Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Mata kuliah Kebijakan Pendidikan
Dosen pengampu Dr.Sumardi ,M.Si dan
Dr. Nurfit Junus,

Kurikulum Berbasis Kompetensi

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD RIDHO (1410245949)
RAISA AL ATIYA (
ROMITA DASTRA(
KELAS: B

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN


PASCASARJANA UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan secara global meningkat sangat pesat. Indonesia
sebagai bagian dari bangsa di dunia harus berusaha dan mampu untuk mengimbangi
perkembangan tersebut. Apabila tidak, maka bangsa Indonesia akan tertinggal dan bahkan
mungkin akan terkucilkan oleh bangsa-bangsa lain. Bangsa Indonesia harus membangun diri
dan siap bersaing, dan peningkatan sumber daya manusia adalah menjadi prioritas utama.
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Data menunjukkan
bahwa Human Development Index (Indeks Pengembangan Manusia, salah satu komposisinya
adalah pencapaian pendidikan) negara kita pada tahun 2011 berada pada ranking 124
(http://jaringanantikorupsi.blogspot.com) dari sekitar 180 negara di dunia. Oleh sebab itu
segala perbaikan di semua aspek pembangunan perlu ditingkatkan, khususnya di dunia
pendidikan sebagai salah satu upaya untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul.
Untuk mengantisipasi tuntutan di atas, pemerintah melalui Depdiknas terus berupaya
untuk merespon lajunya perkembangan ilmu dan teknologi global. Peningkatan mutu
pendidikan terus diupayakan, salah satunya adalah dengan melakukan pembenahan dan
penyempurnaan terhadap aspek substantif yang mendukung kinerja pendidikan, yaitu
kurikulum sekolah. Salah satu kurikulum yang dikembangkan oleh pemerintah mulai tahun
2000 adalah Kuriukulum Berbasis Kompetensi (KBK).
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui dasar pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
2. Mengetahui pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi.
3. Mengetahui karateristik Kurikulum Berbasis Kompetensi.
4. Mengetahui implementasi atau pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
5. Mengetahui evaluasi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
C. Rumusan Masalah
1. Apakah dasar pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
2. Apakah pengertian dari Kurikulum Berbasis Kompetensi?

3. Apa sajakah karateristik Kurikulum Berbasis Kompetensi?


4. Bagaimana implementasi atau pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
5. Bagaimana evaluasi Kurikulum Berbasis Kompetensi?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Dasar pemikiran pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Negara kita adalah :


1. Masalah internal pendidikan di Indonesia
Masalah internal yang dimaksudkan adalah tatanan pendidikan di Indonesia yang
belum tersusun dengan jelas. Kurikulum tahun 1994 (berdasarkan Kepmendikbud No.
056/U/1994) berbasis pada isi, yaitu bertujuan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan
penerapannya (content based), sedangkan ilmu pengetahuan terus-menerus berkembang
sehingga apabila masih berbasis pada isi maka akan tertinggal oleh perkembangan ilmu
pengetahuan itu sendiri.
2. Masalah global
Masalah global antara lain adalah adanya laporan dari UNESCO mengenai HDI
negara kita yang cenderung semakin tertinggal dengan negara lain. Selain itu juga terdapat
juga hal-hal sebagai berikut :
1)

Persaingan global antar pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang dapat

bersaing di era global,


2) Perubahan orientasi pendidikan yang tidak hanya menghasilkan manusia cerdas tetapi
juga harus mampu menerapkan ilmunya dalam kehidupan bermasyarakat,
3) Perubahan kebutuhan tenaga kerja yang dipersyaratkan oleh industri akan soft skill
dan hard skill yang harus dimiliki oleh pencari kerja.
Sedangkan dasar hukum pelaksanaannya adalah : (1). Kepmendiknas No. 232/U/2000
dan No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi, (2). Peraturan Pemerintah No.
25 tahun 2000 tentang otonomi di bidang pendidikan, dan (3). UU No. 20/2003 tentang
Sistim Pendidikan Nasional.
B. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi
Untuk memahami tentang pengertian kurikulum berbasis kompetensi (KBK), perlu
dikemukakan terlebih dahulu pengertian dari kompetensi itu sendiri. Surat Keputusan
Mendiknas nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan

Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki


seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugastugas di bidang pekerjaan tertentu. Kay (1977) mengemukakan bahwa kompetensi selalu
dilandasi oleh rasionalitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran mengapa dan
bagaimana perbuatan tersebut dilakukan (Mulyasa, 2005 : 39). Dengan demikian
kompetensi merupakan indikator yang menunjuk kepada perbuatan yang dapat diamati, dan
sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap,
serta tahap-tahap pelaksanaannya secara utuh.
Lebih lanjut Mulyasa (2005 : 40) menjelaskan bahwa, Kurikulum Berbasis
Kompetensi adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan
kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu,
sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap
seperangkat kompetensi tertentu.
Sedangkan Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas (2002) mendefinisikan bahwa
kurikulum berbasis kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar,
dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Kurikulum ini berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri
peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman
yang dapat diwujudkan sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam KBK, proses pembelajaran difokuskan pada pemerolehan kompetensikompetensi oleh peserta didik. Oleh sebab itu,

kurikulum ini mencakup sejumlah

kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa,


sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik
sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan pembelajaran perlu diarahkan untuk membantu

peserta didik sekurang-kurangnya tingkat kompetensi minimal, agar mereka dapat mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
C. Karateristik Kurikulum Berbasis Kompetensi
Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa kurikulum berbasis kompetensi memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1)

Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun

klasikal.
2) Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan.
3)
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lain yang memenuhi
unsur edukatif.
5) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.
Mulyasa menjelaskan bahwa sedikitnya dapat diidentifikasi enam karakteristik
kurikulum berbasis kompetensi, yaitu: (1).Sistem belajar dengan modul. Modul adalah suatu
proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis,
oprasional, dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman
penggunaannya untuk para guru. (2). Menggunakan keseluruhan sumber belajar. Dalam KBK
seorang guru tidak lagi menjadi aktor utama dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran
dapat dilakukan dengan mendayagunakan aneka ragam sumber belajar.
Sumber belajar dapat mencakup manusia, bahan atau pesan pembelajaran,
lingkungan, alat dan peralatan, serta aktivitas. (3). Pengalaman lapangan. Pengalaman
lapangan untuk lebih mengakrabkan hubungan antara guru dan peserta didik lebih ditekankan
dalam KBK ini. Keterlibatan guru dalam pembelajaran disekolah memudahkan mereka untuk
mengikuti perkembangan yang terjadi selama peserta didik mengikuti pembelajaran. (4).
Strategi belajar individual personal. Belajar individual adalah belajar berdasarkan tempo

belajar peserta didik, sedangkan belajar personal adalah interaksi edukatif berdasarkan
keunikan peserta didik; bakat, minat, dan kemampuan (personalisasi). (5). Kemudahan
belajar. Kombinasi antara pembelajaran individual personal dengan pengalaman lapangan,
dan pembelajaran secara tim akan memberikan kemudahan belajar dalam kurikulum berbasis
kompetensi. (6). Belajar tuntas. Belajar tuntas merupakan strategi pembelajaran yang dapat
dilaksanakan di dalam kelas, dengan asumsi bahwa pada kondisi yang tepat semua peserta
akan mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil belajara secara maksimal terhadap
seluruh bahan yang dipelajari.
D. Implementasi atau Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pelaksanaan atau implementasi KBK adalah sebagai proses penerapan ide, konsep,
dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik
menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) telah berjalan sejak tahun 2001 pada
beberapa sekolah yang dijadikan mini pilot. Impelementasi KBK merupakan salah satu
bagian penting untuk mendapatkan masukan dalam rangka penyempurnan KBK baik dari
aspek keterbacaan, keluasan, kedalaman, dan keterlaksanaannya di lapangan (Balitbang
Depdiknas, 2003 : 11).
Implementasi yang telah dilakukan tersebut meliputi beberapa prinsip yaitu : (1).
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kegiatan Belajar Mengajar merupakan proses aktif bagi
siswa dan guru urituk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka akan tahu terhadap
pengetahuan dan pada akhirnya mampu untuk melakukan sesuatu. (2). Penilaian Berbasis
Kelas. Penilaian berbasis kelas merupakan suatu kegiatan pengumpulan informasi tentang
proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga
penilaian tersebut akan mengukur apa yang hendak diukur dari siswa. (3). Pengelolaan
Kurikulum Berbasis Sekolah. Prinsip ini perlu diimplementasi untuk memberdayakan daerah

dan sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengelola serta menilai pembelajaran
sesuai dengan kondisi dan aspirasi mereka.
E. Evaluasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
1. Tujuan Evaluasi
Evaluasi adalah proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan,
keputusan, unjuk kerja, proses, orang, obyek, dll) berdasarkan krtiteria tertentu melalui
penilaian (Dimyati, 2006 : 191). Evaluasi pelaksanaan kurikulum bertujuan untuk mengukur
seberapa jauh penerapan kurikulum berstandar Nasional dipakai sebagai pedoman
pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di daerah/sekolah, sehingga pelaksanaan
kurikulum dapat dimengerti, dipahami, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dianalisa
oleh peserta didik. Evaluasi dilakukan pada setiap tahapan pelaksanaan pengembangan
kurikulum sebagai upaya untuk mengkaji ulang pelaksanaan kurikulum pada setiap jenjang
pendidikan.
Evaluasi untuk program pelaksanaan pengembangan kurikulum di daerah
memerlukan indikator keberhasilan sebagai tolak ukur pencapaian pelaksanaan kurikulum.
Indikator keberhasilan kurikulum mencakup :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
2.

