Anda di halaman 1dari 18

LANDASAN TEORI BAYI BARU LAHIR NORMAL

1.1. DEFINISI
Bayi baru lahir
Adalah bayi yang baru lahir berusia 1jam sampai 24 jam pertama.
Bayi baru lahir
Adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan menyesuaikan diri dari
kehidupan intra ke ekstra uterine.
Bayi Baru Lahir Normal
Adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dengan umur kelahiran 37-42
minggu, BB : 2500 4000 gram dan dapat berdaptasi dengan lingkungan.
1.2. CIRI CIRI BAYI BARU LAHIR NORMAL :
BB 2500 4000 gram
Lahir UK 37 42 minggu
Panjang badan 48-52cm
LD 30 38 cm
LK 33 35 cm
Bunyi jantung pada menit menit pertama 180x/ menit menjadi 120-160x/ menit
Pernapasan pada menit menit pertama 80x/ menit menjadi 40-60x/menit
Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup
Rambut lanugo berkurang
Kuku panjang dan lemas
Nilai AFGAR>7
Gerak aktif
Bayi lahir langsung menangis kuat
Reflex rooting sudah terbentuk dengan baik
Reflek sucking sudah terbentuk dengan baik
Reflek morro sudah terbentuk dengan baik
Reflek grasping sudah baik
Genetalia : Pada laki laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada
skrotum dan penis berlubang pada ujungnya.
Pada perempuan kematanganditandai dengan vagina dan uretra yang berlubang
serta adanya labia mayora yang telah menutupi labia minora.
Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekoneum dalam 24 jam pertama
dan berwarna hitam kecoklatan dan urine juga sudah keluar.

1.3. ASUHAN BAYI BARU LAHIR NORMAL


1.3.1 Asuhan segera setelah lahir

Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama satu jam pertama setelah
kelahiran,sebagian bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha pernafasan
spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan.
Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi baru lahir:
Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat.
Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu sesegera mungkin
Hal yang dapat dilakukan segera setelah bayi lahir :
1. Segera setelah lahir cepat nilai pernapasan dan letakkan bayi diatas perut ibu
Adapun penilaian pada bayi baru lahir:
Pernafasan (tidak ada nafas,nafas lambat,nafas teratur /menangis keras)
Denyut jantung /nadi (<100 x/menit atau tidak ada denyutan jantung)
Warna kulit (biru/pucat,ektrimitas biru,badan merah,seluruh kulit
warnanya merah)
Dimana sebagaian bayi akan bernafas atau menangis secara spontan dalam
waktu 30 detik setelah lahir.Bila bayi tersebut bernafas dan menangis (terlihat
dari gerakan dada paling sedikit 30 x/menit)biarkan bayi tersebut dengan
ibunya.Jika bayi tidak bernafasdalam waktu 30 detik,segeralah cari bantuan
dan mulailah langkah-langkah resusitasi bayi tersebut.Persiapkan kebutuhan
resusitasi untuk setiap bayi dan siapkan rencana untuk meminta bantuan
khususnya bila ibu tersebut memiliki riwayat eklampsia,perdarahan,persalinan
lama atau macet,persalinan dini.Penilaian pada 1 menit pertama dan 5 menit
kemudian dilakukan dengan penilaian APGAR skor. Dengan ketentuan seperti
pada tabel 1.1 APGAR SKOR

Tabel 1.1 APGAR SKOR

TANDA

Apperance (warna kulit)

Pucat

Badan kemerahan Seluruh badan

Pulse rate

Tidak

Grimace

rangsangan)
4

(reaksi

ekstremitas biru

kemerahan

ada

<100x/menit

>100x/menit

Tidak

Sedikit

ada

gerak mimic

gerak- Batuk/bersin

Activity (tonus otot)


5
Respiratorion

Tidak

Ekstremitas sedikit Gerak aktif

ada

fleksi

Tidak

Lemah/tidak

ada

teratur

Baik
/menangis

Keterangan :
Nilai 7-10 :bayi normal/virgerous baby
Nilai 4-6 :asfiksia sedang
Nilai 0-3 :asfiksia berat
2. Bebaskan jalan nafas dengan membersihkan wajah bayi dari lendir dan darah
dengan menggunakan kain bersih dan kering untuk mencegah terhalangnya
jalan udara dan periksa ulang pernapasan bayi.
3. Klem dan potong tali pusat
Klemlah tali pusat dengan 2 buah klem,klem dipasang 3cm dari umbilicus dan
klem kedua dipasang 2cm dari klem pertama kemudian dipotong diantara ke-2
klem sehingga tali pusat yang tersisa sekitar 3-4 cm.Potonglah tali pusat
diantara kedua klem sambil melindungi bayi.Pertahankan kebersihan saat
memotong tali pusat.Ganti sarung tangan bila sudah kotor.Potonglah tali pusat
dengan menggunakan gunting steril.Periksa tali pusat setiap 15 menit,apabila
terjadi perdarahan lakukan pengikatan ulang yang lebih kuat.
4. Jagalah bayi agar tetap hangat
Pastikan tubuh bayi tersebut tetap hangat ,dan terjadi kontak kulit antara ibu
dan bayi.Gantilah handuk/kain yang basah dan bungkus bayi tersebut gengan
selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telah terlindungi dengan
baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.Pastikan bayi tetap hangat dengan
memeriksa telapak kaki setiap 15 menit, bila terasa dingin segera periksa suhu
aksila bayi,apabila kurang dari 36,50C segera hangatkan bayi.
5. Kontak dini dengan ibu
Berikan bayi pada ibunya secepat mungkin,kontak dini antara ibu dan bayinya
penting untuk kehangatan, mempertahankan panas yang benar pada bayi baru
lahir,ikatan batin dan inisiasi menyusui dini.
6. Perawatan mata

Obat mata eritromicin 0,5% atau tetrasiklin 0,5% atau tetrasiklin 1%dianjurkan
untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (PMS) salf mata ini diberikan
pada jam pertama setelah kelahiran.
7. Berikan Vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi
baru lahir adalah dengan menyuntikan vitamin K 1mg IM di paha kiri antero
lateral sesegera mungkin atau setelah inisiasi menyusui dini pada semua bayi
baru lahir normal dan cukup bulan,untuk bayi resti diberi dosis 0,5-1mg IM.
8. Beri imunisasi Hepatitis B
Imunisasi Hepatitis B diberikan 0,5 ml IM di paha kanan anterolateral, diberikan
kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamin K1.
1.3.2 Asuhan bayi baru lahir
Dalam waktu 24 jam bila bayi tidak mengalami masalah apapun berikan asuhan
sbb :
Lanjutkan pengamatan pernapasan, warna aktifitasnya
Pertahankan suhu tubuh bayi dengan menghindari memandikan bayi
sedikitnya 6 jam setelah lahir,bungkus bayi dengan kain yang kering
hangat,kepala bayi harus tertutup.
Pemeriksaan fisik bayi,hal hal penting yaitu gunakan tempat yang hangat dan
bersih

untuk

pemeriksaan,cuci

tangan

sebelum

dan

sesudah

pemeriksaan,gunakan sarung tangan dan bertindak lembut saat menangani


bayi.
Jika ditemukan factor resiko atau masalah carilah bantuan.
Rekam hasil pengamatan
Identifikasi Bayi
Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu dipasang segera pasca
persalinan,alat pengenal untuk memudahkan diberikan pada bayi baru lahir dan
harus tetap di tempatnya sampai bayi itu dipulangkan .Alat yang digunakan
hendaknya anti air dengan tepi yang halus sehingga kulit bayi tidakm luka,tidak
mudah sobek,dan tidak mudah lepas.Pada gelang identifikasi harus tercantum
nama ibu dan bapaknya ,tanggal lahir,no bayi,jenis kelamin,unit.Disetiap tempat
tidur harus berisi nama,tanggal lahir,no identitas,sidik telapak kaki bayi dan sidik
jari ibu harus dicatak dicatatan yang tidak mudah hilang,berat lahir,panjang
bayi,lingkar kepala,lingkar dada dan catatan dalam rekam medis.
Perawatan lain lain
Lakukan perawatan tali pusat yaitu dengan mempertahankan sisa tali pusat dengan
menjaga agar tetap kering dan bersih.Lipatlah popok di bawah tali pusat jika tali

pusat kotor kena feses cuci dengan sabun dan keringkan.Dalam waktu 24 jam
sebelum ibu dan bayi dipulangkan beri imunisasi

