Anda di halaman 1dari 48

KTSP

Untuk
Untuk
Kelas
Kelas XI
XI
Semeste
Semeste
rr 2
2
YUYUN YULINA PUTRI

14/06/16

Standar
Kompetensi :

5.

Menganalisi
s Sistem
Hukum dan
Peradilan
Internasiona
l

YUYUN YULINA PUTRI

Kompetensi Dasar :

5.1. Mendeskripsikan sistem


hukum dan peradilan
internasional.
5.2. Menjelaskan penyebab
tim-bulnya sengketa
internasional dan cara
penyelesaian oleh
Mahkamah Internasional.
5.3. Menghargai putusan
2
Mahkamah

14/06/16

Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi :
Menganalisis Sistem Hukum dan
Peradilan
Internasional
Kompetensi Dasar :
5.1. Mendeskripsikan sistem hukum
dan peradilan internasional.

YUYUN YULINA PUTRI

14/06/16

(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
Menguraikan pengertian sistem hukum dan asal

mula hukum internasional.


Menjelaskan hukum internasional dalam arti
modern, asas-asas, sumber hukum dan subjek
hukum internasional.
Mendeskripsikan hubungan hukum internasional
dengan hukum nasional dan proses ratifikasi hukum
internasional.
Menganalisis tentang peradilan internasional.

YUYUN YULINA PUTRI

14/06/16

Sistem Hk.
Internasional
Pengertian

SISTEM
HUKUM DAN
PERADILAN
INTERNASION
AL

Hk. Internasional
Asal Mula

Hukum
Internasional

Asas-asas
Sumber-sumber
Subjek Hukum

Hub. Hukum Internasional dgn Hk. Nasional


Peradilan Internasional
YUYUN YULINA PUTRI

14/06/16

1. Sistem Hukum dan Peradilan Internasional


a.
a.Sistem
Sistem Hukum
Hukum
Internasional
Internasional

Sistem hukum internasional, adalah


satu kesatuan hukum yang berlaku
untuk komunitas internasional
(semua negara-negara di dunia) yang
harus dipatuhi dan ditaati oleh setiap
negara.
Sistem hukum internasional juga
merupakan aturan- aturan yang telah
YUYUN YULINA PUTRI

14/06/16

b.Pengertian Hukum
Internasional
1. J.G. Starke, Hukum internasional, adalah sekumpulan
hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri dari
asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam
hubungan antar negara.
2. Mochtar Kusumaatmadja, Hukum internasional,
adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang
mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi
batas-batas negara antara :
negara dan negara
negara dan subjek hukum lain bukan negara atau
subjek hukum bukan negara satu sama lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Hukum internasional
(HI) adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas
entitas berskala internasional.
YUYUN YULINA PUTRI

14/06/16

c. Asal Mula Hukum


Internasional

Bangsa Romawi sudah mengenal hukum


internasional sejak tahun 89 SM, dengan
istilah Ius Gentium (hukum antar bangsa).
Ius Gentium yang kemudian berkembang
menjadi Ius Inter Gentium ialah hukum
yang diterapkan bagi kaula negara (orang
asing), yaitu orang-orang jajahan atau
orang-orang asing.

YUYUN YULINA PUTRI

14/06/16

Lanjutan .

Dalam perkembangan berikutnya, pemahaman


tentang hukum internasional dapat dibedakan dalam
2 (dua) hal, yaitu :
Hukum perdata Internasional
Hukum Publik Internasional
YUYUN YULINA PUTRI

14/06/16

d. Asas-asas Hukum
Internasional

Dalam menjalin hubungan antar bangsa, setiap


negara
harus memperhatikan asas-asas hukum
internasional :
1. Asas Teritorial
2. Asas Kebangsaan
3. Asas Kepentingan Umum

YUYUN YULINA PUTRI

10

14/06/16

e. Sumber-sumber Hukum
Internasional
Sumber-Sumber Internasional
Adalah sumber-sumber yang digunakan oleh
Mahkamah Internasional dalam memutuskan
masalah-masalah hubungan internasional.
Menurut Brierly, sumber hukum
internasional dalam arti formal merupakan
sumber yang paling utama dan memiliki
otoritas tertinggi dan otentik yang dipakai
Mahkamah internasional dalam
memutuskan suatu sengketa internasional.
YUYUN YULINA PUTRI

11

14/06/16

Lanjutan.....

Sumber Hukum Dalam Arti Material

SUMBER
HUKUM

Sumber hukum Dalam Arti Formal

YUYUN YULINA PUTRI

12

14/06/16

Lanjutan .

Sumber-sumber hukum internasional sesuai


Piagam
Mahkamah Internasional Pasal 38, sebagai
berikut :
1. Perjanjian Internasional (traktat).
2. Kebiasaan Internasional yang diterima sebagai
hukum.
3. Asas-asas hukum umum yang diakui oleh bangsa
beradab.
4. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran para ahli
hukum Internasional,
YUYUN YULINA PUTRI

13

14/06/16

f. Subjek Hukum Internasional


Subjek Hukum Internasional
1. Negara
2. Organisasi Internasional (OI) baik yang
Bilateral, Regional maupun Multilateral
3. Vatican atau Tahta Suci
4. Palang Merah Internasional
5. Pemberontak (Belligerent) atau Pihak Yang
bersengketa
6. Penjahat Perang atau Genocide
7. Individu.
YUYUN YULINA PUTRI

14

14/06/16

g. Hubungan Hukum Internasional dengan


Hukum Nasional
Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme)
yang memberikan gambaran bagaimana
keterkaitan antara hukum internasional dengan
hukum nasional :
1. Aliran Monoisme (tokohnya Hanz Kelsen dan
Georges Scelle), bahwa antara hukum
internasional dan hukum nasional merupakan
satu kesatuan, disebabkan :
Walaupun kedua sistem hukum itu
mempunyai istilah yang berbeda, tetapi
subjek hukumnya tetap sama, yaitu individuindividu yang terdapat dalam suatu negara.
Sama-sama mempunyai kekuatan hukum
YUYUN YULINA PUTRI
14/06/16
15
yang mengikat.

2. Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan


Anzilotti), berang-gapan bahwa hukum
internasional (HI) dan hukum nasio-nal
(HN) mrp dua sistem terpisah yg
berbeda, karena :
Perbedaan Sumber Hukum.
Perbedaan Mengenai Subjek.
Perbedaan Mengenai Kekuatan
Hukum.

YUYUN YULINA PUTRI

16

14/06/16

h. Peradilan
Internasional
Komponen-komponen
Lembaga Peradilan
Internasional Komposisi terdiri dari 15 orang
Hakim dan masa jabatan 9 tahun.
Dipilih oleh MU & DK (5 ang dari
1) Mahkamah
negara anggota tetap DK PBB)
Internasion
Berfungsi, menyelesaikan kasus
al (The
kasus persengketaan internasional
yang subjeknya negara.
Internation
al Court of
Yurisdiksi adalah kewenangan MI
Justice)
untuk memu-tuskan perkaraperkara pertikaian dan memberi
opini yang bersifat nasihat.
YUYUN YULINA PUTRI

17

14/06/16

Mahkamah Internasional dalam mengadili


suatu perkara, berpedoman pada perjanjianperjanjian internasional (traktat-traktat dan
kebiasaan-kebiasaan internasional) sebagai
sumber hukum.
Keputusan Mahkamah Internasional,
merupakan keputusan terakhir walaupun
dapat diminta banding.
Di samping pengadilan Mahkamah
Internasional, terdapat juga pengadilan
arbitrasi internasional.
Arbitrasi internasional18hanya untuk
perselisihan hukum, dan keputusan para

YUYUN YULINA PUTRI

14/06/16

Komposisi adalah 18 orang hakim yang masa

jabatannya 9 tahun. Dipilih berdasarkan 2/3 suara


Majelis Negara Pihak.
Yuridikasi adalah kewenangan untuk
menegakkan aturan hukum internasional terhadap
pelaku kejahatan berat.

