125
Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) sebagai Target Baru dalam Terapi Kanker
sel kanker, saat ini dikembangkan terapi antikanker yang
bertujuan menghambat kerja EGFR yang disebut EGFR inhibitor. Secara farmakologis EGFR inhibitor dapat
diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu antibodi
monoklonal anti-EGFR (mAb) yang bekerja pada regio
ekstraseluler dan tirosine kinase inhibitor (TKI) yang bekerja
pada regio intraseluler.9-11 Antibodi monoklonal anti-EGFR
akan berikatan dengan reseptor-reseptor EGFR yang terdapat
pada regio ekstraseluler; akibatnya ikatan antara ligan dengan
reseptor dapat dicegah sehingga EGFR tidak dapat
teraktivasi.9,11 Beberapa contoh mAb yang saat ini sedang
dikembangkan dalam berbagai tahapan uji klinis adalah
cetuximab, abgenix, dan medarex.9 Penambahan cetuximab
pada radioterapi dapat meningkatkan angka harapan hidup
selama dua tahun pada pasien kanker leher dan kepala secara
signifikan (p=0,02).12 Tirosine kinase inhibitor akan berikatan
dan menghambat kerja domain tirosin kinase yang terdapat
pada regio intraseluler. Domain tirosin kinase berperan dalam
proses transduksi sinyal untuk pertumbuhan sel kanker. Oleh
karena itu, apabila domain tirosin kinase dihambat maka
tranduksi sinyal untuk pertumbuhan sel kanker juga dapat
dihambat.9-11 Beberapa contoh TKI yang saat ini sedang
dikembangkan dalam beberapa tahap uji klinis adalah
gefitinib, erlotinib, canertinib.9
Daftar Pustaka
1.
126
Burgess AW, Garrett TPJ. EGF receptor family extracellular domain structures and functions. In: Halley JD, Gullick WJ, editors.
MH