PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sangat rendah. Kaidah baca Al-quran yang benar sering juga disebut
membaca dengan Tartil, yang dimaksud Tartil adalah sesuai dengan kaidah
Tajwid dan Makharijul Huruf, atau cara melafalkan huruf demi huruf dalam
bacaan Al-quran, sedangkan yang dimaksud dengan kaidah Tajwid adalah
cara baca mana bacaan yang dipanjangkan, dipendekkan, dengung dan lain
sebagainya.
Permasalahan yang sering nampak pada siswa SD kelas tinggi,
bahwa untuk membaca dengan benar sesuai aturan (Tartil), dirasakan oleh
sebagian besar guru pada saat mengajarkan agama pada kompetensi bacaan
Al-quran masih banyak yang belum mencapai kemampuan tersebut bahkan
sekedar mmbaca biasa saja banyak siswa yang belum mampu membaca Alquran. Kenyataan seperti itulah tidak sedikit orang tua siswa, serta guru
mendorong anak untuk mendapat pelajaran khusus di tempat pendidikan non
formal antara lain Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan Al-quran (TPA),
Pengajian-pengajian dengan metode tradisional ataupun metode baca terbaru.
Masalah rendahnya kemampuan membaca Al-quran dengan benar
juga nampak pada siswa kelas V SD Negeri 27 Cakranegara Kota Mataram,
yaitu dari jumlah siswa 41 orang, sebelum penulis melakukan tindakan
penelitian terdapat klasifikasi kemampuan membaca dengan skor penilaian
guru pengajar agama antara lain:
1. Mampu membaca dengan benar (Tartil) serta bagus bacaan diberi skor
nilai 85 ke atas.
2. Mampu membaca dengan benar (Tartil), diberi skor 80.
3. Sementara Bisa membaca tapi belum sesuai kaidah Tajwid dan Makhraj
diberi skor nilai 70.
Penulis menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal 80 untuk
menyatakan siswa yang dianggap bisa membaca serta memakai kaidah
Tajwid dan makhraj, hal tersebut disesuaikan dengan Standar minimal mata
pelajaran agama yang telah ditetapkan.
Bila data tersebut kita simpulkan, bahwa secara umum semua siswa
kelas V SD Negeri 27 Cakranegara Kota Mataram tersebut bisa atau paling
tidak mengenal huruf dalam Al-quran, namun terdapat klasifikasi
kemampuan seperti diuraikan di atas, sedangkan yang dituntut pada
kompetensi dasar bacaan Al-quran yaitu bisa baca serta sesuai kaidah Tajwid
B.
Identifikasi Masalah
Pembelajaran membaca Al-quran bagi anak sangat penting
diberikan sedini mungkin, agar anak terbiasa dengan sumber pedoman hidup
yang selanjutnya berusaha untuk dipahami. Namun kenyataan tidak sedikit
usia anak SD pada kelas tinggi sekalipun, masih banyak yang belum bisa baca
Al-quran apalagi membaca dengan baik. Beberapa hal yang mungkin
menjadi faktor rendahnya kemampuan membaca Al-quran pada siswa SD,
terutama yang terjadi di kelas V SD Negeri 27 Cakranegara Kota Mataram,
antara lain :
1. Pembelajaran membaca Al-quran dengan metode tradisional, dianggap
terlalu lama bisa diserap oleh siswa.
2. Metode mengajar yang biasa dilakukan tidak memberikan motivasi untuk
belajar membaca dengan kaidah yang benar.
3. Metode lama tidak memberikan motivasi untuk sering melatih,
mengulang pelajaran yang sedang diberikan.
4. Banyak siswa beranggapan bahwa membaca Al-quran, hanya sampai
bisa membaca saja, tanpa disertai dengan bacaan yang benar sesuai
kaidah makhraj dan tajwid.
