WAHAM
A. Definisi
Gangguan
alam
perasaan,
ditandai
dengan
syndrome
depresi
2. Teori Biologi
Karena adanya beberapa kekuatan/pengaruh dari beberapa penyakit
keluarga yang mempunyai gejala yang sama.
3. Teori Dinamika Keluarga
Karena orang tua yang terlalu pemarah, menuntut dan kaku, tidak
percaya pada diri sendiri, mudah tersinggung.
Rentang respon neurologist :
Respon adaptif
Pikiran logis
Persepsi akurat
Emosi
konsisten dengan
pengalaman
Perilaku cocok
Pikiran kadang
terganggu
Ilusi
Reaksi
emosional berlebih
Perilaku ganjil
Menarik diri
Respon maladaptif
Kelainan
pikiran/ delusi
Halusinasi
Delusi
Ketidakmampu
an untuk mengalami
emosi
Isolasi sosial
C. Psikopatologi Waham
Seseorang yang merasa terancam dengan orang lain, atau dirinya
sendiri mempunyai pengalaman kecemasan dan timbul perasaan bahwa
sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi dan menyangkal ancaman
tersebut, terhadap persepsi diri atau objek realita melalui manifestasi, kesan
terhadap suatu kejadian atau suatu keadaan dilanjutkan dengan memproyeksi
pikiran dan perasaannya ke lingkungan, sehingga pikiran, perasaan
keinginannya yang negatif dan tidak dapat diterima akan datang dari luar
dirinya, akibatnya orang tersebut berusaha untuk memberi alasan atau rasional
tentang interprestasi perangai (dirinya sendiri/ terhadap realitas dirinya sendiri
dan orang lain).
D. Manifestasi Klinis
1. Yakin bahwa pikirannya bertanggung jawab terhadap kejadian/bencana.
2. Berpikir bahwa dirinya mendapat kekuatan super dari yang maha kuasa.
3. Curiga, pemarah, takut, ditunjukkan pada lingkungan atau orang lain.
4. Perhatian menurun, sulit berkonsentrasi pada aktivitas sederhana/kejadian
Perubahan isi
pikir: waham
G.
b.
c.
Data objektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup
Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan isi pikir : waham
b.
I.
Rencana Keperawatan
1.
b)
c)
b)
c)
Hubungkan
kebutuhan
yang
tidak
terpenuhi
dan
timbulnya waham.
d)
e)
Tujuan umum :
Pasien bisa mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
b Tujuan khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
a)
Beri
penjelasan
kepada
klien
tentang
Tindakan :
a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)
b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga
dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.
2) Klien dapat melakukan jadwal kegiatan harian.
Tindakan :
a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien
b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis
c) Klien dapat melakukan kegiatan berdasarkan jadwal kegiatan harian.
3) Klien dapat melatih kemampuan kedua yang dipilih
Tindakan :
a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b) Melatih kemampuan kedua yang dimiliki klien
c) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
d) Beri pujian atas keberhasilan klien
4) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian
Tindakan :
a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien
b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis
c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz R, dkk. 2003 Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr
Amino Gondoutomo. Keliat Budi A.
Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta: EGC. 1999
Tim Direktorat Keswa. 2000Standart asuhan keperawatan kesehatanberika
jiwa. Edisi 1. Bandung: RSJP.
Townsend M.C. . 1998. Diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri;
pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta: EGC.
Pelatihan asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa. 20 22 Novembr
2004. Semarang.