Anda di halaman 1dari 7

POLITEKNIK KESEHATAN RS. Dr.

SOEPRAOEN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL DAN PEMERIKSAAN NUTRISI


(ANTROPOMETRI) PADA ANAK

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
Safria Aulia (13.1.048)
Sandyansyah August (13.1.049)
Sasmianto Desky (13.1.050)
Septian Widi (13.1.051)
Serli Artika (13.1.052)
Siska Nursaputri (13.1.053)

POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2014/2015

1. MENGUKUR TEKANAN DARAH


2.4.1 PENGERTIAN
Mengkuru tekanan darah melalui permukaan dinding arteri.
2.4.2 TUJUAN
Menilai sistem kardiovaskuler atau menghitung tekanan darah pasien.
2.4.3 PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
1) Tensimeter
2) Stetoskop
3) Buku catatan
2.4.4 PELAKSANAAN
1) Jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
2) Siapkan peralatan
3) Lengan baju pasien dibuka atau digulung ke atas
4) Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada disisi luar lengan.
5) Pompa tensimeter
6) Denyut arteri brachialis diraba, lalu di stetoskop ditempatkan pada daerah tersebut.
7) Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka, selanjutnya balon dipompa sampai denyut
arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik
8) Sekrup balon dibuka perlahan-lahan, sehingga air raksa turun, dengarkan bunyi denyutan
pertama
9) Skala permukaan air raksa pada waktu terdengar denyutan pertama disebut tekanan sistolik
(misalnya 120 mmHg)
10) Dengarkan terus sampai denyutan yang terakhir. Skala permukaan air raksa pada waktu
denyutan terakhir disebut tekanan distolik (misalnya 80 mmHg)
11) Pencatatan hasil dilakukan dengan cara sebagai berikut : sistolik diatas, dan distolik di bawah,
misalnya 120/80 dengan satuan mmHg.
2.4.5 TEKANAN DARAH NORMAL
a.

Nilai normal tekanan darah


UMUR
Neonate

SISTOLIK (mmHg)
75 105

DISTOLIK (mmHg)
45 75

2 6 tahun

80 110

50 80

7 tahun

85 120

50 80

8 9 tahun

90 120

55 85

10 tahun
11 12 tahun

95 130
95 135

60 85
60 85

13 tahun

100 140

60 90

14 tahun

105 140

65 90

b. Klasifikasi hipertensi didasarkan pada nilai diastolik :


Hipertensi ringan
Hipertensi sedang
Hipertensi berat
Hipertensi ganas

92 104 mmHg
105 114 mmHg
115 mmHg
130 mmHg

2. MENGUKUR SUHU BADAN


2.1.1 PENGERTIAN
Mengukur suhu badan pasien dengan thermometer, dilakukan pada ketiak (axila), mulut
(loal), atau pelepasan (anus).
2.1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui suhu badan pasien, apakah suhu badannya normal atau tidak.
2.1.3 PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Baki yang berisi :

Termometer

Botol larutan sabun

Botol larutn klorin 0.5%

Botol air bersih

Kassa atau tissue

Bengkok

Sarung tangan

Waskom larutan klorin 0,5%

Buku catatan suhu


2.1.4 PELAKSANAAN

a) Pengukuran suhu pada ketiak :


1) Bila perlu lengan pasien dibuka, dan ketiaknya harus dikeringkan terlebih dahulu
2) Periksa thermometer apakah air raksa tepat pada angka nool, lalu jepitkan tepat ditengah ketiak,
dan lengan pasien dilipat ditengah dada.
3)

Setelah 10 menit, thermometer diangkat dan langsung dibaca dengan teliti, kemudian catat
hasilya.

4) Thermometer dicelupkan ke dalam larutan sabun, lalu dilap dengan kassa atau tissue, kemudian
dimasukkan ke dalam larutan desinfektan, selanjutnya dibersihkan dengan air bersih dan
dikeringkan
5) Thermometer diletakkan pada tempatnya dan dapat dipakai untuk pasien berikutnya.
b) Pengukuran suhu tubuh pada mulut:
1) Untuk tiap pasien harus digunakan satu thermometer
2) Letakan ujungnya sampai batas reservoair dibawah lidah pasien
3) Mulut dikatupkan selama tiga sampai lima menit, kemudian thermometer diangkat, dilap dengan
kassa atau tissue, lalu baca dengan teliti dan catat hasilnya,
4) Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat semula.
2.1.5 SUHU BADAN NORMAL
NORMAL

36,5C 37,5C

HIPOTERMIA

< 36C

FEBRIS/PANAS

>37,5 C

3. MENGHITUNG DENYUT NADI


2.2.1 PENGERTIAN

Menghitung denyut nadi dengan cara meraba :


1) Arteri radialis pada pergelangan tangan
2) Arteri brachialis pada siku bagian dalam
3) Arteri carotis pada leher
4) Arteri temporalis pada pelipis
5) Arteri femoralis pada lipatan pada (selangkangan)
6) Arteri dorsalis padis pada kaki
7) Arteri frontalis pada ubunn-ubunn (bayi)
2.2.2 TUJUAN
Untuk mengetahui jumlah denyut nadi atau kardiovaskuler selama satu menit.
2.2.3 PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
1) Arloji tangan dengan penunjuk detik atau dengan polsteller
2) Buku catatan suhu dan nadi
2.2.4 PELAKSANAAN
1) Menghitung denyut nadi dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu
2) Pada waktu menghitung denyut nadi, pasien harus benar benar istirahat dalam posisi berbaring
atau duduk
3) Penghitungan dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk dan jari tengah di atas arteri selama
setengah menit, dan hasilnya dikalikan dua
4) Khusus pada anak-anak penghitungan dilakukan selama satu menit
5) Hasil penghitungan dicatat pada buku catatan suhu dan nadi

Bayi baru lahir

140 kali per menit

Dibawah umur 1 bulan

110 kali per menit

Umur 1 6 bulan

130 kali per menit

Umur 6 12 bulan

115 kali per menit

Umur 1 2 tahun

110 kali per menit

Umur 2 - 6 tahun

105 kali per menit

Umur 6 10 tahun

95 kali per menit

Umur 10 14 tahun

85 kali per menit

Umur 14 18 tahun

82 kali per menit

Umur diatas 18 tahun

60 100 kali per menit

Usia lanjut

60 70 kali per menit

2.2.5 DENYUT NADI


NORMAL

4. MENGHITUNG PERNAFASAN
2.3.1 PENGERTIAN
Mengitung jumlah pernafasan (inspirasi yang diikuti ekspirasi) dalam satu menit.
2.3.2 TUJUAN
Mengetahui sistem fungsi pernapasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran
oksigen dan karbon dioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam basa.
2.3.3 PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
1) Arloji tangan dengan penunjuk detik
2) Buku catatan
2.3.4 PELAKSANAAN
1) Penghitungan pernapasan dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu dan denyut nadi
2) Penghitungan dilakukan dalam satu menit dan hasilnya dicatat
3) Bila ada kelainan segera laporkan kepada penanggung jawab ruangan atau yang bersangkutan.
2.3.5 PERNAFASAN NORMAL
Kecepatan/frekuensi pernapasan normal (eupnea) adalah :

BAYI

30 60 kali/menit

ANAK

20 30 kali/menit

REMAJA

15 - 24 kali/menit

DEWASA

16 20 kali/menit

Anda mungkin juga menyukai