Sistem Drainase Sumur Resapan
Sistem Drainase Sumur Resapan
lost
lost
lost
lost
=
=
=
=
Jika Hujan terjadi selama 5 jam, maka volume air yang hilang adalah sebesar :
V lost = 11.850.000 liter/jam x 5 jam
V lost = 59.250.000 liter
Jika hujan terjadi selama 10 jam, maka volume air yang hilang adalah sebesar :
V lost = 11.850.000 liter/jam x 10 jam
V lost = 118.500.000 liter ~ 119.000.000 liter
Mungkin sebagian dari yang membaca hasil perhitungan diatas menganggap
angka-angka diatas tidak terlalu signifikan, tetapi saya katakan bahwa angkaangka tersebut baru mencari volume air yang hilang akibat bangunan (rumah
tinggal), selanjutnya akan saya munculkan besar nya volume air yang hilang
akibat sarana public, dalam hal ini saya mengambil konstruksi jalan raya antara
Bogor-Jakarta.
2. Kehilangan Air Akibat Konstruksi Jalan
saja ada, karena solusi masalah berkaitan dengan hal-hal yang bersifat
teknis..dan setiap insinyur dan perencana diarahkan dan dikondisikan untuk
selalu bisa menyelesaikan masalah-masalah teknis.
Untuk masalah banjir di Jakarta yang diakibatkan karena topografi daerahnya
yang berbentuk cekungan, solusi yang mungkin adalah sistem drainase pipa
resapan atau dengan membuat sistem kanal banjir seperti yang sudah ada saat
ini. Tetapi sistem kanal banjir juga harus didukung oleh perilaku masyarakat
untuk tertib menjaga kebersihan lingkungan, yaitu tidak membuang sampah ke
daerah kanal banjir yang aslinya diperuntukkan sebagai sistem drainase
pencegah banjir.
Sementara perencanaan sistem drainase sumur resapan diatas dimaksudkan
hanya untuk mengurangi volume air hujan kiriman dari daerah imbuhan seperti
Bogor ke daerah limpasan seperti Jakarta, yang mana selama ini dianggap
bahwa banjir di kota Jakarta terjadi akibat air hujan kiriman dari daerah-daerah
tangkapan /imbuhan di kota-kota sekitarnya.
Diakhir tulisan ini, saya kembali menekankan bahwa angka-angka hasil
perhitungan diatas bukanlah hasil yang absolut. Kenapa saya katakan demikian?
karena variabel-variabel yang dipergunakan mungkin saja kurang lengkap dan
dapat berubah. Seperti prosentase penggunaan lahan sebagai area imbuhan air
hujan, dimensi jalan raya, intensitas hujan, durasi hujan, dimensi sumur resapan
yang akan dipergunakan, ketelitian saat menghitung angka-angka (saya sendiri
juga tidak yakin apa hitungan-hitungan diatas sudah teliti atau belum), dsb.
Satu hal yang bisa saya pastikan pada anda semua adalah, variabel-variabel
yang dipergunakan dalam proses perencanaan sistem drainase sumur
resapan dapat saja berubah, dirubah, atau dimodifikasi.. Tetapi prinsip
perencanaan nya adalah seperti yang sudah yang saya tunjukkan diatas.