Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A


DENGAN NYERI AKUT DAN KERUSAKAN MOBILITAS FISIK PADA DIAGNOSA
MEDIS COMBUSTIO GRADE II AB 25% DI RUANG BURN UNIT RSUP SANGLAH
DENPASAR
TANGGAL 27-29 NOVEMBER 2013
I.

PENGKAJIAN
Tanggal masuk
: 27 Oktober 2013
Jam masuk
: 17.15 wita
Ruangan
: Burn unit
Diagnosa medis : Combustio grade II AB 25%
No. RM
: 13025413
Tanggal pengkajian
: 27 November 2013
Rumah sakit
: RSUP SANGLAH
A. Identitas
1. Klien
Nama
: Ny. A
Umur
:31 th
Jenis kelamin :perempuan
Agama
: Hindu
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Alamat
:Tabanan
2. Penanggung jawab
Nama
: Tn. D
Umur
: 33 th
Jenis kelamin : laki-laki
Agama
: Hindu
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Polisi
Alamat
: Tabanan
Hubungan dengan klien : Suami Klien

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Luka bakar pada wajah, kedua lengan dan kedua
punggung kaki

2. Keluhan Saat Dikaji : klien mengatakan nyeri pada kedua lengan, nyeri
dirasakan hilang timbul dengan sensasi perih dan terbakar, nyeri yang
dirasakan pada skala 3 (0-10) dan bertambah saat klien bergerak terutama
saat jalan,saat perawatan luka dan setelah perawatan luka dengan skala
nyeri 5 (0-10). Klien juga mengatakan tidak bisa makan, mandi, BAB atau
BAK sendiri karena kedua lengan klien diperban dan terasa kaku saat
digerakkkan.
3. Riwayat Penyakit Sekarang : Klien mengatakan pada tanggal 27 oktober
2013 pukul 07.00 wita, klien mengalami luka bakar diwajah, dada, kedua
lengan dan telapak kaki bersama anaknya yang disebabkan oleh ledakan
kompor gas LPG. Klien kemudian dibawa oleh keluarganya ke RSU
Tabanan dan mendapat tindakan pemberian luka dan pemasangan infuse
sebelum akhirnya dirujuk ke IGD RSUP Sanglah. Klien tiba di RSUP
Sanglah pukul 11.50 wita dan selanjutnya mendapatkan debridement luka,
pemasangan IUFD pada kaki kanan dengan cairan RL di grojog dan
pemasangan folly kateter ukuran F16. Klien juga melakukan rontgen
thorax karena di khawatirkan mengalami trauma inhalasi, setelah kondisi
klien stabil dengan kesadaran compos mentis GCS(E4M5V6), reflek pupil
+/+, TD=110/60, N=84x, RR=20x, S=36o,lalu klien dipindahkan ke Burn
Unit. Pada tanggal 3 november 2013 klien mengalami operasi pertama
untuk pembersihan jaringan mati, seminggu kemudian tanggal 10
november 2013 klien mengalami operasi kedua untuk dilakukan skin graft
dengan mengambil jaringan kulit dari daerah paha kanan klien.
4. Riwayat Penyakit Dahulu : Klien mengatakan ia tidak pernah mengalami
penyakit berat seperti hipertensi, gagal ginjal, DM dan asma. Klien juga
mengatakan tidak pernah mengalami penyakit seperti saat ini sebelumnya.
Klien juga mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan
dan obat-obatan.
5. Riwayat Penyakit Keluarga : klien mengatakan dikeluarganya tidak ada
yang menderita penyakit berat seperti DM, gagal ginjal, hipertensi
maupun penyakit yang diderita klien saat ini.
6. Riwayat Kesehatan Lingkungan : klien mengatakan ia tinggal di
lingkungan yang cukup jauh dari jalan raya. Ventilasi rumah cukup baik.

C.

