Disusun Oleh :
Eko Budhiarti
H2A010014
Kepaniteraan Klinik
Kedudukan
dlm keluarga
Kepala
keluarga
Istri
Anak kandung
Anak kandung
Cucu
Cucu
Cucu
L/P
L
P
P
P
L
L
P
Umur
(Tahun)
61
Pendidikan
terakhir
SLTA
58
SLTA
S1
SLTA
TK
-
20
9
6
3
Pekerjaan
Status
Ket
Pensiunan
Pasien
Pensiunan
Swasta
Pelajar
Pelajar
-
Kesimpulan tahap I:
Keluarga Tn.S berbentuk Extended family, didapatkan pasien atas nama
Tn.S usia 61 tahun, pendidikan SLTA, pekerjaan pensiunan PLN dengan
penyakit Gastritis akut.
TAHAP II. STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn.S
Umur
: 61 tahun
Status
: Sudah menikah
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
Agama
Suku Bangsa
: Jawa
Pendidikan Terakhir
: SLTA
Pekerjaan
: Pensiunan
Tanggal periksa
: 07 April 2015
B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
: Nyeri ulu hati
2. Riwayat Penyakit Sekarang
:
Sejak sore hari pasien mengeluh nyeri perut dibagian ulu hati
sebelah kiri. Nyeri terasa seperti diremas-remas dan seperti di bakar.
Pasien mengeluh nyeri disertai dengan rasa mual yang sangat namun
pasien tidak muntah. Nyeri yang dirasakan terus menerus, nyeri semakin
bertambah jika pasien terlambat makan, makan pedas, asam dan
bersantan.
Demam disangkal, namun pasien mengeluh nyeri kepala pada
seluruh bagian kepala seperti nyut-nyutan dan dirasakan terus-menerus.
Nyeri kepala dirasakan bersama dengan keluhan nyeri ulu hati. Nyeri
kepala berkurang apabila istirahat dan bertambah saat pasien beraktifitas.
Pasien mengeluh perut terasa kembung. Sejak mengeluh perutnya
sakit, nafsu makan pasien menurun, badan terasa lemas, pasien tidak
merasakan sakit menelan dan keluhan berat badan menurun. Buang air
besar seperti biasa dan konsistensi biasa, pasien tidak mengeluhkan
buang air besar cair, buang air besar berwarna merah. Buang air kecil
lancar, pasien juga tidak merasakan nyeri saat kencing dan buang air
kecil berwarna merah.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
- Riwayat Jantung
telat makan)
Riwayat penyakit gula
Riwayat hiperkolesterol
Riwayat alergi
Riwayat Stroke
Riwayat trauma daerah kepala
Riwayat mondok
: disangkal
: disangkal
: diakui (pernah dirawat di ICU
pensiunan
PLN.
Penghasilan
Rp.2.000.000;00 perbulan.
Riwayat gizi
keluarga
lebih
dari
dengan nasi, sayur, lauk pauk, sayur, buah dan susu. Gizi kesan cukup.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. KEADAAN UMUM
Keadaan umum
: Baik, tampak sakit ringan
Kesadaran
: Compos mentis
2. TANDA VITAL
- Tekanan darah
: 110/70 mmHg
- Nadi
: 84 kali/menit (reguler, isi dan tegangan cukup)
- Respiratory rate
: 24 kali/menit
- Suhu
: 37,0 oC (axiller)
- Status Gizi
BB
= 63 kg
TB
= 165 cm
IMT
58
1,65 2
58
2,7225
= 21,30 kg/ m
(normoweight)
3. STATUS GENERALIS
a. Kepala
Kesan mesosefal
b. Mata
Sklera ikterus (-/-), Konjungtiva palpebra anemis (-/-), pupil isokor
(3mm/3mm), reflek pupil direk (+/+), reflek pupil indirek (+/+)
c. Hidung
Napas cuping hidung (-/-), epistaksis (-/-), sekret (-/-).
d. Mulut
Bibir kering (-), sianosis (-), gusi berdarah (-)
e. Telinga
Darah (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-), gangguan fungsi
pendengaran(-/-).
f. Leher
Simetris, trachea di tengah, pembesaran KGB (-), tiroid (Normal),
nyeri tekan (-).
g. Thorax
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Dextra
Sinistra
Diameter
Lateral>Antero Diameter
Lateral>Antero
posterior.
posterior.
