Tinea Korporis
Tinea Korporis
TINEA KORPORIS
Disusun oleh:
Mahasti Andrarini (23.26 885 2011)
LAPORAN KASUS
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. YK
Umur
: 44 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Sumanding Wetan
Status : Menikah
Pekerjaan
: IRT
BPJS : 0001416723246
2) Anamnesis
Autoanamnesis pada Rabu, 25 Maret 2015
Keluhan Utama : Gatal
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke balai pengobatan Puskesmas Banjar III mengeluh gatal di bagian perut
sejak 1 minggu sebelum masuk puskesmas. Gatal dirasakan muncul tiba-tiba, gatalnya
bertambah berat saat pasien berkeringat, gatal juga disertai dengan rasa panas. Pasien
mengaku sering menggaruknya karena tidak tahan gatal. Pada awalnya di sekitar perut
muncul bercak-bercak merah kecil. Kemudian semakin lama bercak tersebut semakin
meluas, terdapat juga bintik-bintik kecil di sekeliling area bercak-bercak tersebut.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Penderita tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
Riwayat penyakit sistemik seperti diabetes mellitus dan atopik disangkal penderita.
Riwayat Pengobatan :
Penderita sebelumnya pernah menggunakan bedak caladine dan obat racikan
jamu namun tidak ada hasilnya pasien tidak menggunakannya lagi
Riwayat Alergi :
Alergi obat-obatan dan makanan disangkal oleh penderita
3) Pemeriksaan Fisik
a. Status present
Keadaan umum : Sakit ringan
Kesadaran/GCS: Compos mentis/ E4V5M6
b. Pemeriksaan tanda vital
TD
: 140/90 mmHg
Nadi
: 86x/ menit
RR
: tidak dilakukan
Suhu
: Afebris
c. Status Generalis
Kepala-leher
Bentuk bulat, simetris, konjungtiva palpebra pucat (-), sklera
ikterik(-), pembesaran KGB (-)
Thorax
Pulmo : tidak dilakukan
Cor : tidak dilakukan
Abdomen
Bentuk : distensi (-), Nyeri (-/-), terdapat kelainan kulit (lihat
status dermatologikus)
Ekstremitas
d. Status Dermatologikus
Sekunder : -
Sifat effloresensi:
Ukuran:
Makula eritema pada regio abdomen kanan
6x3cm dan abdomen kiri 5x2 cm
Papul miliar di bagian tepi
Susunan
4) Pemeriksaan
Penunjang
Tidak dilakukan
5) Pemeriksaan Anjuran
Pemeriksaan Mikroskopis:
KOH 10%
Pemeriksaan Lampu Wood
6) Resume
Perempuan 44 tahun datang ke Balai Pengobatan Puskesmas Banjar
III dengan keluhan gatal pada regio abdomen kiri dan kanan yang
dirasakan sejak 1 minggu sebelum masuk puskesmas. Keluhan
disertai dengan perubahan warna kemerahan yang berbatas tegas
dan bintik-bintik kecil dengan rasa panas di daerah tersebut. Gatal
semakin hebat ketika berkeringat. Pada awalnya hanya muncul
bercak kecil tapi semakin lama bercak tersebut semakin meluas.
Pada pemeriksaan dermatologis ditemukan makula eritema
berukuran 6x3 cm pada regio abdomen kanan dan 5x2 cm pada
regio abdomen kiri, terdapat papul miliar yang polisiklik di tepi
makula central healing, lesi makula eritema tidak teratur dan
sirkumskrip, bersifat regional dan bilateral (mengenai kanan dan kiri
abdomen).
7) Diagnosis Banding
Tinea Korporis
Pitiriasis rosea
8) Diagnosis Kerja
Psoriasis
9) Penatalaksanaan
Non medikamentosa
Menjaga lingkungan sekitar agar
tetap bersih dan sehat.
Cuci handuk dan baju yang
terkontaminasi jamur dengan air
panas
untuk
mencegah
penyebaran jamur tersebut.
Bersihkan
kulit
setiap
hari
menggunakan sabun dan air
untuk menghilangkan sisa-sisa
kotoran agar jamur tidak mudah
tumbuh dan lebih menerapkan
pola hidup bersih dan sehat.
Medikamentosa
Sistemik
Topikal
: Mikonazol 2%
10) Prognosis
Quo Ad
Quo Ad
bonam
Quo Ad
bonam
Quo Ad
bonam
vitam
: ad bonam
functionam : ad
cosmeticam : ad
sanationam : ad
TINJAUAN PUSTAKA
Tinea Korporis
1) DEFINISI
Tinea korporis adalah dermatofitosis pada kulit yang tidak berambut
(glabrous skin) kecuali di telapak tangan, telapak kaki, dan lipat paha.
(Djuanda, 2013)
2) ETIOLOGI
Dermatofitosis adalah infeksi jamur yang menyerang pada jaringan
yang mengandung zat tanduk yang disebabkan golongan jamur
dermatofita yaitu Epidermophyton, Microsporum dan Trycophyton.
(Djuanda, 2013)
3)EPIDEMIOLOGI
Infeksi tinea corporis terdapat
di seluruh dunia terutama
daerah
tropis
yang
mempunyai kelembapan tinggi
seperti
Negara
Indonesia.
Penyakit ini menyerang pria
maupun wanita dan terjadi
pada semua umur terutama
dewasa. Penyebab tersering
penyakit
ini
adalah
Tricophyton rubrum dengan
prevalensi 47% dari semua
kasus tinea corporis.
4) KLASIFIKASI EKOLOGI
Paling
sering
Geofilik
Zoofilik
Antropofilik
5) PATOFISIOLOGI
Perlekatan
Penetrasi
Perkembangan
Respon Host
6) GEJALA KLINIS
Terdiri atas macam-macam
kulit (polimorf).
efloresensi
7) PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
mikroskopis
:
KOH10% memberikan hasil positif
jika ditemukan hifa (benang-benang)
yang bersepta atau bercabang,
selain itu tampak juga spora berupa
bola kecil sebesar 1-3.
Pemeriksaan Lampu Wood : Bila
sinar ini diarahkan ke kulit yang
mengalami
infeksi
oleh
jamur
dermatofita, sinar ini akan berubah
menjadi
dapat
dilihat
dengan
memberi warna (fluoresensi)
8) DIAGNOSIS BANDING
Ptiriasis Rosea
Psoriasis
9) TERAPI
Non-medikamentosa
a. Menjaga
lingkungan
sekitar
agar tetap bersih dan sehat.
b. Cuci handuk dan baju yang
terkontaminasi jamur dengan
air panas untuk mencegah
penyebaran jamur tersebut.
c. Bersihkan kulit setiap hari
menggunakan sabun dan air
untuk menghilangkan sisa-sisa
kotoran agar jamur tidak mudah
tumbuh dan lebih menerapkan
pola hidup bersih dan sehat.
Medikamentosa
Sistemik
- Antifungi:
1.
2.
Topikal
3.
4.
10) PROGNOSIS
Dengan terapi yang benar dan menjaga kebersihan kulit, pakaian
dan lingkungan. Prognosis tinea korporis adalah baik. Penting juga
untuk menghilangkan sumber penularan untuk mencegah
reinfeksi dan penyebaran lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Budimulja, U., 2013. Mikosis. Dalam: Djuanda, A. dkk, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi keenam. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. hlm 92-99.
Hay, RJ dan Moore, MK. Mycology Dalam: Burns, T, dkk, penyunting. Rooks Textbook Of
Dermatology. Edisi ketujuh. Australia: Blackwell Publishing. 2004.
Jack L Lesher Jr. 2012. Tinea corporis. US: Medical College of Georginia.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
New Zealand Dermatological Society Incorporated. 2012. Tinea corporis. Selandia Baru: The
International League of Dermatological Societies.
Rushing ME. 2009. Tinea corporis. US: Medical College of Georginia.
Verma,S., Heffernan, M.P., 2008. Superfisial Fungal Infection: Dermatophytosis, Onychomycosis,
Tinea Nigra, Piedra. Dalam: Wolff, K. dkk, penyunting.. Fitzpatricks Dermatology in General
Medicine. Vol.II. Edisi 7. United States: The Mcgraw-Hill Companies, Inc, 1807-1821