Anda di halaman 1dari 12

BAB II

ILUSTRASI KASUS

A. Identitas Pasien
Nama

: Ny. L

Jenis Kelamin

: Perempuan

Umur

: 45 tahun

Status

: Menikah

Pekerjaan

: Karyawan Tidak Tetap PT.GGP (Bagian Factory)

Pendidikan

Suku

Agama

: Islam

Alamat

: Yukum Jaya RT/RW 01/04 Lampung Tengah

Datang ke BP

: 16 Mei 2016

B. Anamnesis Penyakit
Keluhan Utama :
Anamnesa (diambil dari autoanamnesa, tgl 16 Mei 2016).
Keluhan Utama

: Bercak kemerahan sejak enam hari yang lalu.

Keluhan tambahan: Kulit terasa gatal dan kering di pergelangan tangan kanan,
punggung tangan kiri, dan bagian tungkai bawah kanan
dan kiri.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan muncul bercak kemerahan di pergelangan
tangan kanan, punggung tangan kiri, dan tungkai bawah kanan dan kiri sejak
enam hari yang lalu. Keluhan disertai dengan rasa gatal setiap kali bekerja
menggunakan sarung tangan karet dan sepatu boots karet, dan terutama jika
tempat tersebut terkena keringat saat pasien sedang bekerja.

Enam hari yang lalu, mulai muncul bintil kemerahan disertai rasa gatal pada
kulit tangan dan kaki pasien setelah menggunakan sarung tangan dan sepatu
boots baru pada saat pasien mulai bekerja shift malam. Pasien mengatakan
saat itu sarung tangan dan sepatu boots yang digunakan adalah barang baru
yang belum pernah digunakan olehnya. Pasien mengatakan karena rasa
gatalnya tidak dapat ditahan sehingga pasien sering menggaruk tempat yang
terasa gatal tersebut hingga merah, setelah itu pasien memutuskan untuk
meminum obat yang biasa ia gunakan jika kulitnya terasa gatal yaitu
chlorpheniramine maleate (CTM) sebanyak setengah tablet sepulang ia
bekerja. Pasien mengatakan rasa gatal yang dirasakan dapat sedikit berkurang
setelah meminum obat tersebut.
Lima hari yang lalu, pasien kembali menggunakan sarung tangan karet dan
sepatu boots dan keluhan kembali muncul sehingga pasien kembali meminum
obat CTM sebanyak setengah tablet. Rasa gatal yang dirasakan pasien
berkurang karena telah meminum obat CTM sehingga pasien memutuskan
tidak perlu pergi ke balai pengobatan karena menurut pasien keluhan akan
menghilang dengan sendirinya. Pasien mengatakan saat itu kulitnya mulai
memerah dan kering sehingga jika digaruk muncul lapisan kering berwarna
putih.
Setelah meminum CTM kembali sebanyak setengah tablet empat hari yang
lalu, pasien menggunakan sarung tang karet dan sepatu boots lagi sehingga
kembali muncul rasa gatal namun pasien masih merasa sangat gatal setelah
meminum obat sehingga pasien kemudian meminum setengah tablet lagi
sehingga total obat CTM yang diminum adalah satu tablet, dan pasien merasa
tidak gatal lagi. Pasien mengatakan tidak ada perubahan pada kulitnya.
Tiga hari yang lalu, pasien kembali menggunakan sarung tangan karet dan
sepatu boots dan keluhan kembali muncul namun pasien tidak meminum CTM
karena membuatnya merasa sangat mengantuk jika diminum sebanyak satu
tablet. Paseien kemudian memutuskan untuk membeli salep Hidrokortison dan
mengoleskannya ke tempat yang gatal sebelum bekerja. Pasien mengatakan

saat itu kulitnya masih kering namun sudah tidak terlalu merah, namun karena
garukan berulang oleh pasien sehingga kulit pasien sedikit terluka.
Dua hari yang lalu pasien menceritakan masalahnya kepada temannya
kemudian pasien disarankan oleh temannya yang pernah mengalami hal yang
sama untuk meminum jamu untuk mencuci darah agar tidak kembali gatal.
Pasien kemudian meminum jamu tersebut dan tetap menggunakan salep
Hidrokortison sebelum bekerja. Rasa gatal yang dirasakan pasien sedikit
berkurang sehingga pasien dapat bekerja. Pasien mengatakan karena kulitnya
sedikit terluka, pasien menahan untuk tidak menggaruk tempat yang gatal
tersebut agar tidak terinfeksi.
Satu hari yang lalu keluhan pasien muncul kembali dan pasien kembali
menggunakan salep hidrokortison dan meminum CTM sehingga keluhan
berkurang

namun

pasien

merasa

mengantuk

sehingga

mengganggu

pekerjaannya.
Saat datang ke Balai Pengobatan PT.GGF pasien tidak meminum obat dan
mengoles salep Hidrokortison. Pasien mengatakan luka di kulitnya mulai
berwarna kehitaman dan kulit di sekitarnya semakin kering, pasien merasa
gatal semakin hebat.
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan serupa sudah sering dirasakan pasien sejak awal mulai bekerja di
tahun 2002. Pasien mengatakan keluhan tersebut hilang jika ia meminum
CTM dan keluhan sempat kambuh beberapa kali saat pasien menggunakan
sarung tangan dan sepatu boots baru namun keluhan selalu mereda dengan
sendirinya. Sebelumnya pasien mengatasi gatal pada tangan dengan
menggunakan sarung tangan kain didalam sarung tangan karet atau mencuci
sarung tangan karet dengan aci dan menyimpan sarung tangan yang telah
dicuci tersebut khusus digunakan untuk dirinya. Sementara gatal pada kakinya
diatasi dengan memasukkan bagian bawah celana ke dalam sepatu boots dan
menggunakan kaos kaki.
Riwayat trauma sebelumnya disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Terdapat dua orang anggota keluarga yang memiliki keluhan yang serupa
dengan pasien, yaitu ayah pasien dan anak pasien namun pemicu rasa gatalnya
berbeda dengan pasien.

C. Anamnesis Okupasi
1. Jenis pekerjaan
Tabel 1. Anamnesis Okupasi
Jenis

Bahan/material

pekerjaan
CTB

yang digunakan
Celana dan baju

Di

berbahan kaos.

dengan

Baju yang

(37oC), kelembaban tinggi,

digunakan berlapis.

dan

- APD:

Tempat kerja (perusahaan)


dalam
suhu

ventilasi

pabrik
yang
udara

Lama kerja

nanas 8jam/hari
panas
yang

kurang.

Baju kaos tangan


panjang,

celana

panjang,

sepatu

boots

karet,

sarung

tangan

karet, topi.
2. Uraian Tugas
Selama melakukan kegiatan pekerjaan, pasien bekerja selama 8 jam di CTB
yaitu memasukkan nanas yang telah dipotong-potong ke dalam kaleng.
Selama proses kerja pasien menggunakan APD, seperti baju kaos tangan
panjang, celana panjang, sepatu boots karet, sarung tangan karet, topi.
Sarung tangan karet dan sepatu boots karet dapat menimbulkan respon
alergi pada orang-orang tertentu. Dari permasalahan tersebut perlu
dilakukan identifikasi terhadap bahaya potensial yang mungkin ada.
3. Bahaya Potensial

Tabel 2. Bahaya Potensial


Bahaya

Masalah Kesehatan

Potensial
Fisik
Kimia
Biologis
Psikologis
Ergonomi

Tempat
Kerja
Factory
Factory
Factory
Factory
Factory

Lama
Kerja
8 jam/hari
8 jam/hari
8 jam/hari
8 jam/hari
8 jam/hari

4. Hubungan Pekerjaan dengan Penyakit yang Dialami (Gejala / Keluhan


yang Ada)
Selama melakukan kegiatan pekerjaan, pasien memiliki jam kerja yang
cukup panjang untuk dan keadaan lingkukan kerja yang panas, serta
penggunaan sarung tangan dan sepatu boots dari karet pada proses
pekerjaannya. Hal tersebut menyebabkan reaksi alergi pada orang-orang
tertentu. Dari permasalahan tersebut perlu dilakukan identifikasi terhadap
bahaya potensial yang mungkin ada sebagai risiko penyakit akibat kerja.
Analisis Hubungan Pekerjaan Dengan Terjadinya Risiko Penyakit Akibat
Kerja
Gambar 1. Diagram Fishbone
MONEY

Kurang
tercukupinya
fasilitas kesehatan
untuk karyawan,
obat-obatan hanya
yang tersedia di

Kurangnya pengarahan
METHODE
cara kerja agar tangan
pekerja tidak terluka
dan terpotong
Kurangnya penyuluhan
kepada pekerja
mengenali pentingnya
penggunaan APD

APD (sarung
MATERIAL
tangan hanya
berlapis satu,
karyawan)
Alat bekerja:
golok dan arit yg
tajam
untukamputatum karena golok pada pasien yang be
Vulnus
memotong bibit