Hemithorax Simetris Statis Hemithorax Simetris Statis
Dinamis.
Dinamis.
Stem fremitus normal kanan Stem fremitus normal kanan
sama dengan kiri.
sama dengan kiri.
Nyeri tekan (-).
Nyeri tekan (-).
Pelebaran SIC (-).
Pelebaran SIC (-).
Arcus costa normal.
Arcus costa normal.
Sonor seluruh lapang paru
Sonor seluruh lapang paru
Suara dasar paru vesikuler (+),
wheezing (-), ronki (-)
Perkusi:
Batas atas jantung
Pinggang jantung
: ICS III linea parasternal sinistra
Batas kiri bawah jantung: ICS VI linea mid clavicula sinistra
Batas kanan bawah jantung: ICS IV linea sternalis dextra
Kesan batas jantung: kesan membesar caudolateral
Auskultasi
: Bunyi jantung I & II murni, bising jantung (-),
gallop (-), pericardial friction rub (-).
h. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
i. Ekstremitas
Akral dingin
Sianosis
Capillary Refill
Superior
-/-/< 2 detik/<2 detik
Inferior
-/-/<2 detik/2 detik
D. RESUME
Tn. S 61 tahun, keluhan nyeri perut bagian ulu hati sebelah kiri sejak
sore.
mengeluh nyeri disertai mual namun tidak muntah. Nyeri dirasakan terus
menerus, semakin bertambah saat terlambat makan, makan pedas, asam dan
bersantan.
pasien juga mengeluh nyeri kepala pada seluruh bagian kepala dan
dirasakan terus-menerus dan berkurang apabila istirahat dan bertambah saat
pasien beraktifitas. Perut juga terasa kembung.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg; Status Gizi
Pemeriksaan batas jantung kesan membesar caudolateral dan pemeriksaan
abdomen pada palpasi didapatkan nyeri tekan pada regio epigastrium.
o
o
o Tanda vital
Tensi
: 110/80 mmHg
Nadi
: 76 kali permenit
RR
: 20 kali permenit
Suhu
: 36,5C
Abdomen
:
Inspeksi
: Datar, warna sama seperti kulit di sekitar
Auskultasi
: Peristaltik 10x/menit, metalic sound (-), bruit (-)
Perkusi
: Timpani di seluruh lapang abdomen (+)
Palpasi
:Supel, Nyeri tekan (-) Regio epigastrium,
Assesment
Planning : Terapi non medikamentosa berupa cukup istirahat dan tidak tidur
larut malam, minum obat teratur, makan tepat waktu tiga kali sehari, makan
sering dengan porsi kecil, menghindari makanan berminyak, pedas, asam,
berlemak, asin dan bersantan, menghindari minuman yang mengandung gas
dan meningkatkan asam lambung seperti kopi dah teh, mengurangi beban
pikiran dengan refreshing di waktu luang.
H. FLOW SHEET
Nama
Diagnosis
Tanggal
08/04/15
Tanda Vital
Tensi : 110/70
mmHg
HR : 70x/menit
RR : 16x/menit
Suhu : 36,5C
Keluhan
Rencana Terapi
Nyeri
ulu Medikamentosa :
hati sebelaha. Ranitidin 2 x 150mg Tablet
kiri sepertib. Antasida 3 x 500mg Tablet
diremasc. Paracetamol 3 x 500mg tablet
remas dan dibakar,
Non medikamentosa :
mual
- istirahat cukup dan tidak tidur larut
berkurang,
malam
nyeri kepala, - Minum obat teratur, makan tepat waktu
perut
tiga kali sehari, makan sering dengan
kembung
porsi kecil dan bertahap
berkurang,
- Menghindari makanan berminyak,
makan
pedas, asam, berlemak, asin dan
sedikit,
bersantan
badan terasa - Menghindari
minuman
yang
lemas.
mengandung gas dan meningkatkan
asam lambung seperti kopi dah the
- Mengurangi beban pikiran dengan
refreshing di waktu luang
Target
Nyeri ulu hati,
nyeri
kepala,
mual kembuh
berkurang dan
mengembalikan
nafsu makan
Tanggal
09/04/15
Tanda Vital
Tensi : 110/80
mmHg
HR : 76x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,5C
Keluhan
Nyeri ulu(-),
mual
(-),
nyeri kepala
(-),
perut
kembung(-),
makan (+)
Badan lemas
(-)
Rencana Terapi
Non medikamentosa :
- istirahat cukup dan tidak tidur larut
malam
- Minum obat teratur, makan tepat waktu
tiga kali sehari, makan sering dengan
porsi kecil dan bertahap
- Menghindari makanan berminyak,
pedas, asam, berlemak, asin dan
bersantan
- Menghindari
minuman
yang
mengandung gas dan meningkatkan
asam lambung seperti kopi dah the
- Mengurangi beban pikiran dengan
refreshing di waktu luang
Target
Mencegah
kekambuhan
penyakit.
10
APGAR
Saya puas bahwa saya dapat kembali ke
Tn.S
Ny.T
Ny.
Nn. D
keinginan
saya
untuk
mendukung
puas
dengan
cara
mengekspresikan
kasih
merespon
saya
emosi
keluarga
saya
sayangnya
dan
seperti
kemarahan,
perhatian dll
11
2
2
C. FUNGSI PATOLOGIS
Tabel 4. Fungsi Patologis SCREEM keluarga Tn.S
Sumber
Social
Cultural
Religion
Economic
Education
Medical
Patologi
Interaksi
Keterangan
sosial
cukup,
aktif
dalam
kegiatan
kemasyarakatan.
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik,
banyak tradisi budaya yang masih diikuti.
Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran
agama, ketaatan ibadah cukup baik
Penghasilan keluarga cukup ( di atas UMR)
Tingkat pendidikan keluarga baik (menempuh wajib
belajar 9 tahun)
Kesadaran tentang pentingnya kesehatan cukup baik.
Jika sakit pasien segera berobat ke dokter, puskesmas,
rumah sakit.
D. GENOGRAM
Tn.S
Ny.P
Ny.T
Nn.D
An.R
An.F
An.L
Diagram 1. Genogram
keluarga Tn.
S
Keterangan :
: laki-laki
: pasien
: perempuan
: tinggal serumah
12
:penderita DM
Kesimpulan Genogram :
Berdasarkan genogram di atas penyakit gastritis akut hanya di derita oleh Tn.S
E. POLA INTERAKSI KELUARGA
Ny.T
Tn.H
Keterangan :
: Hubungan baik
Nn. D
Ny.P
13
3. Pelayanan kesehatan
Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi jika sakit adalah dokter
spesialis jantung RS. Elisabet, RS.Telogrejo dan dokter keluarga. Pasien
memilki asuransi kesehatan yaitu PLN dan biaya pribadi.
H. LINGKUNGAN INDOOR
Keluarga Tn.S tinggal dirumah berukuran 19x12 m2 dengan posisi
rumah menghadap ke timur. Kondisi rumah rapi terdiri atas ruang tamu,
ruang keluarga, tiga kamar tidur, ruang makan, dapur, satu gudang, satu
mushola, dan dua kamar mandi. Lantai rumah keramik, sedangkan atap
rumah terdapat langit-langit dan dilindungi genting. Ventilasi dan
pencahayaan rumah cukup. Perabotan rumah tangga cukup. Kebersihan
rumah cukup baik. Keluarga memasak di dapur menggunakan kompor gas
dan terdapat pintu keluar dari dapur. Terdapat 2 buah kamar mandi yang
terpisah dari kamar. Wc menggunakan wc duduk. Sumber air berasal dari
PDAM.
I. LINGKUNGAN OUTDOOR
Rumah pasien terletak di wilayah perumahan mewah dengan halaman
yang terbatas dengan pagar. Di halaman depan terdapat pot tanaman hias. Di
depan rumah terdapat selokan dengan aliran lancar. Di belakang rumah
terdapat lahan yang terbatas untuk menjemur pakaian. Rumah pasien
berdekatan dengan rumah tetangga. Kebersihan halaman cukup.
14
KM
Dapur
KM
KM
RM
K
Car port
RT
RT
Teras Depan
Keterangan:
: pintu
KU
: Kamar utama
: Garasi
: Kamar
RT
: Ruang tamu
KM
: Kamar mandi
RK : Ruang keluarga
: Dapur
RM
: Ruang makan
: Mushola
GU : Gudang
A. RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
1.
2.
3.
4.
: Baik
: Baik
: Baik
: Terdapat resiko keturunan penyakit
: Baik
:Pola makan makanan kadang kurang
diperhatikan
7. Fungsi Non Perilaku Keluarga
: Baik
: Baik
B. DAFTAR MASALAH
1. Masalah medis
a. Gastritis akut
15
C. PRIORITAS MASALAH
Tabel 5. Matrikulasi masalah untuk memilih prioritas masalah
No .
Daftar masalah
JUMLAH
IxTxR
SB
Mn
Mo
Ma
62.500
(I)
20.480
(II)
19.200
(II)
Keterangan :
I
SB
Mn
Mo
Ma
GASTRITIS.
Gastritis adalah proses inflamasi atau peradangan pada lapisan mukosa dan
submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat
akumulasi bakteri atau bahan iritasi lain. Pasein datang ke dokter karena rasa nyeri
dan panas seperti terbakar pada perut bagian atas. Keluhan mereda atau
memburuk bila ikuti dengan makan, mual, muntah dan kembung. Apabila keluhan
yang dirasakan sudah kronis dan terjadi proses inflamsi berat dapat ditemukan
perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena. Pada pemeriksaan fisik
abdomen di temukan nyeri tekan pada regio epigastrium, bising usus meningkat
dan hipertimpani di seluruh lapang abdomen, pada kasus yang kronis pada
pemeriksaan mata akan ditemukan konjungtiva anemis.1
Gastritis merupakan respon mukosa lambung terhadap berbagai iritasi lokal.,
makanan yang
Faktor risiko terjadinya gastritis akut antara lain seringnya meminum kopi
dan teh, Endotoksin bakteri (setelah menelan makanan terkontaminasi H. Pylori)
organisme tersebut melekat pada epitel lambung dan menghancurkan lapisan
mukosa pelindung, meninggalkan daerah epitel yang gundul. Selain itu kebiasaan
makan sangat berkaitan dengan produksi asam lambung. Asam lambung akan
tetap di produksi meskipun dalam kondisi tidur. Kebiasaan makanan yang teratur
sangat penting bagi sekresi asam lambung karena kondisi tersebut memudahkan
lambung mengenali waktu makan sehingga produksi asam lambung terkontrol.
Kebiasaan yang tidak tepat waktu makan mengakibatkan lambung sulit untuk
beradaptasi sehingga bermanifestasi rasa perih pada perut kiri atas dan mual dan
17
dapat naik ke atas dan menimbulkan rasa terbakar. Pada kasus terlambat makan
asam lambung akan tetap di produksi dalam jumlah kecil 4-6 jam sesudah makan
biasanya kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga
tubuh merasakan lapar dan oada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi. Bila
orang telat makan sampai 2-3 jam maka asam lambung yang diproduksi semakin
banyak dan berlebihan sehngga mengiritasi mukosa lambung. 3
Jenis makanan yang dapat disarankan bagi penderita gastritis diantaranya
kentang yang dapat memberikan rasa kenyang yang cukup lama serta bermanfaat
menetralisir asam lambung sebelum memakan makanan yang lain. Pisang masak,
melon, tomat, pepaya mengandung kalium berfungsi untuk menyeimbangkan pH
serta memberikan rasa kenyang yang baik di konsumsi dia waktu antara makan,
selain itu kandungan potasiumnya kan menormalkan takanan darah akibat
serangan stress. Brokoli mengandung kalium dan sulfur berfungsi sebagai anti
oksidan dalam kulit lambung. Lidah buaya berfungsi meredakan panas dalam dan
mempercepat penyembuhan luka, antiseptik, kandungan antrakuinon dan kuinon
sebagai antibiotik, dan memicu tumbuhnya sel-sel baru. Permen karet dengan
mengurnyah dapat merangsang produksi air liur yang bersifat basa sehingga
mampu menetralisir asam lambung.3
Jenis makan yang harus dihindari yaitu makanan dan minuman yang
terlalu banyak mengandung gas dan serat seperti sawi, kol, nangka, pisang ambon,
kedongdong, durian dan minuman bersoda. Makann yang merangsang
pengeluaran asam lambung seperti kue tart, keju, makanan berlemak, coklat dapat
menyebabkan peningkatan pereganan di lambung dan berakibat meningkatnya
asam lambung. Makanan yang mengandung cuka pedas dan merica yang dapat
mengiritasi kulit lambung. Makanan yang bersumber karbohidrat seperti beras
ketan, mie bihun, jagung, tales. Serta makanan yang terbuat dari santan.3
Penggunaan obat analgetik dan streorid yang tidak sesuai dengan anjuran
dokter.obat memiliki molekul yang sersifat asam akan langsung mengiritasi
mukosa lambung dan inhibisi atau hambatan pengeluaran kadar prostalglandin
yang bersifat protektif terhadap mukosa lambung. Mengkonsumsi alkohol, dan
usia lanjut. Stres merupakan salah satu pencetus dari gastritis, pada stres memiliki
18
enam tingkatan, stress akan memicu saraf simpatis memproduksi asam lambung
secara tidak sadar sehingga kadarnya meningkat dan akan melukai lambung.
Selain itu gastritis dapat disebabkan oleh penyakit refluks empedu, penyakit
autoimun, HIV/AIDS, chron disease.2,3
Lambung memiliki mukosa barier untuk melindungi lambung dari
pencernaan terhadap lambung itu sendiri yang disebut dengan proses autodigesti
acid, prostalglandin yang memberikan perlindungan ini. Ketika mukosa barier
rusak maka timbul gastritis. Setelah barier rusak terjadilah perlukaan mukosa dan
diperburuk oleh histamin dan stimulasi saraf colinergik. Kemudian HCL dapat
berdifusi balik ke dalam mucus dan menyebabkan luka pada pembuluh darah
kecil, yang mengakibatkan terjadinya bengkak, perdarahan dan erosi pada
lambung.1
Gastritis dapat menimbulkan komplikasi pendarahan salurn cerna bagian atas,
ulkus peptikum, perforasi lambung, anemia dan syok hemoragik. Sehingga Tn. S
hendaknya memodifikasi gaya hidup menuju pola hidup sehat
19
Saran yang dapat diberikan kepada penderita dan keluarganya adalah sebagai
berikut:
1.
Promotif
Edukasi kepada keluarga mengenai gastritis akut yang diderita Tn.S dan
juga komplikasinya sehingga keluarga dapat membantu mengawasi pola
makan Tn.S.
2.
Preventif
a. Usahakan jangan sampai terlambat makan. Mengatur jam makan
setiap hari. Makan 3 kali sehari yaitu sarapan pada pagi hari, makan
siang dan makan malam. Jika diantara jam makan pasien merasa
lapar segeralah mengonsumsi makanan ringan seperti, wafer atau roti
dan bisa juga mengkonsumsi buah yang tidak asam seperti apel,
pisang, pepaya.
b. Menghindari stress dan berfikir positif jika terdapat masalah.
c. Mengurangi makanan yang dapat menyebabkan pasien kambuh yaitu
dengan mengurangi makanan yang bersantan, asam, pedas, dan
mengandung gas seperti kol nangka, durian dan minuman bersoda.
d. Mengedukasi kepada keluarga terutama istri, anak penderita, dan
pasien
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo, A. W. Setiyohadi, B. Alwi, I.simadibrata, M. Setuiado, S. Eds.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 4 ed. Vol III. Jakarta; Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006
2. Ikatan Dokter Indonesia Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter Di fasilitas Pelayanan Primer. 1 ed.
Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013
3. Nurminda,Erna. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada
Remaja Di SMKN 06 Padang Tahun 2009. Padang. Universitas Andalas.
Fakultas Kedokteran Andalas. 2009
LAMPIRAN
Kamar tidur
Rumah tampak depan
Dapur
Kamar mandi
Ruang tamu
21
Car port
Ruang makan
22