Indikator keberhasilan sosialisasi kurikulum


Indikator keberhasilan penyusunan silabus
Indikator keberhasilan penyusunan program tahunan dan semester
Indikator keberhasilan penyusunan rencana pembelajaran
Indikator keberhasilan penyusunan bahan ajar
Indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar
Tahapan Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dilakukan oleh Tim ahli dari

tingkat pusat, propinsi, dan daerah/kabupaten. Evaluasi ini dilakukan pada setiap tahap
pelaksanaan untuk memperbaiki program pengembangan kurikulum terhadap keberhasilan
sosialisasi kurikulum berstandar nasional, keberhasilan penyusunan silabus. keberhasilan
penyusunan program tahunan dan semester, keberhasilan penyusunan rencana pengajaran dan
bahan ajar, serta keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Evaluasi menggunakan

indikator keberhasilan pelaksanaan pengembangan kurikulum di daerah/sekolah dan selain


itu evaluasi juga dapat dilakukan melalui pentahapan, mulai dari tahun pertama hingga tahun
terakhir pelaksanaan kurikulum berstandar nasional. Prinsip penilaian pengembangan
kurikulum yang disesuaikan dengan daerah masing-masing adalah penilaian terhadap
relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, kepraktisan, dan efektivitasnya.
Evaluasi pelaksanaan kurikulum tidak hanya mengevaluasi hasil belajar peserta didik
dan proses pembelajarannya, tetapi juga rancangan dan pelaksanaan kurikulum, kemampuan
dan kemajuan siswa, sarana dan prasarana, serta sumber belajarnya. Hasil evaluasi
pelaksanaan kurikulum dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk menentukan
kebijakan pendidikan pada tingkat pusat, daerah dan sekolah untuk memperbaiki kekurangan
yang ada dan meningkatkan hasil yang lebih optimal. Hasil tersebut dapat juga digunakan
oleh kepala sekolah, guru, dan pelaksana pendidikan di daerah dalam memahami dan
membantu meningkatkan kemampuan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode, dan
perangkat.

BAB III
KESIMPULAN
Dari pemaparan pada Bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan yang
bahwa yang melatar belakangi dirumuskannya kurikulum berbasis kompetensi diantaranya
adalah masalah internal pendidikan, yaitu di samping rendahnya kualitas pendidikan juga
tatanannya yang belum tersusun dengan jelas. Selain itu juga masalah global, yaitu untuk
mengatasi tuntutan perkembangan zaman. Kurikulum berbasis kompetensi merupakan
perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai
siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan
dalam pengembangan kurikulum sekolah.Karakteristik KBK antara lain mencakup :
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasika ;
Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan ; Penyampaian dalam
pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi ;

Sumber belajar

bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukatif ;
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.
Pelaksanaan atau implementasi KBK adalah sebagai proses penerapan ide, konsep,
dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik
menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Implementasi KBK yang telah dilakukan tersebut meliputi beberapa prinsip yaitu : Kegiatan
Belajar Mengajar ; Penilaian Berbasis Kelas. ; Pengelolaan Kurikulum Berbasis
Sekolah.Evaluasi kurikulum diadakan dengan tujuan untuk mengukur seberapa jauh tingkat
keberhasilan dan penerapan kurikulum berstandar nasional yang dipakai sebagai pedoman
pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di daerah/sekolah, nantinya akan dijadikan acuan
untuk perkembangan kurikulum selanjutnya.
SARAN DAN REKOMENDASI
TOLONG BUAT YA.............

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, Balitbang. Kurikulum Berbasis Kompetensi , Katalog Dalam Terbitan. Jakarta:
2003. Hlm. 9-20
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta
Mulyasa, E. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Dan Implementas,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Memahami

Konsep

Dasar

Kurikulum

Berbasis

Kompetensi

(KBK),

(Online),

http://warungbelajarbebas.blogspot.com/2012/05/memahami-konsep-dasar-kurikulum.html,
diakses 25 Juni 2012

TOLONG PERIKSA LAGI MAKALAH KITA INI BUK.............................

Anda mungkin juga menyukai