Anda di halaman 1dari 20

MATHEMATICS INDUCTION

AND
BINOM THEOREM

By : IRA KURNIAWATI, S.Si, M.Pd

Standar kompetensi
Memahami

dan dapat
membuktikan teorema/rumus
dengan cara induksi matematika
Menerapkan teorema binomial
pada penjabaran bentuk
perpangkatan(a+b)n

MATHEMATICS INDUCTION
Salah

satu metode pembuktian


yang absah dalam matematika.
Banyak
digunakan
untuk
membuktikan
kebenaran
teorema-teorema yang berlaku
untuk semua bilangan bulat atau
lebih
khusus
untuk
setiap
bilangan asli.

Induksi
Matematika

merupakan teknik pembuktian yang


sangat penting

dipergunakan
secara
luas
untuk
membuktikan pernyataan yang berkaitan
dengan
obyek
diskrit.(kompleksitas
algoritma,
teorema
mengenai
graf,
identitas
dan
ketidaksamaan
yang
melibatkan bilangan bulat, dsb).
tidak dapat digunakan untuk
menemukan rumus atau teorema, tetapi
hanya untuk melakukan pembuktian.

Induksi
Matematika
Teknik untuk
membuktikan proposisi dalam

bentuk
n
P(n),
dengan
semesta
pembicaraan adalah himpunan bilangan
bulat positif.
Suatu bukti dengan menggunakan induksi
matematika bahwa P(n) benar untuk
setiap n bilangan bulat positif
terdiri dari tiga langkah:
1.Langkah basis:
Tunjukkan bahwa P(1) benar.
2.Langkah induktif:
Diasumsikan bahwa P(k) benar, maka
dapat ditunjukkan bahwa P(k + 1) benar
untuk setiap k.
P(k) untuk suatu k tertentu disebut hipotesa
induksi.

Langkah-langkah pembuktian dengan


induksi matematik adalah sebagai berikut:
Misalkan

p(n)
adalah
suatu
proporsi / pernyataan yang akan
dibuktikan
kebenarannya
untuk
setiap bilangan asli.
Langkah (1) :
ditunjukkan bahwa
p(1) benar.
Langkah (2) : diasumsikan bahwa
p(k) benar untuk suatu bilangan asli
k dan ditunjukkan bahwa p(k+1)
benar.

Apabila

langkah (1) dan langkah


(2) telah dilakukan dengan benar,
maka dapat disimpulkan bahwa
p(n) benar untuk setiap bilangan
asli n.
Langkah (1) sering disebut basis
(dasar) untuk induksi,
sedangkan langkah (2) disebut
langkah induktif.

Contoh 1
Dengan

menggunakan induksi
1
matematika buktikan bahwa
2
1+2+3++n=
n(n+1) untuk
setiap bilangan asli n

Bukti :
1
Misalkan p(n) menyatakan
2
1+2+3++n=
n(n+1)

1
1=
2

p(1) adalah
. 1. (2) yaitu 1 = 1,
(ii) jelas benar
(iii) Diasumsikan bahwa p(k) benar untuk
suatu bilangan asli k, yaitu
1+2+3+ +k = 1 k(k+1)
benar
(i)

Selanjutnya harus ditunjukkan bahwa


p(k+1)
benar, yaitu :
1+2+3+ +k + (k+1) =1
(k+1)
2
(k+2)

Hal ini ditunjukkan sebagai berikut :


1+2+3+ +k + (k+1) = (1+2+3++k) +
(k+1)
1
=
k(k+1)+(k+1)
2
1
= (k+1) ( k+1)
2
1
=
(k+1) (k+2)
2

Jadi 1+2+3+ +k + (k+1) =


(k+1) (k+2)
2
berarti p(k+1) benar.
Sehingga p(n) benar untuk setiap bilangan
asli n

Contoh 2 :
Tunjukkan bahwa n < 2n
untuk setiap bilangan
bulat positif n.
Solusi:
Misalkan P(n): proposisi n
< 2n.
1.Langkah basis:
P(1) benar, karena 1 < 21

2.Langkah induktif:
Asumsikan bahwa P(k) benar untuk
semua k bil bulat positif, yaitu
k < 2k.
Kita perlu menunjukkan bahwa P(k +
1) benar, yaitu
k + 1 < 2k+1
Kita mulai dari k < 2k
k + 1 < 2k + 1 2k + 2k = 2k+1
Jadi, jika k < 2k maka k + 1 < 2k+1
P(k+1) benar
3. Konklusi:
Jadi, n < 2n benar untuk setiap n
bilangan bulat positif.
Akhir dari bukti.

Basis

induksi tidak mesti diambil


n=1, tetapi diambil sesuai
dengan permasalahan yang
dihadapi atau pernyataan yang
ingin dibuktikan.

Misalkan

akan dibuktikan bahwa


p(n) berlaku untuk setiap
bilangan asli n t. Maka langkahlangkah pembuktiannnya dengan
induksi matematik sebagai
berikut.
Langkah (1) : ditunjukkan
bahwa p(t) benar
Langkah (2) : diasumsikan
bahwa p(k) benar untuk suatu

Teorema Binomial
Kombinasi

r objek yang diambil


n
dari n objek diimbalkan dengan

r
C(n,r) atau
dan dirumuskan
sebagai:
n
n!

r r! (n k )!

Contoh
Misalkan terdapat 5 objek, yaitu
a,b,c,d, dan e. apabila dari 5
objek tersebut diambil 3 objek,
maka
banyaknya
cara
pengambilan 3 objek tersebut
adalah
n

5!
5.4.3.2.1

10 cara
r 2! 3! (2.1)(3.2.1)

Sifat-sifat Koefisien Binomial


n n
i 1 1
0 1
n n n

jadi ...
0 1 2

n
n
...
2
n
n
2 n
n

n
n
n!
n!

(ii )
dan
k!(n k )!
( n k )!k!
k
nk
n n
( sifat simetrik )
jadi
k nk

(iii ) Jika n dan k bilangan bilangan asli dan n k , maka


n n 1 n 1

k k k 1

(iv) Jika n, m, dan k bilangan bilangan asli dan n k m, maka


n

k
(v )

k n

m m

n m

k m

Jika n dan k bilangan bilangan asli dengan n k ,


maka
n
n 1

k n
k
k 1

k k 1 k 2
n n 1

...

vi
k k k
k k 1
k
k 1 k 2
k r k r 1


...

0
1 2
r r 1

n
(vii )
0

n

1

n

2

n
...
n

2n

BUKTI SEBAGAI LATIHAN !!!

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai