Pembahasan
1.
Formasi Pucangan
Formasi ini terletak di dukuh Ngampon, desa Krikilan, Kecamatan
Klaijambe dan Kabupaten Sragen. Formasi Pucangan ini terdiri dari dua satuan
litologi yaitu satuan breksi laharik dan satuan napal bercampur batu lempung.
Ketebalan formasi ini mencapai 157,5 m. sedang umur formasi ini adalah plestosen
bawah ( 1,8juta-900ribu).
Satuan breksi laharik, terbentuk akibat pengendapan banjir lahar hujan
yang diselingi pengendapan sungai normal dilingkungan air payau. Ketebalan
satuan ini berkisar antara 0,7-46 m. satruan ini termasuk Formasi Pucangan Bawah,
berumur Plestosen Bawah. Kandungan fosil pada lapisan ini sangat jarang. Namun
diantaranya ditemukan sedikit fosil moluska laut jenis anadara, korbicula, dan
murex.
Satuan napal dan batu lempung, termasuk Formasi Pucangan Atas, yang
berumur plestosen bawah. Satuan ini berwarna abu-abu muda sampai tua, yang
bila lapuk berwarna hitam. Ketebalan lapisan ini mencapai 113,5 m. pada satuan ini
ditemukan tiga horizon moluska laut yang bercampur dengan gigi ikan hiu, yang
menandakan bahwa pada masa itu pernah terjadi transgresi laut, meskipun mungkin
kejadiannya sangat singkat.
Moluska laut yang lain ditemukan berasosiasi dengan kayu, belerang, peat,
bulus dan buaya yang menunjukkan lingkungan payau-payau tepi laut. Selain
horizon moluska laut, ditemukan juga lapisan tanah Diatome yang berwarna putih
kecoklatan, dengan penyebaran yang cukup lama.
2.
Formasi Kalibeng
Formasi ini terletak di dukuh Ngampon, desa Krikilan, Kecamatan
Klaijambe dan Kabupaten Sragen. Umur formasi ini adalah Pliosen (2 juta -1,8
juta tahun yang lalu). Persebaran Dormasi Kalibeng ditemukan disekitar Kubah
Sangiran, dan membentuk perbukitan yang landai. Ketebalan formasi ini mencapai
126,5 m. satuan litologinya berupa lempung abu-abu kebiruan setebal 107 m, pasir
lanau setebal 4,2 6,9 m, batu gamping balanus setebal 0 - 10,1M.
Pada formasi ini banyak ditemukan fosil-fosil Foraminifera dan Moluska
laut. Antara lain ditemukan : arca (anadara), arcitectonica, lopha (alectryonia),
Conus, Mirex, Chlamis, Pecten, Prunum, Turicula, renella spinoca, anomia,
arcopsis, linopsis, dan turitella acoyana. Fosil-fosil tersebut merupakan ciri dari
lingkungan pengendapan laut dangkal.
3.
4.
Formasi Kabuh