BCG, HB 1, Polio 1.Ajarkan

tanda tanda bahaya pada orang tua dan beritahu orang tua dan agar merujuk bayi
segera untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.Ajarkan pada orang tua cara
merawat bayi mereka dan perawatan harian untuk bayi baru lahir.
Tanda tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir :
Pernapasan : Sulit lebih dari 60x/ menit
Kehangatan : Terlalu panas ( > 38C atau terlalu dingin < 36C )
Warna
: Kuning ( terutama pada 24 jam pertama), Biru atau pucat ,

memar.
Pemberian makan : Hisapan lemah, mengantuk berlebihan,sering

muntah,dan rewel.
Tali Pusat : Merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah
Infeksi
: Suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan atau nanah,

bau busuk, pernapasan sulit.


Feses/ kemih : Tidak buang air besar dalam 3 hari,tidak berkemih dalam
24 jam, feses lembek atau cair, sering warna hijau tua, ada lendir atau

darah pada feses.


Aktifitas
: Menggigil atau tangis tidak biasa,rewel, lemas, terlalu

mengantuk, lunglai, kejang, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.


1.3.3 Perubahan fisiologi pada baru baru lahir
1.Pernafasan
Selama uterus,fetus mandapatkan O2 di pertukaran gas melalui plasenta,setelah
bayi baru lahir pertukaran gas harus melalui paru-paru.Sebelum terjadi pernafasan
bayi dapat mempertahankan hidupnya dalam keadaan anoksia (tidak bernafas)lebih
lama karena ada kelanjutan metabolisme anaerobic.Rangsangan rangsangan untuk
gerakan pernafasan pertama
-Tekanan mekanik dari torax sewaktu melewati jalan lahir
-Rangsangan dingin di daerah muka yang dapat merangsang permulaan dari
gerakan pernafasan
-Penurunan tekanan O2 dan peningkatan tekanan O2 merangsang kemoreseptor
pada sinus karotis(rangsangan kimia)
-Reflek defleksi kering brever upaya pernafasan paertama seorang bayi berfungsi
untuk mengeluarkan cairan dalam paru paru dan mengembangkan jaringan
alveoulus paru-paru untuk pertama kalinya.
2.Sistem peredaran darah
Setelah lahir,darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru untuk mengambil
oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantar kan oksigen ke

jaringan.Untuk membuat sirkulasi yang baik pada BBL terjadi dua perubahan besar
yaitu:
Penutupan foramen ovale pada atrium kanan
Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam system pembuluh darah yaitu:
a)Pada saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh siatemik meningkat dan
tekanan atrium menurun.
b)Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan
meningkatkan tekanan atrium kanan.
Aliran darah paru pada hari pertama kehidupan adalah 4-5 liter per menit/m2
(Gessner,1965).Aliran darah sistolik pada hari pertama rendah yaitu 1,96
liter/menit/m2 dan bertambah pada hari kedua dan ketiga karena penutupan
duktus arteriosus.Tekanan darah pada waktu lahir dipengaruhi oleh jumlah darah
yang melalui transfuse plasenta yang pada jam-jam pertama sedikit
menurun,untuk kemudian naik lagi dan menjadi konstan kira-kira 85/40 mmHg.
1.3.4

Pemantauan bayi baru lahir


a. 2 jam pertama sesudah lahir , hal hal yang dinilai : kemampuan
menghisap, bayi tampak aktif atau lunglai, bayi kemerahan atau biru.
b. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya, penolong
persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada atau
tidaknya masalah kesehatan yang memerlukan tindak lanjut seperti :
BBLR atau premature, Hipotermia, gangguan pernapasan, cacat bawaan

,trauma lahir,dan infeksi.