4 Jenis
Kejahatan
(Pasal 5-8
Statuta
Mahkamah
)
YUYUN YULINA PUTRI

Kejahatan Genosida
Kejahatan terhadap
kemanusiaan
Kejahatan perang
Kejahatan agresi
19

14/06/16

3)Panel Khusus dan Spesial Pidana

Internasional ( The International Criminal


Tribunals/ICT)

Berwenang mengadili
para tersangka
kejahatan berat
internasional yang
bersifat tidak
permanen, artinya
setelah selesai
mengadili, peradilan
dibubarkan
YUYUN YULINA PUTRI

20

Contoh :
Internatio
nal
Criminal
Tribunal
for
Former
Yugoslavi
a
Special
Court for14/06/16
cambodia

Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi :
Menganalisis Sistem Hukum dan
Peradilan
Internasional
Kompetensi Dasar :
5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya
sengketa internasional dan cara
penyelesaian oleh Mahkamah
Internasional.
5.3. Menghargai putusan
Mahkamah Internasional.
YUYUN YULINA PUTRI

21

14/06/16

(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
Mendeskripsikan tentang sengketa nasional,

faktor penyebabnya dan dalam menyelesaikan


sengketa internasional.
Menganalisis peran hukum Internasional dalam
menjaga perdamaian dunia dan berdampingan
secara damai.
Menghargai keputusan Mahkamah Internasional
dalam menyelesaikan masalah internasional.

YUYUN YULINA PUTRI

22

14/06/16

Sengketa internasional dan faktor penyebabnya


Penyelesaian
Sengketa

SENGKETA
INTERNASIONAL DAN
MAHKAMAH
INTERNASIONAL

Peran
Mahkamah
Internasional

Prosedur
Penyelesaian
Keputusan
Sengketa
Menjaga
Perdamaian Dunia

Menghargai Keputusan Mahkamah Internasional


YUYUN YULINA PUTRI

23

14/06/16

1. Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional


oleh Mahkamah Internasional
a.Sengketa Internasional dan Faktor Penyebabnya
Sengketa internasional (International despute), adalah
perselisihan yang terjadi antara Negara dengan
Negara, Negara dengan individu-individu, atau Negara
dengan lembaga internasional yang menjadi subyek
hukum internasional.
Faktor politis atau perbatasan wilayah,
mrp faktor potensial timbulnya
ketegangan dan sengketa internasional
yg dapat memicu terjadi perang terbuka.
YUYUN YULINA PUTRI

24

14/06/16

Beberapa Faktor Penyebab :


1. Segi Politis (Adanya Pakta Pertahanan atau
Pakta Perdamaian)
2. Hak Atas Suatu Wilayah Teritorial
3. Pengembangan Senjata Nuklir atau Senjata
Biologi
4. Permasalahan Terorisme
5. Ketidakpuasan Terhadap Rezim Yang
Berkuasa.
6. Adanya Hegemoni (pengaruh kekuatan)
Amerika.
YUYUN YULINA PUTRI
25

14/06/16

b. Peran mahkamah Internasional Dlm Menyelesaikan


Sengketa Internasional
Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional
melalui Mahkamah Internasional, dikenal dengan
istilah Adjudication, yaitu suatu teknik hukum untuk
menyelesaikan persengkataan internasional dengan
menyerahkan putusan kepada lembaga peradilan.
Adjudikasi berbeda dari arbitrase, karena adjudikasi
mencakup proses kelembagaan yang dilakukan oleh
lembaga peradilan tetap, sementara arbitrase
dilakukan melalui prosedur ad hoc.

YUYUN YULINA PUTRI

26

14/06/16

Lanjutan .

Mahkamah
Internasio
nal

Wewenang ratione personae, yaitu


siapa-siapa saja yang dapat mengajukan perkara ke mahkamah, dan
Wewenang ratione materiae, yaitu
mengenai jenis sengketa-sengketa
yang dapat diajukan.

Wewenang wajib (compulsory jurisdiction), yaitu


hanya dapat terjadi jika negara-negara sebelumnya
dalam suatu persetujuan menerima wewenang tsb.
Berdasarkan Ketentuan Konvensional
Klausula Opsional
YUYUN YULINA PUTRI

27

14/06/16

Lanjutan .

Mahkamah
Internasio
nal

Fungsi konsultatif, yaitu


memberikan pendapat-pendapat
yang tidak mengikat atau apa yang
disebut advisory opinion :
1.Natur Yuridik Pendapat
Hukum (Advisory
Opinion)
2.Permintaan Pendapat
Mahkamah Internasional :
Badan yang dapat
meminta pendapat
mahkamah

YUYUN YULINA PUTRI

28

Pemberian pendapat

14/06/16

Beberapa istilah penting yang berhubungan dengan


upaya-upaya penyelesaian Internasional.
1. Advisory Opinion, suatu opini hukum yang dibuat oleh pengadilan
dalam melarasi permasalahan yang diajukan oleh lembaga
berwenang.
2. Compromis, suatu kesepakatan awal di anatara pihak yang
bersengketa yang menetapkan ketentuan ihwal persengketaan yang
akan diselesaikan, melalui :
Penetapan ihwal persengketaan,
Menetapkan prinsip untuk memandu peradilan, dan
Membuat aturan prosedur yang harus diikuti dalam menentukan
kasus.
Suatu putusan dapat bersifat nihil bila peradilan melampaui
otoritasnya seperti yang ditentukan oleh pihak yang
bersangkutan dalam compromis.
3. Ex Aequo Et Bono, asas untuk menetapkan keputusan oleh
pengadilan internasional atas dasar keadilan dan keterbukaan.
YUYUN YULINA PUTRI

29

14/06/16

c. Prosedur Penyelesaian Sengketa


Internasional Melalui Mahkamah Internasional
D
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Dan
Dan
Penyeledikan
Penyeledikan
C
Komisi
Komisi Tinggi
Tinggi
HAM
HAM PBB/
PBB/
Lembaga
Lembaga
HAM
HAM
Internasional
Internasional
B
Ada
Ada
Pengaduan
Pengaduan
Dari
Dari Negara
Negara
YUYUN YULINA PUTRI
Yang
Yang
Dirugikan
Dirugikan

E
Proses
Proses
Peradilan
Peradilan s.d.
s.d.
Pemberian
Pemberian
Sanksi
Sanksi

A
Telah
Telah
Terjadi
Terjadi
Pelanggara
Pelanggara
30
n
n HAM
HAM

MAHKAMAH
INTERNASIONAL

NegaraNegara
Anggota/Buk
an
PBB
Terjadi
Terjadi
Sengket
Sengket
a/
a/ 14/06/16
Konflik
Konflik

Lanjutan .

Beberapa hal terkait dengan prosedur


penyelesaian
sengketa Internasional melalui Mahkamah
Internasional.
Wewenang Mahkamah, yaitu dapat mengambil
tindakan sementara dalam bentuk ordonasi
(melindungi hak-hak dan kepentingan pihak-pihak
yang bersengketa sambil menunggu keputusan dasar
atau penyelesaian lainnya secara defenitif.
Penolakan Hadir di Mahkamah, bahwa sikap salah
satu pihak tidak muncul di mahkamah atau tidak
mempertahankan perkaranya, pihak lain dapat
meminta mahkamah mengambil keputusan untuk
YUYUNmendukung
YULINA PUTRI
31
tuntutannya. Jika
negara bersengketa 14/06/16
tidak hadir di mahkamah, tidak menghalangi organ

Lanjutan .

d.Kep Mahkamah Internasional dlm


Menyelesaikan Sengketa Internasional
Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan
suara mayo
ritas dari hakim-hakim yang hadir. Jika suara seimbang,
suara
ketua atau wakilnya yg menentukan. Terdiri dari 3
bagian :
Pertama berisikan komposisi mahkamah, informasi
mengenai pihak-pihak yang bersengketa, serta wakilwakilnya, analisis mengenai fakta-fakta, dan
argumentasi hukum pihak-pihak yang bersengketa.
Kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi
mahkamah yang merupakan suatu keharusan karena
penyelesaian yuridiksional sering merupakan salah
satu
unsur
dari penyelesaian
YUYUN
YULINA
PUTRI
32 yang lebih luas dari 14/06/16
sengketa dan karena itu, perlu dijaga sensibilitas