Kurangnya kesadaran untuk memakai APD saat bekerja


Kesehatan fisik
pekerja
(kelelahan,
Kurangnya pengetahuan tentang kecelakaan kerja yang dapat
timbul dll)

MAN

MACHINE

Berdasarkan diagram fishbone di atas dapat ditemukan akar sebab terjadinya


resiko kecelakaan kerja adalah faktor man, methode, material, money dan
machine.
1. Faktor Man
Sebagian besar tenaga di area planation termasuk pasien ini memiliki latar
belakang pendidikan Sekolah Dasar. Ini mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan kepedulian mereka terhadap kesehatan. Sehingga, faktor manusia yang
berperan menimbulkan resiko kecelakaan kerja pada pasien dapat terjadi
akibat kurangnya kesadaran dan pemahaman pasien untuk memperhatikan
pentingnya penggunaan alat pelindung diri yang tepat.
2. Faktor Methode
Kurangnya penyuluhan kepada para karyawan tentang pentingnya
mengenali dan mencegah bahaya potensi yang dapat menimbulkanresiko
kecelakaan kerja, serta pentingnya penggunaan alat pelindung diri. Selain
itu, kurangnya pengarahan mengenai cara kerja sehingga tangan pekerja
tidak terluka dan terpotong.
3. Faktor material
Alat pelindung diri belum lengkap, tidak semua pegawai menggunakan
sarung tangan yang berlapis hanya menggunakan satu lapis saja.
Penggunaan alat seperti golok dan arit yang tajam juga menjadi faktor
terjadinya kecelakaan kerja.
4. Faktor money
Biaya untuk pengobatan pasien hanya ditanggung oleh BPJS, tidak semua
obat ditanggung oleh BPJS, kebanyakan hanya obat-obatan generik.
5. Faktor machine
D. Pemeriksaan Fisik
Status Present
Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Pernapasan

: Baik
: Compos mentis
: 120/80 mmHg
: 88 kali per menit
: 20 kali per menit

Suhu
BB
TB

: Afebris
: 57 kg
: 163 cm

Status Generalis
Kepala
Rambut

: hitam tidak mudah dicabut

Mata

: konjungtiva merah, sclera anikterik, palpebra tak edem

Telinga

: simetris, serumen (-), otorea (-)

Hidung

: normal, deviasi septum (-), rinore (-)

Mulut

: bibir kering dan pecah-pecah (-)

Kuku

: tidak tampak pitting nail

Leher
Inspeksi

: simetris trakea ditengah, JVP meningkat (-)

Palpasi

: massa (-), pembesaran KGB (-)

Thoraks (Paru)
Inspeksi

: gerakan pernafasan simetris kanan dan kiri

Palpasi

: taktil fremitus dan ekspansi simetris, massa (-)

Perkusi

: sonor pada seluruh lapang paru kanan dan kiri

Auskultasi

: vesikuler (+/+) ronki (-/-) wheezing (-/-)

(Jantung)
Inspeksi

: iktus kordis tidak terlihat

Palpasi

: iktus kordis tidak teraba

Perkusi

: redup

Auskultasi

: bunyi jantung I-II normal regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi

: perut datar, massa (-)

Palpasi

: nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Perkusi

: timpani

Auskultasi

: bising usus (+)

Status Lokalis
Lokasi

: Regio manus dextra

Inspeksi

Terdapat krusta hemoragik tipis bentuk irreguler, multipel, batas


tegas, persebaran linear di atas makula eritem berukuran 1cm.

Terdapat patch hiperpigmentasi berukuran 4cm, bentuk irreguler,


multipel, berbatas tegas.

Lokasi

: Regio manus sinistra

Inspeksi

Terdapat makula hipopigmentasi berukuran 1cm, multipel, batas


tegas, tersebar diskret.

Terdapat makula hiperpigmentasi ukuran 3cm, multipel, batas


tegas, tersebar diskret.

Lokasi

: Regio cruris dextra

Inspeksi

Terdapat makula hiperpigmentasi ukuran 1cm, bentuk irreguler,


multipel, batas tegas, tersebar diskret.

Terdapat krusta hemoragik tipis bentuk irreguler, multipel, batas


tegas, tersebar diskret, di atas makula hiperpigmentasi.

Lokasi

: Regio cruris sinistra

Inspeksi

Terdapat hemoragik tipis bentuk irreguler, multipel, batas tegas,


persebaran linear di atas makula eritem berukuran 1cm.

