Anda di halaman 1dari 8

BAB I

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

A. Manusia sebagai Makhluk Sosial


Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk
social, susila, dan religius. Tanpa ada manusia lain atau tanpa hidup bermasyarakat,
seseorang tidak dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik. Hidup dalam
hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi
social baik dalam arti positif maupun negative. Keadaan positif dan negatif ini adalah
perwujudan nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang
diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Manusia memerlukan pengertian, kasih
saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan
emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan
berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat. Imanuel
Kant mengatakan manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan.
B. Pengertian dan Komponen Ekosistem
Konsep Ekosistem
Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Roy Clapham pada tahun
1930. Ekosistem merupakan kumpulan makhluk hidup (tumbuhan, hewan, organisme
mikro) yang tinggal bersama-sama dalam suatu wilayah, saling berinteraksi
membentuk suatu kesatuan yang komplek dan dinamis. Menurut Undang-Undang
Pengelolaan Lingkungan Hidup No.23 th 1997 : Ekosistem adalah tatanan secara utuh
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas,
dan produktivitas lingkungan hidup. Setiap makhluk hidup berada dalam
lingkungannya masing-masing, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.

Lingkungan biotik yaitu semua makhluk hidup yang berada di sekeliling organisme,
dan lingkungan abiotik yaitu faktor-faktor tidak hidup seperti iklim (suhu,
kelembaban, cahaya), tanah dan garam-garam mineral yang larut dalam tanah, air,
udara dan lain-lain.

Komponen Komponen Ekosistem


Komponen Biotik
Komponen Biotik merupakan komponen ekosistem berupa makhluk hidup yang
dapat dikelompokkan berdasarkan perannya dalam rantai makanan meliputi produsen,
konsumen, dan decomposer (pengurai).
a. Produsen yaitu tumbuhan yang memiliki zat hijau daun. Produsen mampu
menangkap energy matahari melalui fotosintesis dan menyerap nutrisi dari tanah.
b. Konsumen adalah organisme yang tidak memiliki kemampuan untuk menangkap
energy matahari, tetapi mengkonsumsi tanaman dan atau hewan untuk
memperoleh energy yang digunakan untuk pertumbuhan dan kegiatan.
Herbivora hanya makan tumbuh-tumbuhan, seperti rusa yang merumput di

padang rumput lembah Columbia.


Omnivora makan baik tumbuhan dan binatang, seperti beruang hitam
Karnivora hanya makan binatang, seperti elang ekor merah atau barat ular

berbisa
c. Dekomposer (pengurai), yaitu organisme yang memperoleh energy dengan cara
menguraikan bahan organic mati (detritus), menyerap sebagian hasil penguraian
dan melepaskan unsur-unsur dan senyawa yang pada gilirannya diperlukan oleh
tumbuh-tumbuhan.
Komponen Abiotik
a. Iklim

Iklim ditentukan oleh berbagai factor yang berinteraksi seperti cahaya


matahari, curah hujan, suhu dan pola angina yang terjadi di suatu daerah, dan
merupakan komponen abiotic yang paling penting dari ekosistem.
b. Cahaya
Energi cahaya (cahaya matahari) adalah sumber energy utama dari ha,pir
semua ekosistem termasuk ekosistem air tawar. Cahaya adalah energy yang
digunakan oleh tumbuhan hijau (yang mengandung butir hijau daun) untuk proses
fotosintesis yaitu suatu proses pembentukan zat organic dan zat anorganik.
c. Suhu
Suhu suatu perairan menggambarkan panas yang terdistribusi pada suatu
volume tertentu di perairan itu. Matahari merupakan sumber panas utama untuk
perairan. Suhu air dipengaruhi oleh beberapa factor seperti ketinggian tempat,
suhu udara, dan iklim. Suhu sebagai salah satu factor penentu dalam ekosistem
perairan sangat berpengaruh terhadap penyebaran spesies, karena setiap spesies
memiliki kisaran toleransi terhadap suhu yang berbeda-beda.
Binatang-binatang, dapat dibedakan antara yang ectothermic (berdarah
dingin atau poikilothermic misalnya katak dan kadal) dan binatang-binatang
yang endotermis (berdarah panas atau homothermic misalnya tikus dan kelinci).

d. Air
Air merupakan habitat tumbuhan dan binatang akuatik. Air adalah penting
bagi makhluk hidup dan semua organisme bergantung padanya untuk bertahan
hidup. Tumbuhan dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok menurut keperluan air
mereka :
Hydrophyte adalah tumbuhan yang tumbuh dan berkembang dalam air

misalnya teratai.
Mesofit adalh tumbuhan dengan persyaratan-persyaratan air sedang,

contoh bunga mawar.


Xerofita adalh tumbuhan yang berkembang dalam lingkungan-lingkungan
kering dimana mereka sering kali mengalami kekurangan air misalnya

kaktus dan tumbuhan sukulenta.


e. Udara di atmosfer
Udara yang paling penting yang digunakan oleh tumbuhan dan binatang
adalah oksigen, gas CO2 dan Nitrogen.
Oksigen. Oksigen digunakan oleh semua organisma-organisma yang hidup

selama pernapasan.
Karbon dioksida. Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan hijau selama

fotosintesis.
Nitrogen. Nitrogen bebas tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh
tumbuhan dan hewan. Hanya beberapa makhluk hidup prokariotik (bakteri
dan ganggang biru) yang mampu mengikat N2 bebas dari atmosfer.

f. Tanah (faktor edefik)


Tanah berkembang dari bahan induk bagian atas dan merupakan campuran
dari komponen komponen biotik dan komponen abiotik. Tanah liat adalah suatu
campuarn dari partikel partikel pasir dan tanah liat. Tanah berpasir mempunyai
aerasi yang bagus, air yang berlebihan dialirkan dengan cepat, dan mudah untuk
ditanami. Tanah liat adalah cocok untuk pertumbuhan tanaman karena kaya akan
mineral, tetapi sirkulasi udaranya jelek.
Tanah memiliki banyak fungsi penting dalam ekosistem. Tanah menyediakan
unsur hara bagi tumbuhan, dan menyediakan habitat penting bagi organisme
tanah. Tanah adalah penghubung yang penting antara komponen biotik dan abiotik
dari ekosistem padang rumput.
C. Hubungan Timbal Balik Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Berdasarkan sejarah berikutnya, ekosistem dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami, tanpa adanya
pengaruh atau campur tangan manusia. Misalnya, ekosistem gurun pasir,
ekosistem hutan tropis, ekosistem hutan gugur, ekosistem padang rumput.
2. Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia.
Misalnya, kolam, waduk, sawah, lading, dan tanam.
3. Ekosistem Suksesi, yaitu ekosistem yang merupakan haasil suksesi lingkungan
yang sebelumnya di dahului oleh kerusakan. Contoh ekosistem suksesi adalah
ekosistem gunung Anak Krakatau.
Padang rumput adalah bagian penting dari bumi yang luasnya sekitar 25% dari
permukaan bumi. Salah satu padang rumput luas yaitu savana. Savanna yang
terluas di dunia terdapat di Afrika dan di Australia.
D. Keanekaragaman Hayati
Bruce A. Wilcox dalam makalah yang dipresentasikan pada konferensi
tentang konsevasi Alam dan Sumber Daya Alam untuk Taman Nasional Dunia di

Bali pada tahun 1982 mendefinisikan keanekaragaman hayati adalah berbagai


bentuk kehidupan di semua tingkat sistem biologis, yaitu molekul (gen),
organisme, populasi, spesies, dan ekositem. Rio de Jeneiro mendefinisikan
keanekaragaman hayati sebagai variabilitas di antara organisme hidup dari semua
sumber, termasuk antara lain air darat, laut , dan ekosistem perairan. Menurut
Emil Salim keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah keadaan
beragamnya ekosistem, jenis, dan variabilitas genetika.
Selain itu keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
1) Keanekaragaman hayati primer, yaitu kemungkinan terlestarikannya
keanekaragaman hayati di hutan primer alamiah, cagar alam, dan tanaman
suaka/kebun botani, kebun binatang dan sejenisnya, 2) Keanekaragaman hayati
sekunder adalah keanekaragaman spesies/jenis yang dibudayakn oleh manusia
yang secara regular ditanam, dipelihara, dipanen, dibongkar untuk diganti dengan
yang baru, baik spesies yang sama atau spesies lain.

E. Pemanfaatan keanekaragaman Hayati


Pemanfaatan keanekaragaman hayati berbedabeda sesuai dengan karakteristik
sumber keanekaragaman hayati.
1. Keseimbangan Alam
Hutan belantara dengan satwa liar telah banyak yang berubah menjadi lahan
pertanian, pertambangan, dan perkotaan untuk manusia. Hilangnya sebagian
besar hutan dapat menyebabkan erosi dan berkurangnya oksigen di atmosfer.
2. Pertanian
Keanekaragaman gen merupakan plasma nutfah (sumber genetis) dalam
bentuk varietas liar yang hidup secara alamiah di alam. Kergaman gen sangat
penting untuk meningkatan kualitas tanaman pangan sepeti kentang, padi,
gandum dan sebagainya. Keanekaragaman hayati dapat dimanfaatkan sebagai
sumber pangan bagi manusia. Manusia menggunakan setidaknya 40.000 jenis
tanaman dan hewan sebagai sumber makanan, tempat tinggal, dan pakaian.
3. Kesehatan
Hubungan keanekargaman hayati bagi kesehatan manusia menjadi isu utama
politik internasional. Keanekaragaman hayati juga dikenal memiliki peran
penting dalam mengurangi risiko bencana, dan bantuan pasca-bencana dan
upaya pemulihan. Salah satu masalah kesehatan utama yang berkaitan dengan
keanekaragaman hayati adalah bahwa penemuan obat dan ketersediaan
sumberdaya obat.

1. Ekosistem dibagi menjadi 2 komponen uitama yaitu:


a. Biotk dan Abiotik
b. Iklim dan Suhu
c. Organic dan Anorganik
d. Air dan Udara
2. Ekosistem dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Keseimbangan Alam, Kesehatan, Pertanian
b. Herbivore, Omnivora, Karnivora
c. Alami, Buatan, Suksesi
d. Hayati, Nabati, Abiotik

Anda mungkin juga menyukai