Anda di halaman 1dari 10

PENGAWASAN DAN

PENGENDALIAN
Dr. Ir. Pudji Purwanti, MP
Mochammad Fattah, S.Pi, M.Si
Email : pudjipurwanti@gmail.com

1. PENDAHULUAN

7.2Pengendalian yang
Berkesinambungan
7.3Pengendalian umpan
balik
8. Model Pengendalian umpan
balik
8.1Langkah Pengendalian
Umpan Balik
8.2Penerapan
penganggaran belanja
9. Manajemen Kualitas Total
9.1Teknik-Teknik TQM
9.2Faktor-Faktor
keberhasilan TQM
10.Berbagai kecenderungan
dalam Pengendalian
Keuangan dan kualitas
10.1
Standar Kualitas
Internasioanl
10.2
Sistem
Pengendalian keuangan
yang baru

MODUL

14
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION
DEVELOPMENT (SPEED)

1. PENDAHULUAN
1.1Pengantar
1.2Tujuan
2. Konsep Proses
Pengawasan
2.1Pengertian
Pengawasan
2.2Tipe-Tipe
Pengawasan
2.3Tahap-Tahap
Pengawasan
2.4Perancangan
Pengawasan
3. Alat Bantu Pengawasan
Manajerial
a. Management By
Exeption (MBE)
b. Management
Information Sytem
(MIS)
4. Karakteristik
Pengawasan Efektif
5. Metode Pengawasan
5.1Pengawasan Non
Kuantitatif
5.2Pengawasan
Kuantitatif
6. Pengendalian
6.1Pengertian
Pengendalian
7. Fokus Pengendalian
Organisasional
7.1Pengendalian umpan
Maju

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

1.1 Pengantar
Dalam proses organisasi seringkali terjadi kasus-kasus seperti
tidak diselesaikannya suatu penugasan, tidak ditepatinya waktu
penyelesaian (Deadline), suatu anggaran yang berlebihan, dan
kegiatan-kegiatan lain yang menyimpang dari rencana sehingga
diperlukan proses pengawasan manajerial.

Ada berbagai macam sebutan bagi fungsi pengawasan


(controlling), antara lain evaluating, appaising, ataupun
correcting.
Pengawasan diperlukan oleh setiap organisasi karena faktorfaktor perubahan lingkungan organisasi yang terus-menerus,
peningkatan
komplesitas
organisasi,
adanya
kesalahankesalahan,
serta
adanya
kebutuhan
manajer
untuk
mendelegasikan wewenang.

1.2
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Tujuan
Mendeskripsikan pengertian pengawasan
Mendeskripsikan tentang tipe-tipe pengawasan
Mengetahui dan mendeskripsikan tahap-tahap pengawasan
Memahami perencanaan pengawasan dan metode pengawasan
Mendefinisikan pengendalian organisasional
Menjelsakan perbedaan-perbedaan dalam fokus pengendalian, termasuk pengendalian
umpan maju, berkesinanmbungan dan umpan balik
g. Menjelaskan empat langkah dalam proses pengendalian
h. Menjelaskan konsep Manajemen Mutu total

2. Konsep Pengawasan
2.1 Pengertian Pengawasan

Pengawasan dapat diartikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan


organisasi dan manajemen tercapai.
Langkah awal proses pengawasan adalah langkah perencanaan, penetapan
tujuan, standar atau sasaran pelaksanaan suatu kegiatan.
Fungsi pengawasan berhubungan erat dengan dengan fungsi manajerial lainnya
seperti perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, dan
pengawasan.
Unsur-Unsur Pengawasan dikemukakan Robert J. Mockler dalam definisinya
tentang pengawasan managemen yaitu suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem
informasi umpan balik, mebandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah
ditetapkan
sebelumnya,
menentukan
dan
mengukur
penyimpanganpenyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumberdaya perusahaan dipergunakan dengan cara yang
paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
2.2 Tipe-Tipe Pengawasan
Page 2 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

