Sindrom neurovaskuler yang lebih sering terjadi pada stroke trombotik dan
embolitik adalah karena keterlibatan arteri serebral mediana. Arteri ini terutama mensuplai
aspek lateral hemisfer serebri. Infark pada bagian tersebut dapat menyebabkan defisit
kolateral motorik dan sensorik. Jika infark hemisfer adalah dominan, maka akan terjadi
masalah-masalah bicara dan timbul disfasia. Dengan stroke trombotik atau embolik, maka
besarnya bagian otak yang mengalami iskemia dan infark sulit ditentukan. Ada peluang
dimana stroke akan meluas setelah serangan pertama. Dapat terjadi edema serebral massif
dan peningkatan tekanan intra cranial (TIK) pada titik herniasi dan kematian setelah
trombotik terjadi pada area yang luas. Prognosisnya tergantung pada daerah otak yang
terkena dan luasnya saat serangan. Karena stroke trombotik sering disebabkan
aterosklerosis, maka ada resiko untuk terjadi stroke di masa mendatang pada pasien yang
sudah pernah mengalaminya. Dengan stroke embolik, pasien juga mempunyai
kemungkinan untuk mengalami stroke hemorhagi jika penyebabnya tidak ditangani. Jika
luas jaringan otak yang rusak akibat stroke hemorhagi tidak besar dan bukan pada tempat
yang vital, maka pasien dapat pulih dengan defisit minimal. Jika hemorhagi luas atau terjadi
pada daerah yang vital, pasien mungkin tidak dapat pulih.
Faktor resiko stroke yang dapat dimodifikasi adalah :
1. Tekanan darah tinggi
2. Diabetes Melitus
3. Merokok
4. Penyakit arteri carotis dan perifer
5. Atrial Fibrilation
6. Penyakit jantung ( gagal jantung, kelainan jantung congenital, jantung koroner,
kardiomegali, kardiomyopathy)
7. Transient Ischemic Attack (TIA)
8. Hiperkolesterolemia
9. Sickle Cell Disease
10. Obesitas dan kurang aktivitas
11. Penggunaan alcohol
12. Penggunaan obat obatan terlarang
Faktor resiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi adalah :
1. Usia
Semakin bertambah usia, semakin meningkatkan resiko stroke.
2. Jenis kelamin
Laki laki mempunyai resiko lebih besar untuk menderita stroke dibandingkan wanita.
3. Riwayat keluarga
4. Pernah mengalami stroke
Ada 3 komplikasi utama pada hemorhagik subarakhnoid yang mungkin disebabkan
oleh stroke, kelainan pembuluh darah, atau aneurisme. Kondisi-kondisi ini adalah
vasospasme, hidrosefalus, dan disritmia. Selain itu pasien dengan stroke yang mendapat
terapi antikoagulasi beresiko untuk mengalami perdarahan di tempat lain, kewaspadaan dan
intervensi dini dibutuhkan untuk mencegah komplikasi yang serius.
Mekanisme
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik dan stroke hemorragik. Pada
stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena atherosklerosis
(penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang
telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Penyumbatan bisa terjadi di
sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju otak. Darah ke otak disuplai
oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini
merupakan cabang dari lengkung aorta jantung. Suatu ateroma (endapan lemak)
bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan
berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh
darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar
otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam
darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.
Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran
darah yng normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan
merusaknya.
Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan
penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya
kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan
menyebabkan stroke (anonym, 2007). Mekanisme
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik dan stroke hemorragik. Pada
stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena atherosklerosis (penumpukan
kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat
suatu pembuluh darah ke otak. Penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur
pembuluh darah arteri yang menuju otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria
karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari
lengkung aorta jantung. Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam
pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah.
Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam
keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga
bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat
arteri yang lebih kecil.
Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah
yng normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.
Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan
penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain
dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan
stroke (anonym, 2007).