Perawatan Harian Bayi Baru Lahir :
1) Beri ASI sesuai dengan kebutuhan tiap 2 3 jam ( paling sedikit 4
jam ) mulai dari hari pertama.
2) Pertahankan bayi selalu dengan Ibu
3) Jaga bayi dalam keadaan sehat, bersih, hangat, dan kering dengan
mengganti popok, dan selimut sesuai dengan keperluan dan pastikan
bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin
4) Menjaga tali pusat tetap bersih dan kering.
5) Peganglah, sayangi dan nikmati kehidupan bersama bayi
6) Awasi masalah dan kesulitan bayi dan minta bantuan jika perlu
7) Jaga keamanan bayi terhadap trauma dan penyakit /infeksi
8) Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusui kurang baik
Hal hal yang dapat di evaluasi pada bayi selama minggu I kelahiran :
1) Bayi kehilangan BB dalam 2 hari pertama setelah lahir dan akan
kembali naik pada hari ke 10
2) Bayi banyak tidur
3) Bayi minum ASI setiap 2 3 jam

1.3.5

4) Bayi berkemih 7 -10x/ hari


5) Bayi BAB paling tidak 1x/ hari
6) Tali pusat lepas sekitar 1 2 minggu
7) BAyi belum mampu mengangkat kepala sendiri
Penatalaksanaan awal bayi baru lahir
a. Pencegahan infeksi
b. Penilaian awal
c. Pencegahan kehilangan panas
d. Perangsangan taktil
e. Perawatan tali pusat
f. Memulai pemberian ASI
g. Pemberian profilaksis mata

1.3.6

Pencegahan infeksi saat menangani bayi baru lahir yaitu:

a.Cuci tangan dengan seksama sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan bayi
b.Pakai sarumg tangan bersih saat menangani bayi yang belum dimandikan
c.Pastikan semua peralatan dan benang tali pusat steri/DTT
d.Pastikan semua kain,pakaian,handuk,selimut yang digunakan untuk bayi dalam
keadaan bersih.
1.3.7

Mekanisme kehilangan panas

a.Evaporasi
Cara kehilangan panas yang utama pada bayi terjadi penguapan air ketuban pada
permukaan tubuh bayi setelah lahir karena bayi tidak cepat dikeringkan atau terjadi
pada saat bayi dimandikan
b.Konduksi
Cara kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin misalnya bayi yang diletakkan di atas meja,tempat tidur atau
timbangan yg dingin akan cepat mengalami kehilangan panas tubuh melalui konduksi

c.Konveksi
Cara kehilangan panas saat bayi terpapar dengan udara dingin disekitar lingkungan
yang lebih dingin,bayi yang dilahirkan diruangan yang dingin serta kehilangan panas
juga dapat terjadi jika ada tiupan kipas angin,aliran udara,penyejuk ruangan.
d.Radiasi
Cara kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat nbenda yang
mempunyai temperature tubuh bayi.Bayi akan kehilangan panas melalui cara ini
meskipun benda yang lebih dingin tersebut tidak bersentuhan langsung dengan tubuh
bayi.
1.4. PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI BARU LAHIR
1.4.1. Pengertian
Adalah suatu kegiatan atau usaha untuk mengetahui keadaan bayi baru lahir sehingga
mendapatkan gambaran untuk tindak lanjut atau perawatan selanjutnya
1.4.2. Tujuan
Untuk mengetahui kelainan bayi sedini mungkin
Untuk memberi gambaran akan tindakan perawatan selanjutnya
c.Pemeriksaan fisik bayi baru lahir meliputi :
1) Keadaan umum meliputi :
(a) Tangis bayi
(b) Warna kulit atau bibir
(c) Tonus otot, tingkat aktifitas
(d) Keadaan tubuh bayi secara umum
2) Tanda tanda vital meliputi :
(a) Frekwensi Nadi
(b) Frekwensi nafas
(c) Suhu tubuh
3) BB
4) PB
5) Pemeriksaan kepala meliputi : bentuk, ubun ubun, ada/ tidak cephal
hematoma, ada/ tidak caput succedaneum.Dan lingkar kepala.
6) Wajah : simetris/ tidak, pucat/ tidak, oedema/tidak
7) Mata : simetris/ tidak, kebersihan, reflex glabella, pengeluaran, conjungtiva,
sclera, kelainan
8) Hidung : lubang hidung , pengeluaran, pernapasan cuping hidung, kelainan
9) Mulut : Bibir, palatum, lidah, gusi, refleks rooting, refleks sucking,refleks
menelan
10) Telinga : simetris/ tidak, pengeluaran, kelainan
11) Leher : Kelenjar limfe, kelenjar tyroid, refleks tonic neck, pergerakan,
kelainan

12) Dada : simetris/ tidak, bentuk, retraksi otot dada, bunyi nafas tambahan,
keadaan payudara : putting, benjolan, pengeluaran,dan lingkar dada.
13) Bahu,lengan,tangan :gerakan,simetris/tidak,jumlah jari, , refleks moro, refleks
genggam,kelainan,dan LILA
14) Abdomen : distensi, bising usus, kondisi tali pusat, kelainan
15) Genetalia :
a. Perempuan : labia mayora, labia minora, lubang vagina, lubang
uretra, pengeluaran, kelainan
b. Laki laki : testis, lubang penis, kelainan
c. Anus : lubang, kelainan
16) Tungkai : simetris/ tidak, jumlah jari, pergerakan, refleks babinski, kelainan
17) Kulit meliputi : Verniks caseosa, warna, pembengkakan/ bercak-bercak hitam,
1.4.3.

1.4.4.

1.4.5.
1.

tanda lahir
Tanda BBL dinyatakan sakit
apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda sbb :
1) Sesak napas
2) Frekwensi pernapasan 60x/ menit
3) Gerakan retraksi dada
4) Malas minum
5) Panas dan suhu bayi rendah
6) Kurang aktif
7) BBLR ( 1500 2000 gr ) dengan kesulitan minum
Tanda tanda bayi sakit berat :
a) Sulit minum
b) Sianosis sentral (lidah biru)
c) Perut kembung
d) Periode apnoe
e) Kejang atau periode kejang-kejang kecil
f) Meringis atau merintih
g) Perdarahan
h) Ikterus
i) BB lahir < 1500 gr
Reflek fisiologis pada bayi baru lahir
Mata
a.Berkedip atau reflek corneal
Bayi berkedip pada permunculan sinar terang yang tiba-tiba atau pada pandel
atau obyek kearah kornea,harus menetapkan sepanjang hidup jika tidak ada
maka menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial.
b.Pupil
Pengujian reflek ini dapat dilakukan dengan memberikan cahaya (lampu
senter)ke mata.Menujukan hasil positif bila pupil mata mengecil saat terkena
sinar.
c.Reflek iddol

