Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Gabriela Adventia Utami

NIM

: 41100040

Pada hari Kamis tanggal 19 September 2013, kelompok 2 melakukan skills lab
Breaking Bad News. Tujuan dari dilakukannya skills lab ini adalah agar mahasiswa fakultas
kedokteran dapat menyampaikan berita buruk kepada pasien dengan baik dan benar yang nantinya
akan sangat diperlukan dalam profesi dokter kelak.
Pada saat dibagi kelompok untuk berlatih, kelompok kami mendapatkan kasus yaitu
kanker payudara. Kasus tersebut menceritakan bahwa ada seorang ibu dengan keluhan payudara
kanan erdapat benjolan, bernanah, dan telah menyebar sampai ke ketiak. Kemudian ibu tersebut
melakukan pemeriksaan mammografi dan biopsi. Dan kini ibu tersebut kembali lagi ke dokter untuk
bersama-sama membaca hasil pemeriksaan yang menyatakan bahwa sang ibu menderita kanker
payudara.
Pada saat giliran saya berlatih dengan pasien simulasi di dalam ruangan, sejujurnya
saya belum begitu siap terhadap hal apa saja yang harus saya ungkapkan karena menurut saya
penyampaian berita buruk tidaklah mudah apalagi menyangkut kesehatan seseorang. Pasien
simulasi saya pada saat itu juga amat sangat mendalami perannya sehingga membuat seakan-akan
saya ada di dalam situasi yang real yang mau tidak mau suatu saat nanti kejadian ini akan saya
hadapi bahkan lebih menegangkan dibanding sekedar latihan skills lab.
Masing-masing mahasiswa diberi waktu selama 10 menit dalam melakukan proses
delivering bad news. Ketika waktu giliran saya masuk dimulai, saya menemui pasien kemudian
memperkenalkan diri lalu menanyakan kabar pasien saat ini untuk membina sambung rasa. Dengan
sedikit grogi saya pun melakukan tahap pertama yaitu re-assesment pasien, saya mengkonfirmasi
ulang keluhan awal pasien yang dilanjutkan dengan penilaian kondisi pasien saat ini, apakah
keluhan sebelumnya bertambah parah atau ada keluhan-keluhan tambahan lainnya.
Setelah itu, ini saatnya untuk menyampaikan hasil pemeriksaan mammografi dan
biopsi yang memang hasilnya adalah buruk ( terdeteksi adanya sel ganas/kanker). Saya pun
bersikap setenang mungkin supaya pada saat penyampaian saya tidak grogi dan dapat
menyampaikan dengan baik. Lalu untuk mempermudah penjelasan hasil pemeriksaan kepada
pasien, saya menggambarkan tubuh dan payudara untuk mengilustrasikan dimana benjolan itu
berada dan proses penyebarannya ke kelenjar limfe di ketiak.
Pada saat menyampaikan bad news tersebut, saya agak susah dalam proses
menyampaikannya terutama pada saat menjelaskan hasil pemeriksaan. Pasien juga menunjukkan
kebingungannya atas apa yang saya sampaikan, karena pada saat itu saya cukup sulit untuk

menentukan diksi yang tepat agar pasien mengerti. Sesudah saya jelaskan, pasien menampakkan
reaksi kaget dan sedih atas kejadian yang menimpa dirinya. Pasien pun saat itu nampak shock dan
bertanya apa sebentar lagi saya mati dok?. Pertanyaan semacam itulah yang membuat saya agak
kesulitan dalam menanganinya. Lalu pada saat itu juga pasien mengeluhkan masalah biaya yang
membuat saya juga bingung menanganinya.
Pada akhirnya saya pun berusaha menenangkan pasien dan mengatakan bahwa
banyak survivor kanker payudara yang masih bisa berkarir dan menjalankan hidupnya dengan baik
sehingga dibutuhkan perawatan untuk menekan penyebaran sel kanker itu sendiri.
Kemampuan yang perlu saya tingkatkan berkenaan dengan skills lab Breaking Bad
News adalah kemampuan komunikasi, walaupun kemampuan komunikasi sudah diajarkan dari
semester 1 tetapi saya merasa harus terus banyak berlatih komunikasi dokter pasien karena banyak
kasus-kasus yang membutuhkan kemampuan komunikasi khusus. Selain itu juga perlu ditingkatkan
ilmu kedokteran sehingga dalam anamnesa pasien dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan
informasi untuk penegakan diagnosa.

Anda mungkin juga menyukai