Anda di halaman 1dari 3

Seorang laki-laki berusia 50 tahun nyeri pada punggungnya dan frekuensi urine

nya berkurang, kemudian pasien di bawa ke rumah sakit. Dari alloanamnesis istrinya
pasien mengatakan pasien sering mengeluh pancaran urinnya melemah, penurunan nafsu
makan, dan retensi urine. Dari pemeriksaan fisik colok dubur yang dilakukan didapatkan
prostat teraba asimetris dengan permukaan yang tidak rata dan konsistensi yang keras.
Dari pemeriksaan penunjang yaitu laboratorium, didapatkan ureum dan kreatinin
meningkat. Dan dilakukan USG prostat transrektal untuk biopsy prostat transrektal.
Untuk pembayaran pasien menggunakan asuransi kesehatan.
Pasal yang mengatur tentang asuransi kesehatan asuransi terbagi menjadi dua
yaitu asuransi social yang meliputi (ASTEK), (ASKES) dan Asuransi komersil. Namun
perinsip umum asuransi social ditegaskan dalam undang undang nomor 40 tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang undang terbaru nomor 24 tahun
2011 tentang asuransi BPJS.

Dasar Hukum :
1. Asuransi Hukum Asuransi Komersial
Asuransi komersial diatur dalam :
a) Burgerlijk Wetboek/Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Staatsblad Tahun
1847 Nomor 23);
b) Wetboek Van Koophandel/Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Staatsblad
Tahun 1847 Nomor 23, sebagaimana telah beberapa kali dirubah, terakhir dengan
UU Nomor 4 Tahun 1971 Tentang Perubahan Dan Penambahan Atas Ketentuan
Pasal 54 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Lembaran Negara Tahun 1971
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara 2959);
c) Undang Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian;
d) Penyelenggaraan Usaha Perasuransian yang terdapat di Peraturan Pemerintah No.
73 Tahun 1992;
e) Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 1999 yang berisikan tentang perubahan
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 1992;

f) KMK No. 426/KMK/2003 yang berisi tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi;
g) KMK No. 425/KMK/2003 yang berisi tentang Perizinan dan Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi;
h) KMK No. 423/KMK/2003 yang berisi tentang Pemeriksaan Perusahaan
Perasuransian
2. Aspek Hukum Asuransi Sosial
a) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
b) UU RI Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256);
c) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan
Kesehatan;
d) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013
Tentang Jaminan Kesehatan;
e) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 107 Tahun 2013 Tentang
Pelayanan Kesehatan Tertentu;
f) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 Tentang
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan;
g) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
Pasal 246 KUHD/WvK dan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 2 Tahun 1992 Tentang
Usaha Perasuaransian (UU Asuransi) Asuransi adalah perjanjian, sedangkan
berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
Pasal 19 ayat (1) yang menyatakan : Jaminan kesehatan diselenggarakan secara
nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas; Sedangkan
Penjelasannya menyatakan : Prinsip asuransi sosial meliputi:

1. kegotongroyongan antara yang kaya dan miskin, yang sehat dan sakit, yang tua
dan muda, dan yang berisiko tinggi dan rendah;
2. kepesertaan yang bersifat wajib dan tidak selektif;
3. iuran berdasarkan persentase upah/penghasilan;
4. bersifat nirlaba.

Anda mungkin juga menyukai