Bayi
2. Riwayat Antenatal
Riwayat ANC bagi ibu hamil dilakukan minimal 4 kali
-
gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan komplikasi pada ibu.
Menjamin pertumbuhan jaringan sehingga bayi baru lahir memiliki berat yang
optimal yaitu 2500 4000 gram, apabila jumlah makannya dikurangi maka berat
badan bayi yang dilahirkan menjadi lebih kecil.
3. Riwayat Natal
Bayi normal akan lahir dengan spontan dimana persalinannya dengan
bantuan his dan kekuatan ibu mengejan tidak dengan persalinan buatan seperti
vacum extrasi/forseps lama persalinan kala I premi 12 jam sedankan nutrisi jam
keadaan BBL pada menit pertama setelah kelahiran dapat menilai dengan apgar
score diantara 7 10.
Apgar Score
Tampilan
Appearance
Nilai 0
Pucat
Nilai 1
Badan
Nilai 2
merah Seluruh
tubuh
(warna kulit)
extremitas
kemerahan
Pulse
kebiruan
< 100
> 100
Perubahan minic
Bersin / batuk
jantung)
Grimance
(Reflek)
Tidak ada
menangis aktif
Activity
Lumpuh
Respitory effort
Tidak ada
Lambat
Gerakan
aktif
ekst. Flexi
tidak Menangis
teratur
keras /kuat
(Rustam Muchtar,1998:119)
2.
Volume
1 hari
60 ml / kg BB
2 hari
90 ml / kg
3 hari
120 ml / kg
4 hari
150 ml / kg
10 hari
180 ml / kg
14 hari
200 ml / kg
(Sarwono P, 1997:254)
b. Pola aktivitas/istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama. Bayi tampak semi koma
saat tidur dalam; meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata
cepat (REM); tidur sehari rata-rata 18-20 jam.
(Suryana, 1996:80)
c. Pola eliminasi
Urin tidak berwarna atau kuning pucat, dengan 6 sampai 10 popok basah per
24 jam pergerakan feses mekonium dalam 24-48 jam kelahiran.
BAB :Tinja yang berbentuk mekoneum berwarna hijau tua akan mulai keluar
dalam 24 jam pertama. Pengeluaran ini akan berlangsung sampai hari ke 2 3.
BAK :Bila kandung kencing belum kosong pada waktu lahir, kencing akan keluar
24 jam pertama, yang harus dicatat adalah frekuensi kencing berikutnya serta
warna.
(Sarwono, 2006: 256)
d. Personal Hygiene
Mata bayi dapat dibersihkan dengan air steril / garam fisiologis, hal ini perlu
dilakukan untuk menghindari infeksi mata. Muka sebaiknya diseka dengan air
steril terutama setelah minum susu. Tali pusat harus dibersihkan dan dikeringkan
setiap selesai mandi yaitu dengan membersihkan pangkal tali pusat yang ada di
perut bayi dan daerah sekitar selanjutnya ditutup dengan kasa bersih / steril. Kain
pokok harus segera diganti setiap basah karena air kencing/tinja.
(Sarwono, 2006: 257-258)
B. Data Objektif
3. Keadaan Umum
Bayi tampak semi koma saat tidur malam.
(Doenges, 2001: 567)
4. TTV
Rata-rata nadi apikal 120-160 dpm pada 4-6 jam, meningkat sampai 120 dpm
pada 12-24 jam setelah kelahiran; dapat berfluktuasi dari 70-100 dpm (tidur)
sampai 180 (menangis).
Nadi perifer mungkin lemah ( nadi kuat menunjukkan duktus arteriosus
paten); nadi brakhialis dan radialis lebih mudah dipalpasi daripada nadi femoralis
(tidak adanya nadi femoralis dan dorsalis menunjukkan koarktasi aorta).
Tekanan darah (TD) berentang dari 60-80 mmHg (sistolik) atau 40 sampai 45
mmHg (diastolik), rata-rata tekanan istirahat kira-kira 74/46 mmHg; TD paling
rendah pada usia 3 jam.
(Doenges, 2001: 567)
5. Anthropometri
Berat badan rata-rata 2500 sampai 4000 gram.
Penurunan berat badan di awal 5%-10%.
Lingkar kepala 32-37 cm.
(Doenges, 2001: 567)
6. Pemeriksaan Neurologik
Adanya reflek moro, plantar, genggaman palmar, dan Babinskis, respon reflek
bilateral/sama (reflek moro unilateral menandakan fraktur klavikula atau cedera
pleksus brakialis); gerakan bergulung sementara mungkin terlihat. Tidak adanya
kegugupan, letargi, hipotonia dan parese.
(Doenges, 2001: 567)
7.
Pemeriksaan Fisik
Kepala
: Fontanel
anterior
dan
posterior
lunak
dan
datar.
Kaput
Telinga
: Bagian telinga atas sejajar dengan bagian dalam dan luar kantus
mata (telinga tersusun rendah menunjukkan abnormalitas ginjal
atau genetik).
Mulut
Dada
Abdomen
Genetalia
Integumen
Diagnosa
Masalah I
Tujuan
: bayi tidak hipotermi dan tidak berlanjut pada trauma injury/ cold
injury
Kriteria
kemerahan
-
akral hangat
Intervensi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Intervensi :
a. Lakukan perawatan tali pusat dengan mengganti tali pusat yang basah dengan
bungkus tali pusat / kassa yang steril
Rasional : Meminimalkan potensi terjadi infeksi / perdarahan
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat
Rasional : Meminimalkan potensi terjadi infeksi / perdarahan
c. Lakukan observasi pada tali pusat selama 48 jam pertama
Rasional : Deteksi dini adanya bahaya komplikasi
d. Beri informasi kepada keluarga tentang tanda-tanda infeksi tali pusat seperti rubor,
dolor, kolor, tumor, fungsiolesa.
Rasional : Informasi yang adekuat dapat meningkatkan pengetahuan keluarga.
e. Ajarkan pada keluarga cara melakukan perawatan tali pusati pusat
Rasional : Pengetahuan yang adekuat menimbulkan sikap yang kooperatif
keluarga dalam melaksanakan tindakan.
VI. Impelentasi
Langkah pelaksanaaan dalam proses manajemen kebidanan di laksanakan oleh
bidan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Bidan melaksanakan secara
mandiri/rujuk ke fasilitas yang lebih tinggi, pelaksanaan tindakan selalu di upayakan
dalam waktu yang tepat, efektif dan berkwalitas.
(Depkes RI,1999:11)
VII. Evaluasi
Merupakan langkah akhir dari proses keperawatan yaitu untuk menilai tentang
kriteria hasil yang di capai apakah sesuai dengan tujuan atau tidak sejauh mana
tujuan dapat sesuai dengan kriteria keberhasilan dalam evaluasi ini dituliskan
catatan dengan kriteria waktu yang telah ditentukan .
Catatan perkembangan ini dituliskan dengan bentuk SOAP
S
: Subyek
Merupakan informasi yang diperoleh dari keluhan klien (Anamnese)
: Obyek
Merupakan data yang diperoleh dari pemeriksaan oleh perawat atau tenaga
kesehatan lainnya.
: Assesment
: Planning
Merupakan rencana tindakan yang dibuat sesuai dengan masalah klien
berpedoman pada tingkat keberhasilan yang telah di capai.
(Depkes RI, 1999 : 11 )