5. Masalah lain adalah masih sedikit guru yang memiliki kemampuan
dalam mengajarkan Al-quran dengan benar serta menarik perhatian dan
minat siswa.
C.
Rumusan Masalah
Bagaimana mengajarkan Al-quran dengan benar sesuai kaidah
makhraj dan Tajwid serta menghasilkan kemampuan membaca yang benar
pada siswa menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini. Peneliti
menerapkan suatu metode pembelajaran yang disebut metode Iqra, metode
baru yang khusus diperuntukkan mengajarkan baca Al-quran. Dari latar
belakang masalah yang telah dibahas sebelumnya, serta penerapan metode
Iqra dalam proses pembelajaran baca Al-quran di kelas V SD Negeri 27
Cakranegara Kota Mataram, melalui penelitian tindakan kelas ini, penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah penerapan metode Iqra dapat meningkatkan kemampuan
membaca dengan benar sesuai kaidah makraj dan tajwid (Tartil) pada
siswa kelas V SD Negeri 27 Cakranegara Kota Mataram ?
2. Apakah penerapan metode Iqra dapat meningkatkan minat belajar baca
Al-Quran pada siswa kelas V SD Negeri 27 Cakranegara Kota
Mataram?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan secara umum dari penelitian tindakan kelas ini yakni setelah
siswa mampu membaca Al-quran dengan benar, maka diharapkan membaca
Al-quran menjadi aktivias rutin yang dilakukan siswa, sebagai bagian dari
perilaku seorang muslim yang selalu berpedoman pada kitab suci Al-quran,
sehingga terbentuk generasi qurani. Adapun tujuan penelitian secara spesifik
antara lain :
1. Untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-quran dengan benar
(Tartil), sesuai dengan kaidah makhraj dan Tajwid pada siswa Kelas V
SD Negeri 27 Cakranegara Kota Mataram.
2. Untuk meningkatkan perhatian serta minat dalam membaca Al-quran
pada siswa kelas V SD Negeri 27 Cakranegara Kota Mataram.
E.
Manfaat Penelitian
3.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Membaca Al-quran
Demikianlah, kami telah mengutus kamu pada suatu umat yang sungguh
telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan kepada
mereka(Al-quran) yang kami wahyukan kepadamu, padahal mereka kafir
kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Katakanlah, Dialah Tuhanku tidak
ada tuhan selain Dia ; hanya kepada-Nya aku bertawakal dan hanya kepadaNya aku bertobat. (QS Ar-Raad :30).
Untuk kesekian kalinya Al-quran menyebutkan bahwa membaca Alquran merupakan asas tawakal, asas menghadap Zat Yang Maha Agung, dan
asas pembentukkan jiwa manusia. Fungsi Al-quran bukan hanya sebatas
untuk dibaca, lebih dari itu memperingatkan seseorang untuk mengingat hari
pembalasan dan berdialog dengan orang-orang yang masih hidup bahwa hari
pembalasan itu benar. Disamping itu berdialog dengan orang-orang yang
berakal untuk berpikir tentang hal-hal yang mereka dengar agar dapat
menjadi suatu bangsa yang dinamis, kreatif , dan berbuat banyak terhadap
bangsanya. Ini dikarenakan mereka telah memahami dan menghayati
kandungan Al-quran serta mampu menganalisis tujuan dan maksudnya.
(syaikh Muhammad Al-Ghazali,199123).
Dari uraian di atas memberikan makna pada kita beberapa hal yang
membedakan pengertian membaca Al-quran dengan membaca bacaan
lainnya. Bahwa membaca Al-quran merupakan perintah Allah disertai
dengan maknanya, agar manusia memikirkannya sebagai bentuk ketaatan
manusia pada Sang Maha Pencipta, sehingga manusia bisa berdialog dengan
hari akhir sebagai konsekuensi amal perbuatan dimuka bumi. Bila kita
simpulkan maka membaca Al-quran merupakan amal ibadah yang memiliki
nilai amat tinggi, sehubungan yang dibaca adalah bacaan yang mengandung
nilai-nilai luhur dari agama, hal tersebut dimungkinkan apabila membaca Alquran bukan semata membaca, tetapi memahami maknanya, memikirkannya
serta berusaha mengamalkannya.
