Clering & Stripping Ratio Yes Bagus JG
Clering & Stripping Ratio Yes Bagus JG
Oleh :
I MADE SUTAMA
112.01.0102
Oleh :
I MADE SUTAMA
112.01.0102
Mengetahui
Menyetujui
Dosen Wali
Pembimbing I
Oleh :
I MADE SUTAMA
112.01.0102
2004
A. JUDUL
STUDI TEKNIS PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA
TAMBANG
BATUBARA
TANDUNG
MAYANG
DI
PT.
KITADIN
KALIMANTAN TIMUR
2.
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari studi teknis pengupasan lapisan tanah penutup adalah :
1. Memperhitungkan produksi dari alat mekanis yang dipakai.
2. Memperbaiki metode kerja Bulldozer dalam melakukan kegiatan pengupasan
lapisan tanah penutup yaitu dari metode kerja Bulldozer secara terpisah atau
metode kerja Bulldozer secara berdampingan.
3. Menentukan pengaturan penggunaan alat muat dan alat angkut yang akan
digunakan dalam penanganan lapisan tanah penutup.
D. DASAR TEORI
Pengertian kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup yaitu pemindahan
suatu lapisan tanah atau batuan yang berada diatas cadangan bahan galian, agar
harus
terutama
pada kegiatan
2. Benching System
Cara pengupasan lapisan tanah penutup dengan sistem jenjang (Benching) ini
yaitu pada waktu pengupasan lapisan tanah penutup juga sekaligus membuat
jenjang. Sistem ini cocok untuk :
- tanah penutup yang tebal.
- bahan galian atau lapisan batubara yang juga tebal.
3. Multi Bucket Exavator System
Pada pengupasan cara ini tanah penutup dibuang ke tempat yang sudah digali
batubaranya atau ke tempat pembuangan khusus. Cara ini ialah dengan
menggunakan Bucket Wheel Exavator (BWE). Sistem ini cocok untuk tanah
penutup yang materialnya lunak dan tidak lengket.
4. Drag Scraper System
Cara ini biasanya langsung diikuti dengan pengambilan bahan galian setelah
tanah penutup dibuang, tetapi bisa juga tanah penutupnya dihabiskan terlabih
dahulu, kemudian baru bahan galiannnya ditambang. Sistem ini cocok untuk
tanah penutup yang materialnya lunak dan lepas ( loose ).
5. Cara Konvensional
Cara ini menggunakan kombinasi alat-alat pemindahan tanah mekanis (alat
gali, alat muat, dan alat angkut), seperti kombinasi antara Bulldozer, Wheel
Loader dan Dump Truck.
Bila material tanah penutup lunak bisa langsung dengan menggunakan alat gali
muat, sedangkan bila materialnya keras mungkin menggunakan Ripper atau
pemboran dan peledakan untuk pembongkaran tanah penutup, dan kemudian
dimuat dengan alat muat ke alat angkut, dan selanjutnya diangkut ke tempat
pembuangan dengan alat angkut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan pengupasan lapisan tanah
penutup.
a. Material
Setiap macam tanah atau batuan pada dasarnya memiliki sifat-sifat fisik dan
kimia yang berbeda-beda. Pada dasarnya pemindahan tanah itu merupakan suatu
pekerjaan untuk meratakan tanah atau penggalian suatu lahan. Beberapa jenis
tanah dianggap mudah untuk dimuat, jenis tanah yang dapat langsung digusur
dalam kondisi aslinya.
Tanah atau batuan yang keras akan lebih sukar dikoyak (ripped), digali (dug)
atau dikupas (stripped). Hal ini tentu akan menurunkan produksi alat mekanis
yang digunakan. Nilai kekerasan tanah atau batuan biasanya diukur dengan alat
Ripper Mater atau Seismic Test dan satuannya adalah meter per detik, yaitu
sesuai dengan satuan untuk kecepatan gelombang seismik pada batuan. Tanah
yang banyak mengandung humus harus dipisahkan, sehingga dikemudian hari
dapat digunakan untuk menutupi tempat penimbunan (reklamasi).
b. Alat mekanis yang digunakan.
Pemilihan dan penggunaan alat mekanis sangat penting, karena alat mekanis
merupakan alat yang digunakan dalam pengupasan konvensional, sehingga perlu
pemilihan alat untuk kegiatan pengupasan tepat dan cepat. Pemilihan alat
mekanis dapat menentukan cepat lambatnya kegiatan pengupasan lapisan tanah
penutup terselesaikan.
c. Effesiensi kerja
Hal ini sangat penting dalam hubungannya dengan produksi alat mekanis.
Karena dalam keadaan normal akan didapatkan effesiensi kerja yang maksimum.
Dari kondisi dan keadaan di lapangan dapat diketahui penilaian mengenai
effesiensi kerja sering mengalami kesulitan. Karena sekali ada perubahan maka
kondisi dan keadaan akan berubah, sehingga akan mempengaruhi kondisi
effesiensi kerja.
Teknis pelaksanaan pembersihan lahan
Pembabatan atau penebasan (clearing), yaitu semua kegiatan pembersihan
tempat kerja dari semak-semak, pohonpohon besar kecil, sisa pohon yang
sudah ditebang, kemudian membuang bagian tanah atau batuan yang dapat
menghalangi pekerjaan selanjutnya. Seluruh pekerjaan tersebut dapat dikerjakan
sebelum pemindahan itu sendiri dilakukan, atau dikerjakan bersama-sama.
a. Cara Pembersihan Lahan
Cara-cara pembabatan atau penebasan dan pembersihan lahan itu tergantung
dari keadaan lapangan, misalnya:
1. Bila di daerah itu hanya ditumbuhi oleh semak-semak dan pohon-pohon
yang diameternya < 10 cm, cukup langsung didorong. Tanah yang
berhumus dikumpulkan lagi untuk dipakai lagi pada waktu reklamasi.
2. Bila pohon-pohonya berdiameter antara 10 cm - 25 cm dan akarnya
kokoh, maka ada dua cara :
Bulldozer bergerak sesuai dengan garis yang serupa dengan pegas ulir.
4. Metode zigzag
Bulldozer bergerak dari kiri ke arah kanan dan sebaliknya menurut garis
lurus, baik untuk tanah datar.
5. Metode Pembakaran
Tumbuhan / tanaman dibakar dari arah lawan angin baris per baris.
6. Metode Contur
Bulldozer bekerja pada contur-contur dengan ketinggian tempat yang
sama (untuk tanah miring).
7. Metode Penumpukan
Tumbuhan / tanaman digusur dan ditumpuk segaris dengan arah angin
untuk kemudian dibakar.
b. Perkiraan Waktu Untuk Menumbangkan Pohon
Alat yang digunakan untuk kegiatan pembabatan (clearing) adalah Bulldozer,
dan untuk memperkirakan waktu yang diperlukan oleh Bulldozer untuk
merobohkan pepohonan dipergunakan persamaan sebagai berikut:
T = B + ( M1 x N1) + ( M2. x N2 ) + ( D x F )
Dimana :
T = Waktu yang diperlukan untuk merobohkan pepohonan untuk lapangan
kerja seluas 1 acre (1 acre = 0,047 km2).
B = Waktu untuk menjelajah lapangan seluas 1 acre tanpa merobohkan
pepohonan.
M = Waktu untuk merobohkan pepohonan yang memiliki diameter tertentu.
N = Jumlah pohon tiap acre untuk diameter tertentu, berdasarkan survey di
lapangan.
D = Jumlah pohon yang mempunyai diameter yang lebih dari dari 6 ft (180
cm).
F = Waktu yang diperlukan untuk merobohkan pepohonan dengan diameter
lebih dari 6 ft (180 cm).
Teknis pelaksanaan pengupasan lapisan tanah penutup
Hal yang perlu diperhatikan dalam teknis pelaksanaan pengoperasian
Bulldozer untuk pekerjaan pengupasan lapisan penutup, yaitu :
-
Jarak dorongnya diusahakan tidak terlalu jauh, dimana hal ini berkaitan
dengan waktu edar, apabila jarak dorong terlalu jauh maka akan dapat
mengurangi kemempuan produksinya. Jarak dorong rata-rata oleh Bulldozer
dalam pengupasan lapisan tanah penutup bisanya berkisar 50 m.
Agar pengupasan lapisan tanah penutup dapat dilakukan dengan baik maka perlu
ditentukan daerah awal pengupasan. Urutan pengupasan lapisan tanah penutup
dapat dipisahkan dengan cara membagi atas beberapa blok-blok dari muka kerja,
yaitu dimulai dari :
a. Blok I, dimana material hasil kupasannya di dorong ke arah barat.
b. Blok II, dimana material hasil kupasannya di dorong ke arah barat
c. Blok III, dimana material hasil kupasannya di dorong ke arah barat
d. Blok IV, dimana material hasil kupasannya di dorong ke arah barat
e. Blok V, dimana material hasil kupasannya di dorong ke arah barat dan utara
f. Blok VI, dimana material hasil kupasannya di dorong ke arah barat.
Metode kerja alat mekanis pada pengupasan lapisan tanah penutup
a. Metode kerja Bulldozer
Cara kerja Bulldozer yang baik dan effisien dimana alat-alat lain tidak dapat
melakukannya yaitu :
1. Selalu mendorong ke bawah, jadi mengambil keuntungan dari gaya
gravitasi untuk menambah tenaga atau kecepatan. Cara ini disebut Down
Hill Dozing.
2. Menggali beberapa kali, dikumpulkan menjadi satu lalu didorong ke lereng
yang curam. Sebelum tanaga habis terdorong ke lereng, Bulldozer harus
direm agar tidak ikut terjungkir ke lereng. Cara kerja ini dinamakan High
Wall Or Float Dozing .
3. Menggali melalui jalan yang sama akan menyebabkan terbentuknya
semacam dinding sebelah kiri dan kanan bilah yang disebut Spilages
sehingga pada pendorongan tanah berikutnya tidak ada tanah yang keluar
atau tercecer ke samping bilah. Cara ini dikenal sebagai Trench or Slot
Dozing .
4. Menggali dan mendorong material dengan dua bilah Bulldozer yang
bergerak berdampingan. Cara penggusuran ini disebut Side by Side
Dozing. Cara ini lebih baik dibandingkan cara atau metode lain karena
akan mengurangi atau menghindari kehilangan material.
b. Metode kerja Wheel Loader
60 menit
Operator (op)
Material (m)
60 menit
Operator (op)
Material (m)
Effesiensi kerja
Effesiensi kerja
Metode
pengupasan
lapisan
tanah
7. METODE PENELITIAN
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penyusun menggabungkan antara teori
dan kenyataan dilapangan, sehingga dari keduanya didapatkan pendekatan
masalah yang paling baik.
Data yang diperlukan
a. Data peralatan mekanis yang digunakan dalam kegiatan pengupasan lapisan
tanah penutup :
1. Jumlah alat mekanis serta spesifikasinya.
2. Waktu untuk menumbangkan pohon, serta waktu edar dari suatu alat, baik
waktu
untuk
menufer,
waktu
tunggu,
waktu
pemuatan,
waktu
Urutan penelitian
Urutan penelitian yang digunakan sebagai berikut :
1.
Studi literatur
Mempelajari literatur yang berhubungan dengan teknis pengupasan lapisan
tanah penutup dan produksi alat berat agar pembaca dapat memahami laporan
tugas akhir yang dibuat.
2.
Pengamatan lapangan
Pengamatan dilakukan tujuannya untuk mendapatkan pengertian dan
gambaran terhadap teknis pengupasan lapisan tanah penutup didalam
tambang serta produksi alat berat yang digunakan.
3.
Pengumpulan data
Yang dimaksud disini adalah pelaksanaan untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan dalam rangka penyusunan tugas akhir ini.
4.
Pengolahan data
Usaha untuk menyusun data dan diolah kemudian diklasifikasikan sesuai
dengan kegunaanya.
5.
6.
Kesimpulan
Proses ini merupakan penyimpulan yang didasarkan atas segala data yang
telah diolah dan dianalisa.
Kegiatan
Waktu (minggu)
1
1.
2.
3.
4.
5.
10
Pengajuan proposal
Pengamatan di
lapangan
Pengambilan Data
Primer & Sekunder
Pengolahan dan
Analisa Data
Pembuatan Draft
PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Permasalahan
Cara Penyelesaian Masalah
Hasil yang diharapkan
V. PEMBAHASAN
A. Pembersihan Lahan
B. Produksi Alat Mekanis
3. Perbaikan Pengupasan
D. Pengaturan Penggunaan Alat Muat dan Alat Angkut
E. Penentuan Lokasi Penimbunan Tanah Penutup
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN