Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

UPAYA PENDEKATAN KELUARGA Tn.S DENGAN


GASTRITIS AKUT
KLINIKITA CABANG KEDUNGMUNDU
Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
Stase Ilmu Kedokteran Keluarga

Disusun Oleh :
Eko Budhiarti

H2A010014

Kepaniteraan Klinik

Departemen Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Kedokteran Keluarga


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
KLINIKITA CABANG KEDUNGMUNDU
2015

UPAYA PENDEKATAN KELUARGA Tn.S DENGAN


GASTRITIS AKUT

TAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA


A. IDENTITAS KELUARGA
Nama Kepala Keluarga : Tn. S (61 Th)
Alamat Lengkap
: Jalan Mahesa utara, 3/B 24 Pedurungan tengah,
semarang timur.
Bentuk keluarga
: Extended Family
Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
Nama
Tn. S
Ny. T
Ny.P
Nn.D
An.R
An.F
An.L

Kedudukan
dlm keluarga
Kepala
keluarga
Istri
Anak kandung
Anak kandung
Cucu
Cucu
Cucu

L/P
L
P
P
P
L
L
P

Umur
(Tahun)
61

Pendidikan
terakhir
SLTA

58

SLTA
S1
SLTA
TK
-

20
9
6
3

Pekerjaan

Status

Ket

Pensiunan

Pasien

Pensiunan
Swasta
Pelajar
Pelajar
-

Kesimpulan tahap I:
Keluarga Tn.S berbentuk Extended family, didapatkan pasien atas nama
Tn.S usia 61 tahun, pendidikan SLTA, pekerjaan pensiunan PLN dengan
penyakit Gastritis akut.
TAHAP II. STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama

: Tn.S

Umur

: 61 tahun

Status

: Sudah menikah

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Alamat
Agama

: Jalan Mahesa utara, 3/B 24 Pedurungan tengah,


semarang timur.
: Islam

Suku Bangsa

: Jawa

Pendidikan Terakhir

: SLTA

Pekerjaan

: Pensiunan

Tanggal periksa

: 07 April 2015

B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
: Nyeri ulu hati
2. Riwayat Penyakit Sekarang
:
Sejak sore hari pasien mengeluh nyeri perut dibagian ulu hati
sebelah kiri. Nyeri terasa seperti diremas-remas dan seperti di bakar.
Pasien mengeluh nyeri disertai dengan rasa mual yang sangat namun
pasien tidak muntah. Nyeri yang dirasakan terus menerus, nyeri semakin
bertambah jika pasien terlambat makan, makan pedas, asam dan
bersantan.
Demam disangkal, namun pasien mengeluh nyeri kepala pada
seluruh bagian kepala seperti nyut-nyutan dan dirasakan terus-menerus.
Nyeri kepala dirasakan bersama dengan keluhan nyeri ulu hati. Nyeri
kepala berkurang apabila istirahat dan bertambah saat pasien beraktifitas.
Pasien mengeluh perut terasa kembung. Sejak mengeluh perutnya
sakit, nafsu makan pasien menurun, badan terasa lemas, pasien tidak
merasakan sakit menelan dan keluhan berat badan menurun. Buang air
besar seperti biasa dan konsistensi biasa, pasien tidak mengeluhkan
buang air besar cair, buang air besar berwarna merah. Buang air kecil
lancar, pasien juga tidak merasakan nyeri saat kencing dan buang air
kecil berwarna merah.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
- Riwayat Jantung

: diakui sejak 9 tahun yang lalu

(riwayat pemasangan ring jantung pada tahun 2006 dan 2012)


Riwayat tekanan darah tinggi
: disangkal
Riwayat penyakit gastritis
: diakui (sering kambuh ketika pasien

telat makan)
Riwayat penyakit gula
Riwayat hiperkolesterol
Riwayat alergi

: diakui (gula darah tertinggi 420)


