MAKALAH
TEKNIK FREKUENSI TINGGI
ANTENA JARINGAN
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
(NPT. 41.13.0008)
(NPT. 41.13.0014)
(NPT. 41.13.0016)
(NPT. 41.13.0018)
ANTENA JARINGAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Tim Penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Tim Penyusun dapat
menyelesaikan makalah Antena Jaringan. Di dalam penyusunan makalah ini, Tim
Penyusun banyak menghadapi kendala dan masalah, akan tetapi atas bantuan dan
dorongan dari banyak pihak akhirnya Tim Penyusun dapat menyelesaikan makalah
ini. Untuk itu pada kesempatan ini Tim Penyusun hendak mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Bapak Agus Tri Sutanto, selaku Kepala Prodi Instrumentasi serta Dosen
Mata Kuliah Teknik Frekuensi Tinggi, dan
2. Seluruh rekan Kelas Instrumentasi 4A
Kritik dan saran Tim Penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Atas
perhatiannya Tim Penyusun ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
ABSTRAK
Dalam laporan berjudul Antena Jaringan ini, Tim Penyusun akan membahas
tentang segala aspek yang berkaitan dengan antena dalam sistem transmisi data
dan telekomunikasi.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan pada mata kuliah Teknik Frekuensi Tinggi dan memahami mengenai
sistem antena, prinsip kerja, jenis, dan aplikasinya. Manfaat dari pembuatan
makalah ini antara lain sebagai bahan pengetahuan dan sebagai bahan referensi
lebih lanjut mengenai sistem transmisi telekomunikasi yang ada dalam mata kuliah
Teknik Frekuensi Tinggi.
Metode penelitian yang dilakukan adalah Tim Penyusun mengumpulkan
terlebih dahulu bahan atau materi yang berasal dari internet dan e-book. Kemudian
bahan yang didapat tersebut disusun ke dalam makalah ini.
Sistem transmisi telekomunikasi sangat dibutuhkan oleh BMKG sebagai
penyedia data cuaca dalam mengumpulkan dan mendistribusikan data-data yang
diperlukan untuk keperluan prakiraan cuaca dan iklim.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
ABSTRAK.............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... v
BAB I...................................................................................................................... 1
1.1.
Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2.
Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3.
1.4.
Metode Penulisan....................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................... 3
2.1.
Pengertian................................................................................................. 3
2.2.
2.3.
Pola Radiasi............................................................................................... 4
2.4.
2.5.
Impedansi Antena....................................................................................... 5
2.6.
Polarisasi Antena....................................................................................... 5
2.7.
Bandwith Antena........................................................................................ 6
BAB III.................................................................................................................... 7
BAB IV.................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Polarisasi Ellips secara Umum......................................................6
Gambar 2. Saluran Open Wire Line (OWL)................................................................7
Gambar 3. Shield Pair........................................................................................ 8
Gambar 4. Saluran Coaxial (a) bentuk fisik, (b) medan magnet dan listrik...................9
Gambar 5. Saluran Waveguide Rectangular (a) Silinder (b).....................10
Gambar 6. Sistem Transmisi Serat Optik.................................................................11
Gambar 7. Tiga Macam Saluran Serat Optik................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting.
Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau memberi informasi dari atau
kepada
orang
lain. Kebutuhan
untuk mendapatkan
informasi
semakin
Semakin
bertambahnya
popularitas
sistem
nirkabel,
pengembangan antena untuk sistem ini menjadi lebih penting. Antena dianggap
sebagai tulang punggung sistem nirkabel. Antena sangatlah penting sebagai
perangkat penyesuai (matching device) antara sistem pemancar dengan udara
bila antena berfungsi sebagai media radiasi gelombang radio dan sebagai
perangkat penyesuai dari udara ke sistem penerima.
Definisi antena menurut IEEE Standart Definition of Term for Antennas
(IEEE Std 145 -1983) adalah suatu alat untuk meradiasikan atau menerima
gelombang radio. Selain sebagai alat untuk mengirim atau menerima energi,
antena juga digunakan untuk mengoptimalkan energi radiasi pada arah tertentu
dan menekan pada arah yang lain. Hal ini kemudian menyebabkan antena
memiliki berbagai bentuk dan desain yang bemacam-macam untuk memenuhi
kebutuhan ini. Bentuk dan desain antena yang diharapkan adalah antena yang
mempunyai gain yang tinggi, efisiensi tinggi, bandwidth yang lebar bobot yang
ringan dan biaya yang murah. Penyesuaian kebutuhan kondisi di lapangan
dalam bentuk arah omni atau point to point sangat ditentukan oleh model
struktur antena. Arah omni yaitu radiasi power output antena radial ke segala
arah sama kuat. Sedangkan point to point adalah pancaran satu titik ke titik lain
dalam jangkauan jarak yang lebih jauh dari arah omni. Ini terjadi karena
pemusatan power output oleh struktur antena ke dalam satu arah saja.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah dalam
pembuatan makalah ini adalah bagaimana mengetahui dan memahami tentang
antena jaringan secara umum dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.3.
1.4.
Metode Penulisan
Dalam menulis makalah ini, penulis mengumpulkan terlebih dahulu
bahan atau materi yang berasal dari internet dan e-book. Kemudian bahan yang
didapat tersebut disusun ke dalam makalah ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
2
2.1.
Pengertian
Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk
memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara
atau sebaliknya dari udara ke media kabel. Karena merupakan perangkat
perantara antara media kabel dan udara, maka antena harus mempunyai sifat
yang sesuai (match) dengan media kabel pencatunya. Prinsip ini telah
diterangkan dalam saluran transmisi.
Dalam perancangan suatu
antena,
baberapa
hal
yang
harus
diperhatikan adalah :
- bentuk dan arah radiasi yang diinginkan
- polarisasi yang dimiliki
- frekuensi kerja,
- lebar band (bandwidth), dan
- impedansi input yang dimiliki.
Untuk antena yang bekerja pada band VLF, LF, HF, VHF dan UHF
bawah, jenis antena kawat (wire antenna) dalam prakteknya sering digunakan,
seperti halnya antena dipole 1/2l, antena monopole dengan ground plane,
antena loop, antena Yagi-Uda array, antena log periodik dan sebagainya.
Antena-antena jenis ini, dimensi fisiknya
disesuaikan
dengan panjang
2.2.
pemancaran
gelombang
elektromagnetik
yang
paling
sederhana adalah radiasi gelombang yang ditimbulkan oleh sebuah elemen arus
kecil yang berubah-ubah secara harmonik. Elemen arus terkecil yang dapat
menimbulkan pancaran gelombang elektromagnetik itu disebut sebagai sumber
elementer.
2.3.
Pola Radiasi
Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena adalah pernyataan grafis
yang menggambarkan sifat radiasi suatu antena pada medan jauh sebagai
fungsi arah. Pola radiasi dapat disebut sebagai pola medan (field pattern)
apabila yang digambarkan adalah kuat medan dan disebut pola daya (power
pattern)
apabila
yang
digambarkan
poynting
vektor.
Untuk
dapat
Dimana :
4
r
D
2.4.
: jarak pengukuran
: dimensi antena yang terpanjang
: panjang gelombang yang dipancarkan sumber.
2.5.
Impedansi Antena
Impedansi input suatu antena adalah impedansi pada terminalnya.
Impedansi input akan dipengaruhi oleh antena-antena lain atau obyek-obyek
yang dekat dengannya. Untuk mempermudah dalam pembahasan diasumsikan
antena terisolasi. Untuk memaksimumkan perpindahan daya dari antena ke
penerima, maka impedansi antena haruslah conjugate match (besarnya
resistansi dan reaktansi sama tetap berlawanan tanda). Jika hal ini tidak
terpenuhi maka akan terjadi pemanulan energi yang dipancarkan atau diterima.
2.6.
Polarisasi Antena
Polarisasi antena didefinisikan sebagai arah vektor medan listrik yang
diradiasikan oleh antena pada arah propagasi. Jika jalur dari vektor medan listrik
maju dan kembali pada suatu garis lurus dikatakan berpolarisasi linier. sebagai
contoh medan listrik dari dipole ideal.
Jika vektor medan listik konstan dalam panjang tetapi berputar disekitar
jalur lingkaran, dikatakan berpolarisasi lingkaran. Frekuensi putaran radian
adalah dan terjadi satu dari dua arah perputaran. Jika vektornya berputar
berlawanan arah jarum jam dinamakan polarisasi tangan kanan (right hand
polarize) dan yang searah jarum jam dinamakan polarisasi tangan kiri (left hand
polarize). Suatu gelombang yang berpolarisasi elips untuk tangan kanan dan
tangan kiri.
5
2.7.
Bandwith Antena
Pemakaian sebuah antena dalam sistem pemacar atau penerima selalu
dibatasi oleh daerah frekuensi kerjanya. Pada range frekuensi kerja tersebut
antena dituntut harus dapat bekerja dengan efektif agar dapat menerima atau
memancarkan gelombang pada band frekuensi tertentu. Pengertian harus dapat
6
bekerja dengan efektif adalah bahwa distribusi arus dan impedansi dari antena
pada range frekuensi tersebut benar-benar belum banyak mengalami perubahan
yang berarti.
Bandwidth antena sangat dipengaruhi oleh luas penampang konduktor
yang digunakan serta susunan fisiknya (bentuk geometrinya). Misalnya pada
antena dipole, ia akan mempunyai bandwidth yang semakin lebar apabila
penampang konduktor yang digunakannya semakin besar. Demikian pula pada
antena yang mempunyai susunan fisik yang berubah secara smoth, biasanya
iapun akan menghasilkan pola radiasi dan impedansi input yang berubah secara
smoth terhadap perubahan frekuensi (misalnya pada antena biconical, log
periodic, dan sebagainya). Selain daripada itu, pada jenis antena gelombang
berjalan (tavelling wave) ternyata ditemukan lebih lebar range frekuensi kerjanya
daripada antena resonan.
BAB III
APLIKASI DAN PEMBAHASAN
3.1.
Macam-macam Antena
Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang
akan kita bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya.
Ada dua jenis antena secara umum :
1. Directional (pengarah)
2. Omni Directional
a. Antena Directional
Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beam width, yaitu
punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya
jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas, contohnya: antena Yagi,
Panel, Sektoral dan antena Parabolik 802.11b yang dipakai sebagai station
atau master bisa menggunakan jenis antena ini di kedua titik, baik untuk
point to point atau point to multipoint.
1. Antena Yagi
Antena Yagi adalah jenis antena radio atau televisi yang diciptakan oleh
Hidetsugu Yagi. Antena ini dilengkapi dengan pengarah dan pemantul
yang berbentuk batang. Antenna Yagi terdiri dari tiga bagian, yaitu:
- Driven adalah titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik
driven adalah setengah panjang gelombang dari frekuensi radio
-
mempunyai
gain
jauh
lebih
tinggi
dibanding
omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau
area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan
tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak
terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
dari derajat
10
11
12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.
Kesimpulan
Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk
memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara
atau sebaliknya dari udara ke media kabel. Karena merupakan perangkat
Polaudara,
Pancaran
Antena
Omniharus
Directional
perantara antara mediaGambar
kabel 9.dan
maka
antena
mempunyai sifat
yang sesuai (match) dengan media kabel pencatunya. Jenis antena yang akan
dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan
dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya. Secara umum antena dibagi menjadi
dua, yaitu:
a. Antena directional
b. Antena omni directional
4.2.
Saran
Adapun saran yang perlu dilakukan untuk pengembangan pengetahuan
mengenai teknik frekuensi tinggi selain hanya membaca teori, perlu dilakukan
juga pengamatan langsung untuk mengenali sistem transmisi telekomunikasi
dalam hal ini antena jaringan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14