DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD RIDHO (1410245949)
RAISA AL ATIYA (
ROMITA DASTRA(
KELAS: B
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan secara global meningkat sangat pesat. Indonesia
sebagai bagian dari bangsa di dunia harus berusaha dan mampu untuk mengimbangi
perkembangan tersebut. Apabila tidak, maka bangsa Indonesia akan tertinggal dan bahkan
mungkin akan terkucilkan oleh bangsa-bangsa lain. Bangsa Indonesia harus membangun diri
dan siap bersaing, dan peningkatan sumber daya manusia adalah menjadi prioritas utama.
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Data menunjukkan
bahwa Human Development Index (Indeks Pengembangan Manusia, salah satu komposisinya
adalah pencapaian pendidikan) negara kita pada tahun 2011 berada pada ranking 124
(http://jaringanantikorupsi.blogspot.com) dari sekitar 180 negara di dunia. Oleh sebab itu
segala perbaikan di semua aspek pembangunan perlu ditingkatkan, khususnya di dunia
pendidikan sebagai salah satu upaya untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul.
Untuk mengantisipasi tuntutan di atas, pemerintah melalui Depdiknas terus berupaya
untuk merespon lajunya perkembangan ilmu dan teknologi global. Peningkatan mutu
pendidikan terus diupayakan, salah satunya adalah dengan melakukan pembenahan dan
penyempurnaan terhadap aspek substantif yang mendukung kinerja pendidikan, yaitu
kurikulum sekolah. Salah satu kurikulum yang dikembangkan oleh pemerintah mulai tahun
2000 adalah Kuriukulum Berbasis Kompetensi (KBK).
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui dasar pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
2. Mengetahui pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi.
3. Mengetahui karateristik Kurikulum Berbasis Kompetensi.
4. Mengetahui implementasi atau pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
5. Mengetahui evaluasi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
C. Rumusan Masalah
1. Apakah dasar pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
2. Apakah pengertian dari Kurikulum Berbasis Kompetensi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Persaingan global antar pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang dapat
peserta didik sekurang-kurangnya tingkat kompetensi minimal, agar mereka dapat mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
C. Karateristik Kurikulum Berbasis Kompetensi
Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa kurikulum berbasis kompetensi memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1)
klasikal.
2) Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan.
3)
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lain yang memenuhi
unsur edukatif.
5) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.
Mulyasa menjelaskan bahwa sedikitnya dapat diidentifikasi enam karakteristik
kurikulum berbasis kompetensi, yaitu: (1).Sistem belajar dengan modul. Modul adalah suatu
proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis,
oprasional, dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman
penggunaannya untuk para guru. (2). Menggunakan keseluruhan sumber belajar. Dalam KBK
seorang guru tidak lagi menjadi aktor utama dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran
dapat dilakukan dengan mendayagunakan aneka ragam sumber belajar.
Sumber belajar dapat mencakup manusia, bahan atau pesan pembelajaran,
lingkungan, alat dan peralatan, serta aktivitas. (3). Pengalaman lapangan. Pengalaman
lapangan untuk lebih mengakrabkan hubungan antara guru dan peserta didik lebih ditekankan
dalam KBK ini. Keterlibatan guru dalam pembelajaran disekolah memudahkan mereka untuk
mengikuti perkembangan yang terjadi selama peserta didik mengikuti pembelajaran. (4).
Strategi belajar individual personal. Belajar individual adalah belajar berdasarkan tempo
belajar peserta didik, sedangkan belajar personal adalah interaksi edukatif berdasarkan
keunikan peserta didik; bakat, minat, dan kemampuan (personalisasi). (5). Kemudahan
belajar. Kombinasi antara pembelajaran individual personal dengan pengalaman lapangan,
dan pembelajaran secara tim akan memberikan kemudahan belajar dalam kurikulum berbasis
kompetensi. (6). Belajar tuntas. Belajar tuntas merupakan strategi pembelajaran yang dapat
dilaksanakan di dalam kelas, dengan asumsi bahwa pada kondisi yang tepat semua peserta
akan mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil belajara secara maksimal terhadap
seluruh bahan yang dipelajari.
D. Implementasi atau Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pelaksanaan atau implementasi KBK adalah sebagai proses penerapan ide, konsep,
dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik
menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) telah berjalan sejak tahun 2001 pada
beberapa sekolah yang dijadikan mini pilot. Impelementasi KBK merupakan salah satu
bagian penting untuk mendapatkan masukan dalam rangka penyempurnan KBK baik dari
aspek keterbacaan, keluasan, kedalaman, dan keterlaksanaannya di lapangan (Balitbang
Depdiknas, 2003 : 11).
Implementasi yang telah dilakukan tersebut meliputi beberapa prinsip yaitu : (1).
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kegiatan Belajar Mengajar merupakan proses aktif bagi
siswa dan guru urituk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka akan tahu terhadap
pengetahuan dan pada akhirnya mampu untuk melakukan sesuatu. (2). Penilaian Berbasis
Kelas. Penilaian berbasis kelas merupakan suatu kegiatan pengumpulan informasi tentang
proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga
penilaian tersebut akan mengukur apa yang hendak diukur dari siswa. (3). Pengelolaan
Kurikulum Berbasis Sekolah. Prinsip ini perlu diimplementasi untuk memberdayakan daerah
dan sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengelola serta menilai pembelajaran
sesuai dengan kondisi dan aspirasi mereka.
E. Evaluasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
1. Tujuan Evaluasi
Evaluasi adalah proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan,
keputusan, unjuk kerja, proses, orang, obyek, dll) berdasarkan krtiteria tertentu melalui
penilaian (Dimyati, 2006 : 191). Evaluasi pelaksanaan kurikulum bertujuan untuk mengukur
seberapa jauh penerapan kurikulum berstandar Nasional dipakai sebagai pedoman
pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di daerah/sekolah, sehingga pelaksanaan
kurikulum dapat dimengerti, dipahami, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dianalisa
oleh peserta didik. Evaluasi dilakukan pada setiap tahapan pelaksanaan pengembangan
kurikulum sebagai upaya untuk mengkaji ulang pelaksanaan kurikulum pada setiap jenjang
pendidikan.
Evaluasi untuk program pelaksanaan pengembangan kurikulum di daerah
memerlukan indikator keberhasilan sebagai tolak ukur pencapaian pelaksanaan kurikulum.
Indikator keberhasilan kurikulum mencakup :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
2.
tingkat pusat, propinsi, dan daerah/kabupaten. Evaluasi ini dilakukan pada setiap tahap
pelaksanaan untuk memperbaiki program pengembangan kurikulum terhadap keberhasilan
sosialisasi kurikulum berstandar nasional, keberhasilan penyusunan silabus. keberhasilan
penyusunan program tahunan dan semester, keberhasilan penyusunan rencana pengajaran dan
bahan ajar, serta keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Evaluasi menggunakan
BAB III
KESIMPULAN
Dari pemaparan pada Bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan yang
bahwa yang melatar belakangi dirumuskannya kurikulum berbasis kompetensi diantaranya
adalah masalah internal pendidikan, yaitu di samping rendahnya kualitas pendidikan juga
tatanannya yang belum tersusun dengan jelas. Selain itu juga masalah global, yaitu untuk
mengatasi tuntutan perkembangan zaman. Kurikulum berbasis kompetensi merupakan
perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai
siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan
dalam pengembangan kurikulum sekolah.Karakteristik KBK antara lain mencakup :
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasika ;
Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan ; Penyampaian dalam
pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi ;
Sumber belajar
bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukatif ;
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.
Pelaksanaan atau implementasi KBK adalah sebagai proses penerapan ide, konsep,
dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik
menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Implementasi KBK yang telah dilakukan tersebut meliputi beberapa prinsip yaitu : Kegiatan
Belajar Mengajar ; Penilaian Berbasis Kelas. ; Pengelolaan Kurikulum Berbasis
Sekolah.Evaluasi kurikulum diadakan dengan tujuan untuk mengukur seberapa jauh tingkat
keberhasilan dan penerapan kurikulum berstandar nasional yang dipakai sebagai pedoman
pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di daerah/sekolah, nantinya akan dijadikan acuan
untuk perkembangan kurikulum selanjutnya.
SARAN DAN REKOMENDASI
TOLONG BUAT YA.............
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, Balitbang. Kurikulum Berbasis Kompetensi , Katalog Dalam Terbitan. Jakarta:
2003. Hlm. 9-20
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta
Mulyasa, E. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Dan Implementas,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Memahami
Konsep
Dasar
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK),
(Online),
http://warungbelajarbebas.blogspot.com/2012/05/memahami-konsep-dasar-kurikulum.html,
diakses 25 Juni 2012