: diakui (kolesterol tertinggi 350)
:diakui (pasien sering sariawan

ketika minum obat plavix ketika akan dilakukan pemasangan ring


jantung)
3

Riwayat Stroke
Riwayat trauma daerah kepala
Riwayat mondok

: disangkal
: disangkal
: diakui (pernah dirawat di ICU

selama 1 minggu dan sering rawat inap dirumah sakit berkala-kali


sejak 1 tahun ini karena penyakit jantung koroner)
4. Riwayat Penyakit Keluarga
:
- Riwayat tekanan darah tinggi
: disangkal
- Riwayat Jantung
: disangkal
- Riwayat penyakit gula
:diakui (ibu dan kakak pasien)
- Riwayat Stroke
: disangkal
- Riwayat alergi
: disangkal
5. Riwayat Pribadi Sosial Ekonomi
- Kebiasaan merokok
: disangkal
- Kebiasaan minuman beralkohol : disangkal
- Riwayat olah raga teratur
: diakui
- Kebiasaan tidur
: Normal
- Pasien tinggal bersama dengan istri dan kedua anak perempuannya
serta ketiga cucunya. Anak Perempuan pertama sudah menikah dan
tinggal bersama pasien sedangkan anak kedua tinggal di luar kota
bersama dengan istrinya. Pasien menggunakan biaya perusahaan
sebagai
-

pensiunan

PLN.

Penghasilan

Rp.2.000.000;00 perbulan.
Riwayat gizi

keluarga

lebih

dari

: Pasien makan 2-3 kali sehari

dengan nasi, sayur, lauk pauk, sayur, buah dan susu. Gizi kesan cukup.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. KEADAAN UMUM
Keadaan umum
: Baik, tampak sakit ringan
Kesadaran
: Compos mentis
2. TANDA VITAL
- Tekanan darah
: 110/70 mmHg
- Nadi
: 84 kali/menit (reguler, isi dan tegangan cukup)
- Respiratory rate
: 24 kali/menit
- Suhu
: 37,0 oC (axiller)
- Status Gizi
BB
= 63 kg
TB
= 165 cm

IMT

58
1,65 2

58
2,7225

= 21,30 kg/ m

(normoweight)

3. STATUS GENERALIS
a. Kepala
Kesan mesosefal
b. Mata
Sklera ikterus (-/-), Konjungtiva palpebra anemis (-/-), pupil isokor
(3mm/3mm), reflek pupil direk (+/+), reflek pupil indirek (+/+)
c. Hidung
Napas cuping hidung (-/-), epistaksis (-/-), sekret (-/-).
d. Mulut
Bibir kering (-), sianosis (-), gusi berdarah (-)
e. Telinga
Darah (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-), gangguan fungsi
pendengaran(-/-).
f. Leher
Simetris, trachea di tengah, pembesaran KGB (-), tiroid (Normal),
nyeri tekan (-).
g. Thorax
Pulmo

Inspeksi

Palpasi

Perkusi
Auskultasi

Jantung
Inspeksi
Palpasi

Dextra
Sinistra
Diameter
Lateral>Antero Diameter
Lateral>Antero
posterior.
posterior.
Hemithorax Simetris Statis Hemithorax Simetris Statis
Dinamis.
Dinamis.
Stem fremitus normal kanan Stem fremitus normal kanan
sama dengan kiri.
sama dengan kiri.
Nyeri tekan (-).
Nyeri tekan (-).
Pelebaran SIC (-).
Pelebaran SIC (-).
Arcus costa normal.
Arcus costa normal.
Sonor seluruh lapang paru
Sonor seluruh lapang paru
Suara dasar paru vesikuler (+),
wheezing (-), ronki (-)

Suara dasar paru vesikuler (+),


wheezing (-), ronki (-)

: Ictus cordis tidak tampak


: Ictus cordis teraba ICS VI midclavicula sinistra
Pulsus parasternal (-), Sternal lift (-), Pulsus
epigastrium (-)

Perkusi:
Batas atas jantung

: ICS II linea parasternal sinistra


5

Pinggang jantung
: ICS III linea parasternal sinistra
Batas kiri bawah jantung: ICS VI linea mid clavicula sinistra
Batas kanan bawah jantung: ICS IV linea sternalis dextra
Kesan batas jantung: kesan membesar caudolateral
Auskultasi
: Bunyi jantung I & II murni, bising jantung (-),
gallop (-), pericardial friction rub (-).
h. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi

Perkusi
Palpasi

: Permukaan datar, warna sama seperti kulit di


sekitar, spider nervi (-),
: Bising usus 10x / menit, bruit hepar (-), bruit aorta
abdominalis(-), bruit A.Renalis dextra (-), bruit
A.Renalis sinistra(-), bruit A.Iliaca dextra (-), bruit
A.iliaca sinistra (-).
: Timpani seluruh regio abdomen, pekak sisi (+)
normal, pekak alih (-), nyeri ketok CVA (-).
: Nyeri tekan (+), hepar tidak teraba, lien tidak
teraba, ginjal tidak teraba.

i. Ekstremitas
Akral dingin
Sianosis
Capillary Refill

Superior
-/-/< 2 detik/<2 detik

Inferior
-/-/<2 detik/2 detik

D. RESUME
Tn. S 61 tahun, keluhan nyeri perut bagian ulu hati sebelah kiri sejak
sore.

Nyeri terasa seperti diremas-remas dan seperti di bakar. Pasien

mengeluh nyeri disertai mual namun tidak muntah. Nyeri dirasakan terus
menerus, semakin bertambah saat terlambat makan, makan pedas, asam dan
bersantan.
pasien juga mengeluh nyeri kepala pada seluruh bagian kepala dan
dirasakan terus-menerus dan berkurang apabila istirahat dan bertambah saat
pasien beraktifitas. Perut juga terasa kembung.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg; Status Gizi
Pemeriksaan batas jantung kesan membesar caudolateral dan pemeriksaan
abdomen pada palpasi didapatkan nyeri tekan pada regio epigastrium.

E. PATIENT CENTERED DIAGNOSIS


1. Diagnosis Holistik
Tn.S usia 61 tahun Extended family dengan Gastritis akut, keluarga
harmonis dan dekat dengan anggota masyarakat.
2. Diagnosis Biologis
Gastritis akut.
3. Diagnosis Psikologis
Pasien tinggal bersama istri, kedua anak Perempuan dan tiga cucunya,
hubungan dengan anak dan cucu sangat dekat, setiap waktu meluangkan
waktu untuk berkumpul bersama-sama. Semenjak pasien sakit, seluruh
anggota keluarga selalu memberikan semangat kepada pasien, sehingga
hubungan pasien dengan keluarga sangat dekat dan baik. Pasien lebih
sering melakukan aktivitas disekitar rumah dan sudah sekitar satu tahun ini
pasien tidak bisa bepergian jauh-jauh karena pasien seringkali merasa lelah
bila melakukan aktivitas.
4. Diagnosis Sosial, Ekonomi, Budaya
Penderita merupakan anggota masyarakat biasa dan sering mengikuti
kegiatan yang diadakan oleh masyarakat. hubungan dengan masyarakat
sekitar berjalan baik.
Status ekonomi cukup.
F. PENATALAKSANAAN
1. Non medikamentosa
Memberikan edukasi kepada pasien yaitu :
a. Istirahat yang cukup dan tidak tidur larut malam.
b. Makan tepat waktu tiga kali sehari, makan sering dengan porsi kecil.
c. Menjaga pola makan yang teratur, menghindari makanan berminyak,
pedas, asam, berlemak, asin dan bersantan.
d. Memberikan makanan yang bertahap seperti, bubur saring, kentang,
roti. Sedangkan lauk pauk daging ayam, telur, ikan tanpa duri yang
direbus atau dipanggang.
e. Menghindari minuman yang mengandung gas dan meningkatkan asam
lambung seperti kopi dan teh
f. Meminum obat secara teratur.

g. Mengurangi beban pikiran dengan refreshing di waktu luang.


h. Minum obat secara teratur.
2. Medikamentosa
a. Ranitidin 2 x 150mg Tablet per hari
b. Antasida 3 x 500mg Tablet per hari
c. Paracetamol 3 x 500mg Tablet per hari
G. FOLLOW UP
Tanggal 8 April 2015
o Subyektif
: Nyeri ulu hati sebelah kiri seperti diremas-remas dan
dibakar, mual berkurang, nyeri kepala, perut kembung berkurang, makan
o
o

o
o

sedikit, badan terasa lemas.


Obyektif
: Keadaan umum baik, composmentis
Tanda vital
Tensi
: 110/70 mmHg
Nadi
: 70 kali permenit
RR
: 16 kali permenit
Suhu
: 36,5C
Abdomen
:
Inspeksi
: Datar, warna sama seperti kulit di sekitar
Auskultasi
: Peristaltik 28x/menit, metalic sound (-), bruit (-)
Perkusi
: Hipertimpani di seluruh lapang abdomen (+)
Palpasi
:Supel, Nyeri tekan (+) Regio epigastrium
Assesment
: Gastritis Akut
Planning
: Terapi medikamentosa berupa Ranitidin 2 x 150mg Tablet,
Antasida 3 x 500mg Tablet, Paracetamol 3 x 500mg tablet dilanjutkan,
terapi non medikamentosa berupa cukup istirahat dan tidak tidur larut
malam, minum obat teratur, makan tepat waktu tiga kali sehari, makan
sering dengan porsi kecil, menghindari makanan berminyak, pedas, asam,
berlemak, asin dan bersantan, menghindari minuman yang mengandung
gas dan meningkatkan asam lambung seperti kopi dah teh, mengurangi
beban pikiran dengan refreshing di waktu luang.

Tanggal 9 April 2015


o Subyektif
:o Obyektif
: Keadaan umum baik, composmentis
8

o Tanda vital
Tensi
: 110/80 mmHg
Nadi
: 76 kali permenit
RR
: 20 kali permenit
Suhu
: 36,5C
Abdomen
:
Inspeksi
: Datar, warna sama seperti kulit di sekitar
Auskultasi
: Peristaltik 10x/menit, metalic sound (-), bruit (-)
Perkusi
: Timpani di seluruh lapang abdomen (+)
Palpasi
:Supel, Nyeri tekan (-) Regio epigastrium,
Assesment

: Gastritis Akut Sudah Teratasi.

Planning : Terapi non medikamentosa berupa cukup istirahat dan tidak tidur
larut malam, minum obat teratur, makan tepat waktu tiga kali sehari, makan
sering dengan porsi kecil, menghindari makanan berminyak, pedas, asam,
berlemak, asin dan bersantan, menghindari minuman yang mengandung gas
dan meningkatkan asam lambung seperti kopi dah teh, mengurangi beban
pikiran dengan refreshing di waktu luang.
H. FLOW SHEET
Nama
Diagnosis
Tanggal
08/04/15

: Tn.S (61 tahun)


: Gastritis Akut
Tabel 2. Flowsheet penderita

Tanda Vital
Tensi : 110/70
mmHg
HR : 70x/menit
RR : 16x/menit
Suhu : 36,5C

Keluhan
Rencana Terapi
Nyeri
ulu Medikamentosa :
hati sebelaha. Ranitidin 2 x 150mg Tablet
kiri sepertib. Antasida 3 x 500mg Tablet
diremasc. Paracetamol 3 x 500mg tablet
remas dan dibakar,
Non medikamentosa :
mual
- istirahat cukup dan tidak tidur larut
berkurang,
malam
nyeri kepala, - Minum obat teratur, makan tepat waktu
perut
tiga kali sehari, makan sering dengan
kembung
porsi kecil dan bertahap
berkurang,
- Menghindari makanan berminyak,
makan
pedas, asam, berlemak, asin dan
sedikit,
bersantan
badan terasa - Menghindari
minuman
yang
lemas.
mengandung gas dan meningkatkan
asam lambung seperti kopi dah the
- Mengurangi beban pikiran dengan
refreshing di waktu luang

Target
Nyeri ulu hati,
nyeri
kepala,
mual kembuh
berkurang dan
mengembalikan
nafsu makan

Tanggal
09/04/15

Tanda Vital
Tensi : 110/80
mmHg
HR : 76x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,5C

Keluhan
Nyeri ulu(-),
mual
(-),
nyeri kepala
(-),
perut
kembung(-),
makan (+)
Badan lemas
(-)

Rencana Terapi
Non medikamentosa :
- istirahat cukup dan tidak tidur larut
malam
- Minum obat teratur, makan tepat waktu
tiga kali sehari, makan sering dengan
porsi kecil dan bertahap
- Menghindari makanan berminyak,
pedas, asam, berlemak, asin dan
bersantan
- Menghindari
minuman
yang
mengandung gas dan meningkatkan
asam lambung seperti kopi dah the
- Mengurangi beban pikiran dengan
refreshing di waktu luang

Target
Mencegah
kekambuhan
penyakit.

TAHAP III. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA


A. FUNGSI HOLISTIK
1. Fungsi Biologis
Dari hasil wawancara dengan pasien saat kunjungan, didapatkan informasi
bahwa pasien cukup sering mengalami gastritis. terakhir kali satu bulan
yang lalu. Pasien mengalami keluhan yang sekarang saat pasien telat
makan.
2. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal bersama istri, kedua anak Perempuan dan tiga cucunya,
hubungan dengan anak dan cucu sangat dekat, setiap waktu meluangkan
waktu untuk berkumpul bersama-sama. Semenjak pasien sakit, seluruh
anggota keluarga selalu memberikan semangat kepada pasien, sehingga
hubungan pasien dengan keluarga sangat dekat dan baik. Pasien lebih
sering melakukan aktivitas disekitar rumah dan sudah sekitar satu tahun ini
pasien tidak bisa bepergian jauh-jauh karena pasien seringkali merasa lelah
bila melakukan aktivitas.
3. Fungsi Sosial Budaya
Pasien dapat diterima dengan baik di lingkungan sekitar rumah. Pasien
merupakan anggota masyarakat biasa dan sering mengikuti kegiatan yang
diadakan oleh masyarakat. hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan
baik.
4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Pasien merupakan seorang pensiunan PLN dengan tunjangan pensiun
sebesar Rp.1.800.000;00 perbulan dan istri pasien juga merupakan