Yang dimaksud dengan membaca Al-quran pada kajian teori kali ini
adalah pembelajaran membaca, melafalkan bacaan diperdengarkan dan harus
terdengar sehingga jelas bacaan huruf serta kalimat yang benar sesuai kaidah
makhraj dan tajwid, bukan membaca tanpa terdengar atau membaca Alquran dalam hati, tidak ada konsep membaca Al-quran dalam hati karena
tidak akan kedengaran makhraj dan tajwidnya. Didalam sebuah hadits
disebutkan Bacalah Al-quran dengan suara yang merdu (Al-Hadits).
Berdasarkan hadits tersebut mengisyaratkan pada kita bahwa membaca Alquran dengan suara nyaring namun dengan suara yang halus dan merdu
hukumnya sunah.
B.
Metode Iqro
Metode Iqro, sering juga disebut cara cepat membaca Al-quran.
Pada dasarnya metode iqro ini merupakan cara membaca Al-quran tanpa
mengeja, tetapi siswa atau santri langsung belajar baca satu, dua, tiga huruf,
kata, beberapa kata, atau kalimat disertai melafalkan huruf yang benar, dan
aturan Tajwid yang benar.
Pada buku Iqro, terdapat petunjuk praktis penggunaan metode Iqro,
antara lain :
1. Sistem
a. CBSA (Cara Belajar Santri Aktif) guru sebagai penyimak saja,
jangan sampai menuntun, kecuali hanya memberikan contoh pokok
pelajaran.
b. Privat. Penyimakan secara seorang demi seorang.
Catatan : Bila
klasikal,
santri
dikelompokkan
berdasarkan
2.
3.
4.
5.
BAB III
METODE PENLITIAN
A. Objek Penelitian
B.
C.
2.
b.
c.
d.
3.
D. Analisis Data
2.
3.
4.
Data Angket
Data angket yang disebarkan pada siswa diberi pertanyaanpertanyaan yang dapat dijawab dengan mencheklis ya, tidak pada
kolom sebelah kanan pernyataan. Kuisioner diberikan kepada siswa pada
tiap siklus setelah berakhirnya tindakan, baik pada pertemuan pertama
maupun pertemuan kedua. Pernyataan siswa berkaitan dengan metode
iqro, atau cara belajar baca Al-quran yang berbeda dengan cara baca
tradional, bisa direspon oleh siswa melalui jawaban pada kuisioner.
Respon siswa di prosentasekan untuk menyatakan sejauhmana antusias,
perhatian serta minat siswa terhadap baca Ar-quran.
Data Jurnal Harian
Peneliti sebagai orang yang terlibat secara aktif dalam
pelaksanaan tindakan, dan juga guru lain sebagai kolabolator
mengumpulkan data-data yang dapat dicatat, serta kejadian-kejadian
selama penelitian berlangsung kemudian bersama-sama mendeskripsikan
kejadian dari tiap siklus, sebagai metode Iqro pelengkap pendukung hasil
penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pre Test
NAMA
KKM
1.
80
2.
Firmansigit
80
3.
Abdi Maulana
80
4.
Adina Rohmana D
80
5.
Ahmad Faisal
80
6.
Ahmad Julian A
80
7.
Ari Budiono
80
8.
Basma Dwiyanti
80
9.
Cahya Amelia P
80
10.
Davina Aulia
80
11.
80
12.
Ernawati
80
NILAI
Ket
13.
Gladis Eva A
80
14.
Indra Saputra
80
15.
Irma Viani
80
16.
Lian Awlia
80
17.
M. Azka Ramnadhan
80
18.
Marsyadini Astari
80
19.
Melia Apriyani
80
20.
Moh. Daniel K
80
21.
Muhamad Rido
80
22.
Muhamad Yonil
80
23.
Muhamad Yonis
80
24.
Muhamad Yusril
80
25.
Muhammad Nazarudin
80
26.
Nurul Hidayatul H
80
27.
80
28.
Rana Saputra
80
29.
80
30.
Riska Apriani
80
31.
Sardi Yusman
80
32.
Satiardi
80
33.
Saufan Ridho
80
34.
Siti Aisyah
80
35.
Siti Soleha
80
36.
Winny Indah C
80
37.
80
38.
80
39.
Habib Afandi
80
40.
80
41.
80
Total
Rata-rata
B.
Siklus I
1. Kemampuan Membaca Al-quran Melalui Metode Iqro
Penelitian tindakan Kelas ini, tujuan yang pokok adalah
bagaimana metode iqro dalam pembelajaran dapat meningkatkan
kemampuan membaca Al-quran pada siswa kelas V SD Negeri 27
Cakranegara Kota Mataram. Penelitian dilakukan dengan memberi
tindakan dalam dua siklus, terdiri dari masing-masing dua pertemuan.
Tindakan dilaksanakan pada bulan TIDAK TAU minggu ke 2 untuk
pertemuan pertama, minggu ke 3 pertemuan kedua, selanjutnya minggu
ke 1 dan ke 2 bulan TIDAK TAU masing masing pertemuan kesatu dan
kedua di siklus ke 2.
Pada siklus I pertemuan pertama peneliti mengadakan uji
kompetensi membaca Al-quran pada salah satu surat pendek di Juz
Amma yaitu surat Al-Maun, masing-masing siswa membaca, sementara
guru menyimak untuk memberi penilaian tentang kebenaran bacaan
berkaitan dengan makhraj, tajwid, yang benar. Guru atau peneliti
menyimak dengan menyiapkan format nilai yang disediakan sebelumnya,
nilai yang didapat dikategorikan bisa membaca dengan benar tajwid dan
makhrajnya dengan rentang nilai 80 keatas, atau angka 80 merupakan
batas minimal bisa membaca dengan benar, sementara selebihnya adalah
bila siswa membaca dengan lebih bagus bacaannya.
Dari hasil Tes kompetensi membaca Al-quran tersebut
didapatkan hasil uji kompetensi membaca antara lain sebagai berikut :
Terdapat 20 siswa yang dianggap sudah bisa membaca Al-quran
dengan benar, meskipun bila dilihat nilainya rata-rata baru dianggap
batas minimal, sementara siswa yang masih belum bisa membaca dengan
benar terdapat 21 orang siswa. Data tersebut seperti terdapat pada tabel
berikut:
Tabel 4.2
Data Hasil Nilai Siklus I Pertemuan Pertama Penelitian Tindakan Kelas
Menggunakan Metode Iqra pada Siswa Kelas V 27 Cakranegara
Kota Mataram Tahun Pelajaran 2015 / 2016
No
NAMA
KKM
1.
80
2.
Firmansigit
80
3.
Abdi Maulana
80
4.
Adina Rohmana D
80
5.
Ahmad Faisal
80
6.
Ahmad Julian A
80
7.
Ari Budiono
80
8.
Basma Dwiyanti
80
9.
Cahya Amelia P
80
10.
Davina Aulia
80
11.
80
12.
Ernawati
80
13.
Gladis Eva A
80
14.
Indra Saputra
80
15.
Irma Viani
80
16.
Lian Awlia
80
17.
M. Azka Ramnadhan
80
NILAI
Ket
18.
Marsyadini Astari
80
19.
Melia Apriyani
80
20.
Moh. Daniel K
80
21.
Muhamad Rido
80
22.
Muhamad Yonil
80
23.
Muhamad Yonis
80
24.
Muhamad Yusril
80
25.
Muhammad Nazarudin
80
26.
Nurul Hidayatul H
80
27.
80
28.
Rana Saputra
80
29.
80
30.
Riska Apriani
80
31.
Sardi Yusman
80
32.
Satiardi
80
33.
Saufan Ridho
80
34.
Siti Aisyah
80
35.
Siti Soleha
80
36.
Winny Indah C
80
37.
80
38.
80
39.
Habib Afandi
80
40.
80
41.
80
Total
Rata-rata
: 75 %
Kategori
: Belum Tuntas
Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas yaitu
. %, siswa yang sudah tuntas orang dan siswa yang belum tuntas .
Orang dengan prosentase ketuntasan mencapai %, hal ini
dikategorikan belum tuntas.
Selanjutnya pada pertemuan kedua tanggal TIDAK TAU 2015,
peneliti lebih meningkatkan penggunaan metode iqro dalam
meningkatkan kemampuan membaca Al-quran pada siswa, metode iqro
sebagai metode baca Al-quran yang langsung membaca lafal huruf, kata,
serta kalimat dalam buku panduan baca Al-quran dengan lafal serta
kaidah yang benar, ternyata memberikan perubahan yang cukup
signifikan dan antusias siswa dalam membaca Al-quran.
Untuk mendapatkan hasil sejauh mana peningkatan kemampuan
membacaa Al-quran melalui metode iqro, selanjutnya pada pertemuan
kedua ini yaitu pada tanggal TIDAK TAU 2015, peneliti mengadakan tes
uji cobaa membaca Al-quran, dimana siswa masing-masing membaca
pada jilid yang sama, sementara guru menyimak serta memberi penilaian.
Hasil yang didapat ternyata memperlihat peningkatan kemampuan
membaca Al-quran pada masing masing siswa, namun masih ada
beberapa siswa yang belum mencapai standar kemampuan, sehingga bila
kita lihat peningkatan secara umum dari pertemuan pertama dan
pertemuan kedua antara lain sebagai berikut:
Nilai rata-rata pada pertemuan pertama mencapai . % dan pada
pertemuan kedua meningkat menjadi . %. Atau pada pertemuan
pertama siswa yang tuntas mencapai orang dan pada pertemuan kedua
meningkat menjadi orang. Lebih jelasnya tabel berikut akan memberi
penjelasan rinci tentang hasil uji kemampuan baca Al-quran siswa
Siklus I pada pertemuan kedua:
Tabel 4.3
Data Hasil Nilai Siklus I Pertemuan Kedua Penelitian Tindakan Kelas
Menggunakan Metode Iqra pada Siswa Kelas V 27 Cakranegara
Kota Mataram Tahun Pelajaran 2015 / 2016
No
NAMA
KKM
1.
80
2.
Firmansigit
80
3.
Abdi Maulana
80
4.
Adina Rohmana D
80
5.
Ahmad Faisal
80
6.
Ahmad Julian A
80
7.
Ari Budiono
80
8.
Basma Dwiyanti
80
9.
Cahya Amelia P
80
10.
Davina Aulia
80
11.
80
12.
Ernawati
80
13.
Gladis Eva A
80
14.
Indra Saputra
80
15.
Irma Viani
80
16.
Lian Awlia
80
17.
M. Azka Ramnadhan
80
18.
Marsyadini Astari
80
19.
Melia Apriyani
80
20.
Moh. Daniel K
80
21.
Muhamad Rido
80
NILAI
Ket
22.
Muhamad Yonil
80
23.
Muhamad Yonis
80
24.
Muhamad Yusril
80
25.
Muhammad Nazarudin
80
26.
Nurul Hidayatul H
80
27.
80
28.
Rana Saputra
80
29.
80
30.
Riska Apriani
80
31.
Sardi Yusman
80
32.
Satiardi
80
33.
Saufan Ridho
80
34.