e.Peranan Hukum Internasional Dalam


Menjaga Perdamaian Dunia
Berikut ini ada beberapa contoh mengenai
peranan
hukum internasional (berdasarkan sumbersumbernya)
dalam menjaga perdamaian dunia :
1. Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara
damai (Antartika Treaty) pada tahun 1959.
2. Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk
kepentingan perdamaian (Non-Proliferation
Treaty) tahun 1968.
3. Perjanjian damai Dayton (Ohio- AS) tahun 1995
yang mengharuskan pihak Serbia, Muslim
YUYUN YULINA PUTRI
14/06/16
33
Bosnia, dan Kroasia untuk mematuhinya. Untuk

f. Prinsip Hidup Berdampingan Secara


Damai Berdasarkan Persamaan
Derajat

Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara


damai didasarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional yang
berlaku
secara universal :
1. Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan
yang bersifat mengancam integritas teritorial atau
kebebasan politik suatu negara, atau menggunakan
cara-cara lainnya yang tidak sesuai dengan tujuantujuan PBB.
2. Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar
negeri suatu negara.
3. Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap
bangsa.
4. Persamaan kedaulatan negara.
YUYUN YULINA PUTRI
14/06/16
34
5. Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan,

2. Menghargai Keputusan Internasional


No
1.

Pihak-Pihak
Yang Terlibat
Amerika
Serikat di
Filipina, Indo
China &
Jepang

YUYUN YULINA PUTRI

Uraian Kasus atau Kejadian

Tahun 1906, tentara Amerika telah


melakukan kejahatan perang dengan
membunuh warga Filipina (moro
massacre).

Tahun 1968, peristiwa yang lebih


dikenal dengan My Lai Massacre,
sebuah kompi Amerika menyapu
warga desa dengan senjata otomatis
hingga menewaskan sekitar 500
korban.

Pada tahun 1945, lebih dari 40.000


rakyat Jepang yang tidak berdosa
telah
terpanggang
dengan
dijatuhkannya bom atom di Hirosima
dan Nagasaki (Jepang).
35

Keterangan
Para pelaku kejahatan perang
telah
diajukan
ke
pengadilan
mili-ter, namun
tidak
lama
kemudian
banyak yang dibebaskan. (Mahkamah internasional
belum
dapat
berbuat
banyak).

14/06/16

2.

Jerman &
Jepang
dalam
aksinya di
Eropa dan
Asia.

YUYUN YULINA PUTRI

Periode antara tahun 1933 s.d.


1939 Jerman di bawah pimpinan
Adolf Hitler telah melakukan
pembasmian terhadap lawan
politik
maupun
orang-orang
Yahudi
serta
penyerbuan
terhadap
negara
Austria,
Polandia dan
Cekoslowakia
dengan cara-cara yang sangat
biadab (holocaust).
Pasukan
Jepang
baik
di
Indonesia, Korea maupun di
China
yang
sangat
kejam
selama
pendudukan.
Di
Indonesia, selama pendudukan
Jepang
Tidak
kurang
dari
10.000 rakyat hilang dan tidak
pernah
kembali
selama
berlangsungnya
romusha
36
tersebut.

Sebelum
Perang Dunia
II,
kolonialisme
Barat
de-ngan
jutaan
korban
tidak
tersen-tuh.
Baru setelah
sekutu
membuka
Pengadilan
Nu-remberg
(1945-1946)
untuk
Nazi
dan
Jepang,
di-mulailah
proses
pelembagaan
untuk
14/06/16
kejahatan
perang

Serbia di
Kroasia dan
Bosnia
Herzegovina
(Yugoslavia)

YUYUN YULINA PUTRI

Kurun
waktu
antara
tahun
1992-1995,
pasukan
Serbia
telah melakukan pemmbersihan
etnik (etnic cleansing) terutama
terhadap warga sipil muslim
Bosnia
(di
Sarajevo)
dan
daerah-daerah lain serta di
Kroasia yang ingin melepaskan
diri
dari
Serbia
setelah
bubarnya
negara
federasi
Yugoslavia.
Tidak
kurang
700.000
warga
sipil
telah
disiksa dan dibunuh dengan
kejam. Beberapa nama yang
harus bertanggungjawab atas
perbuatan kejahatan perang
tersebut antara lain : Stanislav
Galic, Gojko Jankovic, Janco
Janjic,
Dragon
Zelenovic,
Karadzic, Mladic, dan lain-lain.
37

Tahun
1994
pe-ngadilan
terhadap para
penjahat perag
telah
terbukti
di
Den
Haag
(Belanda).
Proses
pengadilan
terus
berlangsung,
namun
hasilnya
belum sesuai
harapan.
Banyak yang
masih
gagal
ditangkap.
14/06/16

Pemerintah
Rwanda
terhadap
etnis Hutu
dan Tutsi

Dalam waktu tiga bulan di


tahun
1994,
tidak
kurang
500.000 etnis Hutu dan Tutsi
telah
terbunuh.
Pemerintah
Rwanda
bertanggung-jawab
atas kasus terbunuhnya kedua
etnis tersebut.

PBB
menggelar
pengadilan
keja-hatan
perang yang
digelar
di
Arusha (Tanzania), namun
hanya mampu
menyerat 29
orang
yang
diadilli.

Catatan :
Berdasarkan modal Pengadilan Rwanda ini, akhirnya PBB menggelar
pengadilan untuk penjahat-penjahat perang. Internasionalisasi
pengadilan penjahat perang semakin menjadi penting dengan
disetujuinya oleh 91 negara sebuah Statuta Roma 1998, sebuah
langkah untuk membentuk ICC (International Criminal Court) yang
permanen. Namun, banyak pengamat mengkritik pengadilan di Den
Haag saja, lebih banyak gagal daripada suksesnya, apalagi model
YUYUN
14/06/16
38
ICC.YULINA PUTRI

a
t
a
K
a
d
A
h
a
a
n
t
i
r
K
e
P
m
n
u
a
l
g
e
n
b
a
e
J
g
S
n
,
a
h
Y
a
r
u
t
e
a
y
u
n
s
e
M
Se
a.
b
n
o
a
C
k
u
a
k
t
i
a
l
K
e
h
M
na
r
e
P
Belum

YUYUN YULINA PUTRI

39

14/06/16

KUNCI JAWABAN
BAB 5

1. A
2. B
3.D
4.A
5.E
6.A
7.E
8A
9.C
10. C

YUYUN YULINA PUTRI

40

14/06/16

Kunci Jawaban Bab 5

YUYUN YULINA PUTRI

41

14/06/16

Kunci Jawaban Bab 5

YUYUN YULINA PUTRI

42

14/06/16

Kunci Jawaban Bab 5

YUYUN YULINA PUTRI

43

14/06/16

Kunci Jawaban Bab 5

YUYUN YULINA PUTRI

44

14/06/16

Kunci Jawaban Bab 5


Jawaban No. 4
D

Pemeriksaan
Pemeriksaan
Dan
Dan
Penyeledikan
Penyeledikan
C

E
Proses
Proses
Peradilan
Peradilan s.d.
s.d.
Pemberian
Pemberian
Sanksi
Sanksi

Komisi
Komisi Tinggi
Tinggi
HAM
HAM PBB/
PBB/
Lembaga
Lembaga HAM
HAM
Internasional
Internasional
B
Ada
Ada
Pengaduan
Pengaduan
Dari
Dari Negara
Negara
Yang
Yang
Dirugikan
Dirugikan
YUYUN YULINA PUTRI

A
Telah
Telah
Terjadi
Terjadi
Pelanggara
Pelanggara
n
n HAM
HAM
45

MAHKAMAH
INTERNASIONAL

NegaraNegara
Anggota/Buk
an
PBB
Terjadi
Terjadi
Sengket
Sengket
a/
a/
Konflik
Konflik
14/06/16

Kunci Jawaban Bab 5

YUYUN YULINA PUTRI

46

14/06/16

YUYUN YULINA PUTRI

47

14/06/16

YUYUN YULINA PUTRI

48

14/06/16

Anda mungkin juga menyukai