ditunjukan dengan kemampuan bayi untuk menolehkan kepalanya kekanan


yang diikuti dengan pergerakan badannya.Reflek akan hilang pada minggu ke1 atau ke-dua.
2. Mulut dan tenggorokan
a.Menghisap(sucking reflek)
Bayi harus mulai menghisap kuat pada area sirkumoral sebagai respon
terhadap rangsangan,reflek ini harus tetap ada selama masa bayi bahkan tanpa
ada rangsangan sekalipun ,seperti saat tidur.
b.Reflek gawn
merupakan kebiasaan menguap yang sering dilakukan bayi.
c.Reflek rooting
bayi akan menoleh saat ada jari yang ditempelkan dipipinya harus hilang pada
usia kira-kira 3-12 bulan
d.Reflek ekstruktion
bayi akan mendorong jari yang didorongkan ke mulutnya harus menghilang
pada usia 4 bulan.
3. Telinga
Reflek startel
Bayi mampu menoleh saat telinganya disentuh dengan jari
4. Hidung
Reflek glabella
Bayi akan mengedipkan matanya saat pangkal hidung atau antara keduanya
disentuh
5. Leher
a.Reflek tonik neck
dapat dilakukan dengan cara memfleksikan kepala ke dada.Hasil positif bila
ada tahanan
b.Reflek gag/faring
Diuji dengan menggoreskan spatel ke faring.Hasil positif bila ada reaksi
muntah.
6. Abdomen
Reflek abdominal
Dengan cara menggoreskan ke dinding perut dari lateral ke umbilicus.Hasil
positif bila ada reaksi otot.
7. Punggung
Reflek peres
Dengan cara menggoreskan punggung tengah dari bawah ke atas
8. Lengan
-Reflek moro
Bayi akan melakukan gerakkan ektensi dan abduksi pada ekstremitasnya saat
dikagetkan /dibaringkan secara tiba-tiba,hilang bulan ke-3-4.
9. Tangan
-Reflek grasping

Gerakan menggenggam yang terjadi saat jari kaki kita ditempelkan ke telapak
tangan bayi.Reflek ini akan hilang pada usia 3 bulan.
10. Kaki
-Menggenggam
Sentuhan pada telapak tangan atau kaki dekat dasar kaki menyebabkan fleksi
tangan dan kaki
-Babinski
Tekanan di telapak kaki bagian luar kearah atas dari tumit dan menyilang
bantalan kaki menyebabkan jari kaki hiperekstensi.
1.4.6. Manfaat dan resiko imunisasi
a.Imunisasi penting untuk perlindungan bayi terhadap infeksi untuk penyakit
b.kolostrom memberi perlindungan dini terhadap infeksi sebagai imunisasi
pertama
c.imunisasi teratur yang akan diberikan padfa bayi meliputi BCG,Polio,oral.
d.imunisasi berikutnya disesuaikan dengan jadwal
e.ingatkan ibu untuk mendapatkan TT jika belum diimunisasi
f.resiko lebih banyak bila tidak diimunisasikan dibandingkan resiko yang
timbul setelah diberi imunisasi
1.4.7. Penambahan BB bayi pertriwulan:
Menggunakan rumus min dan mak
Dengan rentang sebagai berikut:
TW I :1000 700 gr/bln
TW II :600 500 gr/bln
TW III:450 350 gr/bln
TW IV:30 250 gr/bln
Misalnya :
Berat Badan BBL Ny.X 3000gr
Maka rentang penambahan berat badannya pada 3 bulan pertama(TW I)
adalah :
Maksimal
: 3000 + 3(1000) = 6000 gr
Minimal
: 3000 + 3(700) = 5100 gr
Jadi rentang penambahan berat badan BBL Ny.X yang normal adalah dari
5100 gr sampai 6000 gr.
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI

RA

ATERM LAHIR SC UMUR 2 JAM DENGAN VIGEROUS BABY


DI RUANG PERINATOLOGI
RSUD KABUPATEN BULELENG
I. SUBYEKTIF (kamis, 19 April 2012, pk. 11.30 wita)
A. Biodata
1.

Bayi

Nama

RA

Umur/tgl/jam lahir :

2 jam / 19 April 2012 / 11.30

Jenis kelamin

Laki - laki

Anak ke

Status anak

Anak kandung

2. Orang Tua

Ibu

Suami

Nama

RA

Umur

27tahun

27 tahun

Pendidikan

SMA

SMA

Pekerjaan

IRT

POLRI

Agama

Hindu

Hindu

Suku/Bangsa

Bali/Indonesia

Bali/Indonesia

Status perkawinan :