Tipe-tipe pengawasan dibagi menjadi tiga yaitu pengawasan pendahuluan,


pengawasan concurrent, dan pengawasan umpan balik.
Pengawasan Pendahuluan(feedward control)merupakan bentuk pengawasan
yang dirancang untuk mengatasi masalah-masalah atau penyimpanganpenyimpangan dari standar atau tujuan-tujuan dan memungkinkan koreksi
dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan. Pengawasan ini
efektif apabila manajer mapu mendapatkan informasi akurat dan tepat waktu
tentang perubahan-perubahan dalam lingkungan atau tentang perkembangan
terhadap tujuan-tujuan yang diinginkan mengingat pengawasan ini bersifat lebih
aktif dan agresif dalam mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan
yang diperlukan bahkan sebelum masalah terjadi.
Pengawasan Concurrent sering disebut pengawasan Ya-Tidak, screening
control atau berhenti-terus dan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
kegiatan (concurrent control). Dalam pengawasan ini, aspek tertentu dari suatu
prosedur harus disetujui terlebih dahulu atau syarat tertentu harus dipenuhi
dahulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan atau menjadi semacam
peralatan double-check yang lebih menjamin ketepatan pelaksanan suatu
kegiatan.
Pengawasan umpan balik (feedback control) atau disebut past action control
merupakan bentuk pengawasan yang mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan
yang telah diselesaikan. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran dilakukan
setelah kegiatan terjadi.

Kegiatan belum
dilaksanakan

Feedfordw
ard Control

Kegiatan sedang
dilaksanakan

Concurren
t Control

Kegiatan telah
dilaksanakan

Feedback
Control

Gambar Tipe-Tipe Pengawasasn

Bentuk pengawasan pertama dan kedua cukup memberikan kesempatan bagi


manajemen untuk membuat tindakan koreksi dan tetap dapat mencapai tujuan.
Namun kelemahan kedua tipe pengawasan tersebut adalah biaya yang mahal, tidak
memungkinkannya kegiatan diawasi secara terus menerus, serta pengawasan yang
berlebiahan hanya akan menurunkan produktivitas sehingga manajemen harus
menerapkan sistem yang sesuai bagi situasi tertentu.

2.3 Tahap Tahap Pengawasan

Secara umum tahapan pengawasan terdiri dari lima tahap yaitu penetapan standar,
penentuan pengukuran pelaksanan kegiatan, pengukuran pelaksanaan kegiatan,
pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan, serta
Page 3 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan. Hubungan antar kelima tahap tesebut
dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :

Penetapan
Standar
Pelaksanaan

Penentuan
Pengukuran
Pelaksanaan
Kegiatan

Pengukuran
Pelaksanaa
n Kegiatan

Pembnading
an dengan
standar
evaluasi

Pengambilan
Tindakan Koreksi
Bila Perlu

Gambar Proses Pengawasan

Penetapan standar mengandung arti pengukuran yang dapat dijadikan sebagai


patokan dalam penilaian hasil-hasil. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai
patokan yaitu tujuan, sasaran, kuota dan target pelaksanaan, terget penjualan,
anggaran, bagian pasar (market share), margin keuntungan, keselamatan kerja,
dan sasaran produksi. Ada tiga bentuk standar yang umum yaitu:
a. Standar fisik meliputi kualitas barang atau jasa, jumlah langganan, atau
kualitas produk
b. Standar moneter meliputi biaya tenaga kerja, biaya penjualan, laba kotor,
pendapatan penjualan, dan sejenisnya
c. Standar-standar waktu meliputi kecepatan produksi aau batas waktu suatu
pekerjaan harus diselesaikan
Dalam pengukuran standar diperlukan tahap pengukuran pelaksanaan kegiatan.
Dalam tahapan ini hal-hal yang biasa dijadikan pertanyaan adalah dengan
menggunakan 5W+1H, yaitu (Who) siapa yang akan terlibat, (What)Dalam
bentuk apa pengukuran akan dilakukan dan (How Often) seberapa sering
pelaksanaan seharusnya dilakukan (jam,harian,mingguan, atau bulanan).
Pengukuran pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berulang-ulang dan terusmenerus. Berbagai cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan adalah
pengamatan (observasi) , laporan lisan maupun tulisan, metode otomatis,
inspeksi (pengujian tes), atau dengan pengambilan sampel. Perusahaan banyak
yang menggunakan pemeriksaan internal (internal auditor) sebagai pelaksana
pengukuran.
Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan
dilakukan dengan membandingkan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang
direncanakan atau standar yang telah ditetapkan. Tahapan ini paling mudah
dilaksanakan,
namun
bisa
saja
terjadi
penyimpangan
pada
saat
Page 4 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

