No. Uji : 14
Halaman :
I. REFERENSI
1. ASTM C.231-95, Standard Test Method for Air Content of Freshly Mixed
Concrete by the Pressure Method.
2. SNI 1728-1989 ,Pengujian kadar udara beton segar.
II.TUJUAN UMUM
Menentukan kandungan udara dalam beton segar hasil rancangan menggunakan alat
Air Meter Concrete.
III.
DASAR TEORI
Dengan pengujian kadar udara dapat diketahui hubungan antara kadar udara
yang dikandung beton segar dengan sifat beton setelah mengeras terutama sifat
daya tembus dan daya serap beton keras.
Daya tembus permeabilitas adalah kemudahan air mengalir, sedangkan daya
serap adalah kemampuan beton untuk mengikat air kedalam pori-pori. Untuk
bangunan-bangunan seperti bendungan, pelabuhan, dan sebagainya, sifat daya
tembus dari beton merupakan persyaratan yang penting. Dalam hal ini kerusakan
beton oleh air agresif, sangat berkaitan dengan rongga-rongga dalam beton itu
sendiri. Sesuai dengan peraturan ACI 211.1 - 91 mensyaratkan kadar udara nominal
adalah 0 2 %.
Untuk
udara dalam beton
menentukan
kadar udara (%)= H1-H2
rumus
125
dapat
kadar
digunakan
No. Uji : 14
Halaman :
Keterangan :
H1 = Penurunan permukaan air pada tabung setelah tabung diberi tekanan udara (%)
H2 = Bacaan air setelah katup udara yang ada di leher bejana/tabung dibuka dalam
waktu 5 detik.(%)
IV.
Nama
Alat
Gambar
Keterangan
Sesuai BS 1881 Part 2,
lengkap dengan batang
1.
Air Meter
Concrete
2.
Pompa
3.
Palu
Untuk mengetuk-ngetuk
bejana
Untuk mengeluarkan
4.
Kawat
gelembung yang
terperangkap
126
5.
Stopwatch
No. Uji : 14
Halaman :
2. Bahan
Beton segar langsung dari mesin pengaduk.
V. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Masukkan campuran beton ke dalam bejana dan ratakan permukaan bejana
tersebut lalu taruh pelat diatas bejana.
3. Dalam memasukan adukan beton, haruslah dibuat 3 lapis dimana tiap lapis
ditumbuk 25 kali secara merata dengan tongkat penumbuk.
4. Letakan plat/piringan logam di atas permukaan beton dalam bejana tersebut
5. Pasang tutup air meter, kemudian kencangkan kunci/klemnya.Cara
mengencangkan klem harus bersama-sama untuk setiap klem yang saling
berhadapan (bersebrangan).
6. Buka tutup dari bagian atas penutup air meter ini, dimana pada tutup ini ada
manometernya dan buka kran air yang ada dibagian bawah tutup air meter ini.
127
No. Uji : 14
Halaman :
7. Isikan air dengan corong dari bagian atas tutup bejana perlahan-lahan, sampai air
keluar dari lengan keran, lalu keran ditutup dan pengisian air dilanjutkan sampai
kira-kira setinggi setengah leher tutup bejana.
9. Bila sudah tidak ada lagi gelembung udara yang keluar, isikan air lagi dengan
corong atau botol spuit sampai permukaan air mencapai 0% .Kemungkinan pada
penambahan air ini akan ada gelembung yang melekat pada leher bejana.
10. Jika terjadi demikian, maka dapat dikeluarkan dengan menggunakan kawat atau
alat lainnya sampai gelembung udara tersebut hilang, lalu tambahkan kembali
air sampai mencapai0%.
11. Buka tutup udara yang terdapat pada bagian atas leher tutup, kemudian tutupkan
penutup leher bejana ini dan dikencangkan.
12. Tutup katup udara di atas leher bejana ini, lalu pompakan udara ke dalam bejana
dengan
No. Uji : 14
Halaman :
13. Lalu tusuk yang ada pada leher bejana hingga tekanan manometer menunjukkan
angka ),1 MN/mm2 .
14. Setelah itu baca manometer sebagai nilai
H1
15. Kemudian tusuk yang ada pada leher bejana, tunggu 5 detik, lalu baca
manometer dan catat sebagai
VI.
H2
Perhitungan
KESIMPULAN
Kadar udara yang didapatkan sebesar 1,583% , berdasarkan perancangan /
perencanaan pencampuran beton. Berdasarkan persyaratan untuk beton normal
metoda ACI 211..1 91 maka kadar udara tersebut memenuhi.
No. Uji : 14
Halaman :
Nomor
H1
H2
H1-H2
benda uji
1.
2.
3.
(%)
1,9
1,9
1,95
Rata-rata (%)
(%)
0,3
0,35
0,35
(%)
1,6
1,55
1,6
1,583
Keterangan :
H1 = Penurunan permukaan air pada tabung
H2 = Penurunan permukaan air setelah katup udara dibuka kemudian tunggu 5 detik.
Pemeriksa
Dikerjakan
Kelompok 3 (KS-2B)
130