Siti Aisyah
80
35.
Siti Soleha
80
36.
Winny Indah C
80
37.
80
38.
80
39.
Habib Afandi
80
40.
80
41.
80
Total
Rata-rata
Skor nilai rata-rata
Kategori
: Belum Tuntas
Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas yaitu
. %, siswa yang sudah tuntas orang dan siswa yang belum tuntas .
Orang dengan prosentase ketuntasan mencapai %, hal ini
dikategorikan belum tuntas.
2.
Aktivitas
memperhatikan
Jumlah Prosentase
1.
Aktivitas
guru
dalam
2.
memberi penjelasan
Aktivitas mencoba latihan membaca pada
3.
4.
masing-masing jilid
Aktivitas menyimak saat teman membaca
Mengulang kembali bacaan setelah
5.
6.
60 %
21
51 %
15
36 %
13
31 %
10
24 %
21 %
berkaitan
25
Tabel 4.5
Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Kedua
No
Aktivitas
memperhatikan
Jumlah Prosentase
1.
Aktivitas
guru
dalam
2.
memberi penjelasan
Aktivitas mencoba latihan membaca pada
3.
4.
masing-masing jilid
Aktivitas menyimak saat teman membaca
Mengulang kembali bacaan setelah
5.
6.
31
75 %
25
60 %
30
73 %
21
51 %
15
36 %
15
36 %
berkaitan
3.
Pernyataan
1.
2.
3.
4.
5.
Menjawaban
Ya
Tidak
30
11
32
31
10
35
38
C.
Siklus II
Melihat hasil yang diperoleh pada siklus I, baik mengenai hasil
kemampuan siswa dalam membaca Al-quran, aktivitas belajar siswa,
maupun minat siswa dalam membaca Al-quran dilihat dari hasil kuisioner
yang diberikan pada siswa, maka peneliti melanjutkan tindakan pembelajaran
membaca Al-quran melalui metode iqro pada siklus II yaitu melalui dua
pertemuan pada taanggal TIDAK TAU dan TIDAK TAU 2015. Pembelajaran
membaca Al-quran disampaikan dengan tujuan sesuai dengan silabus yaitu
membaca dengan harokat dan makhorijul huruf yang benar pada surt Al-Fiil.
1. Kemampuan Membaca Al-quran
Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal TIDAK
TAU 2015 peneliti mengadakan tes kemampuan membaca Al-quran
pada siswa, dengan tes baca melalui metode Iqro terhadaap siswa
sebanyak 41 siswa. Dengan stndar kemampuan minimal tetap yaitu 80,
tes dilakukan dengan memanggil siswa satu persatu membaca Al-Quran,
sementara guru mata pelajaran menyimak dan memberi penilaian.
Setelah 41 siswa kelas V SD Negeri 27 Cakranegara Kota Mataram
mengikuti tes dengan hasil tes dikumpulkan dalam daftar nilai hasil tes.
Adapun daftar nilai hasil tes pada siklus II pertemuan pertama dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.7
Data Hasil Nilai Siklus II Pertemuan Pertama Penelitian Tindakan Kelas
Menggunakan Metode Iqra pada Siswa Kelas V 27 Cakranegara
Kota Mataram Tahun Pelajaran 2015 / 2016
No
NAMA
KKM
1.
80
2.
Firmansigit
80
3.
Abdi Maulana
80
NILAI
Ket
4.
Adina Rohmana D
80
5.
Ahmad Faisal
80
6.
Ahmad Julian A
80
7.
Ari Budiono
80
8.
Basma Dwiyanti
80
9.
Cahya Amelia P
80
10.
Davina Aulia
80
11.
80
12.
Ernawati
80
13.
Gladis Eva A
80
14.
Indra Saputra
80
15.
Irma Viani
80
16.
Lian Awlia
80
17.
M. Azka Ramnadhan
80
18.