penginterpretsian.
Penyimpangan-penyimpangan
harus
dianalisa
untuk
mengetahui standar yang tidak dapat dicapai.
Pengambilan tindakan koreksi diperlukan apabila dari hasil analisa harus
dilakukan tindakan koreksi. Tindakan koreksi bisa dalam bentuk perubahan
standar, perbaikan pengukuran pelaksanaan, atau merubah cara dalam
menginterpretasikan dan menganalisa penyimpangan-penyimpangan.

2.4 Perancangan Pengawasan


Prosedur penetapan sistem pengawasan yang ditetapkan William H. Newman
yaitu merumuskan hasil yang diinginkan, menetapkan petunjuk predictors
(pengukuran masukan, hasil-hasil pada tahap permulaan, gejala-gejala,
perubahan dalam kondisi yang diasumsikan), menetapkan standar penunjuk dan
hasil, menetapkan jaringan informasi dan umpan balik, serta menilai informasi
dan mengambil tindakan koreksi.
Sebelum tindakan koreksi dilakukan, informasi tentang penyimpangan dari
standar harus dievaluasi terlebih dahulu, kemudian diimplementasikan.

3. Alat Bantu Pengawasan Manajerial


3.1 Management by Exception (MBE)
MBE atau prinsip pengecualian merupakan metode pengawasan yang
memungkinkan manajer untuk mengarahkan perhatiannya pada bidang-bidang
pengawasan yang paling kritis dan mempersilakan karyawan atau tingkat
management rendah untuk menangani variasi-variasi rutin. Hal ini dapat
dipraktekkan oleh manajer-manajer penjualan produksi, keuangan, personalia,
pembelian, pengawasan mutu, dan bidang-bidang fungsional lainnya. Manajer
lini pun dapat menggunakan prinsip ini dalam pengawasan harian mereka.
Pengawasan dengan metode ini memiliki kelebiha yaitu bersifat murah, tetapi
penyimpangan hanya bisa diketahui setelah kegiatan terlaksana. Metode
pengawasan dengan cara ini hanya bisa dipergunakan untuk operasi-operasi
yang bersifat otomatis dan rutin.
3.2 Management Information System (MIS)
Sistem informasi manajemen atau management information system memainkan
peranan penting dalam pelaksanaan fungsi-fungsi managemen perencanaan dan
pengawasan dengan efektif.
Definisi MIS yaitu suatu metode formal pengadaan dan penyediaan bagi
managemen, informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk
membantu proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi
perencanaan, pengawasan, dan operasional organisasi dilakukan secara efektif.
Tahapan MIS yaitu survey pendahuluan dan perumusan masalah, desain
konseptual, desain terperinci, dan taha implementasi. MIS dapat berjalan efektif
apabila mengikuti lima pedoman yaitu mengikut sertakan pemakai (unsur) ke
Page 5 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

dalam tim perancang, mempertimbangkan secara hati-hati biaya sistem,


memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi lebih daripada
pertimbangan kuantitas belaka, pengujian pendahuluan sebelum diterapkan,
menyediakan latihan dan dokumentasi tertulis yang mencakupi bagi operator
dan pemakai sistem.

