Hydro Pneumothorax
Hydro Pneumothorax
Nama
: Ny. Lia
Umur
: 20 th
Pekerjaan
Alamat
Status
: menikah
Anamnesis :
KU
RPS
Sesak
terasa
sangat
mengganggu
terutama
saat
RPD
RPK
Pemeriksaan Fisik :
Status generalis
Kesadaran
: Compos Mentis
Keadaan umum
Primary survey :
1
Airway
Breathing
52x/menit.
Circulation : nadi 140x/menit, akral hangat, tekanan darah
130/80mmHg
Tanda vital :
Respiratory Rate : 52x per menit
Suhu
: 38.3 C
Nadi
: 140x permenit
Tekanan darah
: 130/80mmHg
Kepala
: Normocephal
Rambut
Conjunctiva
: anemis
Sklera
: tidak ikterik
THORAX :
Inspeksi :
dada simetris
Pernafasan vesikuler
Wheezing Ronkhi + a/r pulmo dextra
Palpasi :
Vocal fremitus tidak sama(tidak simetris), vocal fremitus
hemithorax dextra sangat lemah dibandingkan vocal fremitus
hemithorax sinistra.
Perkusi :
asi:
ABDOMEN :
Perut Nampak cembung di karenakan hamil 7 bulan, tidak nampak
kelainan yang terjadi pada abdomen pasien.
EXTREMITAS
Akral hangat, tidak pucat, udem (-)
Resume :
Seorang wanita datang dengan keluhan sesak yang dirasakan
semakin hebat akhir-akhir ini. Sesak nafas di alami saat kehamilan
menginjak usia 6 bulan, dan keluhan batuk sejak awal kehamilan, pasien
mengeluh pusing. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan vocal fremitus a/r
hemithorax dextra jauh lebih lemah dibandingkan dengan hemithorax kiri.
Dan perkusi paru hipersonor dan mulai redup di ICS IV lapang paru kanan.
Auskultasi ditemukan ronkhi pada lapang paru kanan.
Differential Diagnose :
Hydropneumothorax
Pneumothorax
Efusi pleura
Working Diagnose:
Hydropneumothorax
Pemeriksaan Penunjang :
Foto polos thorax.
3
Rencana terapi :
Thorakosintesis, di indikasikan untuk mengeluarkan udara di dalam
rongga pleura sehingga paru tidak terus tertekan oleh tekanan intra
pleural yang tinggi.
WSD di indikasikan untuk mengeluarkan cairan yang terdapat di rongga
pleura dimana sama sama dapat meningkatkan tekanan intra pleural.
Antibiotik untuk mencegah infeksi selama di pasang wsd atau mencegah
infeksi lainnya.
Dan mukolitik ekspektoran di indikasikan bila terdapat batuk berdahak
yang sulit dikeluarkan, mukus yang terdapat di jalan nafas mengakibatkan
lumen saluran nafas menyempit yang mengakibatkan pasien semakin
sesak.
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi :
PATOFISIOLOGI :
Pneumotoraks spontan
Terjadi tanpa penyebab yang jelas. Pneumotoraks spontan primer terjadi
jika pada penderita tidak ditemukan penyakit paru-paru. Pneumotoraks ini
diduga disebabkan oleh pecahnya kantung kecil berisi udara di dalam
paru-paru yang disebut bleb atau bulla. Faktor predisposisinya adalah
merokok berat dan riwayat keluarga dengan penyakit yang sama.
Pneumotoraks spontan sekunder merupakan komplikasi dari penyakit
paru-paru (misalnya penyakit paru obstruktif menahun,asma, fibrosis
kistik, dan tuberkulosis.
Pneumotoraks traumatik
Terjadi akibat cedera traumatik pada dada. Traumanya bisa bersifat
menembus (luka tusuk, peluru) atau tumpul (benturan pada kecelakaan
kendaraan
bermotor).
DIAGNOSIS :
Diagnosis bisa di tegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik yang cermat
dan sesegera mungkin. Dari inspeksi dapat ditemukan salah satu gerakan
dada tertinggal saat bernafas, pada palpasi vocal fremitus melemah di
sisi yang sakit, perkusi yang hipersonor pada lapang paru yang terkena.
dan suara nafas yang menghilang, serta pada radiologi foto thorax
nampak paru avaskular (tidak terlihat corakan vaskular paru)
Terapi :
DAFTAR PUSTAKA
1. Brunicardi, F. Charles. Schwartzs Principles of Surgery, ninth edition.
The McGraw-Hill Companies, Inc. United States of America. 2010
2. Stead, Latha. . chest trauma at First Aid for the Surgery Clerkship.
The McGraw-Hill Companies, Inc. United States of America. 2003
3. Skandalakis Surgical Anatomy. The McGraw-Hill Companies, Inc.
United States of America. 2006
4. Courtney M Townsend, Surgery Sabiston Textbook Of Surgery 17th
Edition. 2004.