Marsyadini Astari
80
19.
Melia Apriyani
80
20.
Moh. Daniel K
80
21.
Muhamad Rido
80
22.
Muhamad Yonil
80
23.
Muhamad Yonis
80
24.
Muhamad Yusril
80
25.
Muhammad Nazarudin
80
26.
Nurul Hidayatul H
80
27.
80
28.
Rana Saputra
80
29.
80
30.
Riska Apriani
80
31.
Sardi Yusman
80
32.
Satiardi
80
33.
Saufan Ridho
80
34.
Siti Aisyah
80
35.
Siti Soleha
80
36.
Winny Indah C
80
37.
80
38.
80
39.
Habib Afandi
80
40.
80
41.
80
Total
Rata-rata
Skor nilai rata-rata
: 75 %
Kategori
: Belum Tuntas
Dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas yaitu
. %, siswa yang sudah tuntas orang dan siswa yang belum tuntas .
Orang dengan prosentase ketuntasan mencapai %, hal ini
dikategorikan belum tuntas.
Selanjutnya pada pertemuan kedua tanggal TIDAK TAU 2015,
peneliti lebih meningkatkan penggunaan metode iqro dalam
meningkatkan kemampuan membaca Al-quran pada siswa, metode iqro
sebagai metode baca Al-quran yang langsung membaca lafal huruf, kata,
serta kalimat dalam buku panduan baca Al-quran dengan lafal serta
kaidah yang benar, ternyata memberikan perubahan yang cukup
signifikan dan antusias siswa dalam membaca Al-quran.
Tabel 4.8
Data Hasil Nilai Siklus II Pertemuan Kedua Penelitian Tindakan Kelas
Menggunakan Metode Iqra pada Siswa Kelas V 27 Cakranegara
Kota Mataram Tahun Pelajaran 2015 / 2016
No
NAMA
KKM
1.
80
2.
Firmansigit
80
3.
Abdi Maulana
80
4.
Adina Rohmana D
80
5.
Ahmad Faisal
80
6.
Ahmad Julian A
80
7.
Ari Budiono
80
8.
Basma Dwiyanti
80
9.
Cahya Amelia P
80
10.
Davina Aulia
80
11.
80
12.
Ernawati
80
13.
Gladis Eva A
80
14.
Indra Saputra
80
15.
Irma Viani
80
16.
Lian Awlia
80
17.
M. Azka Ramnadhan
80
18.
Marsyadini Astari
80
19.
Melia Apriyani
80
20.
Moh. Daniel K
80
21.
Muhamad Rido
80
NILAI
Ket
22.
Muhamad Yonil
80
23.
Muhamad Yonis
80
24.
Muhamad Yusril
80
25.
Muhammad Nazarudin
80
26.
Nurul Hidayatul H
80
27.
80
28.
Rana Saputra
80
29.
80
30.
Riska Apriani
80
31.
Sardi Yusman
80
32.
Satiardi
80
33.
Saufan Ridho
80
34.
Siti Aisyah
80
35.
Siti Soleha
80
36.
Winny Indah C
80
37.
80
38.
80
39.
Habib Afandi
80
40.
80
41.
80
Total
Rata-rata
Skor nilai rata-rata
Kategori
: Tuntas
Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas yaitu
. %, siswa yang sudah tuntas orang dan siswa yang belum tuntas .
Orang dengan prosentase ketuntasan mencapai %, hal ini
dikategorikan tuntas.
2.
Aktivitas Belajar
Hasil penelitian juga mengungkapkan sejauh mana aktivitas
belajar dalam proses kegiatan pembelajaran pada siswa, aktivitas belajar
siswa sangat dipengaruhi oleh perhatian siswa terhadap proses
pembelajaran, sementara selain keterampilan memusatkan perhatian yang
dapat digunakan oleh guru, metode pembelajaran yang digunakan juga
dapat mempengaruhi aktivitas siswa dalam belajar. Melalui metode Iqro
dalam pembelajaran membaca Al-quran, aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran, sebagaimana siklus I pada tiap pertemuan observer
mengamati aktivitas belajar dan menggunakan lembar pengamatan.
Lembar pengamatan yang disiapkan terdiri dari enam poin
aktivitas yang dapat diisi oleh observer seberapa banyak siswa
melakukan aktivitas seperti terdapat pada lembar pengamatan tiap
pertemuan. Adapun hasil pengamatan observer berkaitan dengan aktivitas
belajar siswa ketika peneliti memberi tindakan menggunakan metode
Iqro pada siklus II dalam dua pertemuan yaitu tanggal 6 maret dan 13
maret 2009, maka terdapat hasil aktivitas belajar sebagaimana tertuang
dalam tabel berikut :
Tabel. 7
Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan 1
No
Aktivi tas
1.
2.
penjelasa
Aktivitas mencoba latihan membaca pada
3.
masing-masing jilid
Aktivitas menyimak saat teman membaca
4.
5.
dihadapan guru
Mencoba membaca dengan nyaring, tajwid
Jumlah
Prosentase
16
80 %
18
90 %
18
90 %
14
70 %
15
75 %
12
60 %
Jumlah
Prosentase
18
90 %
20
100 %
20
100 %
18
90 %
17
85 %
16
80 %
Tabel.8
Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan 2.
No
Aktivi tas
1.
2.
penjelasa
Aktivitas mencoba latihan membaca pada
3.
4.
masing-masing jilid
Aktivitas menyimak saat teman membaca
Mengulang kembali bacaan setelah membaca
5.
dihadapan guru
Mencoba membaca dengan nyaring, tajwid
dan makhraj yang benar disimak oleh guru dan
6.
Pernyataan
1.
2.
3.
lebih menyenangkan
Saya merasa lebih paham, membaca dengan cara baca
4.
metode Iqro
Saya akan terus belajar baca Al-quran dengan cara
5.
baca Iqro
Setelah saya bisa baca dengan baik, saya akan terus
rajin membaca Al-quran, serta akan menularkan /
mengajak pada teman-teman untuk gemar belajar
membaca
Bila kita melihat hasil data yang terdapat pada tabel. 9 diatas
memperlihatkan bahwa secara umum memperlihatkan minat baca Alquran meningkat pada siswa kelas V SD Cinta Allah 3, dengan demikian
penelitian tindakan kelas berkaitan dengan upaya meningkatkan
kemampuan baca Al-quran melalui penerapan metode baca Iqro, selain
dapat meningkatkan kemampuan, aktivitas siswa dalam proses belajar
baca Al-quran, juga dapat meningkatkan minat siswa terhadap baca Alquran.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
Menjawab
Ya
Tidak
20
19
19
20
20
A. Simpulan
B.
Saran
Dari uraian pembahasan serta kesimpulan hasil berkaitan dengan
upaya meningkat kemampuan siswa dalam membaca Al-quran melalui
metode Iqro yang peneliti lakukan, maka beberapa saran dapat disampaikan
antara lain :
1.
2.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksar
Asad Human. Prof. Metode Iqro. CV. Al Maarif. 2008
Al-quran dan Terjemahan, Departemen Agama
Arikunto, Suharsimi. 1986. Prsedur Peneletian . Jakarta: PT Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Didaktik/ Metodik Umum. 1992.
Jakarta
Harjasujana, Ahmad, 1986. Keterampilan Membaca. Jakarta : Karunika
Sudjana, Nana. 1985. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung
Remaja Rosdakarya
Sadiman, Arief S, dkk, 1986. Media Pendidikan. Pengertian Pengembangan , dan
pemanfaatannya. Jakarta : Putekom Dikbud dan CV Rajawali
Tarigan, Henry Guntur, 1986. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa
Ujer Usman, Moh. 1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda
Karya