Sah

Sah

Alamat rumah

Desa Bungkulan

Desa Bungkulan

No. telp

08124618460

B. Alasan Datang dan Keluhan Utama


Bayi segera setelah lahir masih memerlukan perawatan. Tidak ada keluhan pada
bayi.
C. Riwayat Prenatal
Ibu hamilpertama, tidak pernah mengalami keguguran,saat hamil ibu
memeriksakan kehamilannya di bidan sebanyak 6x, kehamilannya direncanakan dan
diterima, tidak ada penyulit selama kehamilan, suplemen yang dikonsumsi selama
kehamilan antara lain vit B6, asam folat, calk, tablet besi, dan vit C. Ibu mendapat
imunisasi TT 1x. Ibu tidak memiliki kebiasaan buruk yang mempengaruhi
kesejahteraan janin seperti merokok, minum minuman beralkohol, dan minum jamu.
D.Riwayat Intranatal
Ibu melahirkan di RSUD Kabupaten Buleleng tanggal 19 April 2012 jam 08.47
WITA JK Laki-laki, ditolong oleh dokter, jenis persalinan perabdominaL/Sectio
Cesaria(prolong laten fase). Berat badan saat lahir adalah 3600 gram.
E. Riwayat Postnatal/masa neonatus
IMD tidak dilakukan, rooming-in tidak dilakukan , A-S : 7-9.

F. Faktor Resiko Infeksi


Tidak ada faktor resiko infeksi mayor dan minor.
G.Bio-Psiko-Sosial-spiritual
1.Biologis
Tidak ada gangguan pernafasan pada bayi, bayi sudah mendapat susu formula
30cc/sendok, bayi sudah BAK 1 kali, warna kekuningan dan BAB 1 kali,
konsistensi lembek warna hitam kehijauan(mekoneum)
2.Psikologis
Keluarga bahagia dengan kehadiran anak, keluarga juga ikut membantu merawat
anak.
3.Sosial
Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami dan istri, dan anak diasuh oleh
orang tua yang dibantu oleh keluarga.Dalam keluarga tidak ada yang sedang
menderita ataupun sedang menjalankan terapi pengobatan penyakit.Dalam keluarga
ibu maupun suami tidak ada kebiasaan yang membahayakan ibu dan bayi.
4.Spiritual
Keluarga tidak memiliki kepercayaan yang membahayakan kesehatan bayi.
H. Pengetahuan Orang Tua
Keluarga belum tahu cara merawat tali pusat, tanda bahaya pada BBL,pemberian
ASI, Perawatan bayi sehari-hari.

II. DATA OBYEKTIF (Kamis, 19 April 2012, pk 11.30WITA)


1. Pemeriksaan Fisik
a

Keadaan Umum
KU : baik, gerak aktif, tangis kuat, kulit kemerahan, turgor baik.
2. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
III.

ANALISA
Neonatus aterm lahir sectio cesaria umur 2jam dengan virgerous baby

IV.

PENATALAKSANAAN

1
2
3
4

Menjelaskan hasil pemeriksaan pada keluarga.keluarga mengerti tentang hasil


pemeriksaan
Menjaga Kehangatan bayi S= 36,8 C
Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi,bayi sudah minum per sendok sebanyak 30 cc
Memberi KIE tentang :
- Tanda bahaya pada bayi seperti: hipotermi,nafas cepat,tidak mau minum
- perawatan tali pusat kepada keluarga
- Pemberian ASI/PASI
- Perawatan bayi sehari hari
Keluarga

mengerti

melaksanakannya.

tentang

KIE

yang

dijelaskan

dan

berjanji

akan

Catatan Perkembangan (SOAP)


