Anda di halaman 1dari 3

Rangkuman Pertemuan 4

Teori Akuntansi Keuangan


Chapter 5 Godfrey: Measurement Theory

Kelompok 2
Christy Vania Rosabel1306378741
Raudah Iftitah Mulikh

1306379233

I Gede Anjas Putra Astina

1306379271

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Indonesia
Depok
2016

LO 6 Measurement in Accounting
Terdapat dua pengukuran mendasar dalam akuntansi yaitu profit dan capital, dimana
keduanya merupakan turunan. Capital diturunkan dari transaksi dan revaluasi yang terjadi dalam
pasar keuangan, sedangkan profit diturunkan dari pencocokkan antara revenue dan expense, serta
dari perubahan capital dalam suatu periode. Capital diturunkan dari pengukuran net fair value
antara assets dan liabilities. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kita harus menilainya dari
opening capital, jumlah income yang diterima, jumlah penggunaan capital, serta perubahan dari
fair value net assets. Capital selalu dinyatakan dalam historical cost, dan perubahan dari net
assets tidak diperhitungkan sebagai profit. Profit turunan sangat bergantung terhadap bagaimana
opening capital, expense, dan capital allocation diukur,
Sejarah menceritakan bahwa terdapat beragam sistem pengukuran dalam akuntansi, tetapi
terdapat satu model yang dominan, yaitu historical cost allocation. Walaupun begitu, IASB
berpandangan bahwa harus ada satu set standar akuntansi yang dapat digunakan oleh semua
pihak dari seluruh dunia, agar antara informasi keuangan yang satu dengan yang lainnya dapat
dibandingkan. Pandangan tersebut kemudian memicu lahirnya standar-standar akuntansi, seperti
IAS 39/AASB 139, yang tentu saja menimbulkan kontroversi dari berbagai pihak.
LO 7 Measurement Issues for Auditors
Adanya perubahan fokus dalam pengukuran profit dari mencocokkan antara revenue dan
expense, menjadi menilai perubahan dari fair value net assets, telah menjadi isu baru bagi
auditor. Hal tersebut dikarenakan dengan aturan baru tersebut, kini auditor harus mengumpulkan
bukti mengenai estimasi manajemen, bukan hanya mengumpulkan bukti untuk melihat apakah
sistem akuntansi klien sudah tepat dalam menangani transaksinya.
Standar audit mengenai estimasi fair value dan sebagainya terdapat dalam ISA 540.
Auditor harus menilai apakah manajemen telah mengikuti standar yang tepat, dan apakah jumlah
yang disajikan masuk akal, dengan terlebih dahulu memastikan bahwa asumsi dan metode
penilaian yang digunakan oleh manajemen telah tepat dan masuk akal. Dalam hal ini, auditor
memiliki dilema, apakah auditor akan setuju dengan asumsi dan metode yang dipilih oleh
manajemen, atau jika tidak maka audit tersebut akan digantikan dengan auditor lain yang lebih
mudah menyetujui pilihan manajemen. Dengan adanya aturan baru tersebut, auditor juga

memiliki kesulitan akibat beragamnya level reliability dan accuracy dalam pengukuran
historical cost, seperti pada cost of inventory.

Anda mungkin juga menyukai