Kalium
Kalium
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen.
C. Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang dipakai adalah daun sukun (Artocorpus altilis) yang
diperoleh dari Jalan Wonodri Sendang Raya No. 2A Semarang yang diambil
secara acak dari satu pohon sebanyak 10 lembar daun sukun tua. Daun sukun
dibuang tulang daunnya kemudian dicuci bersih setelah itu dipotong kecilkecil. Sampel daun sukun diberi 2 perlakuan yaitu direbus dan diabukan. Daun
18
19
sukun yang direbus terdiri dari daun sukun segar dan kering. Kadar kalium
pada daun sukun ditetapkan dengan metode SSA.
D. Kerangka Konsep
Daun sukun segar
Kadar kalium
2. Variabel terikat
: Kadar kalium.
F. Hipotesa
Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Ho : Tidak ada perbedaan kadar kalium pada larutan daun sukun segar dan
kering.
Ha : Ada perbedaan kadar kalium pada larutan daun sukun segar dan kering.
20
Kadar Kalium
Segar (A)
Kering (B)
Abu (C)
A1
B1
C1
A2
B2
C2
I. Prosedur Kerja
1. Persiapan sampel
a. Larutan daun sukun segar
Daun sukun dibuang tulang daunnya kemudian dicuci bersih
setelah itu dipotong kecil-kecil. Ditimbang dengan saksama sampel 5
21
gram daun sukun segar dimasukkan dalam 500 ml air mendidih dan
dididihkan selama 15 menit, kemudian didinginkan, dan dimasukkan
labu ukur 500 ml dan ditepatkan dengan aquades sampai tanda batas
dan disaring, diambil filtrat untuk analisa kualitatif dan kuantitatif
kalium.
b. Larutan daun sukun kering
Daun sukun dibuang tulang daunnya kemudian dicuci bersih
setelah itu dipotong kecil-kecil, ditimbang dengan seksama sampel 5
gram daun sukun segar kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu
105oC selama 1 jam sampai diperoleh berat konstan kemudian
dimasukkan dalam beker glass yang sudah berisi air mendidih 500 ml
dan dididihkan selama 15 menit, kemudian didinginkan, dan
dipindahkan ke dalam labu ukur 500 ml dan ditambahkan aquades
sampai tanda batas dan disaring.
c. Daun sukun yang diabukan
Daun sukun segar diblender sampai halus, ditimbang seksama
5 gram kemudian dibakar sampai menjadi arang lalu dimasukkan
dalam muffle pada suhu 540oC selama 8 jam dan diabukan, abu
dimasukkan dalam labu ukur 50 ml kemudian ditambah sedikit
aquades, ditambah 3 ml HNO3 pekat dan ditepatkan dengan aquades
sampai tanda batas dan disaring, diambil filtrat untuk analisa kualitatif
kalium, kemudian dilanjutkan uji kuantitatif kalium dengan metode
SSA.
22
23
24
0,30 ppm, 0,40 ppm, 0,50 ppm 1,00 ppm, 2,00 ppm dan 5,0
ppm.
xbxc
Keterangan : A = Absorbansi
a = absorbansivitas molar (jika C dalam mg/l)
b = ketebalan larutan
c = konsentrasi dalam larutan
= koefisien ekstingsi molar (jika C dalam mol/l)
f. Persamaan garis lurus absorbansi baku seri kalium dan konsentrasi
baku seri kalium.
Y
y = bx = a
Absorbansi kalium
X
Baku seri kalium
Keterangan : Y = absorbansi kalium
X = konsentrasi kalium
a = titik potong (intersep)
b = lereng (slope)
g. Kadar kalium dalam sampel (mg/L)
1) Kadar kalium pada larutan daun sukun
25
mg/L =
1000
500
x kadar dalam AAS x
xp
1000
beratsampel ( gr )
1000
50
x kadar dalam AAS x
xp
1000
beratsampel ( gr )
J. Analisa Data
Data yang digunakan adalah data primer yaitu berupa hasil penetapan
kadar kalium pada daun sukun (Artocarpus altilis) segar dan kering. Data
yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel. Data diolah secara statistik
menggunakan uji Kruskal Wallis.
K. Definisi Operasional
Kalium adalah salah satu logam alkali yang sangat reaktif, mempunyai
rumus atom K, berwarna putih perak dan merupakan logam yang lunak.
Kalium mempunyai nomor atom 19, titik didih 10330 K, titik lebur 336,80 K,
dan massa jenis 0,86 gram/cm3. Kadar kalium ditetapkan dengan metode
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS).
Daun sukun segar adalah daun yang diambil dari tanaman sukun dan
masih dalam keadaan segar tanpa adanya perlakuan setelah itu. Bentuk daun
sukun menjari, besar, lebar, kaku dan berbulu halus. Warna daun disebelah
atas hijau tua mengkilap, disebelah bawah berwarna hijau pucat dan kasar.
Daun sukun mengandung beberapa zat aktif seperti asam hidrosianat,
26