10

pensiunan PLN dengan tunjangan pensiun sebesar Rp.1.800.000;00


perbulan. Pasien hanya membiayai kuliah anak terakhirnya. Semua
kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi dengan baik.
5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Komunikasi anggota keluarga berlangsung baik, permasalahan
diselesaikan dengan cara dimusyawarahkan bersama-sama.
6. Fungsi Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMA.
7. Fungsi Religius
Pasien beragama Islam. Setiap hari shalat lima waktu dan membaca
Al-Quran. Jika Kondisi sehat, pasien sering melaksanakan sholat
berjamaah dimasjid. Saat menghadapi suatu permasalahan setiap
anggota keluarga selalu berusaha memecahkan masalah dengan
berlandaskan nilai-nilai keagamaan.
B. FUNGSI FISIOLOGIS
Tabel 3. APGAR score keluarga Tn. D
Kode
A
P

APGAR
Saya puas bahwa saya dapat kembali ke

Tn.S

Ny.T

Ny.

Nn. D

keluarga saya bila saya mendapat masalah.


Saya puas dengan cara keluarga saya membahas

dan membagi masalah dengan saya.


Saya puas dengan cara keluarga saya menerima
dan

keinginan

saya

untuk

melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang


baru.
Saya

mendukung

puas

dengan

cara

mengekspresikan

kasih

merespon

saya

emosi

keluarga

saya

sayangnya

dan

seperti

kemarahan,

perhatian dll

Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya


membagi waktu bersama-sama.
Total (kontribusi)

Kesimpulan : Fungsi fisiologis keluarga Tn.S = baik

11

2
2

Rata-rata APGAR score keluarga Tn.P = 9 + 9 + 9 +9 = 9


4

C. FUNGSI PATOLOGIS
Tabel 4. Fungsi Patologis SCREEM keluarga Tn.S
Sumber
Social
Cultural
Religion
Economic
Education

Medical

Patologi
Interaksi

Keterangan
sosial

cukup,

aktif

dalam

kegiatan

kemasyarakatan.
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik,
banyak tradisi budaya yang masih diikuti.
Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran
agama, ketaatan ibadah cukup baik
Penghasilan keluarga cukup ( di atas UMR)
Tingkat pendidikan keluarga baik (menempuh wajib
belajar 9 tahun)
Kesadaran tentang pentingnya kesehatan cukup baik.
Jika sakit pasien segera berobat ke dokter, puskesmas,

rumah sakit.

Kesimpulan : keluarga Tn.S tidak memiliki fungsi patologis

D. GENOGRAM

Tn.S

Ny.P

Ny.T

Nn.D

An.R
An.F
An.L
Diagram 1. Genogram
keluarga Tn.
S

Keterangan :
: laki-laki

: pasien

: perempuan

: tinggal serumah

: laki-laki, Perempuan meninggal

12

:penderita DM

Kesimpulan Genogram :
Berdasarkan genogram di atas penyakit gastritis akut hanya di derita oleh Tn.S
E. POLA INTERAKSI KELUARGA
Ny.T

Tn.H

Keterangan :
: Hubungan baik

Nn. D

Ny.P

: Hubungan tidak baik

Diagram 2. Pola interaksi keluarga Tn. S


Kesimpulan : Pola interaksi 2 arah antar anggota keluarga berjalan baik.
F. FAKTOR PERILAKU
1. Pengetahuan
Tingkat pendidikan keluarga ini sangat baik, pendidikan terakhir
SLTA, sedangkan istri berpendidikan SLTA dan dua anaknya bekerja
sebagai pekerja swasta dengan lulusan sarjana dan anak terakhir masih
kuliah di salah satu perguruan negeri Semarang. Pengetahuan pasien
tentang kesehatan dan pola hidup sehat sudah baik, tetapi tetap perlu
diingatkan mengenai perubahan pola hidup.
2. Sikap
Sikap keluarga dan pasien sendiri terhadap penyakit yang dideritanya
kurang positif karena penderita dan keluarganya sudah memiliki kesadaran
tentang pentingnya kesehatan namun belum cukup menerapkan pola hidup
sehat, seperti kurang memperhatikan pola makan, dan makanan yang
dimakan.
3. Tindakan
Pasien dan keluarga segera berobat ke klinik jika sakit. Dan
pemeriksaan berkala dilakukan setiap bulan.

G. FAKTOR NON PERILAKU


1. Lingkungan

13

Pasien tinggal di rumah bersama keluarganya. Keadaan di dalam


rumah dan di luar sekitar rumah cukup bersih, sampah dibuang pada
tempat sampah, sumber air cukup bersih, sanitasi baik, ventilasi dan
pencahayaan cukup. Kondisi rumah tertata rapi dan di halaman terdapat
beberapa tanaman.
2. Keturunan
Terdapat resiko keturunan penyakit diabetes melitus dari kedua
orangtua pasien.

3. Pelayanan kesehatan
Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi jika sakit adalah dokter
spesialis jantung RS. Elisabet, RS.Telogrejo dan dokter keluarga. Pasien
memilki asuransi kesehatan yaitu PLN dan biaya pribadi.
H. LINGKUNGAN INDOOR
Keluarga Tn.S tinggal dirumah berukuran 19x12 m2 dengan posisi
rumah menghadap ke timur. Kondisi rumah rapi terdiri atas ruang tamu,
ruang keluarga, tiga kamar tidur, ruang makan, dapur, satu gudang, satu
mushola, dan dua kamar mandi. Lantai rumah keramik, sedangkan atap
rumah terdapat langit-langit dan dilindungi genting. Ventilasi dan
pencahayaan rumah cukup. Perabotan rumah tangga cukup. Kebersihan
rumah cukup baik. Keluarga memasak di dapur menggunakan kompor gas
dan terdapat pintu keluar dari dapur. Terdapat 2 buah kamar mandi yang
terpisah dari kamar. Wc menggunakan wc duduk. Sumber air berasal dari
PDAM.
I. LINGKUNGAN OUTDOOR
Rumah pasien terletak di wilayah perumahan mewah dengan halaman
yang terbatas dengan pagar. Di halaman depan terdapat pot tanaman hias. Di
depan rumah terdapat selokan dengan aliran lancar. Di belakang rumah
terdapat lahan yang terbatas untuk menjemur pakaian. Rumah pasien
berdekatan dengan rumah tetangga. Kebersihan halaman cukup.
14

Gambar. Denah rumah


K

KM
Dapur

KM

KM

RM
K

Car port

RT
RT

Teras Depan

Keterangan:
: pintu

KU

: Kamar utama

: Garasi

: Kamar

RT

: Ruang tamu

KM

: Kamar mandi

RK : Ruang keluarga

: Dapur

RM

: Ruang makan

: Mushola

GU : Gudang
A. RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
1.
2.
3.
4.

Fungsi Holistik (biopsikososial)


Fungsi Fisiologis (APGAR)
Fungsi Patologis (SCREEM)
Fungsi Genogram Keluarga

: Baik
: Baik
: Baik
: Terdapat resiko keturunan penyakit

Diabetes mellitus dari ibu pasien.


5. Fungsi Pola Interaksi Keluarga
6. Fungsi Perilaku Keluarga

: Baik
:Pola makan makanan kadang kurang

diperhatikan
7. Fungsi Non Perilaku Keluarga

: Terdapat resiko keturunan penyakit

Diabetes mellitus dari ibu pasien.


8. Fungsi Lingkungan Indoor
9. Fungsi Lingkungan Outdoor

: Baik
: Baik

B. DAFTAR MASALAH
1. Masalah medis
a. Gastritis akut

15

2. Masalah non medis


a. Pola makan yang tidak teratur
b. Kurangnya kesadaran pasien untuk mencegah timbulnya penyakit
c. Pasien merasa jenuh dengan seringnya minum obat setiap hari.

C. PRIORITAS MASALAH
Tabel 5. Matrikulasi masalah untuk memilih prioritas masalah
No .

Daftar masalah

JUMLAH
IxTxR

SB

Mn

Mo

Ma

Pola makan yang tidak teratur

62.500
(I)

Kurangnya kesadaran pasien


untuk mencegah timbulnya
penyakit.

20.480
(II)

Pasien merasa jenuh dengan


seringnya minum obat setiap
hari.