Nama : ByRA
RM : 393007
Umur : 2 jam Tanggal: 19-4-2012
Tgl/Jam
19-04-2012

Ruang: Perinatologi

Catatan Perkembangan

Paraf

S : Tidak ada keluhan

14.30 WITA
O :BB: 3600 gr, S: 36,8C, HR: 110x/menit, R:40 x/menit,
selam satu jam bayi sudah minum /sendok sebanyak 30
ml, BAK/BAB +/+, muntah (-), reflek menelan (+)
A : Neonatus aterm lahir sectio cesaria umur 2 jam dengan
virgerous baby
P:
1.Menjelaskan hasil pemeriksaan pada keluarga
Keluarga mengerti tentang hasil pemeriksaan
2.Mengobservasi KU bayi,KU bayi
3.Mengukur tanda vital bayi, Suhu; 36,8 C
4.Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi,bayi sudah
minum per sendok sebanyak 30 cc
5.Mengobservasi BAB dan BAK,bayi sudah BAB
dan BAK sebanyak 1 kali
6.Melaksanakan advis dokter, ASI ekslusif,bayi
rawat gabung dengan ibu.
Bayi sudah rawat gabung dengan ibu jam 15.00

Singaraja,
Pembuat Laporan

( Kelompok II )
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan YME atas berkat
rahmatNya, penulis berhasil menyelesaikan laporan Kasus yang berjudul

Asuhan Kebidanan pada Neonatus RA aterm lahir SC umur 2 jam


dengan vigerous baby di Ruang Perinatologi RSUD Kabupaten Buleleng.
Laporan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan
informasi kepada masyarakat tentang asuhan kebidanan pada
neonatus,dalam proses penyelesaian ini penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1 Dr.Nyoman Mardana selaku Direktur RSUD Kabupaten
Buleleng yang telah memberikan ijin praktek.
2 Dr. I Made Wiguna, M.Kes selaku Kepala UPT.Akademi
Kebidanan Dinas Kesehatan Provinsi Bali
3 Luh Sudarmi, A.Md.Kep selaku Kabag Diklit sebagai fasilitator
sehingga tercapai penyusunan laporan ini
4 Hj.Nurani, SST dan Komang Suminiati, A.Md.Keb sebagai
pembimbing praktek ( clinical Instruktur) di Ruang Perinatologi
RSUD Kabupaten Buleleng
5 Pembimbing dari Institusi yang telah membimbing dalam
penyusunan laporan ini
6 Pasien Ibu RA dan keluarga yang telah bersedia bayinya
dijadikan obyek kasus
7 Teman-teman serta pihak lain yang tidak mampu kami
sebutkan satu per satu
Kami menyadari bahwa kasus ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih
meyempurnakan kasus ini.Akhir kata kami sangat berharap laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Om Santih, Santih, Santih Om

Singaraja,

( Penulis)

PENUTUP

April 2012

I.

KESIMPULAN
Dalam Asuhan yang telah diberikan kepada bayi RA di Ruang
perinatologi RSUD Kabupaten Buleleng, dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam pengkajian sudah dilakukan pengumpulan data
baik melalui anamnesa, pemeriksaan fisik sehingga dapat
dirumuskan analisa.Dan dari analisa dapat dilakukan
evaluasi.Selain itu dari Asuhan Kebidanan yang diberikan sudah
terdapat kesesuaian antara teori dan pelaksanaan asuhan
kebidanan pada neonatus aterm lahir dengan SC.

II.

SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis menyampaikan saran
kepada :
1. Mahasiswa
Agar mahasiswa lebih meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan melalui membaca buku sumber
maupun berdiskusi dosen dan pembimbing praktek,
sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal
2. Tempat pelayanan
Khususnya di Rumah sakit diharapkan tetap
mempertahankan pelayanan yang sudah diberikan
3. Institusi Pendidikan
Diharapkan Institusi Pendidikan dapat memberikan
mahasiswa bimbingan lebih efektif sehingga
mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan
pada neonatus secara berkesinambungan.
4. Klien dan Keluarga
Diharapkan klien dan keluarga tetap memperhatikan
dan melaksanakan nasehat yang diberikan oleh
petugas kesehatan sehingga tercapai hasil yang
optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Nelson, Ilmu Kesehatan Anak I,Jakarta,EGC 1999


Sowden Betz Cicilia,Keperawatan Pediatric, Jakarta EGC,2000
Doengoes,M.dkk,2001,Rencana Perawatan maternal/bayi,Ed 2,Jakarta;ECG
Manuaba,I.B,G 91998,Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan keluarga
berencana,Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai