Penetapan Luas Percontoh Komunitas Tumbuhan
Penetapan Luas Percontoh Komunitas Tumbuhan
Oleh:
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No.246 Ds. Landungsari Kec. Dau Kab. Malang
ABSTRAK
Luas minimum merupakan suatu daerah vegetasi atau komunitas yang pada umumnya sudah
memperlihatkan kekhususan dari vegetasi atau komunitas secara keseluruhan. Luas minimum
digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh (sampling area) yang dianggap representatif
dengan suatu tipe vegetasi atau komunitas pada suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari
karena dalam mempelajari vegetasi atau komunitas tumbuhan tidak mungkin dilakukan penelitian
pada seluruh area yang ditempati vegetasi atau komunitas, terutama apabila area tersebut luas.
Praktikum penetapan luas percontoh komunitas tumbuhan ini dilakukan dengan tujuan memahami
dan menguasai cara menentukan luas minimum, jumlah minimum serta cara menyebarkan
percontoh. Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat yaitu bentuk bujur
sangkar dan lingkaran. Hasil dari praktikum penetapan luas percontoh komunitas tumbuhan ini
yaitu komunitasnya merupakan rumput-rumputan.
Kata kunci: Luas minimum, jumlah minimum, bentuk plot bujur sangkar dan lingkaran
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki berbagai
macam penggunaan lahan, mulai dari
yang
paling
ekstensif
misalnya
agroforestri kompleks yang menyerupai
hutan, hingga paling intensif seperti
sistem pertanian semusim monokultur.
Indonesia juga merupakan salah satu
negara tropis yang memiliki tingkat
keanekaragaman hayati yang tinggi dan
termasuk ke dalam delapan negara mega
biodiversitas di dunia, baik flora
maupun fauna yang penyebarannya
sangat luas (Heriyanto, 2004).
Keanekaragaman
spesies,
ekosistem dan sumberdaya genetik
semakin menurun pada tingkat yang
membahayakan
akibat
kerusakan
lingkungan. Dalam mencegah berbagai
masalah- masalah negatif yang disebabkan oleh
manusia atau yang lainnya tersebut perlu
adanya pemanfaatan ekologi tumbuhan
di seluruh Indonesia, atau penelitian
hutan - hutan, tanaman masa kini,
tanaman masalampau dan tanaman masa
akan datang, itu perlu di teliti dan di data
Metode
kuadrat
lingkaran
dilakukan dengan cara menyiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan,
membuat lingkaran dengan diameter 25
cm2, membuat lingkaran dengan
diameter 50 cm2 dengan pusat lingkaran
yang sama dengan lingkaran yang
berdiameter 25 cm2, membuat lingkaran
dengan diameter 100 cm2 dengan pusat
lingkaran yang sama dengan lingkaran
yang berdiameter 25 cm2.
Sedangkan metode kerja untuk
menentukan jumlah minimum yaitu
menghitung semua jenis tanaman
(gulma) pada masing-masing plot,
mengidentifikasi semua jenis tanaman
(gulma) pada masing-masing plot,
mencatat
hasil
perhitungan
dan
identifikasi.
Rancangan Percobaan dan Analisis
Data
Praktikum
penetapan
luas
percontoh
komunitas
tumbuhan
dilakukan dengan rancangan percobaan
meggunakan metode kuadrat yaitu
kuadrat bujur sangkar dan kuadrat
lingkaran.
Rancangan percobaan metode
kuadrat bujur sangkar yaitu dengan lima
kali perluasan sedangkan metode
kuadrat lingkaran yaitu dengan tiga kali
perluasan diameter.
Ukuran Plot
No
.
Nama Tanaman
Jumlah
25 x 25 cm2
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
22
2.
1.
43
2.
3.
25 x 50 cm2
50 x 50 cm2
50 x 100 cm2
Ukuran Plot
No.
Nama Tanaman
Jumlah
25 cm2
50 cm2
1.
2.
1.
10
2.
24
100 cm2
Praktikum
penetapan
luas
percontoh komunitas pertumbuhan ini
menggunakan metode kuadrat. Menurut
Weaver dan Clements (1938) kuadrat
adalah daerah persegidengan berbagai
ukuran. Ukuran tersebut bervariasi dari
1 dm2 sampai 100 m2. Bentuk petak
sampel dapat persegi, persegi panjang
atau lingkaran. Metodekuadrat, bentuk
percontoh atau sampel dapat berupa segi
empat
atau
lingkaran
yang
menggambarkan luas area tertentu.
Praktikum
penetapan
luas
percontoh
tumbuhan
pada
saat
menghitung jumlah tumbuhan dan jenis
tumbuhan sebaiknya dilakukan dengan
teliti.
DAFTAR PUSTAKA