Kebuhan Bio-Psiko_sosial-Spiritual

1.Pola Respirasi
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat bernafas dengan baik, tidak ada gangguan pernafasa
seperti sesak nafas, batuk, nyeri dada,

Saat sakit: klien mengatakan dapat bernafas dengan baik, tidak ada gangguan pernafasa seperti
sesak nafas, batuk, nyeri dada,
2. Pola Eliminasi
Sebelum sakit :klien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan waktu yang tidak tentu dengan
konsistensi lembek, warna kuning dan bau khas feces. Klien mengatakan BAK 5-6 kali perhari
dengan warna kuning jernih dan bau khas urine.
Saat sakit :klien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan waktu yang tidak tentu dengan
konsistensi lembek, warna kuning dan bau khas feces. Klien mengatakan BAK 5-6 kali perhari
dengan warna kuning jernih dan bau khas urine.
3. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : kllien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi satu piring nasi lengkap
dengan lauk pauk dan minum air putih 6-8 gelas sehari, dengan gelas ukuran 200 cc.
Saat sakit
: klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi satu piring nasi tetapi
makanannya tersebut dibelikan oleh suaminya diluar RS. Klien mengatakan nafsu makan baik
dan ia selalu menghabiskan satu porsi makanan yang dibelikan suaminya.
4. Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit : klien mengatakan biasa tidur 6-7 jam dalam sehari, pada malam hari dan 1 jam
pada siang hari. Klien mengatakan tidak ada masalah dengan istirahat tidurnya.
Saat sakit : klien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak 8 jam pada malam hari dan 1 jam
pada siang hari. Klien tidak mengalami gangguan tidur.
5. pola Personal Hygiene
Sebelum sakit : klien mengatakan biasa mandi 2 kali sehari pada pagi dan sore hari, gosok gigi
pada saat mandi, keramas 2 kali seminggu dan ganti baju 1-2 kali sehari.
Saat sakit : kien mengatakan tidak pernah mandi tetapi selalu di lap oleh suaminya dengan
handuk basah dan di gantikan baju 2x sehari

6. pola aktifitas / latihan


Sebelum sakit : klien mengatakan dia dapat beraktivitas dengan baik, ia dapat melakukan
aktifitas seperti mandi, makan, tanpa bantuan orang lain.

Sebelum sakit : klien mengatakan tidak dapat beraktifita dan bekerja, menjalankan tugas sebagai
istri dan ibu serta pemenuhan aktivitasnya seperti makan, BAB, BAK di bantu oleh suaminya
7. pola social dan komunikasi
Sebelum sakit : klien mengatakan mampu berinteraksi, dan berkomunikasi dengan baik di
lingkungan keluarga, masyarakat, dan lingkungan kerjanya.
Saat sakit : klien mengatakan ia hanya berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga, ataupun
teman yang menjenguknya seta dengan petugas kesehatan yan merawatnya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboraturium (22/11/2013 09:07 am)
3. type : s er/pi ( tgl 04/11/2013)
Test

result

satuan

Albumin

2,27

g/dl

Creatinin

0,56

mg/dl

SGPT

27,6

u/L

SGOT

27,7

u/L

BUN

6L

mg/dl

Na

142

mmol/l

4,75

mmol/l

Cl

103,1

mmol/l

Pemeriksaan thorax foto anterior posterior


Cor : besar dan bentuk normal

Pulmo : tak tampak infiltrate/ nodul, gerakan broncho


Sinus pleura kanan kiri tajam
Diafragma kanan kiri normal
Tulang tulang tampkak kelainan
Kesan : saat ini coor dan pulmo tidak tampak kelainan ( tidak ada trauma inhalasi)

D. pemeriksann fisik
Keadaan umum

:Sedang

Kesadaran

: Compos Mentis

GCS

: E4, V5, M6

TTV

TD

: 110/80 mmHg

: 92x/menit

:36,8c

RR

:18x/menit

D. PEMERIKSAAN HEAD TO TOES


NO

ORGAN

INSPEKSI

PALPASI

PERKUSI

AUSKULTASI

Kepala

tidak ada benjolan

Wajah

terdapat luka bakar


grade II A yang
sudah membaik
( fase granulasi )
luka tampak
mongering

Mata

simetris, tidak ada


lesi, reflek pupil +/
+ isokor pada mata
kanan dan kiri
konjungtiva tidak
anemis, tidak ada
benjolan

