Anda di halaman 1dari 7

Penyakit Parkinson atau lebih tepat bila disebut sebagai sindrom

Parkinson adalah suatu kemunduran dari sistem syaraf pusat


yang sering merusak kemampuan motorik dan kemampuan
berbicara penderitanya. Penyakit Parkinson memiliki ciri-ciri
kondisi kekacauan gerakan yang sering ditandai oleh kekakuan
otot, gemetaran, gerakan fisik yang lambat bahkan sampai
hilangnya gerakan fisik ( akinesia ).
Klasifikasi
Pada umumnya gejala Parkinson disease mudah ditegakkan,
namun jenis penyakit ini harus ditentukan untuk mendapatkan
gambaran mengenai etiologi, prognosis serta penatalaksanaannya.
Penyakit Parkinson dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Primer atau Idiopatik Bentuk Parkinson kronis yang paling
sering dijumpai ialah jenis primer, yang disebut jega sebagai
paralis agitans. Kira-kira 7 dari 8 kasus adalah jenis ini.
2. Sekunder atau simtomatik Kelainan atau penyakit dapat
mengakibatkan sindrom Parkinson, diantaranya:
arteriosklerosis, anoksia atau iskemia serebral, obat-obatan zat
toksik, penyakit ( ensefalitis viral, sifilis meningo-vaskular,
pasca ensefalitis)
3. Paraparkinson ( disebut juga sebagai Parkinson Plus ) Pada
kelompok ini gejala Parkinson hanya sebagai gambaran dari
penyakit secara keseluruhan. Dari segi terapi dan prognosis
perlu dideteksi jenis ini, yang misalnya didapat dari penyakit
Wilson, Huntington, sindrom Shy Drager, hidrosefalus
normotesif
Gejala Utama sindrom Parkinson ialah bradikinesia, ragiditas dan
temor, yang sebagian disebabkan oleh tidak seimbangnya aktifitas
system motor alfa dan motor gamma. Didapatkan depresi aktifitas
gamma dan peningkatan aktifitas alfa.
Pengobatan dasar untuk Parkinson adalah Levodopa-Karbidopa.

Penambahan Karbidopa dimaksudkan untuk meningkatkan


efektivitas Llevodopa di dalam otak dan untuk mengurangi efek
Levodopa yang tidak diinginkan di luar otak.
Kini ada kombinasi tiga obat selain Levodopa dan Karbidopa juga
ditambahkan Entacapone. Dimana fungsi Entacapone membantu
kerja kedua obat tersebut dengan memperlancar masuknya kedua
obat tersebut ke otak
Di dalam otak Levodopa dirubah menjadi Dopamin. Obat ini
mengurangi tremor dan kekakuan otot dan memperbaiki gerakan.
Penderita Parkinson ringan bisa kembali menjalani aktivitasnya
secara normal dan penderita yang sebelumnya terbaring di tempat
tidur menjadi kembali mandiri.
Tidak satupun dari obat-obat tersebut yang menyembuhkan
penyakit atau menghentikan perkembangannya, tetapi obat-obat
tersebut menyebabkan penderita lebih mudah melakukan suatu
gerakan dan memperpanjang harapan hidup penderita.
Mengkonsumsi Levodopa selama bertahun-tahun bisa
menyebabkan timbulnya gerakan lidah dan bibir yang tidak
dikehendaki, wajah menyeringai, kepala mengangguk-angguk dan
lengan serta tungkai berputar-putar.
Obat anti Parkinson adalah obat-obatan yang dapat mengurangi
efek penyakit Parkinson.
Pengertian Penyakit parkinson atau penyakit gemetaran yang
ditandai dengan gejala tremor, kaku otot atau kekakuan anggota
gerak, gangguan gaya berjalan (setapak demi setapak) bahkan
dapat terjadi gangguan persepsi dan daya ingat merupakan
penyakit yang tejadi akibat proses degenerasi yang progresif dari
sel-sel otak (substansia nigra) sehingga menyebabkan terjadinya
defisiensi neurotransmiter yaitu dopamin.
Gejala-gejala Parkinson dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Gangguan motorik positif, misalnya terjadi tremor dan
rigiditas. Gangguan motorik negatif, misalnya terjadi hipokinesia

