Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Di Politeknik Negeri Malang ada 2 macam materi yang di
sampaikan yaitu melalui teori dan praktek langsung di lapangan. Dalam
rangka untuk menguasai ke dua materi tersebut, dilakukan pembelajaran
teori di bangku kuliah dan praktek di bengkel kerja serta diadakan juga
Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang merupakan kegiatan yang ada dalam
kurikulum Jurusan Teknik Sipil Diploma IV Program Studi Manajemen
Rekayasa Konstruksi Politeknik Negeri Malang yang dilaksanakan pada
pertengahan semester VI. Dalam Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan
mahasiswa dapat mengaplikasikan dan menerapkan antara

teori dan

praktek yang didapatkan sewaktu kuliah agar tercipta individu sebagai


engineer yang ahli dan profesional. Dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL)
mahasiswa lebih diutamakan memahami metode pelaksanaan dari suatu
proyek konstruksi, untuk itu dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
berada dalam bidang pelaksana atau sering disebut sebagai pelaksana
konstruksi (kontraktor), agar dalam penerapan metode pelaksanaan seorang
mahasiswa dapat lebih paham. Oleh karena itu, dengan mengetahui adanya
proyek di Kertosono tersebut, dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
proyek konstruksi yang dijadikan obyek adalah Proyek Pembangunan
RSUD Kertosono yang terletak di Jl. PB Sudirman No. 15, Desa Kepuh,
Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
dilaksanakan mulai tanggal 25 April 2015 20 Mei 2015.

Analisa kesenjangan teori dan praktik di lapangan selama


melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ini terdapat beberapa perbedaan teori
maupun metode yang sering ditemukan, yaitu:
1. Manajemen waktu
Dalam teori perkuliahan, perencanaan waktu selalu di kondisikan dalam
pekerjaan yang stabil/terus berjalan tanpa adanya hambatan maupun
keterlambatan progress. Sedangkan untuk perencanaan waktu pekerjaan
yang melewati garis kritis hanya bisa dipelajari pada proyek, karena
untuk menduga suatu penyebab keterlambatan pada proyek tidak bisa
dalam angan-angan yang belum tentu terjadi dalam proyek secara nyata.
Dalam proyek ini, ada beberapa faktor yang menyebabkan proyek
terlambat dari planning. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu
diadakan analisa secara langsung dengan cara terjun langsung ke
lapangan agar mengetahui faktor-faktor penghambat pekerjaan. Dari
inspeksi

secara

langsung

kemudian

dapat

dicarikan

solusinya

berdasarkan permasalahan masing-masing. Dengan cara tersebut


pekerjaan yang sudah melewati garis kritis bisa terus berjalan dan tidak
menghambat pekerjaan lain.
2. Administrasi proyek
Administrasi proyek lebih mudah dipahami ketika sudah praktik
dilapangan daripada diperkuliahan, karena ketika dilapangan bisa secara
langsung berhubungan dengan objek yang akan dikerjakan.
3. Teknik penggambaran
Gambar yang ada dalam proyek seperti gambar Forcon, Gambar Shop
Drawing, gambar Arsitektur maupun gambar lainnya lebih sulit untuk di
pelajari dan dipahami dari pada gambar teknik yang sudah diajarkan di
bangku perkuliahan. Karena gambar yang ada di proyek digambar oleh
beberapa drafter yang berbeda pula dengan teknik dan standart yang
berbeda, tergantung tingkat dan asal pendidikan masing-masing.

1.2Tujuan PKL
Tujuan dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, diharapkan
mahasiswa dapat :
a. Mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang didapat selama
perkuliahan baik teori maupun praktik di dunia kerja konstruksi.
b. Menentukan metode pelaksanaan dan prosedur kerja yang
sesungguhnya.
c. Memilih prosedur kerja yang baik, efektif, dan ekonomis.
d. Mengetahui masalah yang timbul dalam penerapan metode
pelaksanaan pekerjaan dan mampu memberikan solusi permasalahan
tersebut.
e. Menerapkan pentingnya keselamatan kerja, disiplin, dan penuh
tanggung jawab.

1.3 Manfaat PKL


Manfaat dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu :
1.3.1

Bagi Mahasiswa
a. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan pada
kegiatan

yang

nyata,

dengan

demikian

akan

mengetahui

perbandingan antara pengetahuan di bangku kuliah dengan dunia


kerja pada kenyataannya.
b. Menguji kemampuan pribadi yang sesuai dengan ilmu yang
dipelajari serta tata cara bersosialisasi dengan dunia kerja yang sarat
dengan persaingan.
c. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman untuk nantinya
dapat terjun di lingkungan kerja.
1.3.2

Bagi Politeknik Negeri Malang


a. Menciptakan hubungan kerjasama antar instansi.
b. Memperkenalkan siswa didiknya dalam dunia kerja secara nyata
yang tidak didapatkan dalam perkuliahan.
c. Menjadi sarana pengenalan Politeknik Negeri Malang khususnya
Program Studi Teknik Sipil kepada perusahaan yang membutuhkan
3

lulusan atau tenaga kerja yang dihasilkan oleh Politeknik Negeri


Malang.
1.3.3

Bagi perusahaan yang bersangkutan


a. Memanfaatkan sumber daya yang potensial.
b. Membantu menyelesaikan pekerjaan yang terdapat pada tempat
mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
c. Mengetahui kualitas pendidikan yang ada di Politeknik Negeri
Malang.

1.4Definisi Istilah
Beberapa istilah Teknik Sipil dalam proyek pembangunan gedung RSUD
Kertosno tersebut yaitu :
1.4.1 Pekerjaan Fasade
Pekerjaan Fasade atau pekerjaan Muka Bangunan adalah salah
satu point terpenting dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan. Fasade
bangunan merupakan wajah suatu bangunan atau lebih dikenal dengan
nama tampak. Jika dikaitkan suatu bangunan berarti bangunan tersebut
adalah pemilik wajahnya. Suatu bangunan gedung akan memiliki 4
fasade yaitu fasade depan, belakang, samping kanan, dan samping kiri.
1.4.2

Fasade tersebut didesain oleh arsitek agar bangunan memiliki karakter.


Homogeneous Tile
Homogenous tile adalah material penutup lantai dan dinding
yang terbuat dari bahan-bahan seperti tanah liat, silika dan kaolin yang
dicampur menjadi satu sehingga homogen. Material homogenous tile
dibakar dengan suhu tinggi hingga mencapai 1200 derajat celcius
sehingga menghasilkan material dengan kekuatan yang sangat tinggi.

1.4.3

PPR Welding Machine

Alat yang digunakan untuk melumerkan beberapa bagian ujung pipa


atau fitting, untuk kemudian disambung (Dengan proses persenyawaan)
1.4.4

sehingga didapat kualitas sambungan yang optimal.


Selasar
Selasar merupakan teras lantai dari sebuah bangunan yang proses

1.4.5

pengerjaannya dengan cara di cor menggunakan tulangan.


Ruang Mock Up
Merupakan ruangan sampel yang sudah jadi lengkap dengan interior di
dalamnya yang sudah sesuai dengan desain struktur dan arsitek. Ruang
Mock Up tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran kepada
owner bagaimana jika ruangan tersebut telah selsai dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai