EPIFORA
Disusun oleh :
Tita Wisata & Rofwiun
Pembimbing :
Dr. Ratna Muslimah, Sp. M
PENDAHULUAN :
Sistem lakrimal terdiri dari struktur-struktur
yang terlibat dalam produksi dan drainase
air mata.
Komponen sekresi terdiri atas kelenjar yang
menghasilkan berbagai unsur pembentuk
cairan air mata, yang disebarkan diatas
permukaan mata oleh kedipan mata.
Sistem Lakrimasi
--- Anatomi Sistem Lakrimasi--
--- Sistem Sekresi Air Mata--Permukaan mata dijaga tetap lembab oleh
kelenjar lakrimalis. Sekresi air mata/ hari
diperkirakan berjumlah 0,751,1gram.
Volume terbesar air mata dihasilkan oleh
kelenjar air mata utama yang terletak di
fosa lakrimalis di kuadran temporal atas
orbita.
Sistem
ekskresi
terdiri
atas
punctum,
kanalikuli,
sakus
lakrimal,
dan
duktus
nasolakrimal.
Punctum ini berfungsi menghantar air mata ke
bawah melalui kanalikuli terkait ke sakus
lakrimalis.
Setiap berkedip, palpebra menutup mirip
dengan risleting,
menyebabkan air mata
secara
merata
di
atas
kornea,
dan
menyalurkannya ke dalam sistem ekskresi
pada aspek medial palpebra.
Epifora :
DEFINISI EPIFORA
Epifora
umumnya
dikenal
sebagai
berlebihnya pengeluaran air mata, ini terjadi
ketika mata tidak dapat mengeksresikan
produksi air mata yang cukup cepat.
Etiologi :
Berikut ini adalah beberapa kondisi umum yang
dapat menyebabkan epifora:
Infeksi mata
Scratch atau goresan pada mata
Penyumbatan dalam sistem drainase air mata
Posisi kelopak mata yang tidak benar atau jarang berkedip
Permukaan mata kering
Iritasi mata dari berbagai penyebab, seperti angin atau
asap
Kongenital glaukoma (glaukoma yang terjadi pada bayi)
Reaksi alergi
Melihat komputer atau membaca terlalu lama
Penatalaksanaan :
Bells palsy
Definisi :
Etiologi :
Bells palsy
merupakan paresis
nervus fasialis perifer
yang penyebabnya
tidak diketahui
(idiopatik) dan bersifat
akut.
Bells palsy
Patofisiologi :
Manifestasi klinik :
1.
2.
3.
4.
Bersifat unilateral
Pada sisi wajah yang
terkena, ekspresi akan
menghilang sehingga
lipatan nasolabialis
akan menghilang,
sudut mulut menurun
lagoftalmus
Kedipan mata yang
berkurang
Bells palsy
Diagnosis :
Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan neurologis Nervus VII (mengerutkan
dahi, memejamkan mata, tersenyum, bersiul dll).
Pemeriksaan penunjang :
Dapat menggunakan SKALA UGO FISCH
Dakriosistitis
Definisi :
Dakriosistitis adalah
peradangan pada
sakus lakrimalis akibat
adanya obstruksi pada
duktus nasolakrimalis.
Etiologi :
Dakriosistitis
Patofisiologi :
Gejala Klinik :
1.
2.
3.
Dakriosistitis
Pemeriksaan Penunjang :
Dakriostenosis
Definisi :
Etiologi :
1.
Dakriostenosis adalah
penyumbatan duktus
nasolakrimalis
(saluran yang
mengalirkan air mata
ke hidung).
2.
Kongenital :
Agenesis pungtum
dan kanalikuli
Obstruksi duktus
nasolakrimal
Didapat:
Abnormalitas pungtum
Sumbatan Kanalikuli
Sumbatan duktus
nasolakrimal
Dakriostenosis
Patofisiologi :
Kongenital :
Agenesis pungtum dan kanalikuli
Terdapat membran yang memblok katup Hasner yang menutupi
duktus nasolakrimal pada hidung
1.
Didapatkan :
Abnormalitas pungtum : pungtum yang mengalami malformasi atau
tersumbat oleh bagian lain disekitar punctum
2.
3.
Dakriostenosis
Manifestasi klinis :
1.
2.
Anak-anak :
mata berair, penimbunan sekret mukoid, atau
mukopurulen
Dewasa :
Epifora, discharge mucus atau mukopurulen,
eritema atau maserasi pada kulit palpebra
inferior, Biasanya unilateral, namun kadang
bilateral, eritema dan iritasi ringan pada
konjungtiva
Dakriostenosis
Pemeriksaan Penunjamg :
1. Test Anel
2. Test Fluoresen
Dakriostenosis
Pemeriksaan Penunjamg :
3.
4.
RINGKASAN
Terima Kasih