simetris, mukosa
bibir lembab, bibir
tidak ada sianosis,
tidak ada karies
gigi
4

Mulut

tidak ada nyeri


tekan,

Tidak ada nyeri


tekan

tidak ada nyeri


tekan,

tidak ada ada


nyeri tekan
tidak ada
benjolan

simetris tidak ada


lesi, tidak ada
serumen

Telinga

simetris, tidak ada


lesi, tidak ada
pembesaran vena
jugularis dan
kelenjar tiroid

tidak ada nyeri


tekan, tidak ada
benjolan

tidak ada nyeri

Leher

simetris, terdapat
bekas luka yang
memerah berbentuk
V, gerakan dinding
dada simetris, tidak
ada

tekan, tidak
ada benjolan

Lesi, tidak ada


tarikan dada
Dada

vesikuler di
seluruh lapang
paru kanan dan
kiri
simetris, tidak ada
jaringan parut,
tidak ada lesi,

klien tidak
terpasang kateter
Abdomen

tidak ada
penonjolan
umbilicus tidak
ada nyeri tekan,
tidak distensi
abdomen

terdapat luka bakar


pada lengan kanan
depan dan belakang
grade IIB sebanyak
7% pada lengan
kiri, belakang grade
II A : 7% pada
lengan kanan sudah
sudah dilakukan
nyeri saat di
skin graft dan luka
tekan CRT < 2

bising usu
10x/menit
timpani di
seluruh
lapang
abdomen

Genetalia

Ekstremitas
atas

Ekstremitas
bawah

kemerahan

pabda punggun
kaki terdapat luka
bakar grade II A
masing-masing 1 %
pada kaki kanan
dan kiri luka dalam
fase granulasi,
tidak ada fus

detik

Trauma inhalasi : pada px luka bakar dalam ruangan tertutup


Resusitasi cairan : pada luas luka dan derajat luka bakar
Hiperporasi
Hipertropik : dapat terjadi karna memiliki

II. DIAGNOSA KEPEAWATAN


A. Analisa Data
Dx Data
1

Etiologi

DS: klien mengatakan nyeri pada


Luka bakar,
kedua lengan, nyeri yang dirasakan
hilang timbul dengan sensasi perih dan
kerusakan kulit,
terbakar, nyeri yang dirasakan pada
skala 3 ( 0-10 ) dan bertambah saat
klien bergerak terutama saat jalan
nyeri akut
perawatan luka dan setelah perawatan
luka

Problem
nyeri akut

DO: klien tampak meringis saat


menggerakan lengannya. Luka pada
daerah ekstremitas atas dan pinggang
kaki kanan dan kiri TTV : TD : 110/80
mmHg S : 36, 8 C N : 86 x/menit RR :
20x/menit

DS : klien mengatakan terdapat luka


pada lengan, punggung kaki yang
masih dibalut.

Luka bakar

resiko tinggi infeksi

biologis kerusakan
DO : tampak luka pada kedua lengan
dan kedua punggung kaki
Tampak luka pada wajah yang
mongering

kulit jaringan
terbuka

S = 36,8 C

DS : klien mengatakan tidak bias


makan, mandi, BAB/BAK sendiri

Luka bakar

Kerusakan

karena kedua lengannya dan kakinya


di perban dan terasa kaku saat di
gerakkan dan terasa nyeri
DO : klien di bantu saat ke kamar
mandi oleh suaminya klien disuap saat
makan klien dimandikan oleh perawat

mobilitas fisik
gangguan
neuromuskuler

nyeri akut dan


penurunan
kesadaran kekuatan
otot

B. Rumusan Diagnosa
1. Nyeri akut b/d kerusakan kulit ditandai dengan klien mengatakan nyeri ada kedua
lengan, nyeri yang dirasakan hilang timbul dengan sensasi perih dan terbakar, nyeri
yang dirasakan pada skala 3 (0-10) dan bertambah saat klien bergerak terutama saat
perawatan luka dan. setelah perawatan luka. Klien tampak meringis saat
menggerakkan lengannya. Luka pada daerah ekstremitas atas dan punggung kaki
kanan dan kiri TTV: TD = 110/80 mmHg, S = 36,8 C, N = 86x/menit, RR = 20
x/menit
2. Resiko tinggi infeksi b/d jarikngan yang terbuka ditandai dengan klien mengatakan
terdapat luka pada lengan punggung kaki yang masih di balut. Tampak luka pada
kedua lengan dan kedua punggung kaki, tampak luka pada wajah yang mongering, S
= 36,8 C, WBC = 9,33
3. Kerusakan mobilitas fisik b/d nyeri akukt dan penurunan kekuatan otot ditandai
dengan klien mengatakan tidak bias makan, mandi, BAK/BAB sendiri karena kedua
lengan dan datn kakinya diperban dan terasa kaku sat digerakkan terasa nyeri, klien
dibantu saat ke kamar mandi oleh suaminya, klien disuap saat makan, klien di
mandikan oleh perawat.

III. INTERVERSI KEPERAWATAN


A. Prioritas Masalah
1. Nyeri akut

2. Resiko tinggi infeksi


3. Kerusakan mobilitas fisik
B. Intervensi
Nama
: Ny A
Umur
:31 tahun
Dx Hari
/ Tgl
1

Rab
u
27/1
1/13

No RM

Tujuan
Tujuan setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24
jam diharapkan
nyeri teratasi
dengan criteria
hasil :

Intervensi
1.

Kaji keluhan
nyeri,
perhatikan
lokasi/karakter
dan intensitas (
0-10)

a. nyeri pada
skala 0 ( 0-10)
b. klien tidak
meringis saat
disentuh

2. Jelaskan
prosedur/berik
an informasi
sering dengan
tepat
khususnya
selama
debridement
luka.
3. Jelaskan
prosedur/berik
an informasi
sering dengan
tepat
khususnya
selama
debridement
luka.

:
Rasional

1. nyeri selalu ada pada beberapa


derajat beratnya keterlibatan
jaringan/ kerusakan tetapi
biasanya paling berat selama
pergantian balutan dan
debridement perubahan
lokasi/karakter/ intensitas
nyeri dapat mengidentifikasi
terjadinya komplikasi

2. dukungan empati dapat


membantu menghilangkan
nyeri / meningkatkan
relaksasi, mengetahui apa
yang diharapkan memberikan
kesempatan pada klien untuk
menyiapkan dan
meningkatkan rasa control.
3. meningkatkan relaksasi
menurunkan ketegangan otot
dan kelelahan umum.

4. Memfokuskan kembali
perhatian meningkatkan
relaksasi dan meningkatkan
rasa control yng dapat
menurunkan ketergantungan

4. Berikan
tindakan
kenyamanan
dasar contoh
pijatan pada
area yang tak
sakit,
perubahan
posisi yang
sering
5. Dorong
menggunakan
teknik
manajemen
stress, contoh :
relaksasi
progresif nafas
dalam,
bimbingan
imajinasi

farmakologis.

5. mempercepat penyembuhan
luka klien

6. agar mempercepat proses


penyembuhan

6. Kolaborasi
dengan tim
medis dalam
pemberian
analgetik

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24
jam diharapkan
nyeri teratasi
dengan criteria
hasil :
1. Tidak ada

1. Pantau
penampilan
luka
2. Pantau suhu
tubuh klien

1. untuk mengetahui kemajuan


atau penyimpangan ( infeksi )
dan hasil yang diharapkan
2. jika ada peningkatan suhu
tubuh diperkirakan terjadi
infeksi

3.
3. Berikan
perawatan luka

untuk mempercepat
penyembuhan luka serta
untuk menjaga luka tetap

tanda-tanda
infeksi

bersih sehingga tidak terjadi


infeksi

2. Luka
mongering
3. WBC dalam
batas normal
4. Skar
menghilang

4. Tempatkan
klien pada
ruang khusus,
gunakan linen
serta pakaian
steril pada
klien

4. teknik steril dan tindakan


keperawatan lain melindungi
pasien terhadap infeksi

5. antibiotic dapat membunuh


mikroorganisme sehingga
menurunkan resiko infeksi

5. Kolaborasi
pemberian
antibiotic
sesuai indikasi
3

Tujuan setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24
jam diharapkan
gangguan
mobilisasi
berkurang
dengan criteria
hasil :
1. Klien
mampu
menggerakkan
keda
lengannya sat
berjalan 2.
Klien
mempertahan
kan atau
meningkatkan
kekuatan dan
fungsi yang

