Anda di halaman 1dari 41

TENTIR

OSCE

EFFLORESENSI
DAN FORENSIK

Sebelum belajar
alangkah baiknya:
Wudhu

terlebih dahulu
Sholat terlebih dahulu
Berdoa terlebih dahulu
SIAPKAN MENTAL ANDA TERLEBIH
DAHULU
Jangan liat jumlah slidenya, karena
isinya hanya gambar dan beberapa
keterangan

EFFLORESENSI

Ceklis effloresensi

Distribusi lesi dan


definisi
Lokalisata

Hanya pada satu tempat/ daerah


Regioner
Di beberapa tempat ditubuh. Harus tau
diregio mana, penting soalnya ada skornya
Generalisata
Ada dibeberapa tempat ditubuh (70-90 %
tubuh. Biasanya lokalisata dahulu
Universalis
Hampir merata diseluruh tubuh

Distribution of multiple lesions


JENIS

KETERANGAN

CONTOH

Dermatoma Unilateral and lying in the distribution of


l
a single spinal afferent nerve root
/Zosterifor
m

Herpes
Zoster

Blaschkoid

Incontinens
ia pigmenti

Longitudinally oriented on the limbs

Lymphangit Lying along the distribution of a lymph vessels


ic
Truncal

Occuring on the trunk or central body

Extensor

Occuring over the dorsal extremities, overlying Psoriasis


the extensor muscles, knees or elbows

Flexor

Overlying the flexor muscles of the


extremities, the antecubital and popliteal
fossae

Atopic
dermatitis

Intertrigino

Occuring in the skin folds, where two skin

Candidiasis

Lanjutan
Localized

Confined to a single body


location

Cellulitis

Generaliz
ed

Widespread

Drug eruption, Viral


exanthem

Bilateral
symmetri
c

Occuring with mirror-image


symmetry on both sides of the
body

Vitiligo, Plaque-type
psoriasis

Universal

Involving the entire cutaneous


surface

Erythroderma, Alopesia
universalis

Karakteristik lesi
Soliter

(hanya 1 lesinya) atau


multipel (banyak)
Diskret (menyebar)/ konfluens
(berkumpul/ menyatu)
Bentuk (dijelaskan dibelakang)
Ukuran (dijelaskan dibelakang)
Batas
Menimbul/ tidak
Kering/ basah

Ukuran lesi
sebesar kepala jarum pentul
Lentikular sebesar biji jagung
Numular sebesar uang logam
Plakat lebih besar dari uang
logam
Miliar

Bentuk
ANNULAR

NUMULAR

POLYCYCLIC

ARCUATE

LINEAR

RETIKULAR

SERPIGINOUS

TARGETOID

WHORLED

Arrangement of multiple
lesions
GROUPED/HERPPETIFO
RM

SCATTERED

Effloresensi dibagi 2:
lesi timbul belum ada
perubahan dari lesi awal

Primer

sudah ada perubahan


dari lesi awal, misal pecah

Sekunder

PRIMER
MAKULA

Perubahan warna
kulit, berbeda dengan
daerah disekitarnya,
merupakan lesi yang
tidak menonjol.
DK DAN DD
PENUNJANG

PAPULA

Penonjolan kulit <


0,5 cm
DK DAN DD
PENUNJANG

PLAQUE

NODULE

Penonjolan kulit > 1 cm


DD DAN DK
Penujang

Seperti papul tapi


letaknya lebih dalam, bisa
sampai subkutan
Dd dan dk
Penunjag

VESICLE DAN BULA

Vesicle penonjolan kulit


berisi cairan < 0,5 cm
Bula penonjolan kulit
berisi cairan > 1 cm
Dd dan dk
penunjang

PUSTULE

CYST

Vesikel berisi nanah


Dd dan dk
Penunjang

Ruang berdinding,
biasanya berkantung,
berisi materi cairan atau
setengah padat
Dd dan dk
Penunjang

WHEAL

Pembengkakan pada kulit,


biasanya hilang dalam
hitungan jam,mungkin
papul kecil 2-4 mm atau
lebih dari 10 mm
Dd dan dk
Penunjang

SCALE

Sebuah piring datar atau


serpihan yang timbul dari
lapisan terluar dari
stratum corneum
DD DAN DK
PENUNJANG

COMEDO

HORN

a hair follicle
infundibullum that is
dilated and plugged by
keratin and lipids
Dd dan dk
Penunjang

a conical mass of cornified


cells arising over an
abnormally differentiating
epidermis
Dd dan dk
Penunjang

SEKUNDER
EROSI

ULCER

Hilangnya epidermis tapi


tidak melampaui
epidermis (st.basalis)
Dd dan dk
Penunjang

a defect which the


epidermis and at least the
upper (papillary) dermis
has been removed
Dd dan dk
Penunjang

ATROFI

STRIAE

penurunan dalam ukuran


sel, jaringan, organ atau
bagian tubuh.
Dd dan dk
Penunjang

Linear depressions of the


skin result from changes
to the reticular collagen
that occur with rapid
stretching
Dd dan dk
Penunjang

BURROW/ KANALIKULI

SKLEROSIS

Semacam terowongan yg
dibentuk oleh Sarcoptes
scabiei
Dd dan dk
penunnjang

Dibatasi atau difus


pengerasan atau indurasi
pada kulit yang
merupakan hasil dari
fibrosis dermal. Biasanya
sulit bergerak
Dd dan dk
Penunjag

CRUST

Pengering dari eksudat


atau bekas luka
Dd dan dk
Penunjang

EXCORIATION

Hilangnya jaringan sampai


di bawah epidermis
Dd dan dk
Penunjang

FISSURE

Hilangnya kontinuitas kulit


a.k.a pecah-pecah
Dd dan dk
Penunjang

LICENIFICATION

Penebalan kulit dengan


relief kulit yang jelas
Dd an dk
Penunjang

SCAR

FURUNCLE

Hampir sama dg keloid,


tetapi ukurannya sesuai
dg ukuran luka
Dd dan dk
Penunjang

Inflammed folliclecentered nodule usually


greater than 1 cm with a
central necrotic plug and
an overlying pustule
Dd dan dk
Penunjang

ABSES

kantong yang berisi nanah


di dalam jaringan, khas
abses adanya fluktuasi
(kalo dipencet pake 1 jari,
disampingnya akan naek)
Dd dan dk
Penunjang

PURPURA

Ekstravasasi darah merah


dari pembuluh kulit ke
kulit
Dd dan dk
Penunjang

TELANGIEKTASIS

Pelebaran pembuluh
darah

untuk dd dan dk baca dulu pemicu


pada modul kulit, pasti tau dd, dk
dan pemeriksaan penunjangnya

FORENSIK

Untuk yang forensik baca aja teori dari


tentir yang dulu ya, ini langsung
kasih soal aja ya

1.

2.

3.

Sebutkan lokasi
luka tembak pada
korban sesuai
gambar ini?
Diskripsikan luka
tembak masuk
jarak dekat pada
kasus ini?
Sebutkan
perbedaan luka
tembak masuk
dan luka tembak
keluar

Jawaban
1.

2.

Untuk koordinat X yang dari garis pertengahan badan berarti


kira2 10 cm. Untuk koordinat Y misal diambil dari puting mamae
kira2 5 cm.
luka tembak masuk jarak dekat semakin dekat jarak
tembakan maka cincin luka tembakannya akan semakin besar

3.

Luka tembak masuk seperti yang sudah dijelaskan


sebelumnya kalo luka tembak masuk berarti ya yang ada
klim-klimnya itu
luka tembak keluar bentuk tidak beraturan,ukuran
anak peluru telah berubah, bentuk dan kekuatan peluru
sudah berkurang

Soal
1.

2.

3.

Sebutkan lokasi luka


tusuk pada korban
sesuai gambar ini?
Sebutkan Diskripsi
Luka tusuk pada
kasus ini?
Bagaimana
membedakan luka
tusuk akibat pisau
bermata satu atau
bermata dua?

Jawaban
1.
2.

Jawab sendiri yaa


udah termasuk nomor 3 ya : Pada luka tusuk, sudut luka
dapat menunjukkan perikiraan benda penyebabnya,
apakah berupa pisau bermata satu atau bermata dua.
Bila satu sudut lancip dan yang lain tumpul, berarti benda
penyebabnya adalah benda tajam bermata satu. Bila
kedua sudut lancip, luka tersebut dapat diakibatkan oleh
benda tajam bermata dua. Benda tajam bermata satu
dapat menimbulkan luka tusuk dengan kedua sudut luka
lancip apabila hanya bagian ujung benda saja yang
menyentuh kulit, sehingga sudut luka dibentuk oleh ujung
dan sisi tajamnya

Daftar pustaka
Slide

dr. Lady
Slide dr. Andriani
Slide tentir OSCE kakak kelas 2010
Tentir forensik 2011
Kasus KKD 2011

Anda mungkin juga menyukai