I. PENDAHULUAN
1.1.
Masukan
Proses
Kontroler
Keluaran
Elemen ukur
Masukan
Proses
Kontroler
Keluaran
Kontrol Otomatis
1.3. Beberapa contoh ilustrasi sistem kontrol otomatis
A. Untuk lup tertutup
a. Sistem Kontrol Tekanan
Kontroler
Elemen
pengukur
tekanan
Cerobong
Tungku
Aktuator
Minyak
Pembakar
Udara
Damper
Kontroler
Aliran
masuk
Aliran keluar
Kontrol Otomatis
b. Sistem Kontrol Kecepatan
Titik
setel
Uap
Ke mesin
Blok
Masukan
Keluaran
Masukan
Elemen
pengendali
g1
Gangguan
u
Variabel
Termanipulasi
Plant
g2
Keluaran
c
b
Isyarat umpanbalik
Elemen
umpan-balik
h
2.3. Peristilahan dalam diagram blok umpan balik
- Plant g2 disebut sistim terkendali,adalah benda, proses atau mesin besaran
atau keadaan tertentu harus dikendalikan.
- Elemen pengendalian g1 disebut pengendali adalah komponen yang diperlukan
untuk membangkitkan isyarat pengendalian yang tepat m yang diterapkan ke
plant tersebut
Gangguan
Keluaran
Stir
Jenis
kendali
Mobil
Penggerak
Rem
Penggerak
Pedal gas
Arah
tutup,
3.tutup
bearing,
4.batang torak, 5.sealing ring, 6.bearing, 7. Scraping ring, 8.duoble packing, 9. Pegas,)
6
3
1
Gambar 3.2. Silinder Penggerak Ganda (1. Silinder barel, 2. Tutup, 3.tutup bearing, 4.
Batang torak, 5. Sealing ring, 6. Bearing bush, 7. Scraping ring, 8. Duoble packing, 9,
round cord ring, 10.saluran udara,)
3.2.Aktuator rotari
Pada actuator ini udara bertekanan menggerakkan sudu-sudu yang ada didalam
rumah actuator, sehingga akan bergerak berputar secara rotasi.
Posisi Off
Posisi On
Baut
Penyetel
Sal. Udara
Masuk
Sal. Udara
Keluar
Y1
aktif
Y
1
Y2
aktif
10
penggerak dan kipas, 6.sikat penyedia arus, 7.koil medan, 8.bantalan peluru)
11
- Kemampuan beradaptasi
- Pemasangannya
- Kecepatan reaksi.
atau
cara
penempatannya
- Perasaan
- Material Konstruksi
- Harga
- Layanan pasca jual
waktu
- Resolusi
Sensor
proksimiti
optik
-
Sensor induktif
Sensor
Sensor kapasitif
Teknik
- Sensor ultrasonik
pneumatik
koneksi dan sirkuit
Jenis isyarat yang dihasilkan antara lain:
Keluaran serial: keluaran serial (RS-232C, RS-422A, RS-485, profibus, fieldbus, ASI).
4.2.Jenis Sensor
12
13
c. Sensor Induktif
Komponen penting pada sensor induktif
e.Sensor Optik
Sensor optik merupakan gabungan optik dan elektronik untuk memeriksa objek
menggunakan sinar merah / inframerah dengan alat LEDs. Alat ini kecil dan kuat
mempunyai daya tahan yang lama dan mudah diatur. Sensor optik terdiri dari 2 bagian
utama : pemancar dan penerima.
Sensor optik tembus cahaya terdiri dari perlengkapan rakitan pemancar dan komponen
penerima dimana jarak yang lebar dapat diwujudkan. Keuntungan sensor tembus
14
f. Sensor Ultrasonik
15
sensor
transport, industri makanan, logam, kaca dan proses pengolahan plastik, pemantauan
sebagian besar dari bahan-bahan)
Contoh Aplikasi
Sensor ultrasonik digunakan untuk tingkat pengisian pada Silos, untuk kendali trolly).
Ilustrasi yang diikuti ditunjukkan beberapa contoh tambahan :
16
g. Sensor Pneumatik
Dengan sensor pneumatik, keadaan atau ketiadaan objek terkait dengan
hilangnya kontak sensor melalui air jet. Ketika sebuah objek memperlihatkan suatu
tanda perubahan tekanan , dimana dapat diolah lebih lanjut.
17
Gambar 4.10. Pengawasan tingkat pengisian dalam hal pipa semprot tekanan balik
18
V. PROSESOR
5.1. Programmable Logic Controller (PLC)
PLC adalah suatu peralatan elektronik yang bekerja secara digital, yang
didesain untuk peralatan industri, yang menggunakan sebuah memori yang dapat
diprogram untuk penyimpanan internal dari pengguna yang berorientasi pada perintahperintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus, seperti logic, sequencing, timing,
counting, dan arithmetic, untuk mengontrol berbagai input dan output baik berupa digital
ataupun analog.
Perangkat sistem PLC memiliki ciri-ciri yang tidak dipunyai oleh sistem kontrol lain, yaitu
sebagai berikut:
a.
b.
19
d.
Pada prinsipnya sebuah PLC melalui modul input bekerja menerima data-data
berupa sinyal dari peralatan input luar (external input device) dari sistem yang dikontrol.
Komponen-Komponen PLC
PLC terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
a)
Hardware
b)
Software
c)
Programmer
20
a. Hardware
Hardware dari rangkaian PLC adalah Modul Input/Output (I/O) yang terdiri
dari dua bagian yaitu modul input dan modul output.
Modul Input dari sebuah PLC adalah modul yang merupakan penghubung dari
sensor-sensor. Modul Input memiliki fungsi-fungsi penting sebagai berikut:
b Software
Software yang dimaksudkan adalah bahasa pemrograman yang dilakukan dalam
membuat program perintah yang digunakan untuk mengotrol sistem pneumatik. Bahasa
pemrograman yang paling dominan digunakan adalah sebagai berikut:
1. Diagram Ladder (tangga) merupakan diagram kontrol pada PLC.
21
Keterangan:
A : Masukan / tombol start
B : Normally closed (NC)
C : Normally open (NO)
X : Keluaran /relay
Y : Keluaran/relay
. Pada penggambaran diagram tangga dikenal dengan simbol-simbol sebagai
berikut:
yang
normalnya
pada
posisi
OFF/terbuka,
dan
akan
Keluaran dapat berupa relay yang akan mengaktifkan kontakkontak NO dan NC.
22
2. Statement List
Statement List tidak menampilkan bahasa pemrograman secara grafik namun
dideskripsikan dalam bentuk perkataan (verbal).
Contoh :
STEP 1
IF S1 AND A0 THEN SET Y1 RESET Y2
STEP 2
IF A1 THEN SET Y3 RESET Y4
c. Programmer
Programmer dalam sebuah PLC merupakan suatu perangkat berupa komputer
yang terdiri dari monitor, Central Processing Unit (CPU), dan kelengkapannya.
Pemrogram dapat berupa console. Dengan menggunakan perangkat komputer data
akan diolah dalam CPU. CPU mengontrol dan menjalankan semua operasi di dalam
PLC.
Pada
dasarnya
menginterpretasikan
CPU
adalah
sinyal-sinyal
unit
input
dan
yang
berisi
mikroprosesor
melaksanakan
yang
tindakan-tindakan
23
24
c. Bilangan Oktal
Bilangan oktal adalah bilangan dengan basis 8,
disimbulkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Untuk menjadikan bilangan oktal menjadi bilangan desimal
dengan cara sbb:
N = an x 8 n + an-1 x 8 n-1 + . + a1 x 8 1 + a0 x 8 0 + a-1 x 8 1
+ a-2 x 8 -2 +. + a-n x 8 n
d. Bilangan Hexadesimal
Bilangan hexadesimal adalah bilangan dengan basis 16, disimbulkan
dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, b, C, D, E, F
Untuk menjadikan bilangan hexadesimal menjadi bilangan
desimal dengan cara sbb:
N = an x 16 n + an-1 x 16 n-1 + . + a1 x 16 1 + a0 x 16 0 + a-1
x 16 -1 + a-2 x 16 -2 +. + a-n x 16 n
Tabel hubungan antara jenis sistem bilangan
Desimal
0
1
2
3
4
Biner (8 bit)
0000 0000
0000 0001
0000 0010
0000 0011
0000 0100
Oktal
000
001
002
003
004
25
Heksadesimal
00
01
02
03
04
0000 0101
0000 0110
0000 0111
0000 1000
0000 1001
0000 1010
0000 1011
0000 1100
0000 1101
0000 1110
0000 1111
0001 0000
005
006
007
010
011
012
013
014
015
016
017
020
05
06
07
08
09
0A
0B
0C
0D
0E
0F
10
- variable,
yang menyatakan sifat dan bentuk dari sistem logika tertentu, yang
x = 1 bila x # 0
x = 0 bila x # 1
26
Warna Merah
ya
tidak
tidak
ya
Motif bunga
tidak
ya
tidak
ya
tidak
tidak
tidak
ya
Jadi hanya apabila kedua syarat itu dipenuhi, maka jawabannya baru benar atau ya.