1. Kaji
kebutuhan
klien akan
pelayanan dan
peralatan

2. Tentukan
tingkat
motivasi klien
dalam
kemampuan
aktivitas
3. Instruksikan
dan bantu
dalam
mobilitas
contoh tongkat
walker secara
tepat
4. Dorong
partisipasi dan

1. mengidentifikasi masalah dan


memudahkan intervensi

2. mempengaruhi penilaian
terhadap kemampuan aktifitas

3. meningkatkan kemanan
mobilisasi

4. untuk aktif dalam perawatan


klien dan memberikan terapi
lebih

sakit

bantuan
keluarga /
orang terdekat
dalam
mobilisasi
klien
5. Masukkan
aktifitas
sehari-hari
dalam terapi
fisik

5.

komunikasi aktif yang


menghasilkan perbaikan hasil
dengan meningkatkan efek
masing-masing

6. Rasional: mengetahui
perkembangan kemampuan
mobilisasi klien untuk
intervensi selanjutnya.

6. Kaji
perkembangan
kemampuan
klien

IV.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama
: Ny. A
Umur
: 47 tahun
No

Dx

Hari/tanggal
/ jam

Implementasi

No. RM

Responhasil

Paraf

Rabu ,
27/11/2013
20.00WITA

1. Mengkaji Keadaan
umum.
2. Mengobservasi TTV
tiap 3 jam

1. Keadaan umum
pasien sedang.
2. TD = 110/80
mmHg
N = 92 x/menit
RR = 20x/menit
S = 36.8c
spO2 = 98%
3. Tangan sudah
dicuci dengan

3. Mencuci tangan

bersih
4. Ukuran luka bakar

sebelum dan sesudah

terutama pada

kontak dengan

wajah masih sama

pasien.
4. Mengkaji ukuran,
warna, keadaan luka
kondisi sekitar luka

namun sudah
kering dan
berwarna merah
muda
5. Pasien mampu
melakukan tehnik
napas dalam.
6. Klien mengatakan

5. Mengajarkan teknik
relaksasi nafas
dalam
6. . Evaluasi
keefektifannya.
Anjurkan analgesik
IV bila luka bakar
luas.

masih nyeri pada


angka 3 skala (010) Pasien
diberikan
paracetamol.

II

Rabu ,
14/10/2013
10.00 WITA

1. Mengkaji
warna,

ukuran, 1. Ukuran luka bakar


dan

luka

kondisi disekitar luka

terutama pada
lengan dan wajah,
luka dangkal
kondisi disekitar

2. Memantau suhu tubuh


klien
3. Mengkaji
tanda-tanda

luka baik luka


tampak mengering
2. Suhu tubuh klien

adanya
infeksi

36,8c
3. Dolor : terasa nyeri
saat luka disentuh
dan bila bergerak
Calor : S : 37c
Rubor : tampak
kemerahan pada
luka dilengan dan
kaki klien
Tumor : tidak
terjadi pembesaran
jaringan
Punsio lasea :
4. Klien merasa
nyaman dengan
selimut hangat dan
linen steril

4. Menggunakan selimut 5. Klien diberikan


hangat dan linen steril

5. Berkolaborasi

dalam

pemberian

terspi

sesuai indikasi

terapi oral dan iv

III

Rabu ,
14/10/2013
11.00 WITA

1. Mengkaji kebutuhan
tentang 1. Klien mengatakan
membutuhkan
dan

klien
pelayanan

peralatan
2. Menentukan tingkat

bantuan saat makan


dan kekamar mandi

motivasi klien dalam

tapi klien dapat

kemampuan aktifitas

berjalan sendiri
2. Motivasi klien

3. Melatih

ROM

tangan kanan klien


dengan cara fleksi
pergelangan tangan

dalam beraktifitas
besar karena klien
ingin cepat sembuh.
3. Klien mengatakan
awalnya kaku

4. Mendorong
partisipasi
dalam

dalam menggerakan
keluarga

pergelangannya

mobilisasi

klien

5. Memasukan aktifitas
mobilisasi

ROM

ekstrimitas

atas

dalam
sehari-hari

kegiatan

4. Suami klien
mengatakan akan
selalu membantu
istrinya dalam
berkatifitas
dirumah sakit.
5. Klien mengikuti
saran perawat.

4.

