Anda di halaman 1dari 27

TEORI KONSUMSI ISLAMI

TEORI KONSUMSI
Manusia merupakan mahluk rasional
selalu mengalokasikan sumberdaya yang
dimiliki untuk memenuhi kebutuhannya.
Keputusan tentang alokasi sumberdaya ini
melahirkan fungsi permintaan, dimana
manusia diasumsikan bertujuan untuk
memperoleh kepuasan maksimal dalam
berkonsumsi (utility).
Konsumsi dibatasi oleh kemaampuan
anggaran yang dimiliki.

Asumsi rasional tidak dapat diterima dalam


konsep islam, sebab dalam berkonsumsi
selalu memperhatikan orang lain.
Dalam sebuah Hadist dinyatakan bahwa
setiap muslim wajib membagikan makanan
kepada tetangganya yang marasakan bau
dari makanan yang dimasaknya.
Diharamkan bagi muslim hidup dalam
keadaan serba berkelebihan sementara ada
tetangganya yang menderita kelaparan.

MASLAHAH DALAM KONSUMSI


Asumsi :
1. Konsumen muslim cenderung memilih barang
dan jasa yang memberikan maslahah maksimum.
2. Konsumen berusaha meningkatkan maslahah
yang diperolehnya.
3. Ada keyakinan bahwa terdapat kehidupan di
akhirat yang memiliki pengaruh terhadap
konsumsi.
4. Kandungan Maslahah adalah manfaat dan
berkah.

Konsumen merasakan mendapatkan manfaat dari


kegiatan konsumsinya berupa pemenuhan
kebutuhan fisik atau psikis, disisi lain diperoleh
berkah karena mengkonsumsi barang yang halal.
Kehalalan dari barang konsumsi ini mendatangkan
berkah karena memperoleh pahala.
sebaliknya mengkonsumsi barang haram, tidak
memperoleh berkah karena mendatangkan dosa
(berkah negatif).

KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

Kebutuhan merupakan segala sesuatu yang harus


dipenuhi agar suatu barang berfungsi sempurna.
Keinginan terkait denga hasrat yang menambah
kepuasan atau manfaat psikis selain manfaat lainnya.
Islam tidak melarang manusia untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginannya selama pemenuhan
tersebut martabat manusia meningkat.

Semua yang diciptakan Allah swt di bumi


ini dihajatkan untuk manusia, dan
diperintahkan untuk mengkonsumsi
barang yang halal dan yang baik serta
tidak berlebihan
Manusia dibolehkan untuk memenuhi
bebutuhan dan keinginannya selama
mempu mendapat mashlahah tidak
mendatangkan mudharat.

MASLAHAH DAN KEPUASAN

Maslahah suatu barang terdiri atas manpaat


dan berkah. Manfaat adalah sama dengan
kepuasan.
Bagi konsumen yang mengkonsumsi barang
dan jasa yang haram hanya memperoleh
manfaat namun tidak memperoleh berkah.
Bagi konsumen yang mengkonsumsi barang
halal, selain mendapat manfaat juga
mendapatkan berkah dan mashlahah yang
ditrima konsumen

Kepuasan merupakan akibat terpenuhinya


keinginan, sedangkan mashlahah akibat dari
terpenuhunya kebutuhan atau fitrah.
Misalnya seseorang mengkonsumsi jamu untuk
mendapatkan tubuh yang sehat, maka ia
mendapatkan maslahah fisik yaitu kesehatan, jika
rasa obat jamu itu dia sukai maka konsumen
tersebut merasakan mashlahah sekaligus
kepuasan. Namun jika konsumen tidak menyukai
rasa jamu tersebut maka ia mendapatkan
mashlahah meskipun tidak memperoleh kepuasan.

MASHLAHAH DAN NILAI-NILAI EKONOMI ISLAM


Islam menuntut adanya keseimbangan antara
perinsip dan nilai islam diterapkan secara bersamasama.
Penerapan prinsip ekonomi tanpa diikuti oleh
pelaksanaan niali-nilai islam hanya akan
mendapatkan manfaat (mashlhah duniawi).
Sedangkan pelaksanaan prinsip dan nilai islam
secara bersama-sama dalam kegiatan muammalah
akan melahirkan manfaat dan berkah (mashlahah
dunia akhirat.

PENENTUAN DAN PENGUKURAN MASHLAHAH


BAGI KONSUMEN
Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa setiap perbuatan
(kebaikan dan keburukan) akan dibalas dengan
imbalan yang setimpal (pahala dan siksa) yang
setimpal pula meskipun perbuatan itu sangat kecil
bahkan sekecil biji sawi.
Berkah yang diterima oleh seseorang berkaitan
dengan frekwensi kegiatan yang dilakukan. Semakin
tinggi kegiatan yang bermashlahah maka semakin
besar pula berkah yang akan diterima oleh pelaku
ekonomi (konsumen dan produsen).

Dengan demikian maka mashlahah yang diterima


merupakan perkalian antara pahala dan frekwensi
kegiatan tersebut.
Dalam hal konsumsi besarnya berkah yang diterima
konsumen tergantung pada frekwensi konsumsinya,
semakin banyak barang halal-thayyib yg dikonsumsi
maka semakin besar pula berkah yang diterima.
A.
Formulasi Mashlahah:
Mashlahah terkandung unsur manfaat dan berkah
M=F+B
dimana
M = Mashlahah
F = Manfaat
B = Berkah

Berkah merupakan interaksi antara manfaat dan


pahala sehingga :
B = (F)(P) dimana P adalah Pahala
Pahala Total adalah :
P = P
dimana = frekwensi kegiatan dan
P = pahala pet unit.
Jadi berkah B = P..p
Maka Maslahan M = F + F p
Atau

M = F (1+ p)

Dari formulasi di atas dapa diketahui


bahwa : Jika pahala suatu kegiatan tidak
ada (konsumsi barang haram atau halal
tapi berlebihan) maka mashlahah yang
diperoleh konsumen hanya manfaat yang
dirasakan di dunia saja . Misalnya orng
bermain lotre hanya mendapa manfaat
dunia saja.

B. Pengukuran Maslahah konsumen


konsumsi dibedakan jadi 2 (dua)
1. Konsumsi untuk ibadah (sedekah, wakaf)
2. Konsumsi untuk memenuhi kebutuhan semata.
. Konsumsi ibadah adalah menggunakan harta di
jalan Allah dengan imbalan senilai 700 unit
. Setiap kali menkjalankan amal ibadah mendapat
pahala yang sama yaitu tujuh ratus kali lipat
. Besarnya berkah yang diterima tergantng pada
besarnya pahala dan mashlahah yang
ditimbulkan

MASHLAHAH ATAS IBADAH MAHDHAH (AMAL SHAlEH)


Yaitu ibadah yang tidak secara langsung terkait dengan
kemanfaatan di dunia bagi pelakunya.
1. Mashlahah dari belanja di jalan AllaH swt
Frekwensi
Kegiatan

Pahala per Unit

Maslahah =
berkah

700

700

700

14oo

700

2.100

700

2.800

700

3.500

700

4.200

7
8

700
700

4.900
5.600

2. Konsumsi untuk kepentingan duniawi yang diniatkan


untuk beribadah kepada Allah
Mashlahah mengkonsumsi barang tertentu yang halal
dengan niat Ibadah
Frek
Kegiat
an

Manfaat
(F)

Pahala /
unit (P)

Total
Berkah
Pahala
(2x4)
(1x3)

Mashlahah
M=F+B

10

27

27

270

280

18

27

54

972

990

24

27

81

1944

1968

28

27

108

3024

3052

30

27

135

4050

4080

32

27

162

5184

5216

7
8

32
30

27
27

189
216

6048
6480

6080
6510

Konsumsi terhadap Barang Yang Dihahalkan atau


Mubah yang ditujukan untuk hal yang benar dapat
dinilai sebagai ibadah dan mendapatkan berkah
Membeli ES Krim Yang Halal Dengan Niat Ibadah
Frek.
Manfaat
Kegiatan

Pah150a
la / unit

Total
Pahala

Berkah

Mashlah
ah

40

40

80

75

150

225

105

315

420

130

520

650

148

740

888

163

978

1.141

7
8

163
150

1
1

7
8

1.141
1.200

1.304
1.350

Dari Maslahah Membeli ES Krim Yang Halal Tanpa Niat


Ibadah
Frek.
Manfaat
Kegiatan

Pah150a
la / unit

Total
Pahala

Berkah

Mashlah
ah

40

40

75

75

105

105

130

130

148

148

163

163

7
8

163
150

0
0

0
0

0
0

163
150

Dari tabel tersebut trlihat bahwa


mashlahah yang muncul dari
kegiatan yng dilakukan adalah
sebesar manfaat yang dirasakan
oleh yang melakukan hal tersebut.
Hal ini disebabkan karena kegiatan
tersebut tidak dilandasi niat ibadah
kepada Allah swt
Bagaimana jika seseorang
melakukan kegiatan haram

Mashlahah dari Konsumsi Barang/jasa Haram

Frek
M8anfaa
Kegiatan t

Pa47hal
a / unit

Total
Pahala

-8erkah

Mashlah
ah

14

-1

-1

-14

26

-1

-2

-52

-26

36

-1

-3

-108

-72

44

-1

-4

-176

-132

48

-1

-5

240

-192

50

-1

-6

-300

-250

7
8

50
47

-1
-1

-7
-8

-329
-376

-300
-329

Perbuatan Haram menimbulkan Dosa


dan hukuman bagi pelakunya dan
dikenakan dosa sebesar (-1)

Anda mungkin juga menyukai