Terdapat skuama halus, selapis, tidak berminyak, berwarna


keputihan, berukuran 6x3cm, batas tegas, soliter.

E. Diagnosis Okupasi
1.

Diagnosa klinis/kerja:

Dermatitis Kontak Alergika (DKA) ec. Bahan lateks.

2.

Identifikasi pajanan yang dialami:

Pajanan fisik : sarung tangan karet dan sepatu boots karet.


3.

Hubungan pajanan dengan penyakit:

Bahan lateks menimbulkan reaksi alergi pada orang-orang dengan riwayat


atopi.
4.

Signifikansi

tingkat

pajanan

terhadap

timbulnya

penyakit:
Terdapat hubungan yang signifikan terhadap penggunaan sarung tangan dan
sepatu boots dari bahan lateks dengan kejadian DKA pada orang-orang
dengan riwayat atopi.
5.

Identifikasi kerentanan individu:

Terdapat kerentanan individu berupa riwayat atopi pada pasien.


6.

Investigasi pajanan non okupasi:

Tidak ada pajanan non okupasi pada pasien ini.


7.

Penetapan diagnosis penyakit akibat kerja:

Dermatitis Kontak Alergika yang timbulakibat penggunaan sarung tangan


dan sepatu boots dari bahan lateks.
F. Pemeriksaan Anjuran
Tes Tempel (Patch Test).
G. Resume
-

Pasien datang dengan keluhan bercak kemerahan disertai gatal dan kulit

kering di kedua tangan dan kaki.


-

Pasien bekerja pada bagian CTB.

Bekerja dengan menggunakan sarung tangan dan sepatu boots dari karet.

Status Lokalis
Lokasi

: Regio manus dextra

Inspeksi

Terdapat krusta hemoragik tipis bentuk irreguler, multipel, batas


tegas, persebaran linear di atas makula eritem berukuran 1cm.

Terdapat patch hiperpigmentasi berukuran 4cm, bentuk irreguler,


multipel, berbatas tegas.

Lokasi

: Regio manus sinistra

Inspeksi

Terdapat makula hipopigmentasi berukuran 1cm, multipel, batas


tegas, tersebar diskret.

Terdapat makula hiperpigmentasi ukuran 3cm, multipel, batas


tegas, tersebar diskret.

Lokasi

: Regio cruris dextra

Inspeksi

Terdapat makula hiperpigmentasi ukuran 1cm, bentuk irreguler,


multipel, batas tegas, tersebar diskret.

Terdapat krusta hemoragik tipis bentuk irreguler, multipel, batas


tegas, tersebar diskret, di atas makula hiperpigmentasi.

Lokasi

: Regio cruris sinistra

Inspeksi

Terdapat hemoragik tipis bentuk irreguler, multipel, batas tegas,


persebaran linear di atas makula eritem berukuran 1cm.

Terdapat skuama halus, selapis, tidak berminyak, berwarna


keputihan, berukuran 6x3cm, batas tegas, soliter.

H. Kategori Kesehatan
Kondisi kesehatan mengganggu kemampuan fisik dalam proses kerja, pasien
sulit bekerja karena tangannya terasa gatal terus menerus saat bekerja.
I. Penatalaksanaan
Non farmakologi:
Konfirmasi :

o Penyakit ini merupakan penyakit alergi.


Informasi :
o Penyakit ini tidak dapat disembuhkan secara total, namun dapat
dihindari kekambuhannya.
o Penyakit ini dapat kambuh sewaktu-waktu apabila faktor pencetus
tidak dihindari.
o Penyakit ini dapat merupakan suatu penyakit keturunan dengan
gejala yang berbeda setiap individu.
Edukasi :
o Menghindari kontak dengan bahan pencetus dalam hal ini bahan
lateks pada keseharian pasien.
o Menjaga kelembaban kulit pasien, karena kulit yang kering dapat
menyebabkan rasa gatal kambuh kembali.
o Apabila gatal kambuh kembali, usahakan jangan digaruk karena
dapat menyebabkan infeksi.
Farmakologi:

Topikal : Hidrokortison 2,5% salep 2x/hari setelah mandi.

Sistemik : Cetirizin tablet 1x10mg.

J. Prognosis
Quo ad vitam

: bonam

Quo ad functionam

: bonam

Quo ad sanationam

: dubia ad bonam

FOTO PASIEN

REGIO MANUS DEXTRA


SINISTRA

REGIO MANUS

REGIO CRURIS DEXTRA


SINISTRA

REGIO CRURIS

Anda mungkin juga menyukai