PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tidur adalah suatu proses fundamental yang dibutuhkan oleh setiap
manusia. Manusia dewasa memerlukan tidur rata-rata 6-8 jam/hari. Tidur terdiri
dari stage nonrapid eye movement sleep ( NREM ) dan stage rapid eye movement
sleep (REM). Lebih dari separuh tidur total adalah fase NREM sedangkan 20-35%
adalah fase REM. Gangguan tidur sering terjadi pada fase REM.1 Bentuk gangguan
tidur yang paling sering ditemukan adalah sleep apnea ( henti nafas pada waktu
tidur ), dan gejala yang paling sering timbul pada sleep apnea adalah mendengkur.3
Snoring= Mendengkur = ngorok adalah suara yang terdengar pd waktu
tidur, Timbul karena adanya aliran udara pada waktu menarik nafas atau
menghembuskan nafas melalui jalan nafas bagian atas ( hidung dan tenggorok ).
Suara timbul oleh karena getaran jaringan jalan nafas akibat turbulensi udara yang
lewat. Makin kuat turbulensi maka makin keras dengkurannya, turbulensi
meningkat karena penyempitan jalan nafas bagian atas.
Mendengkur
merupakan
masalah
sosial
dan
masalah
kesehatan.
hipertensi dua hingga tiga kali, serta meningkatkan risiko dua kali lipat penyakit
koroner atau serangan jantung. Pendengkur dan penderita OSA juga berisiko
terserang stroke dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak
dengan OSA dan mendengkur.1
Mendengkur dan OSA umumnya terjadi pada orang dewasa, terutama pria,
usia pertengahan, dan obesitas. Sekitar 50 juta orang Amerika tidur mendengkur,
1
dan 20 juta orang Amerika menderita sleep apnea syndrom. Hal ini bertanggung
jawab terhadap peningkatan keluhan dari pasangan dan yang lebih penting
membawa peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian dini.3
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui definisi, patofisiologi,
gejala klinis, diagnosis, komplikasi dan terapi dari obstructive sleep apnea.
1.3 METODE PENULISAN
Referat ini merupakan tinjauan kepustakaan yang merujuk kepada beberapa
literatur.