19.200
(II)

Keterangan :
I

: Importancy (pentingnya masalah)

: Prevelence (besarnya masalah)

: Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)

SB

: Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)

: Technology (teknologi yang tersedia)

: Resources (sumber daya yang tersedia)

Mn

: Man (tenaga yang tersedia)

Mo

: Money (sarana yang tersedia)

Ma

: Material (peralatan/bahan yang tersedia)

D. DIAGRAM PERMASALAHAN PASIEN


Pola makan salah

Kurangnya kesadaran pasien untuk mencegah


Tn.S (61
timbulnya
tahun)
Psikologi
dengan
penyakit
pasien
Gastritis
merasa
akutjenuh dengan minum
16

Diagram 3. Diagram permasalahan pasien


TAHAP IV. HUBUNGAN

POLA HIDUP TIDAK SEHAT DENGAN

GASTRITIS.
Gastritis adalah proses inflamasi atau peradangan pada lapisan mukosa dan
submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat
akumulasi bakteri atau bahan iritasi lain. Pasein datang ke dokter karena rasa nyeri
dan panas seperti terbakar pada perut bagian atas. Keluhan mereda atau
memburuk bila ikuti dengan makan, mual, muntah dan kembung. Apabila keluhan
yang dirasakan sudah kronis dan terjadi proses inflamsi berat dapat ditemukan
perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena. Pada pemeriksaan fisik
abdomen di temukan nyeri tekan pada regio epigastrium, bising usus meningkat
dan hipertimpani di seluruh lapang abdomen, pada kasus yang kronis pada
pemeriksaan mata akan ditemukan konjungtiva anemis.1
Gastritis merupakan respon mukosa lambung terhadap berbagai iritasi lokal.,
makanan yang
Faktor risiko terjadinya gastritis akut antara lain seringnya meminum kopi
dan teh, Endotoksin bakteri (setelah menelan makanan terkontaminasi H. Pylori)
organisme tersebut melekat pada epitel lambung dan menghancurkan lapisan
mukosa pelindung, meninggalkan daerah epitel yang gundul. Selain itu kebiasaan
makan sangat berkaitan dengan produksi asam lambung. Asam lambung akan
tetap di produksi meskipun dalam kondisi tidur. Kebiasaan makanan yang teratur
sangat penting bagi sekresi asam lambung karena kondisi tersebut memudahkan
lambung mengenali waktu makan sehingga produksi asam lambung terkontrol.
Kebiasaan yang tidak tepat waktu makan mengakibatkan lambung sulit untuk
beradaptasi sehingga bermanifestasi rasa perih pada perut kiri atas dan mual dan

17

dapat naik ke atas dan menimbulkan rasa terbakar. Pada kasus terlambat makan
asam lambung akan tetap di produksi dalam jumlah kecil 4-6 jam sesudah makan
biasanya kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga
tubuh merasakan lapar dan oada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi. Bila
orang telat makan sampai 2-3 jam maka asam lambung yang diproduksi semakin
banyak dan berlebihan sehngga mengiritasi mukosa lambung. 3
Jenis makanan yang dapat disarankan bagi penderita gastritis diantaranya
kentang yang dapat memberikan rasa kenyang yang cukup lama serta bermanfaat
menetralisir asam lambung sebelum memakan makanan yang lain. Pisang masak,
melon, tomat, pepaya mengandung kalium berfungsi untuk menyeimbangkan pH
serta memberikan rasa kenyang yang baik di konsumsi dia waktu antara makan,
selain itu kandungan potasiumnya kan menormalkan takanan darah akibat
serangan stress. Brokoli mengandung kalium dan sulfur berfungsi sebagai anti
oksidan dalam kulit lambung. Lidah buaya berfungsi meredakan panas dalam dan
mempercepat penyembuhan luka, antiseptik, kandungan antrakuinon dan kuinon
sebagai antibiotik, dan memicu tumbuhnya sel-sel baru. Permen karet dengan
mengurnyah dapat merangsang produksi air liur yang bersifat basa sehingga
mampu menetralisir asam lambung.3
Jenis makan yang harus dihindari yaitu makanan dan minuman yang
terlalu banyak mengandung gas dan serat seperti sawi, kol, nangka, pisang ambon,
kedongdong, durian dan minuman bersoda. Makann yang merangsang
pengeluaran asam lambung seperti kue tart, keju, makanan berlemak, coklat dapat
menyebabkan peningkatan pereganan di lambung dan berakibat meningkatnya
asam lambung. Makanan yang mengandung cuka pedas dan merica yang dapat
mengiritasi kulit lambung. Makanan yang bersumber karbohidrat seperti beras
ketan, mie bihun, jagung, tales. Serta makanan yang terbuat dari santan.3
Penggunaan obat analgetik dan streorid yang tidak sesuai dengan anjuran
dokter.obat memiliki molekul yang sersifat asam akan langsung mengiritasi
mukosa lambung dan inhibisi atau hambatan pengeluaran kadar prostalglandin
yang bersifat protektif terhadap mukosa lambung. Mengkonsumsi alkohol, dan
usia lanjut. Stres merupakan salah satu pencetus dari gastritis, pada stres memiliki

18

enam tingkatan, stress akan memicu saraf simpatis memproduksi asam lambung
secara tidak sadar sehingga kadarnya meningkat dan akan melukai lambung.
Selain itu gastritis dapat disebabkan oleh penyakit refluks empedu, penyakit
autoimun, HIV/AIDS, chron disease.2,3
Lambung memiliki mukosa barier untuk melindungi lambung dari
pencernaan terhadap lambung itu sendiri yang disebut dengan proses autodigesti
acid, prostalglandin yang memberikan perlindungan ini. Ketika mukosa barier
rusak maka timbul gastritis. Setelah barier rusak terjadilah perlukaan mukosa dan
diperburuk oleh histamin dan stimulasi saraf colinergik. Kemudian HCL dapat
berdifusi balik ke dalam mucus dan menyebabkan luka pada pembuluh darah
kecil, yang mengakibatkan terjadinya bengkak, perdarahan dan erosi pada
lambung.1
Gastritis dapat menimbulkan komplikasi pendarahan salurn cerna bagian atas,
ulkus peptikum, perforasi lambung, anemia dan syok hemoragik. Sehingga Tn. S
hendaknya memodifikasi gaya hidup menuju pola hidup sehat

TAHAP V. SIMPULAN DAN SARAN


A. SIMPULAN
1. Dagnosis Biologis
Gastritis akut
2. Diagnosis Psikologis
Hubungan dengan anak dan cucu sangat dekat, setiap waktu meluangkan
waktu untuk berkumpul bersama-sama. Semenjak pasien sakit, seluruh
anggota keluarga selalu memberikan semangat kepada pasien, sehingga
hubungan pasien dengan keluarga sangat dekat dan baik.
3. Diagnosis Sosial
Penderita sebagai tokoh masyarakat dan hubungan dengan masyarakat
sangat baik.
B. SARAN
Saran Komprehensif

19

Saran yang dapat diberikan kepada penderita dan keluarganya adalah sebagai
berikut:
1.

Promotif
Edukasi kepada keluarga mengenai gastritis akut yang diderita Tn.S dan
juga komplikasinya sehingga keluarga dapat membantu mengawasi pola
makan Tn.S.

2.

Preventif
a. Usahakan jangan sampai terlambat makan. Mengatur jam makan
setiap hari. Makan 3 kali sehari yaitu sarapan pada pagi hari, makan
siang dan makan malam. Jika diantara jam makan pasien merasa
lapar segeralah mengonsumsi makanan ringan seperti, wafer atau roti
dan bisa juga mengkonsumsi buah yang tidak asam seperti apel,
pisang, pepaya.
b. Menghindari stress dan berfikir positif jika terdapat masalah.
c. Mengurangi makanan yang dapat menyebabkan pasien kambuh yaitu
dengan mengurangi makanan yang bersantan, asam, pedas, dan
mengandung gas seperti kol nangka, durian dan minuman bersoda.
d. Mengedukasi kepada keluarga terutama istri, anak penderita, dan
pasien

untuk mengurangi konsumsi garam, makanan yang

berminyak, dan daging jeroan. Menggantinya dengan sayuran, buah


dan makann yang seimbang.
3. Kuratif
a. Ranitidin 2 x 150mg Tablet per hari
b. Antasida 3 x 500mg Tablet per hari
c. Paracetamol 3 x 500mg Tablet per hari
4. Rehabilitatif
a. Menjaga pola makanan (jumlah, frekuensi, jenis makanan)
b. Menghidari makanan yang dapat memicu timbulnya keluhan
gastritis

20

DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo, A. W. Setiyohadi, B. Alwi, I.simadibrata, M. Setuiado, S. Eds.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 4 ed. Vol III. Jakarta; Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006
2. Ikatan Dokter Indonesia Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter Di fasilitas Pelayanan Primer. 1 ed.
Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013
3. Nurminda,Erna. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada
Remaja Di SMKN 06 Padang Tahun 2009. Padang. Universitas Andalas.
Fakultas Kedokteran Andalas. 2009

LAMPIRAN
Kamar tidur
Rumah tampak depan

Dapur
Kamar mandi
Ruang tamu

21

Car port
Ruang makan

22

Anda mungkin juga menyukai