Anda di halaman 1dari 4

BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Menurut survei BKKBN tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah sebanyak
237,6 juta jiwa dimana 26,67 persen diantaranya adalah remaja. Penduduk remaja ini,
sangat berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Masalah kesehatan
reproduksi remaja selain berdampak secara fisik, juga dapat berpengaruh terhadap
kesehatan mental dan emosi, keadaan ekonomi dan kesejahteraan sosial dalam jangka
panjang. Dampak jangka panjang tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap remaja itu
sendiri, tetapi juga terhadap keluarga, masyarakat dan bangsa pada akhirnya.
Permasalahan prioritas kesehatan reproduksi pada remaja di Indonesia saat ini
diantaranya adalah kehamilan yang tidak dikehendaki yang seringkali menjurus kepada
aborsi yang tidak aman dan dan komplikasinya, serta kehamilan dan persalinan usia
muda yang menambah risiko kesakitan dan kematian ibu dan bayi , masalah penyakit
menular seksual termasuk HIV/AIDS, serta adanya tindak kekerasan seksual seperti
pemerkosaan pelecehan seksual dan transaksi seks komersial.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa sampai bulan
Maret 2008 pengidap HIV/AIDS terbanyak adalah kelompok remaja. Sampai dengan
tahun 2004 kasus AIDS di Indonesia yang dilaporkan ditemukan pada kelompok 0-4
tahun sebanyak 12 kasus (1,53%), umur 5-14 tahun sebanyak 4 kasus (0,3%), dan umur
15-19 tahun sebanyak 78 kasus (5,69%). Kasus HIV/AIDS di Jawa Tengah dalam 5
tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang cukup berarti, dari 14 kasus pada tahun
2000 menjadi 158 kasus pada tahun 2005. Selain itu Survei Pusat Penelitian Kesehatan
Universitas Indonesia tahun 2009 menemukan jumlah kasus aborsi di Indonesia setiap
tahunnya mencapai 2,3 juta dan 30% di antaranya dilakukan oleh remaja.
Masalah-masalah kesehatan reproduksi ini tentu memiliki hubungan dengan
pengetahuan,sikap dan perilaku pada remaja khususnya pada tingkat pendidikan
SMP(Sekolah Menengah Pertama). Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan ini
merupakan awal masa perlalihan menuju masa remaja. Oleh karena itu rendahnya
pengetahuan yang dimiliki tentunya akan mempengaruhi sikap dan perilaku yang akan
diambil. Seperti pada penelitian yang dilakukan Supriati E dan Fikawati E dalam
penelitian efek paparan pornografi pada remaja SMP yang dilakukan pada 395 remaja

SMPN di Pontianak pada tahun 2008 didapatkan 28,6 % responden memiliki


pengetahuan yang rendah terhadap kesehatan reproduksi remaja.
Judul ini dipilih sebagai penelitian disebabkan belum diketahuinya faktor-faktor
yang berhubungan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku murid SMP Negeri 69
Jakarta Barat, Periode Juli 2015 terhadap kesehatan reproduksi dan faktor yang
berhubungan Sehingga dapat memberikan masukan terhadap peningkatan upaya
kesehatan reproduksi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah :
1.2.1

Jumlah remaja di Indonesia sekitar 26,67% dari jumlah total penduduk di

1.2.2

Indonesia menurut survei BKKBN tahun 2010.


Menurut Depkes RI tahun 2009 peningkatan kasus HIV/AIDS di Jawa tengah
terus mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir yaitu dari 15 kasus

1.2.3

menjadi 158 kasus.


Menurut survei pusat penelitian kesehatan Universitas Indonesia tahun 2009
menemukan jumlah kasus aborsi di Indonesia setiap tahunnya mencapai 2,3 juta

1.2.4

dan 30% di antaranya dilakukan oleh remaja.


Masih rendahnya pengetahuan anak SMP terhadap kesehatan reproduksi remaja.
Seperti pada

penelitian yang dilakukan Supriati E dan Fikawati E dalam

penelitian efek paparan pornografi pada remaja SMP di Pontianak pada tahun
2008 didapatkan 28,6 % responden memiliki pengetahuan yang rendah terhadap
1.2.5

kesehatan reproduksi.
Belum ada penelitian mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku murid SMP
terhadap kesehatan reproduksi dan faktor yang berhubungan di SMP Negeri 69
Jakarta Barat pada periode Juli 2015.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum:
Diketahuinya pengetahuan, sikap, dan perilaku murid SMP terhadap Kesehatan
Reproduksi dan faktor yang berhubungan di SMP Negeri 69 Jakarta Barat periode Juli
2015.
1.3.2 Tujuan Khusus:

1.3.1.1 Diketahuinya sebaran pengetahuan,sikap, dan perilaku terhadap Kesehatan


Reproduksi murid kelas 3 SMP Negeri 69 Jakarta Barat pada periode Juli 2015
1.3.1.2 Diketahuinya sebaran jenis kelamin, pendapatan keluarga, pendidikan ibu dan
kegiatan penyuluhan murid kelas 3 SMP Negeri 69 Jakarta Barat pada periode
Juli 2015
1.3.1.3 Diketahuinya hubungan antara jenis kelamin, pendapatan keluarga, pendidikan
ibu, dan kegiatan penyuluhan dengan Pengetahuan terhadap Kesehatan
Reproduksi murid kelas 3 SMP Negeri 69 Jakarta Barat pada periode Juli 2015
1.3.1.4 Diketahuinya hubungan antara jenis kelamin, pendapatan keluarga, pendidikan
ibu,dan kegiatan penyuluhan

dengan Sikap terhadap Kesehatan Reproduksi

murid kelas 3 SMP Negeri 69 Jakarta Barat pada periode Juli 2015
1.3.1.5 Diketahuinya hubungan antara jenis kelamin, pendapatan keluarga, pendidikan
ibu,dan kegiatan penyuluhan dengan Perilaku terhadap Kesehatan Reproduksi
murid kelas 3 SMP Negeri 69 Jakarta Barat pada periode Juli 2015
1.3.1.6 Diketahuinya hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap Kesehatan
Reproduksi murid kelas 3 SMP Negeri 69 Jakarta Barat pada periode Juli 2015
1.3.1.7 Diketahuinya hubungan antara pengetahuan dan perilaku terhadap Kesehatan
Reproduksi murid SMP kelas 3 Negeri 69 pada periode Juli 2015
1.3.1.8 Diketahuinya hubungan antara sikap dan perilaku terhadap Kesehatan Reproduksi
murid SMP kelas 3 Negeri 69 pada periode Juli 2015
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti
1.4.1.1 Menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah dipelajari pada saat kuliah.
1.4.1.2 Meningkatkan kemampuan berkomunikasi langsung dengan masyarakat.
1.4.1.3 Mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis.
1.4.1.4 Mengetahui serta memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam
melakukan penelitian.

1.4.1.5 Mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku anak SMP tahun 2015
terhadap kesehatan reproduksi dan faktor yang berhubungan di SMP Negeri
69 Jakarta Barat.
1.4.2 Manfaat Bagi Perguruan Tinggi
1.4.2.1 Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan fungsi atau
tugas perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian bagi masyarakat.
1.4.2.2 Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di
bidang kesehatan.
1.4.2.3 Meningkatkan rasa saling pengertian dan kerja sama antara dan mahasiswa
dan staf pengajar.
1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat
1.4.3.1 Sebagai masukan untuk bahan informasi dalam upaya pencegahan seks
pranikah dan penelitian selanjutnya.
1.4.3.2 Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi dan faktor-faktor yang berhubungan pada anak
SMP.

Anda mungkin juga menyukai