4. Karakteristik Pengawasan Efektif

Karakteristik pengawasan yang efektif dapat diperinci sebagai berikut :


a. Akurat yaitu informasi tentang pelaksanaan harus akurat
b. Tepat waktu, yaitu informasi harus dikumpulkan, disampaikan, dan dievaluasi
secepatnya bila kegiatan perbaikan harus dilakukan segera
c. Obyektif dan menyeluruh, yaitu informasi harus mudah dipahami dan bersifat
obyektif serta lengkap
d. Terpusat pada titik-titik pengawasan strategis
e. Realistis secara ekonomis dimana biaya sitem pengawasan harus lebih rendah
f. Realistis secara organisasional dimana sistem pengawasan harus cocok atau
harmonis dengan kenyataan organisasi
g. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
h. Fleksibel yaitu pengawasan harus memiliki fleksibilitas untuk meberikan
tanggapan atau reaksi terhadap ancaman ataupun kesempatan dari lingkungan
i. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional
j. Diterima para anggota organisasi

5. Metode Pengawasan
5.1

Pengawasan Non Kuantitatif


metode pengawasan non kuantitatif adalah metode pengawasan yang
digunakan manager dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.
Teknik yang sering digunakan yaitu :
a. Pengamatan (control by observation)
b. Inspeksi teratur dan langsung
c. Pelaporan lisan dan tertulis (control by report)
d. Evaluasi dan pelaksanaan
e. Diskusi antara manajer dan dan bawahan tentang pelaksanaan suatu
kegiatan
5.2
Pengawasan Kuantitatif
Sebagian besar teknik pengawasan kuantitatif cenderung menggunakan datadata khusus dan metode kuantitatif untuk mengukur dan memeriksa kuantitas
dan kualitas keluaran
Metode-metode kuantitatif terdiri dari :
1. Anggaran (budget) seperti
a. anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran penjualan,
anggaran kas, dan lain-lain
b. Anggaran khusus seperti planning programming budgeting system
(PPBS), zero-base budgeting (ZBB), dan human resource accounting
(HRA)
2. Audit seperti internal audit, ekstenal audit, dan management audit.

6. Pengendalian
6.1

Pengertian Pengendalian Organisasional


Pengendalian organisasional adalah proses pengaturan yang sistematis dari
aktifitas-aktifitas organisasional untuk menjadikan mereka konsisten
Page 6 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

dengan harapan-harapan yang dibentuk dalam rencana,target,dan standar


kinerja.
Jadi, para manajer harus memutuskan standar, ukuran, dan metrik mana
yang dibutuhkan untuk memonitor dan mengendalikan organisasi dengan
efektif serta menetukan sistem-sistem untuk menentukan standar tersebut.

7. Fokus Pengendalian Organisasional


Pengendalian dapat berfokus pada peristiwa sebelum, selama, atau setelah
proses. Secara umum, jenis pengendalian ad tiga, yaitu pengendalian umpan
maju, berkesinambungan, dan umopan balik.
7.1
Pengendalian Umpan Maju
Pengendalian umpan maju adalah pengendalian yang berusaha untuk
emngidentifikasikan dan mencegah penyimpangan-penyimpangan sebelum
mereka muncul.
Pengendalian umpan maju juga disebut pengendalian preliminer atau
preventif, dimana pengendalian berfokus pada sumberdaya manusia, materi,
dan keuangan yang masuk ke organisasi. Tujuan pengendalian ini adalah
umtuk memastikan bahwa kualitas masukan culup tinggi untuk mencegah
masalah-masalah ketika organisasi melaksanakan tugas-tugasnya.
Pengendalian umpan maju sangat jelas diterapkan dalam seleksi dan
perekrutan karyawan baru.
7.2

7.3

Pengendalian Yang Berkesinambungan


Pengendalian berkesianambungan adalah penegdalian yang mengawasi
kativits-aktivitas karyawan yang dilakukan terus-menerus untuk memastikan
mereka konsisten dengan standar-standar kinerja.
Pengendalian berkesinambungan melibatkan cara-cara yang digunaka
organisasi-organisasi untuk mempengaruhi para karyawan. Pengendalian
juga meliputi penegndalian diri, lewat mana individu-individu mengadakan
pengendalian-pengendalian yang berkesinambungan atas perilaku mereka
sendiri dikarenakan nilai dan sikap pribadi.
Pengendalian Umpan Balik
Pengendalian uman balik (feedback control) berfokus pada hasil-hasil
organisasi khususnya produk akhir atau layanan
Pngendalian umpan balik berfokus apad ukuran keuangan. Penganggaran
belanja merupakan bentuk pengendalian umpan balik karena apara manajer
teah mengawasi apakah mereka telah beroperasi dalam target-target
anggaran belanja mereka dan melakukan penyesuaian yang dibutuhkan.

8. Model Pengendalian Umpan Balik


Sistem-sistem pengendalian yang didesain dengan baik melibatkan penggunaan
umpan balik untuk menetukan apakah kinerja yang ada memenuhi standar standar
yang ditentukan.
8.1
Langkah Pengendalian Umpan Balik
Peran manajer dalam membangun sitem pengendalian terdiri atas emapat langkah
utama yaitu:
a. Membangun standar kinerja ada yaitu para manajer mendefinisikan tujuan
untuk departemen-departemen organisasional secara spesifik, bentuk-bentuk
Page 7 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

operasional yang meliputi standar kinerja yang digunakan untuk


membandingkan aktivitas-aktivitas organisasional.
b. Mengukur kinerja aktual yaitu mempersiapkan laporan ukuran kinerja
kuantitatif formal yang ditinjau oleh para manajer setiap hari, setiap minggu
atau setiap bulan diaman ukuran-ukuran yang dipakai harus berkenaan dengan
standar-standar yang ditentukamn pada langkah pertama proses pengendalian
c. Membandingkan kinerj dengan standar yaitu para manajr menginterpretaikan
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan diharapkan menggali lebih
dalam dan menemukan penyebab masalah tersebut.
d. Mengambil tindakan korektif dimana para manajer menentukan perubahanperubahan,jika ada yang diperlukan. Para manajer mungkin mendorng para
karyawan untuk bekerja lebih keras, mendesain ulang proses produksi, atau
memecat karyawan.
8.2

Penerapan Penganggaran Belanja


Pengendalian bujeter merupakan salah satu metode pengendalian manajerial
yang paling umum digunakan nadalah proses penentuan target-target untuk
pengeluaran organisasi, pengawasan hasil, dan membandingkannya dengan
anggaran belanja dan pembuatan perubahan yang diperlukan.
Anggaran belanja diciptakan untuk setiap divisi atau departemen dalam sebuah
organisasi, tidak peduli seberapa kecil, selama ia menampilkan proyek,
program, atau fungsi yang berbeda.

9. Manajemen Kualitas Total

Manajemen kualitas total adalah komitmen seluruh organisasi untuk


emnanamkan kualitas dlam setiap aktivitas lewat perkembangan yang
berkelanjutan.
Filosofi TQM berfokus pada kerjasama tim yang meningkatkan kepuasan
pelanggan dan dan menurunkan biaya.
9.1 Teknik-Teknik TQM
Lingkaran Kualitas yaitu kelompok yang terdiri atas 6-12 karyawan sukarela
yang bertemu secara rutin untuk mendiskusikan dan memecahkan masalah
yang mempengaruhi kualitas kerja mereka.
Acuan didefinisikan sebagai proses pengukuran produk, layanan, dan
praktik yang berlangsung terus-menerus terhadap kompetitir-kompetitor
paling tanggung atau perusahaan-perusahaan yang diakui sebagai
pemimpin-pemimpin industri.
Sigma Enam merupakan pendekatan pengendalian kualitas yang
menitikberatkan pengejaran terus-menerus akan kualitas yang lebih tinggi
dan biaya yang lebih rendah.
Waktu Siklus Yang Dipersingkat merujuk pada langkah-langkah yang
diambil perusahaan untuk menyelesaikan satu proses perusahaan, seperti
mengajar sebuah kelas, menerbitkan buku pelajaran, dan lain sebagainya.
Perbaikan
berkelanjutan
merupakan
implementasi
perbaikan
dan
peningkatan kecil dalam jumlah besar di seluruh bidang dalam organisasi
yang terjadi secara terus-menerus.
9.2 Faktor-Faktor Keberhasilan TQM
Meskipun menjanjikan, manajemen mutu kualitas total tidak selalu berhasil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan TQM yaitu:
a. Positif
Page 8 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

Tugas-tugas menuntut keterampilan tinggi para karyawan


TQM bekerja dan memotivasi karyawan
Keterampilan memecahkan masalah diperbaiki untuk semua kryawan
Partisipasi dan kerjasama tim digunakan untuk menangani masalahmasalah signifikan
- Perbaikan berkelanjutan merupakan sebuah cara hidup
b. Negatif
- Harapan manajemen terlalu tinggi dan tidak realistis
- Para manajer tingkat menengah tidak puas karena kehilangan
wewenang
- Para
pekerja
tidak
puas
dengan
aspek-aspek
kehidupan
organisasional yang lain
- Para pemimpin serikat kerja tidak diikutkan dalam diskusi-dikusi
Quality Control
- Para manajer menunggu inovasi-inovasi yang besar dan dramatis
-

10. Berbagai Kecenderungan Dalam Pengendalian


Keuangan Dan Kualitas
10.1 Standar Kualitas Internasional
Standar kualitas Internasional dikenal dengan ISO 9000 yaitu
serangkain standar internasional untuk sistem manajemen kualitas yang
menentukan garis pedoman yang sama untuk proses-proses guna
memastikan bahwa produk-produk memenuhi persyaratan pelanggan.
10.2 Sistem Pengendalian Keuangan Yang Baru
Para manajer menggunakan sistem seperti nilai tambah ekonomi,
nilai tambah pasar, dan penetuan biaya produksi berbasis aktivitas untuk
menyediakan pengendalian keuanagn yang efektif.
a. Nilai Tambah Ekonomi (EVA) yaitu sitem pengendalian yang mengukur
kinerja yang dipandang dari laba setelah pajak dikurangi biaya modal yang
diinvestasikan dalam aktiva-aktiva nyata/aktual.
b. Nilai tambah Pasar (MVA) menambahkan dimensi lain karena ia mengukur
perkiraan pasar saham mengenai nilai masa lalu perusahaan dan proyekproyek investasi odal perusahaan yang sudah diperhitungkan
c. Penentuan Biaya Produksi Berbasis Aktivitas (ABC) yaitu sistem
penegndalian yang mengidentifikasikan berbagai aktivitas yang dibutuhkan
untuk menyediakan produk dan mengalokasikan biaya yang sesuai.

REFERENSI
Hani Handoko, 2003. Manajemen Edisi ke 2. BPFE Yogyakarta.

PROPAGASI
A.

Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)

B.
Pertanyaan (Evaluasi mandiri)
1. Sebutkan contoh-contoh pengendalian umpan balik yang mungkin digunakan
disebuah restoran bergaya keluarga? Atau di rumah sakit besar
2. Apakah perbedaan antara penganggaran dan analisa keuangan?
3. Jenis analisa apa yang dapat membantu manajer dalam mendiagnosa kondisi
keuangan perusahaan?
Page 9 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

C.

D.

Brawijaya University 2011

QUIZ -mutiple choice (Evaluasi)

PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada


dunia nyata)

Page 10 of 10

Anda mungkin juga menyukai