Anda di halaman 1dari 3

SUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN BRONKITIS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN BRONKITIS

1. Definisi
Bronkitis adalah suatu peradangan pada saluran pernafasan (bronkhus). Bronkitis berarti
infeksi pada broncus, yakni adanya inflamasi lapisan mukosa jalan nafas trakea bronchial
yang secara terus-menerus memproduksi mucus yang berlebihan, juga peningkatan progresif
pada batuk produktif dan dispnea.

Bronkhtis dibagi menjadi 2 yaitu :


1. Bronkhitis Kronis
2. Bronkhitis Akut
s kronis adalah kelainan pada bronkus yang sifatnya menahun yang disertai dengan batuk hampir setiap hari
disertai pengeluaran dahak 3 bulan dalam 1 tahun dan terjadi paling sedikit selama 2 tahun.

s akut adalah suatu peradangan bronkhi dan kadnag-kadang mengenai trakea.

2. Etiologi
Ada 2 jenis penyebab bronkhitis yaitu :
1. Infeksi : stafilokokus, streptokokus, pneumokokus, hemphilus influenzae.
2. Rangsang,

asap pabrik, asap mobil, asap rokok.

3. Patofisiologi
Bronkhitis terjadi karena adanya penebalan dan ekekauan mukosa bronkhus akibat
dari vasodilatasi bendungan dan edema, sehingga area mukosa dapat terinfiltrasi dengan
leukosit, makrofag dan leukosit poti morfonuklean yang mengakibatkan sekresi yang
berlebihan ditambah penyempitan jalan nafas yang menyebabkan obstruksi pertama pada
ekspirasi maksimal dan selanjutnya aliran udara inspirasi maksimal yang mengakibatkan
terjadinya sesak.

Penyempitan juga terjadi pada saluran nafas kecil yang berdiameter 2 mm menjadi
lebih sempit, berkelok-kelok dan berobliterasi. Penyempitan terjadi karena metaplasia sel
goblet. Begitu pula dengan saluran nafas besar menyempit karena hipertropi dan hyperplasia
kelenjar mucus.

4. Manifestasi Klinis
-

Batuk produktif dengan dahak purulen.

Demam

Suara serak.

Ronchi terutama sewaktu inspirasi.

Nyeri dada kadang-kadang timbul.

Dispnea.

5. Pemeriksaan Diagnostik
-

Analisa gas darah memperlihatkan penurunan oksigen arteri dan peningkatan karbondioksida
arteri.

Pemeriksaan sinar x-thorax dapat membuktikan adanya bronkitis kronik.

Pemeriksaan fungsi paru mungkin menunjukkan adanya abstruktif jalan nafas.

6. Penatalaksanaan
1. Penyuluhan kepada klien tentang bahaya merokok.
2. Terapi antibiotik terutama pada musim dingin untuk mengurangi insiden infeksi
saluran napas bawah, karena setiap infeksi akan semakin meningkat pembentukan
mukus dan pembengkakan.
3. Peningkatan asupan cairan dan ekspekstorran untuk mengencerkan dahak.
4. Pengelolaan sehari-hari untuk mengurangi obstruksi jalan pernafasan dengan cara
pemberian bronkodilator.
5. Istirahat untuk mengurangi kebutuhan oksigen.

7. Komplikasi
1. Hipertensi paru.
2. Dapat timbul kanker paru.

3. Pneumenia.
4. Kegagalan pernafasan.

Anda mungkin juga menyukai