Anda di halaman 1dari 32

Diabetes Melitus

Kelompok 5D

Menurut American Diabetes


Association (ADA) tahun 2010,
Diabetes melitus merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin, atau keduaduanya.

Klasifikasi DM

Diagnosis DM
Keluhan klasik DM berupa: poliuria,
polidipsia, polifagia, dan penurunan
berat badan yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya.
Keluhan lain dapat berupa: lemah
badan, kesemutan, gatal, mata
kabur, dan disfungsi ereksi pada pria,
serta pruritus vulvae pada wanita.

Dapat ditegakan:

Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa


sebagai standar penyaring dan diagnosis
diabetes melitus.

penatalaksanaan
TUJUAN:
Jangka pendek: menghilangkan
keluhan dan tanda DM,
mempertahankan rasa nyaman, dan
mencapai target pengendalian
glukosa darah.
Jangka panjang: mencegah dan
menghambat progresivitas penyulit
mikroangiopati, makroangiopati, dan
neuropati.

Pilar Penatalaksanaan DM

1.
2.
3.
4.

Edukasi
Terapi gizi medis
Latihan jasmani
Intervensi farmakologis

Farmakologis
1. Obat hipoglikemik oral
Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi
5golongan:
- Pemicu sekresi insulin (insulin
secretagogue):sulfonilurea dan glinid
- Peningkat sensitivitas terhadap insulin:
metformindan tiazolidindion
- Penghambat glukoneogenesis (metformin)
- Penghambat absorpsi glukosa: penghambat
glukosidase alfa.
- DPP-IV inhibitor

2. Suntikan
- Insulin
- Agonis GLP-1/incretin mimetic

Komplikasi
A. Ketoasidosis Diabetik (DKA).
B. Hiperglikemia, Hiperosmolar, Koma
Nonketotik (HHNK)
C. Hipoglikemia (reaksi insulin, syok insulin)

Komplikasi Kronik Jangka


Panjang
A. Mikrovaskular / Neuropati7
Retinopati, katarak : penurunan penglihatan
Nefropati :gagal ginjal
Neuropati perifer :hilang rasa, malas bergerak
Neuropati autonomik :hipertensi, gastroparesis
Kelainan pada kaki :ulserasi, atropati
B. Makrovaskular
Sirkulasi koroner :iskemi miokardial/infark miokard
Sirkulasi serebral :transient ischaemic attack, strok
Sirkulasi :claudication, iskemik

Terima kasih

Kasus DM

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. S
Usia: 48 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status marital : Menikah
Alamat : Bantarsari
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk : 5 Agustus 2015/Seruni
Waktu masuk : Pk 19.25 WIB

ANAMNESIS

Keluhan utama
Tukak di kaki kiri
Riwayat penyakit sekarang
Pesien datang ke IGD RSUD Waled dengan keluhan tukak pada kaki
kiri sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya timbul seperti mata ikan di
telapak kaki sebesar kelereng, lalu semakin lama semakin besar
sampai sebesar bola tenis lalu 3 minggu lalu pecah mengeluarkan
cairan kemerahan bercampur nanah disertai nyeri. Tukak tersebut
kadang kering kadang berair. Jempol kaki kiri mengeluarkan pus dan
berbau. Demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam tidak tinggi, terus
menerus, tidak menggigil, tidak berkeringat. Kaki kesemutan sejak 1
tahun yang lalu dan terasa makin meningkat. Pasien sering merasa
haus-haus, lapar, banyak makan tapi berat badan terasa menurun.
BAK sering, frekuensi hampir tiap jam (>5 kali di malam hari), Sakit
kepala (-), dada berdebar-debar (-), batuk (-), sesak nafas (-),m ual (-),
muntah (-). BAB biasa, 1x sehari, warna kuning kecoklatan.

Riwayat penyakit dahulu


Pasien menderita Diabetes Melitus sejak 10
tahun yang lalu dan tidak pernah kontrol.
Hipertensi dan alergi disangkal oleh pasien.
Dia belum pernah mengalami sakit berat
apalagi hingga dirawat di rumah sakit
sebelumnya.

Riwayat penyakit keluarga


Pada anggota keluarga didapati keluhan yang
sama seperti pasien yaitu pada ibu dan kakak
laki-lakinya.

Riwayat sosial ekonomi dan pribadi


Pasien merokok setengah bungkus rokok
sehari sejak berusia kurang lebih 20 tahun
tahun. Pasien tidak memiliki kebiasaan
minum-minuman beralkohol serta
menggunakan narkoba. Pasien tidak pernah
memperhatikan nutrisi makanan yang pasien
makan. Makan dalam porsi banyak (2 piring)
dalam sekali makan, sehari 3 kali. Pasien
sering makan makanan ringan disela waktu
makan.

Pemeriksaan Fisik (08/01/2011)


Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Kompos mentis (GCS 15)
Tekanan Darah : 130/80
Nadi : 76 x / menit
Pernapasan : 20 x / menit
Suhu : 37.6C
Berat badan : 67 kg
Tinggi badan : 170 cm
BMI : 23,2 (overweight)
BBI : (170-100) 10% = 63
Status Gizi : Baik

Kepala:Normosefali, tidak ada tanda


trauma atau benjolan. Rambut hitam,
tidak mudah dicabut.
Mata:Konjungtiva kanan dan kiri
tidak anemis, tidak ada sklera ikterik
pada kedua mata, refleks cahaya +/
+, diameter pupil 3 mm/ 3 mm,
strabismus -/-.
Telinga:Bentuk normal, tidak ada
sekret, cairan, luka maupun
perdarahan. Fungsi pendengaran
masih baik.

Hidung:Bentuk aurikula normal, septum nasi


di tengah, tidak ada deviasi, mukosa tidak
hiperemis, tidak ada edema konka. Tidak
terdapat sekret pada kedua lubang hidung,
epistaksis (-).
Tenggorokan:Hiperemis (-), T2/T2, trakea di
tengah.
Gigi dan Mulut:Bibir tampak normal, tidak
ada sianosis dan tidak ada deviasi. Lidah tidak
kotor. Gigi geligi normal dan tidak ada karies.
Leher: Tidak tampak adanya luka maupun
benjolan. Tidak teraba adanya pembesaran
kelenjar getah bening.

thorax
Inspeksi: Pada keadaan statis dada terlihat simetris kanan dan kiri,
pada pergerakan/dinamis dinding dada terlihat simetris kanan dan kiri,
tidak ada yang tertinggal, tidak terdapat retraksi atau penggunaan otot
pernapasan tambahan. Pulsasi ichtus kordis tidak terlihat.
Palpasi: Fremitus raba sama kuat kanan dan kiri. Ichtus kordis tidak
teraba.
Perkusi: Pada lapangan paru didapatkan bunyi sonor. Batas paru hati
didapatkan pada ICS 7 sebelah kanan.
Batas Jantung:
Batas atas
: Incisura costalis space 2 parasternal kiri
Batas bawah : Incisura costalis space 6
Batas kanan : ICS 6 linea parasternal kanan
Batas kiri
: ICS 6 linea midclavikula kiri
Auskultasi: Bunyi paru vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-.
Bunyi jantung S1, S2 murni. Murmur (-). Gallop (-).

Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar, supel, turgor baik,
dinding abdomen simetris, tidak terlihat penonjolan
massa ataupun adanya luka. Tidak tampak rosespot, tidak tampak caput meduse, striae (-).
Palpasi : Tidak teraba pembesaran hepar, lien
tidak teraba. Nyeri tekan (-), nyeri perut menjalar
ke punggung (-), distensi abdomen (-), defense
muscular (-), Nyeri tekan mac burney (-).
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen, tidak
ada pembesaran hepar dan lien
Auskultasi : Bising usus normal (10 kali/menit)

Ekstremitas
edema -/-, refleks fisiologis +/+ , refleks patologis -/ Ulkus pada telapak kaki kiri, gangren pada jari jempol
kaki kiri
Pulsasi:
dorsalis pedis : kiri (+ menurun), kanan (+normal)
a. poplitea : kiri (+normal), kanan (+normal)
a. tibialis posterior: kiri (+normal), kanan (+normal)
Sensibilitas : halus: kiri (+ menurun), kanan
(+normal)
kasar : kiri (+normal), kanan (+normal)

Pemeriksaan Penunjang

Rontgen tukak : tampak gambaran udara pada


jaringan lunak pedis sinistra. Tulang intak. Tidak
tampak destruksi. Kesan : Gangren Pedis Sinistra.

Urinalisis
Maksroskopik:
Warna : kuning
Penampakan : jernih
Berat jenis : 1,005 (N:
1,000-1,030)
pH : 6,5 (N: 4,5-8,00)
Leucocyte esterase : - sel/l
Nitrit: Protein : - mg/dl
Glukosa : - mg/dl
Keton : - mg/dl
Urobilinogen : 0,20 mg/dl (N:
0,10-1,00)
Bilirubin : Darah samar : - sel/l

Mikroskopik :
Eritrosit 1 sel/l (N:
0-3)
Leukosit 1 sel/l (N:
0-10)
Epitel 1+ (N: 1+)
Casts ()
Kristal ()

RESUME
Pasien laki-laki berusia 48 tahun, datang ke IGD RSUD Waled
dengan keluhan tukak pada kaki kiri sejak 1 bulan yang lalu
dan jempol kaki kiri mengelarkan pus. Pasien juga demam
sejak 1 minggu yang lalu terus-menerus tapi tidak tinggi, tidak
menggigil. Pasien mengaku sering merasa haus-haus,lapar,
bak terutama d malam hari, dan penurunan berat badan
selama beberapa tahun terakhir. Pasien sudah dikenal
menderita DM sejak 10 tahun yang lalu namun tidak pernah
kontrol. Dalam keuarga ada 2 orangyang menderita DM. Pasien
mengaku sering kesemutan dan sekarang intensitasnya makin
meningkat. Riwayat hipertensi dan penyakit jantung disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan ulkus pada telapak kaki kiri,
gangren pada jari jempol kaki kiri. GDS = 231 mg/dl, GD puasa
= 174 mg/dl, GD2PP= 203 mg/dl.

Diagnosis Banding
DM tipe II
Burger disease
VII. Diagnosis Kerja
DM tipe II

Penatalaksanaan
1.
-.
-.
2.

Konsul Gizi
Perencanaan Makanan
Aktifitas Fisik
Edukasi DM

3. Farmakologi
Pasang infus IVFD Nacl 0,9% 6 jam/kolf
Pasang kateter balance cairan
Metronidazol infus 3x500 mg
Ceftriakson inj 1x2 gr
Ciprofloksasin 2x200 mg
Drip insulin 50 IU dalam 50 cc Nacl 0,9%dengan syringe
pump mulai 1,5 cc/jam serta cek gula darah/jam serta
Kalium/6 jam
Parasetamol 3x500 mg
Ramipril 1x5 mg
Levemir 1x12 IU subkutan

Anda mungkin juga menyukai