Anda di halaman 1dari 14

WAWANCARA

SK. 12
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato
KD. 12.3
Menulis hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan
ejaan yang tepat
Langkah-langkah membuat laporan wawancara:

1.
2.
3.
4.
5.

Menentukan topik dan tema


Menentukan tujuan
Menyusun daftar pertanyaan
Menentukan narasumber yang akan diwawancarai
Membuat kesepakatan dengan narasumber, meliputi tempat, hari dan

6.
7.
8.
9.

tanggal.
Melaksanakan wawancara
Mencatat pokok-pokok informasi yang diperoleh
Menyusun hasil wawancara
Dokumentasi wawancara

~Tema
Liburan

~Topik
Tips-tips kegiatan liburan sekolah

~Tujuan

1. Untuk menggali dan lebih mendalami informasi sehubungan tentang


makna dan manfaat dari kegiatan liburan sekolah.
2. Untuk menggali informasi dan mengetahui dampak positif dan dampak
negatif dari kegiatan liburan sekolah.
3. Untuk menggali informasi dan lebih peka serta tahu tentang kegiatan
liburan sekolah dengan biaya yang murah dan terjangkau.
4. Untuk menggali informasi serta lebih memperdalam pengetahuan
tentang kegiatan belajar yang edukatif.
5. Untuk menggali informasi dan dapat mengetahui tentang tips-tips bagi
para pelajar yang ingin liburan.

~Daftar pertanyaan
1.

Apakah definisi liburan menurut Bapak ?

2.

Bagaimanakah dampak positif dan negatif dari liburan ?

3.

Setelah suntuk belajar anak anak cenderung menggunakan waktu


liburan untuk halhal yang tidak bermanfaat. Bagaimanakah mengisi
liburan yang efektif?

4.

Adakah liburan yang menyenangkan dan bermanfaat tanpa harus


mengeluarkan uang yang banyak?

5.

Setelah liburan semester yang cukup panjang, adakah persiapan khusus


untuk menghadapi tahun ajaran baru?

6.

Adakah tips-tips atau saran yang ingin Bapak sampaikan kepada kami
sehubungan dengan liburan?

~Narasumber yang diwawancarai


IDENTITAS NARASUMBER
NAMA

SUDIRMAN

TTL

AGAMA

ISLAM

JENIS KELAMIN

LAKI-LAKI

ALAMAT`

JL.

NO.HP

PENDIDIKAN TERAKHIR

PEKERJAAN

USIA

HOBI

08

GURU

BERMAIN TEATER (DRAMA)

~Jadwal kegiatan wawancara


Tempat

SMAN 2 Parepare

Hari

Selasa

Tanggal

21 Mei 2013

~Pokok-pokok informasi
Liburan adalah kegiatan istirahat yang diberikan kepada siswa pada
saat siswa usai mengikuti pelajaran sekolah.

Banyak orang menjadikan liburan sebagai ajang untuk lepas dari

kegiatan-kegiatan positif.
Banyak hal positif yang dapat dilakukan selama liburan.
Kalangan anak SMA saat ini, menjadikan liburan sebagai ajang

pacaran, keluar rumah, balapan liar, dan lain sebagainya.


Bagaimana memanfaatkan waktu liburan itu bukan semata-mata
menjadikannya sebagai kegiatan yang bersifat hura-hura yang tidak

memilki manfaat terhadap pendidikannya.


Acara dengan keluarga mampu mempererat silaturahmi.
Membuat strategi baru agar nantinya nilai yang para siswa peroleh
dapat lebih baik dari nilai semester sebelumnya.

Yang dituntut pada saat liburan adalah bagaimana siswa mendapatkan


kesan-kesan keceriaan, menghibur diri tanpa harus mengeluarkan
banyak biaya.

~Hasil wawancara
Tanya jawab
Pewawancara :

Apakah definisi liburan menurut Bapak ?

Narasumber :

Liburan adalah kegiatan istirahat yang diberikan kepada

siswa pada saat siswa usai mengikuti pelajaran sekolah. Sebagai seorang siswa
khususnya manusia itu butuh penyegaran atau refreshing sehingga aktivitas
yang terkesan monoton dan membosankan itu dan menguras cukup banyak
tenaga. Perlu adanya penyegaran atau istirahat perlu dipulihkan kembali
melalui kegiatan liburan.

Pewawancara :

Bagaimanakah dampak positif dan negatif dari liburan ?

Narasumber :

Sebetulnya kalau ditinjau dari konsep dasar liburan,

boleh dikata tidak ada sisi positifnya. Banyak orang menjadikan liburan
sebagai ajang untuk lepas dari kegiatan-kegiatan positif. Banyak hal positif
yang dapat siswa lakukan selama liburan, seperi mengulang materi-materi
pembelaan sebelumnya, membantu orang tua di rumah, dan lain sebagainya.
Dampak negatifnya sendiri, khususnya bagi siswa bukan berarti liburan itu
adalah libur segalanya, libur buka buku, libur belajar. Namun, selama liburan
aktivitas itu masih berjalan, meskipun bukan di sekolah. Jika ada siswa yang
memanfaatkan liburan untuk kegiatan yang negatif, inilah yang sangat dilarang
keras. Contohnya dikalangan anak SMA saat ini, yang menjadikan liburan
sebagai ajang pacaran, keluar rumah, balapan liar, dan lain sebagainya.
Pewawancara :

Setelah

menggunakan waktu

suntuk

liburan

belajar

anak

anak

cenderung

untuk halhal yang tidak bermanfaat!

Bagaimanakah mengisi liburan yang efektif?


Narasumber :

Sebenarnya

untuk

menjadikan

liburan

itu

lebih

bermanfaat. Siswa harus memiliki inisiatif sendiri, bagaimana memanfaatkan


waktu liburan itu bukan semata-mata menjadikannya sebagai kegiatan yang
bersifat hura-hura yang tidak memilki manfaat terhadap pendidikannya.
Mungkin bisa memanfaatkan liburannya untuk bekerja kelompok dan
mengulang materi-materi yang pernah diajarkan di sekolah, serta membantu
pekerjaan orang tua di rumah.

Pewawancara :

Adakah liburan yang menyenangkan dan bermanfaat

tanpa harus mengeluarkan uang yang banyak?


Narasumber :

Ya, memang selama ini liburan itu identik dengan biaya

yang mahal. Umunya para pelajar khususnya kalangan SMA mendefinisikan


liburan sebagai kegiatan keluar rumah taupun keluar daerah mulai dari
Bantimurung, Makassar bahkan ada yang sangat jauh hingga ke Bali. Liburan
sebenarnya tidak seperti itu, banyak kegiatan yang bisa siswa lakukan untuk
mengisi waktu libur tanpa harus banyak mengeluarkan biaya dengan nuansa
hiburan yang siswa dapatkan, seperti kumpul dengan keluarga, melakukan
kegiatan-kegiatan yang sifatnya sebagai bentuk penyegaran, tanpa harus
liburan di luar daerah. Acara dengan keluarga mampu mempererat silaturahmi,
mulai dari acara kecil-kecilan seperti bakar-bakr ikan hingga acara silaturahmi
keluarga besar yang tidak memilki resiko yang cukup besar jika dibandingkan
dengan liburan keluar kota. Istilahnya reunian bersama keluarga dengan biaya
yang cukup terjangkau.
Pewawancara :

Setelah liburan semester yang cukup panjang, adakah

persiapan khusus untuk menghadapi tahun ajaran baru?


Narasumber :

Sudah sewajarnya, para siswa harus memiliki persiapan

dan strategi yang baru. Apalagi usai semester nilai para siswa sudah
dierealisasikan. Tidak menutup kemungkinan ada beberapa mata pelajran para
siswa yang kurang dan hsrus segera dibenahi, dengan intropeksi diri, kesalahan
apa yang para siswa lakukan sehingga nilainya kurang memuaskan. Seperti,
guru yang kurang disenangi dan mata pelajaran yang kurang disenangi. Intinya,

membuat strategi baru agar nantinya nilai yang para siswa peroleh dapat lebih
baik dari nilai semester sebelumnya.
Pewawancara :

Adakah tips-tips atau saran yang ingin Bapak sampaikan

kepada kami perihal kegiatan liburan ini?


Narasumber :

Yang pertama saat ingin melaksanakan liburan adalah

tidak perlu memprioritaskan liburan dengan biaya yang cukup mahal. Namun,
yang dituntut pada saat liburan adalah bagaimana siswa mendapatkan kesankesan keceriaan, menghibur diri tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
Jangan sampai Susana liburan mempengaruhi predikat siswa sebagai seorang
siswa, bukan berarti jika libur maka aktivitas belajar juga ikut diliburkan. Ini
salah besar, yang diharapkan dari liburan adalah agar siswa mampu
mengevaluasi dan mengatur rencana kedepan dalam membenahi nilai-nilai
yang masih kurang.

Narasi
Kami merupkan siswa SMAN 2 Parepare kelas X.1. Kami selaku wartawan
cilik telah mewawancarai salah satu guru bahasa Indonesia di SMAN 2
Parepare. Beliau adalah salah satu guru pengembangan diri teater, yang
akrab disapa Pak Sudirman.
Kami mewawancarai beliau seputar masalah liburan dikalangan anak SMA,
khususnya siswa SMAN 2 di kota Parepare ini. Beliau mendefinisikan
liburan merupakan kegiatan istirahat yang diberikan kepada siswa, usai
mengikuti pelajaran sekolah. Namun, mayoritas saat ini liburan hanya

dijadikan kebanyakan siswa sebagai suatu kegiatan hura-hura. Menurut Pak


Sudirman banyak siswa yang menjadikan liburan sebagai ajang untuk
lepas dari kegiatan-kegiatan positif.
Meskipun demikian, banyak juga hal positif yang dapat dilakukan selama
liburan. Mulai dari mengulang materi-materi pelajaran sebelumnya hingga
membantu orang tua di rumah. Sedangkan, dampak negatifnya sendiri
umumnya dilakukan oleh kalangan anak SMA saat ini, menjadikan liburan
sebagai ajang pacaran, keluar rumah, balapan liar, dan lain sebagainya.
Beliau sangat setuju dengan adanya kegiatan liburan yang edukatif yang
tidak merogoh kocek yang cukup banyak.
Beliau menambahkan yang perlu diperhatikan adalah bagaimana
memanfaatkan waktu liburan itu bukan semata-mata menjadikannya
sebagai kegiatan yang bersifat hura-hura yang tidak memiliki manfaat
terhadap pendidikannya. Yang dituntut pada saat liburan adalah bagaimana
siswa mendapatkan kesan-kesan keceriaan, menghibur diri tanpa harus
mengeluarkan banyak biaya.
Beliau juga sangat menekankan bahwa kegiatan liburan merupakan
kegiatan intropeksi diri. Dimana memperbaiki diri kedepannya agar
nantinya nilai semester yang ia peroleh lebih baik dari sebelumnya.
Yang terpenting adalah bagaimana para siswa memanfaatkan moment
liburan untuk kegiatanyang bersifat positif. Tanpa melupakan kodratnya
sebagai seorang siswa

KESIMPULAN
Liburan merupakan kegiatan istirahat yang diberikan kepada siswa, usai
mengikuti pelajaran sekolah. Namun, banyak siswa yang menjadikan liburan
sebagai ajang untuk lepas dari kegiatan-kegiatan positif. Meskipun demikian,
banyak juga hal positif yang dapat dilakukan selama liburan. Mulai dari
mengulang materi-materi pelajaran sebelumnya hingga membantu orang tua di
rumah. Sedangkan, dampak negatifnya sendiri umumnya dilakukan oleh
kalangan anak SMA saat ini, menjadikan liburan sebagai ajang pacaran, keluar
rumah, balapan liar, dan lain sebagainya. Yang perlu diperhatikan adalah
bagaimana

memanfaatkan

waktu

liburan

itu

bukan

semata-mata

menjadikannya sebagai kegiatan yang bersifat hura-hura yang tidak memilki


manfaat terhadap pendidikannya. Yang dituntut pada saat liburan adalah
bagaimana siswa mendapatkan kesan-kesan keceriaan, menghibur diri tanpa
harus mengeluarkan banyak biaya.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai