Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yosha Zein Immawan

Nim

: 14911104
MANAJEMEN STRATEGIS

1. Mana yang lebih penting dari visi misi, lingkungan bisnis, manajemen, dan strategi?
mengapa? cari perusahaan yang menerapkannya?
2. Bagaimana prosedur dalam mendesain keempat faktor di atas?
Jawaban:
1. Dalam manajemen strategis, visi/ misi, lingkungan bisnis, manajemen, dan strategi
merupakan hal yang sama pentingnya, keempatnya harus saling terintegrasi dan
berjalan bersama-sama untuk kepentingan perusahaan. Hal ini dikarenakan
keempatnya saling berhubungan, jika salah satu diabaikan maka akan terjadi masalah.
Contohnya, perusahaan tanpa visi/ misi akan tidak jelas arah dan tujuannya sehingga
tidak mampu berkembang dan tumbuh dengan baik, perusahaan tanpa memperhatikan
lingkungan bisnis juga akan mengalami banyak hambatan dan mungkin tidak akan
mampu bersaing. Perusahaan yang menerapkan keempat faktor diatas salah satunya
adalah Cola-cola yang memiliki visi/ misi, memperhatikan lingkungan bisnis, dan
menerapkan manajemen, dan strategi.
2. Prosedur dalam mendesain keempat faktor, visi misi, lingkungan bisnis, manajemen,
dan strategi.
a. Visi, Visi, dan Tujuan
Setiap organisasi mempunyai tujuan dan alasan yang unik untuk keberadaannya.
Keunikan ini harus dicerminkan dalam visi dan misi. Pernyataan visi yang baik
mengungkapkan pelanggan, produk atau jassa, teknologi, pasar, pemikiran untuk
bertahan hidup (pertumbuhan dan keuntungan), pemikiran untuk karyawan,
pemikiran untuk citra publik/masyarakat, dan perusahaan. Terdapat delapan
karakteristik dasar yang berfungsi sebagai kerangka kerja praktis untuk
mengevaluasi dan menuliskan pernyataan misi.
Visi dapat diartikan sebagai kondisi ideal yang ingin dicapai dalam eksistensi
organisasi dimasa depan. Sehubungan dengan hal diatas Lonnie Helgerson yang
dikutip Salusu menyatakan bahwa Visi adalah gambaran kondisi masa depan dari
suatu organisasi yang belum tampak sekarang tetapi merupakan konsepsi yang

dibuat dibaca oleh setiap orang (anggota organisasi). Visi memiliki kekuatan yang
mampu mengundang, memanggil, dan menyerukan pada setiap orang.
b. Analisis Lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan sangat penting dalam proses manajemen strategi, karena
manajemen startegi bukan untuk melihat peluang-peluang (reaktif terhadap
perubahan) tetapi penyusun manajemen strategi haruslah dilihat sebagai usaha
untuk

mengetahui

sedini

mungkin

kekuatan

dan

kelemahan

organisasi

(bisnis/publik) agar organisasi mampu bertahan (survive) menghadapi perubahan


lingkungan secara terus menerus.
Dengan demikian, analisis lingkungan bisnis hanya berusaha mengumpulkan dan
menganalisis sejumlah variabel secara terbatas (finite). Analisis lingkungan bisnis
hendaknya tidak sampai terjerumus untuk berusaha menganalisis sebanyak
mungkin variabel (infinite) lingkungan perlu dianalisis karena:
1) Agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan
membantu

mengembangkan

sistem

pemecahan

tujuan

perusahaan/organisasi.
2) Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan
melakukan analisis lingkungan hasil yang akan diperoleh lebih efektif.
3) Untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan terhadap
perkembangan

perusahaan. Terkumpulnya

berbagai organisasi dari

lingkungan, memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.


Analisis lingkungan dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
1) Menganalis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap
lingkungan, yang dipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi
yang sedang berjalan dengan strategi yang potensial yang akan datang.
2) Menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang potensial yang
akan datang.
3) Mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa akan
datang terhadap lingkungan.

Pada dasarnya struktur lingkungan dapat dibagi atau dibedakan menjadi dua
elemen utama, yaitu :

1) Lingkungan eksternal (Makro)


Analisis lingkungan eksternal merupakan aktivitas memonitor dan
mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada orangorang penting yang ada dalam perusahaan. Lingkungan eksternal dibedakan
atas lingkungan makro dan lingkungan industri. Untuk lingkungan tersebut
menggunakan metode SWOT (Strength and weaknesses lingkungan
internal, Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan eksternal).
2) Analisis Lingkungan Internal
Dalam proses perumusan strategi sebuah perusahaan perlu melakukan
identifikasi dan evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan. Hasil dari
identifikasi dan evaluasi tersebut diharapkan perusahaan dapat mengetahui
profil keunggulan strategi perusahaan yang dimiliki. Sehingga dengan
demikian perusahaan dapat mengantisipasi peluang bisnis dan menyikapi
ancaman bisnis yang ada dengan cepat.
c. Manajemen
Dalam manajeman meliputi semua aspek manajemen, seperti manajemen
pemasaran, manajemen keuangan, sumberdaya manusia, dll.
d. Strategi
Dalam perencanaan strategi disesuaikan dengan visi misi tujuan dan lingkungan
bisnis perusahaan, kegiatan pokok perencanaan strategis terdiri dari 4 (empat)
elemen pokok:
1) Environmental scanning (Adaptasi terhadap lingkungan )
2) Strategi formulation (Formulasi Strategi)
3) Strategi implementation (pelaksanaan Strategi)
4) Evaluation dan control (Telaah dan Pengawasan)
Contoh-contoh strategi yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan:
1) Strategi Integrasi Vertikal
Strategi integrasi vertical merupakan strategi yang menghendaki perusahaan
melakukan penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok dan atau para
pesaing baik melalui merjer, aukuisisi, atau membuat perusahaan sendiri
2) Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama strategi pada level
koroporasi.
Tingkat (level) strategi diversifikasi dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
a) Tingkat diversifikasi rendah
b) Tingkat diversifikasi menengah

c) Tingkat diversifikasi tinggi.


Selain itu juga dikenal dengan istilah diversifikasi related (diversfikasi
konsentris) dan diversifikasi unrelated (diversifikasi konglomerat dan
diversifikasi

horizontal).

Perusahaan

mengimplementasikan

strategi

diversifikasi, dilandasi alasan dan motif untuk mempertahankan keunggulan


strategis, insentif dan sumber daya, serta motif manajerial. Disamping itu juga
didorong oleh lingkungan internal (kinerja yang rendah, ketidakpastian aliran
kas mendatang, dan semua pengurangan resiko) dan lingkungan eksternal
(peraturan pemerintah, ketentuan pajak, atau aturan-aturan yang baru).
3) Strategi Level Bisnis
Untuk dapat mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus melakukan
evaluasi lingkungan ekternal, guna mengidentifikasikan peluang, ancaman,
dan kemampuan sumber daya internal untuk menentukan kompetensi inti dan
strategi yang akan diimplementasikannya, yang disebut dengan strategi level
bisnis. Tipe strategi pada level bisnis ini disebut dengan strategi generik, yang
terdiri dari:
d) Cost Leadership (keunggulan biaya)
e) Differentiation (diferensiasi/perbedaan)
f) Focussed Low Cost (fokus pada biaya rendah)
g) Focused Differentiation (focus pada diferensiasi) strategi level
fungsional.
Penjabaran strategi pada level fungsional memegang peranan yang sangat
menentukan atas berhasil tidaknya sasaran strategi bisnis yang telah
ditetapkan, oleh karenanya diperlukan suatu penjabaran aktivitas yang sedetail
mungkin atas strategi bisnis yang telah dicanangkan. Penjabaran tersebut
selaian memudahkan kontrol dari manajer juga memudahkan bagian pelaksana
untuk mengimplementasikan.

Anda mungkin juga menyukai