Kamis ,
28/11/2013,
15.00 WITA

1. Mengobservasi
keadaan

umum

klien.
2. Mengobservasi TTV
tiap 3 jam

3. Mencuci tangan
sebelum dan sesudah
kontrak dengan klien
4. Mengkaji keluhan
nyeri memperhatikan
lokasi/ karakter dan
intensitas nyeri.

1. Keadaan umum
pasien sedang.
2. TD = 120/80
mmHG
N = 88 x/menit
RR = 18x/menit
S = 36,8oC
3. Tangan sudah
dicuci dengan
bersih.
4. Klien mengatakan
nyeri pada daerah
luka bakar terutama
lengan kanan yang
hilang timbul
seperti sensasi
panas terbakar,
angka nyeri 3 skala
(0-10).
5. Pasien mampu
melakukan tehnik
napas dalam.
6. Pasien diberikan

5. Mengajarkan teknik
distraksi dan
relaksasi.
6. Berkolaborasi
pemberian analgesik

paracetamol.

5.

II

Kamis,
1. Mengkaji
ukuran 1. Ukuran luka bkar
28/11/2013,
warna keadaan luka
terutama pada
16.00 WITA
dan kondisi disekitar
lengan dan wajah
luka.

luka dangkal
kondisi disekitar
luka bakar luka

2. Mengkaji

adanya

tampak mengering.

tanda-tanda infeksi.
2. Dolor : terasa nyeri
saat luka disentuh
dan bila bergerak
Calor : S : 36,8c
Rubor : tampak
kemerahan pada
luka dilengan dan
kaki klien
Tumor : tidak
3. Berkolaborasi dalam
pemberian

terapi

terjadi pembesaran
jaringan
Punsio lasea :
3. Klien diberikan
terapi oral dan iv
sesuai indikasi

I. EVALUASI
Nama
Umur
No

Dx

: Ny. A
: 31 tahun

No. RM

Hari/tanggal

Catatan Perkembangan

/jam
Jumat

: klien mangatakanmasih nyeri dengan angka

29/11/2013 :

3 skala (0-10)

15:00
O : klien tampak kesakitan saat tangan yang
luka dipegang, dan saat bergerak
TTV
N = 88 x/menit
RR = 20x/menit
S = 36,5oC
TD = 120/80 mmHg
Pasien masih tampak berhati-hati saat
bergerak.
A : Masalah belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan
I :
Observasi TTV tiap 3 jam
Kajikeluhannyeri,

Paraf

perhatikanlokasi/karakterdanintensitas

(skala 0-10).
Anjurkanteknikdistraksidanrelaksasi.
Kolaborasi pemberian terapiobat sesuai
indikasi

II

Jumat

S : klien mengatakan masih nyeri pada luka dan

29/11/2013 :
16:00

kadang-kadang terasa gatal


O : tampak luka diwajah dalam fase granulasi

Dolor : masih nyeri pada luka


Kalor : S = 37c
Rubor : masih kemerahan pada luka
Tumor : tidak ada pembesaran jaringan

A : Masalah tidak teratasi.


P : Intervensi dilanjutkan.
I

III

Jumat
29/11/2013 :
17:00

Anjurkan keluarga untuk menjaga hygiene

pasien.
Pertahankan tehnik aseptic pada saat

melakukan tindakan.
Kolaborasi dalam pemberian terapi sesuai

indikasi klien
S : Pasien mengatakan masih sulit menggerakkan
tangannya terutama lengan kanan, klien bias
miring kiri kanan dan kekamar mandi dengan
bantuan suaminya.
O :Pasien tampak bisa menggerakkan kadua
lengannya, klien bisa berjalan kekamar mandi
dengan bantuan suami dan perawatnya.

Pasien tampak bisa melakukan ROM pada


beberapa sendinya walaupun tidak bisa
melakukan ekstensi optimal.
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I :

Kaji

dilakukan pasien.
Bantu klien melakukan ADL jika belum

mampu.
Anjurkan

kembali

aktivitas

untuk

yang

melakukan

dapat

latihan

rentang gerak aktif pada anggota gerak


yang sehat sedikitnya 4x sehari.
Posisikan tubuh untuk mencegah komplikasi,
ubah posisi tiap 2-4 jam.

Anda mungkin juga menyukai