akan dibuat. Cetakan biscuit yang akan digunakan tidak sama dengan
ukuran tile yang sebenarnya. Ini dimaksudkan karena akan terjadi shringkage pada
Pressing
berhak
untuk
menghentikan
proses
sementara
untuk
mengkonfirmasikan ke pihak Body Preparation. Untuk green tile yang dianggap cacat
tidak langsung dibuang tetapi akan digunakan lagi sebagai powder untuk dipakai
pada Body Preparation.
3. Biscuit Firing
Proses Biscuit Firing merupakan proses pembakaran Green Tile menjadi biskuit
dengan menggunakan mesin kiln. Proses ini juga ditujukan untuk membuat biskuit tile
lebih kuat dari green tile, karena dalam pembakaran kadar air yang terdapat dalam green
tile terserap sehingga membuat biskuit tile lebih kuat dari green tile. Green Tile tidak
boleh mengandung air mekanis > 8% dari berat kering dan moisture contentnya tidak
boleh lebih dari 5,5 %. Proses Biskuit Firing ada 4 tahapan yaitu :
- Drying
- Pre Heating
- Firing
- Colding
Di FT 4 terdapat 4 mesin kiln untuk biscuit firing ini. Untuk tile single firing tidak
melewati proses ini, namun hanya proses drier saja.
Berikut ini adalah alur proses Biscuit Firing dari awal sampai selesai.
b. Pre Heating
Proses Pre Heating adalah proses dimulainya green tile akan dibakar. Proses
pre heating diperlukan karena tidak mungkin green tile langsung diberi suhu yang
sangat panas karena akan mengakibatkan green tile patah/pecah. Suhu yang digunakan
pada proses ini adalah + 800 1000 C.
c. Firing
Proses selanjutnya adalah firing. Ini merupakan hal utama dari biscuit firing. Disini
green tile dibakar dengan suhu yang paling tinggi untuk menyerap kadar air agar
berkurang sebanyak mungkin. Pada proses firing ini menggunakan suhu sebesar 1010 1058 C.
d. Colding
Colding merupakan proses kebalikan dari drying. Disini yang disemprotkan adalah
udara dingin yang berfungsi untuk menurunkan suhu tinggi yang ada pada biscuit tile.
Udara panas dihisap keluar, sebagai gantinya udara dingin dihembuskan oleh cold air
fan. Udara dingin ini akan membuat suhu biscuit tile turun menjadi 650 - 450 C.
Kemudian biscuit tile yang keluar ditaruh di storage untuk kemudian diangkut untuk
proses selanjutnya.
4. Glaze Preparation
Proses Glaze Preparation ini merupakan proses awal sebelum Glaze Application.
Proses
membuat permukaan depan tile yang bermotif atau memiliki suatu corak tertentu. Bahanbahan tersebut adalah untuk mempersiapkan engobe, glasur, dan pasta yang akan
digunakan pada proses Glaze Application. Formulasi untuk engobe, glasur, dan pasta
akan diproses di laboratorium.
Berikut ini akan digambarkan diagram alir proses pada Glaze Preparation.
berfungsi
untuk
menghubungkan dan
menyatukan antara
body
dengan glasur, diletakkan pada lapisan pertama. Selain itu, engobe juga berfungsi untuk
penahan air yang datang dari bagian belakang tile sehingga tidak tembus ke bagian
depan. Engobe ada juga yang dipakai di bawah tile yang biasa disebut E.U.T (Engobe
Under Tile). E.U.T berfungsi untuk menjaga tile agar tidak lengket pada roller kiln
dalam proses pembakaran.
Formula dasar untuk Engobe antara lain :
Sodium Feldspar
Clay
Zircobit
Kaolin
Bentoinite
Silica
Frit
Glasur / Glaze
Glasur merupakan bahan yang melapisi keramik dan sebagai warna dasar dari
keramik, serta mengatur tingkat kilapan dari keramik. Bahan untuk glasur banyak
mengandung frit. Bahan dasar frit adalah silica, sehingga tidak mudah larut dalam air.
Untuk memberi warna pada glasur, dapat dilakukan dengan mesin ball mill atau pada
tangki.
Formula dasar pada glasur antara lain :
FAB 41704
FJ 328
FAT 40477
Pasta
Pasta digunakan untuk memberikan warna pada motif yang digunakan. Pasta dibuat
dengan mesin mikronet untuk rotocolor jam, sedangkan untuk printing 2 jam.
Formula dasar dalam pembuatan pasta antara lain :
FLT 567
PS 98
Kaolin SFF
Bentoinite
Stain / Pigmen
Inkoil / Minyak
Formula dasar tersebut tinggal ditambah zat pewarna dengan komposisi tertentu.
Ball Mill
Bagian laboratorium mempersiapkan formula dari glasur / engobe / pasta
yang akan dibuat dan memberikannya pada operator produksi untuk ditimbang. Bahanbahan yang telah ditimbang kemudian dimasukkan ke ball mill untuk digiling selama 10
13 jam. Namun proses ini dapat lebih lama bila spesifikasi belum tercapai.
Penggilingan dilakukan dengan batuan alubit seperti yang terdapat pada ball mill,
body preparation, dengan kecepatan tertentu. Kemudian dicampur dengan air sebanyak
32 % dari total berat kering material. Batu alubit berbentuk bola dengan 3 macam ukuran
kecil (25 %), sedang (50%), dan besar (75 %). Pada FT 4 terdapat 23 buah ball mill
dengan spesifikasi:
viskositas, residu, dan warna untuk pasta), maka ditransfer ke tangki storage
menggunakan pompa (wellden pump) yang menggunakan tenaga angin serta selang
yang panjang. Ball mill dibersihkan setelah pemakaian. Untuk glasur 2 6 kali
pemakaian, engobe 4 8 kali, dan pasta 6 10 kali.
Pengecekan
Pengecekan yang dilakukan untuk
pasta meliputi
Untuk E.U.T
Untuk Pasta
proses
kerja
Glaze
Preparation
setelah
Color
Surface
Pengecekan surface atau cacat permukaan dilakukan dengan kasat mata, misalnya cacat
pinhole (lubang jarum).
Glossiness
Autoclaf
mempunyai ketahanan cuaca yang baik. Ini dilakukan dengan alat autoclave. Alat ini
untuk menguji cacat retak rambut (crazing).
5. Glaze Application
Proses
glaze
application
ini
merupakan
proses
pengaplikasian
produk melainkan hanya pelaporan jika terjadi defect yang terlalu fatal untuk mencegah
terjadinya lagi untuk produk selanjutnya.
Berikut adalah gambar diagram alir untuk Sorting and Packing