2. Gejala vegetatif, seperti air liurdan air mata berlebihan, muka


pucat dan kaku (mask face)
3. Gangguan psikis, seperti berkurangnya kemampuan
mengambil keputusan, merasa tertekan.
Penyebab penyakit parkinson:
1. Idiopatik (tidak diketahui sebabnya)
2. Radang, trauma, aterosklerosis pada otak.
3. Efek samping obat psikofarmaka.
4. Keturunan
5. Toksin / Racun
6. Kepala terluka / Trauma Kepala
7. Penyebab obat
GEJALA UMUM TERJADINYA PARKINSON
1. Gemetaran.Seseorang penderita penyakit parkinson pada saat
beristirahat atau tidak melakukan aktivitas akan mengalami
gemetaran. Gemetaran yang timbul dapat terjadi pada tangan, kaki,
rahang, atau kapala.
2. Kekakuan.Penderita akan mengalami rasa kaku pada otot, rasa
sakit pada bahu, leher, dan sendi-sendi sehingga sulit untuk
bergerak.
3. Hilangnya reflek postural.Penderita akan mengalami ganguan
keseimbangan tubuh.
4. Kebekuan.Gejala ini mengacu terhadap ketidakmampuan untuk
melakukan pergerakan yang aktif. Ketika akan berjalan, memutar,
berjalan melalui jalan yang sempit penderita akan sulit utuk
melakukannya.
5. Gejala nonmotor (tidak berhubungan dengan pergerakan).
Gejala ini juga timbul pada penderita penyakit parkinson antar lain
penderita merasakan sakit seperti terbakar, perasaan geli, hilangnya
motivasi, susah tidur, ataupun merasakan tekanan. Kebanyakan
gejala ini akan memperparah penderita penyakit parkinson.
Levodopa

Levodopa adalah prekursor metabolik dopamin. Mekanisme kerja


Levodopa adalah mengendalikan kadar dopamin substansia nigra,
di dalam neuron tsb levodopa akan berkonversi menjadi dopamin,
tetapi pada pengobatan yang terlambat dimana jumlah neuron dan
sel2 yang mampu mengambil levodopa berkurang akibat
penyakit.
Kesembuhan bersifat simptomatik dan berlangsung selama obat
berada dalam tubuh. Parkinson diakibatkan dopamin yang tidak
mencukupi pada daerah tertentu di otak. Dopamin tidak dapat
melewati sawar darah otak, sementara levodopa dapat, sehingga
lebih mudah levodopa lebih mudah diubah menjadi dopamin di
otak.
Efek kerja dari levodopa yaitu mengurangi kekakuan, tremor dan
gejala parkinson lainnya
Penggolongan Obat Anti Parkinson
Berdasarkan cara kerjanya dibagi menjadi:
1. Obat anti muskarinik, seperti triheksifenidil/benzheksol,
digunakan pada pasien dengan gejala ringan dimana tremor
adalah gejala yang dominan.
2. Obat anti dopaminergik, seperti levodopa, bromokriptin. Untuk
penyakit parkinson idiopatik, obat pilihan utama adalah
levodopa.
3. Obat anti dopamin antikolinergik, seperti amantadine.
4. Obat untuk tremor essensial, seperti haloperidol, klorpromazine,
primidon dll.
Obat generik, indikasi, kontra indikasi dan efek samping:
1. Triheksifenidil
Mempunyai daya antikolinergik yang dapat memperbaiki tremor,
tetapi kurang efektif terhadap akinesia dan kekakuan. Keluarnya

liur yang berlebihan juga dipengaruhi secara baik olehnya. Dapat


terjadi toleransi, kombinasi dengan levodopa sangat berguna .
2. Biperiden
Derivat yang terutama efektif terhadap akinesia dan kekakuan,
kurang aktif tehadap tremor. Efek samping kurang-lebih sama
Indikasi: Parkinson, gangguan ekstrapiramidal karena obat.
Kontra indikasi: Retensi urine, glaukoma, tersumbatnya saluran
cerna.
Efek samping: Gangguan lambung usus, mulut kering,
gangguan penglihatan dan efek-efek sentral (gelisah, sulit tidur,
halusinasi).
Sediaan: Trihexiphenidil (generik) tabl 2mg, 5mg
3. Levodopa
Zat pelopor dopamin ini mudah memasuki cairan otak
untuk diubah menjadi Dopamin.Levodopa terutama efektif
terhadap hipokinesia dan kekakuan, sedangkan terhadap tremor
umumnya kurang efektif dibandingkan dengan antikolinergik.
Efek samping mual dan muntah dapat dilawan dengan
domperidom, antagonis dopamin yang secara selektif
menduduki reseptor-reseptor dopamin di lambung.
Indikasi: Parkinsonisme bukan karena obat
Kontra indikasi: Glaukoma, penyakit psikiatri berat
Efek samping: Anoreksia, mual,muntah, insomnia dll
4. Bromokriptin
Bekerja sebagai antagonis dopamin, obat ini semula
digunakan pada pasien-pasien parkinson hanya dimana erekefek dopa berkurang setelah beberapa tahun dan efeknyapun
menjadi lebih singkat, bersamaan dengan lebih seringnya terjadi
efek samping.
Indikasi: Parkinsonisme (bukan karena obat)
Kontra indikasi: -

Efek samping: Gangguan lambung usus, pada dosis tinggi


halusinasi, gangguan psikomotor dan lain-lain
5. Amantadine
Obat anti influenza ini secara kebetulan ditemukan daya anti
parkinsonnya. Khasiatnya menyerupai levodopa, tetapi jauh
lebih lemah dan efeknya nampak setelah satu minggu.
Mekanisme kerja melalui memperbanyak pelepasan Dopamin
dari ujung-ujung saraf.
Efek samping lebih ringan dari levodopa , pada dosis biasa tidak
sering terjadi antara lain mulut kering, gangguan penglihatan ,
hipotensi ortostatik, kadang-kadang terjadi udema mata kaki.

Anda mungkin juga menyukai