7.2 Operator AND
Cerita di atas adalah salah satu contoh dari operasi And. Atau kalau kita hendak
menjalankan mobil, maka kita harus menghidupakan mesin dan memasukkan gigi
versneling. Secara simbolik maka operator And dapat ditulis sebagai berikut :
A.B=C
Tabel kebenaran Operator AND
A.B=0
0.0=0
0.1=0
Operator AND digambarkan didalam symbol elektronik yaitu:
- AND Gates
C = A.B
A 0011
B 0101
C 0001
27
C = A+ B
A 0011
B 0101
C 0111
- Exclusive OR Gate jika salah satu dari input dan bukan kedua-duanya adalah 1,
maka outputnya akan berharga 1
28
C = A+ B
A 0011
B 0101
C 0110
7.4. Hukum OR
Sama dengan operator AND, maka operator OR mempunyai 3 hukum Aljabar
Boolean yang paling penting, yaitu
A+1 = 1 ..(1)
A+0 = A .(2)
A+A = A (3)
Pembuktian dari hukum pertama. Berapapun harga dari input A, bila input
lainnya adalah 1, maka harga outputnya juga akan 1. Hukum kedua. Bila salah satu dari
input berhagar 0 dan input lainnya adalah A, maka harga dari output akan sama dengan
harga dari A tersebut. Hukum yang ketiga. Bila kedua input memiliki harga yang sama
yaitu A, maka harga dari output juga sama dengan kedua harga A tersebut.
7.5 Operator NOT
Operator NOT pada dasarnya adalah pembalikan dari suatu argument atau
statement.
Misalnya :
Kalau kita kaya, maka kita tidak miskin
Kalau kita miskin, maka kita tidak kaya
Secara simbolik maka operator NOT dapat ditulis dengan huruf yang mempuyai
garis di atasnya :
A = B dan B = A
Artinya ,
Kalau tidak A pasti B atau
Kalau tidak B pasti A
Operator NOT digambarkan didalam symbol elektronik sebagai suatu inverter yaitu :
A
01
A 01
B 10
29
kemungkinan harga input, yaitu logik 0 atau 1. Kalau inputnya 0, maka outputnya adalah
1 dan sebaliknya apabila inputnya 1 maka outputnya pasti harganya 0. Salah satu
hukum tambahan dari Operator NOT ini adalah sebagai berikut :
A=A
Jadi Inverter dari Invented A adalah A.
0=1
Hukum (2)
1=0
Hukum (3)
bila
A = 0, maka A = 1
Hukum (4)
bila
A = 0, maka A = 0
Hukum (5)
A=A
b Hukum AND
Ada empat hokum AND yang berlaku, yaitu :
Hukum (6)
A.0 = 0
Hukum (7)
A.1 = A
30
A.A = A
Hukum (9)
A.A = 0
Telah didiskusikan hukum (6) sampai dengan hukum (8) dan untuk membuktikan hukum
(9) kita. Apabila A = 0, maka A = 1 dan harga masukan di kedua input adalah 0 dan 1.
Akibatnya harga output adalah 0. Apabila A = 1, maka A = 1 dan hal yang sama terjadi
dengan harga-harga input 1 dan 0, sehingga harga outputnya adalah 0. Maka terbukti
A.A = 0
c.Hukum OR
Ada empat hokum OR yang berlaku, yaitu :
Hukum (10)
A+0=A
Hukum (11)
A+1=1
Hukum (12)
A+A=A
Hukum (13)
A + A = 1
Hukum (10) sampai dengan hokum (12) telah dibahas di depan. A = 0, maka A
= 1. Untuk operator OR, apabila salah satu input 1, maka harga output akan berharga 1.
Apabila A =1, maka cukup satu input yang berharga untuk mendapatkan harga output 1.
d Hukum Komulatif
Hukum Komutatif menyebabkan diizinkannya perubahan posisi dari AND atau
OR, sebagai berikut :
Hokum (14)
A+A= B +A
Hokum (15)
A.B=B.A
A + (B + C) = (A + B) + C
Hokum (17)
A . (B . C) = (A . B) . C
31
A . (B + C) = (A . B) + (A . C)
Hukum (19)
A + (B . C) = (A + B) . (A + C)
Hukum (20)
A + (A +B) = A + B
g.Teori De Morgan
Salah satu persamaan yang sangat berguna didalam Aljabar Boolean adalah
Teori De Morgan.yaitu:
-Memungkinkan
penyisihan
/pengeluaran
variable-variabel
yang
berada
32