Anda di halaman 1dari 163
> | >— eins LL y ’ 4 ) = . eae Mahasiswa Kebidanan Wahyudin Rajab, M.Epid PENERBIT BUKU KEDOKTERAN IF lece EGC 1872 BUKUAJAR EPIDEMIOLOGI UNTUK MAHASISWA KEBIDANAN Oleh: Wahyudin Rajab, M.Epid Editor: Monica Ester Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Buku Kedokteran EGC © 2008 Penerbit Buku Kedokteran EGC P.O. Box 4276/Jakarta 10042 Telepon: 6530 6283 Anggota IKAPI Desain kulit muka: Yohanes Duta Kurnia Utama Penata letak: Dhana Rizal Anggoro Hak cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Cetakan I: 2009 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Wahyudin Rajab Buku ajar epidemiologi untuk mahasiswa kebidanan / penulis, Wahyudin Rajab ; editor, Monica Ester. — Jakarta : EGC, 2009. vii, 185 him. ; 14x 21cm. ISBN 978-979-044-030-2 1. Epidemiologi. 1. Judul. 1. Monica Ester. 614.4 {si diluar tanggung jawab percetakan Kata Pengantar ...... v Bab 1 Konsep Dasar Epidemiologi.. 1 Bab 2 Riwayat Alamiah Penyakit..... 15 Bab 3 Penyebab Penyakit.... 25 Bab 4 Rancangan Penelitian Epidemiologi.. 41 Bab 5 Variabel Penelitian Epidemiologi Deskriptif .. 57 Bab_6 Penyajian Hasil Penelitian Epidemiologi.... 65 Bab 7 Ukuran dalam Epidemiologi Bab 8 Epidemiologi Kesehatan Reproduksi...... 113 Bab 9 Surveilans Epidemiologi ... . 125 Bab 10 Investigasi Wabah 141 Bab 11 Skrining. 155 Bab 12 Pencatatan dan Pelaporan Epidemiolog' 165 vii aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu: 1. ayayyp Menjelaskan pengertian epidemiologi. Menjelaskan sejarah epidemiologi. Menjelaskan tujuan dan manfaat epidemiologi. Menjelaskan studi epidemiologi. Menjelaskan ruang lingkup epidemiologi. Menjelaskan perkembangan epidemiologi. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Konsep Dasar Epidemiologi 5 Edward Jenner (1749-1823), berjasa dalam penemuan vaksin cacar yang efektif. Louis Pasteur (1822- 1895), mendemonstrasikan imunisasi rabies yang efektif. Robert Koch (1843-1910), berjasa dalam penemuan vaksin BCG. Kelahiran Statistik Kehidupan Dekade ini merupakan awal ditemukannya ilfnu statistik yang sangat dibutuhkan oleh epidemiolog. Dengan pengamatan dan pencatatan data suatu kejadian penyakit, dapat diambil suatu kesimpulan atau prediksi/ estimasi tentang kejadian dari awal sampai akhir penyakit tersebut. Tokoh yang terkenal pada era ini diuraikan di bawah. John Graunt (1662), orang terpenting yang berkonstribusi bagi ilmu epidemiologi pada tahap awal. Beliau merupakan penjual pakaian di kota London yang menjadi orang pertama kali mengkuantitatifkan pola penya- kit penduduk. John Graunt pula yang menekankan pentingnya pengum- pulan data secara rutin, sehingga pendapatnya menjadikan dasar epidemio- logi modern. Prakarsa yang luar biasa ini membuat John Graunt dikenal sebagai pencipta dasar statistik estimasi populasi dan konstruksi life table. William Farr (1880), adalah abl statistik Ingeris yang dianggap sebagai bapak statistik kehidupan dan surveilans modern. Hasil kerja kerasnya sangat berguna bagi kehidupan di dunia. William Farr berhasil mengem- bangkan analisis dari statistik kematian yang digunakan untuk mengeva- luasi masalah kesehatan penduduk. Selain itu ia mengembangkan konsep populasi berisiko yang hasilnya terkenal dengan metode pemilihan kasus dan kontrol. Epidemiologi Klasik Era ini adalah era tentang penelusuran terjadinya penyakit yang sering timbul di masyarakat Iuas dan penyebabnya yaitu perilaku yang tidak baik dalam hal menjaga kesehatan. Tokoh yang berperan penting dalam era ini ~ diuraikan di bawah ini. John Snow (1813-1858), terkenal sebagi bapak epidemiologi lapangan, karena hasil penelusuran atau investigasinya mengenai penyebab kematian yang disebabkan oleh muntah-berak dan berhasil menyusun postulat bah- wa kolera ditularkan melalui air yang tercemar. Metode investigasinya merupakan landasan langkah investigasi wabah. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Konsep Dasar Epidemiologi 9 Perbedaan deskriptif dan analitik Deskriptif 1, Hanya menggambarkan mengenai kejadian atau masalah kesehatan (menggunokan pertanyaan who, where, when). 2. Kegiatannya diawali mulai dari pengumpulan, pengolahan, enyajian, dan interpretasi data dan hanya dilaksanakan pada satu ‘elompok populasi/masyarakat, Ei aertiiles ai iipotestennemun tidak Untuk dioli/cibueiane Analitik 1. Selain menggambarkan mengenai kejadian atau masalah kesehatan, juga menjelaskan mengapa (why) suatu masalah/kejadian tersebut timbul. 2. Kegiatan yang diawali dari pengumpulan, pengolahan, penyajian, Sanunierpretasiideia ean dilskuken pada: doe Gelompok populast/ masyarakat. B ieerralstdimembukikan/menguithipolesis Epidemiologi Analitik Studi epidemiologi analitik adalah studi epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya masalah kesehatan (determinan), besarnya masalah/kejadian (frekuensi), dan penyebaran serta munculnya masalah kesehatan (distribusi) dengan tujuan menentukan hubungan sebab-akibat antara faktor dan penyakit. RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI Kegiatan epidemiologi meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik yang berhubungan dengan bidang kesehatan maupun di luar bidang kesehatan. Berbagai bentuk dan jenis kegiatan dalam epidemiologi saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga tidak jarang dijumpai bentuk kegiatan yang tumpang tindih. Ruang lingkup epidemiologi adalah sebagai berikut. 1. Subjek dan objeknya adalah masalah kesehatan. Awalnya subjek dan objek masalah kesehatan hanya penyakit infeksi dan menular. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 10. Konsep Dasar Epidemiologi 13 A.Edwed Jener B. John Snow C. John Gordon D. William Farr Kata kunci epidemiologi A. Distribusi B. Distribusi dan frekuensi C. Frekuensi, distribusi, dan determinan D. Semua pernyataan di atas salah Tokoh epidemiologi yang merupakan orang pertama yang melakukan kuantifikasi kejadian kematian dan kesakitan adalah A. Aristoteles B. Hippocrates C. John Snow D. John Gordon Hasil penelitian epidemiologi bermanfaat untuk A Mencari etiologi penyakit B. Mengevaluasi program pelayanan kesehatan C. Mengidentifikasi besarnya masalah kesehatan D.Semua jawaban di atas benar Model determinan murni pada penyakit yang disebabkan bakteri banyak dipengaruhi oleh pemikiran A. John Snow B. Robert Koch C. William Farr D.Galen Uraikan dengan singkat dan jelas 1. Auayn Tiga pokok penting pengertian epidemiologi definisi baru. Dua macam studi epidemiologi. Dua tokoh epidemiologi modern. Dua tokoh epidemiologi tentang statistik kehidupan. Pengertian distribusi. Tiga tahap transisi epidemiologi. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Riwayat Alamiah Penyakit 17 Berdasarkan bagan di atas, riwayat perjalanan penyakit dapat dibagi menjadi lima katagori yaitu: 1. Tahap prapatogenesis: Manusia (host) masih dalam keadaan sehat, namun pada tahap ini pula manusia telah terpajan dan berisiko ter- hadap penyakit yang ada di sekelilingnya, karena a. Telah terjadi interaksi dengan bibit penyakit (agent) b. Bibit penyakit belum masuk ke manusia (host/pejamu) ¢. Manusia masih dalam keadaan sehat belum ada tanda penyakit d. Belum terdeteksi baik secara klinis maupun laboratorium Tahap inkubasi: Pada tahap ini bibit penyakit telah masuk ke manu- sia, namun gejala belum tampak. Jika daya tahan pejamu tidak kuat akan terjadi gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh. 3. Tahap penyakit dini: Tahap ini mulai timbul gejala penyakit, sifatnya masih ringan, dan umumnya masih dapat beraktivitas. 4. Tahap penyakit lanjut: Pada tahap ini penyakit makin bertambah hebat, penderita tidak dapat beraktivitas sehingga memerlukan pera- watan 5. Tahap akhir penyakit: Pada tahap akhir perjalanan penyakit ini manusia berada dalam lima keadaan yaitu sembuh sempurna, sem- buh dengan cacat, carrier, kronis, atau meninggal dunia. Walaupun pada umumnya riwayat perjalanan penyakit akan melalui tahap-tahap seperti bagan di atas. Namun ada beberapa penyakit.atau ke- jadian penyakit yang tidak sesuai dengan bagan di atas sehingga dikenal istilah atau kejadian di bawah ini: 1. 2. Self limiting disease: Proses penyakit berhenti sendiri, dan semua fungsi tubuh normal kembali Penyakit inapparent: Penyakit yang berlangsung tanpa gejala klinis, penderita penyakit tertentu sudah mulai menularkan penyakitnya se- belum masa inkubasi selesai (mis., campak, polio, rubela, cacar air), atau penderita penyakit tertentu menularkan penyakitnya setelah gejala klinis muncul (mis., filariasis, batuk rejan, malaria). Masa latent: Masa antara masuknya agent sampai penderita dapat menularkan penyakitnya. Periode menular: Penderita mampu menularkan penyakit ketika keadaan penderita pulih/sembuh (konvalesens) dan pulih/sembuh sesudah penyakit tidak menunjukkan gejala klinis (penderita men- jadi carrier). aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Riwayat Alamiah Penyakit 21 SOAL EVALUASI Pilih salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang benar. 1. Minum tablet Fe bagi ibu hamil untuk mencegah anemia termasuk dalam kegiatan A.Promosi kesehatan B. Perlindungan khusus C. Membatasi ketidakmampuan D. Diagnosis dini dan pengobatan segera Pencegahan primer dilakukan pada masa A. Subklinis B. Patogenesis awal C. Rehabilitasi D. Prapatigenesis Termasuk Yalam usaha pencegahan primer adalah A.Mengembalikan fungsi sosial penderita ke fungsi semula B. Memperpendek masa sakit yang timbul C. Mendeteksi dini penyakit D.Memberi imunisasi pada penyakit tertentu Deteksi dini suatu penyakit termasuk pencegahan A.Primer B. Sekunder C. Primer dan sekunder D.Tertier Seorang yang pernah sakit dan setelah sembuh menjadi mata-rantai penularan penyakit karena membawa agent dalam tubuhnya disebut A. Reservoar B. Carrier C. Induk semang D. Hospes perantara Masa inkubasi adalah A.Masa dari mulai masuknya bibit penyakit sampai munculnya reaksi antigen-antibodi B. Masa dari mulai munculnya gejala sampai sembuh, cacat, atau meninggal aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENYEBAB PENYAKIT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan konsep dasar timbulnya penyakit. 2. Menjelaskan model faktor yang menyebabkan penyakit. 3. Menjelaskan hubungan host, agent, dan environment yang menye- babkan penyakit. 4. Menjelaskan proses perjalanan penyakit. 25 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Penyebab Penyakit 29 Host (Pejamu) Agent Environment (Penyebab (Lingkungan) penyakit) Gambar 3-3 Segitiga epidemiologi. 4. Adanya faktor yang berkontribusi dan berperan dalam timbulnya penyakit, misalnya kondisi umum, daya tahan, dan lain-lain (faktor kontributor). Melihat perkembangan penyakit pada masanya, ternyata konsep pe- nyebab tunggal mulai ditinggalkan. Alasannya, orang mulai menyadari bahwa berkembangnya penyakit tidak dapat dijelaskan hanya dengan mengenali jenis kumannya saja, namun-diperlukan faktor lain yang turut memengaruhi sehingga dikenal konsep/model penyebab majemuk. Berikut ini ditampilkan beberapa model multiple causation (penyebab majemuk) yang merupakan model yang sering digunakan dalam melihat terjadinya penyebab penyakit. Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan pada satu komponen akan mengubah keseimbangan ketiga komponen. Dari hasil interaksi antara tiga faktor host, agent, dan environment itu penyakit ber- peluang untuk terjadi dan kemudian berkembang dan menyebar. Model ini cocok untuk menerangkan penyakit infeksi. Mode! jaring sebab-akibat (web of causation) menjelaskan bahwa pe- nyebab penyakit terdiri dari berbagai faktor yang majemuk, faktor atau komponen tersebut saling terkait dan membentuk jaringan sebab-akibat yang cukup rumit. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. el 9. Penyebab Penyakit 33 Faktor keturunan. Ada beberapa penyakit keturunan yang dapat ditularkan dari kedua orang tuanya (mis., penyakit asma, diabetes melitus). Mekanisme kekebalan tubuh/imunitas. Daya tahan tubuh seseorang tidak sama, namun faktor imunitas sangat berperan penting dalam proses kejadian penyakit pada seseorang dan sebaliknya apabila host mempunyai imunitas akan terhindar dari penyakit. Imunitas terbagi atas. a. Imunitas alamiah (tanpa intervensi) . ¢ Aktif alamiah yang bertahan lama dan membentuk antibodi (mis., air susu ibu untuk bayinya). * Pasif alamiah pada bayi yang hilang setelah 4 bulan, tidak bertahan lama (mis., pemberian toksoid kepada ibu akan ber- dampak pada bayi yang lahir) b. Imunitas didapat (dengan intervensi) ¢ Aktif didapat yang dibuat pejamu setelah imunisasi. + Pasif didapat yang bertahan 4-5 minggu (ATS dan ABU). c. Herd immunity (kekebalan kelompok) yang berpengaruh dalam timbulnya penyakit pada suatu kelompok di suatu populasi. Orang yang terkena varisela akan mempunyai kekebalan terhadap vari- sela. Usia. Terdapat penyakit pada usia tertentu (mis., penyakit difteri atau campak akan menyerang anak-anak balita). Jenis kelamin. Terdapat penyakit yang menycrang jenis kelamin ter- tentu (mis., kanker prostat yang dialami oleh pria dan kanker serviks yang dialami wanita). Ras (perbedaan cara, nilai sosial, dan faktor genetika). Sosial-ekonomi (cara hidup, tingkat pendidikan, dan ekonomi). Status perkawinan (mortalitas berkaitan dengan status perkawinan). Penyakit terdahulu. Penyakit kronis lebih rentan terhadap suatu infeksi. Gaya hidup berhubungan dengan sosial-ekonomi, tingkat pendidik- an, ras, atau golongan etnis. 10. Hereditas (berkaitan dengan ras). 11. Nutrisi (sistem pertahanan tubuh secara umum). Bibit penyakit (agent) adalah suatu substansi tertentu yang keberada- annya atau ketidakberadaannya diikuti kontak efektif pada manusia dapat aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Penyebab Penyakit 37 SOAL EVALUASI Pilih salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang benar. lL Peningkatan kejadian penyakit secara bermakna yang terjadi pada suatu daerah tertentu dalam kurun waktu tertentu disebut A. Epidemi B. Endemi C. Pandemi D. Bukan salah satu di atas Penentu perbedaan epidemi dengan pandemi adalah A.Jumlah penderita B. Jumlah kematian C. Luasnya wilayah wabah D.Jenis penularan Peningkatan kejadian penyakit secara bermakna yang timbul secara serentak dan mengenai beberapa negara, disebut A.Epidemi B. Endemi C. Pandemi D.Bukan salah satu di atas Penyakit yang bukan penyebabnya ganda adalah A. TBC B. Diabetes C. Hipertensi D.Jantung koroner Substansi yang ada atau tidak ada bila diikuti kontak efektif pada manusia yang rentan akan menyebabkan terjadinya penyakit. Ini merupakan definisi dari A. Host B. Agent C. Lingkungan D.Semua pernyataan di atas benar Micobacterium tuberculosis yang dapat menyebabkan penyakit TBC merupakan contoh dari jenis A. Metazoa B. Bakteria aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 40 Buku Ajar Epidemiologi KEPUSTAKAAN Azrul Azwar (2001) Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Binarupa. Bambang Sutrisna (1990) Epidemiologi Lanjut. Jakarta: Dian Rakyat. Bambang Sutrisna (1996) Penganiar Metode Epidemiologi. Jakarta: Dian Rakyat. Bhisma Murti (1997) Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Kennetr J. Rothman (1998) Modern Epidemiology. Philadelphia: Lippincott Raven. Noor Nasri K. (1997) Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Rineka Cipta. WHO (1992) Dokumen WHO WHO/FHE/MSM/92.3, Women Groups, Ngos and Safe Motherhood. RANCANGAN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu: 1, 2 = Menjelaskan pengertian dan alasan perlunya rancangan/desain epidemiologi. Menjelaskan pentingnya pemikiran alamiah epidemiologi sebagai dasar rancangan/desain. Menjelaskan macam rancangan/desain epidemiologi. Menjelaskan rancangan studi deskriptif (epidemiologi deskriptif). Menjelaskan rancangan studi analitik (epidemiologi analitik). 41 42 Buku Ajar Epidemiologi PENGERTIAN Kegiatan dalam epidemiologi tidak terlepas dari suatu kegiatan yang disebut dengan pengamatan/penelitian. Pengamatan atau penelitian me- rupakan suatu rangkaian tindakan yang memerlukan metode yang berke- sinambungan untuk mencapai apa yang akan diamati atau diteliti. Seperti membangun suatu rumah, tentu membutuhkan kegiatan membuat pondasi, membuat kolam, memasang kusen pintu, dan membuat kuda-kuda pada atap rumah. Di samping tindakan tersebut, dalam membangun rumah dibutuhkan hal yang lain yaitu gambar rumah yang akan dibangun. Rancangan/desain penelitian epidemiologi dapat diumpamakan sebagai gambar bangunan rumah tersebut. Definisi rancangan/desain penelitian epidemiologi adalah suatu rencana, struktur, dan strategi untuk menjawab permasalahan, yang mengoptimasi validitas. Rancangan disusun sedemi- kian rupa sehingga menuntun peneliti memperoleh jawaban dari hipotesis. Dalam arti sempit mengacu pada jenis penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan. Rancangan penelitian epidemiologi mempunyai manfaat: 1. Sebagai alat untuk mencapai tujuan karena memilih suatu desain berarti menetapkan macam atau jenis penelitian yang akan dilak- sanakan. 2, Sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian karena tiap macam atau jenis rancangan mempunyai tatalaksana tersendiri. Rancangan sangat penting karena relevan dan objektif, valid dan reliabel, efektif dan efisien. Data yang relevan adalah seberapa jauh data yang diperolch dari pengamatan relevan dengan jawaban yang dikendaki. Objektif adalah perolehan data yang diambil secara objektif. Validitas adalah kebenaran dan akurasi data yang dikumpulkan, informasi yang diterima mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Reliabilitas adalah konsistensi, stabilitas, dan ketergantungan data yang dikumpulkan. Setiap kali dilakukan pengukuran diperoleh hasil yang sama dan efektif dan efisien yang mengacu pada teknis pelaksanaannya. Data yang valid selalu reliabel karena telah menggambarkan keadaan yang sebenarnya.Tetapi data yang reliabel belum tentu valid seperti contoh di bawah ini. Ingin diketahui umur responden, diajukan 2 buah pertanyaan: a. Berapa umur Anda? b. Tanggal berapa Anda lahir? aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 44 Buku Ajar Epidemiologi Gambar 4-1 Siklus studi epidemiologi. MACAM DESAIN EPIDEMIOLOGI Jenis studi/riset kuantitatif dibagi menjadi studi deskriptif dan studi ana- litik. Studi deskriptif terdiri dari: 1. Studi korelasi penyakit 2. Rangkaian berkala 3. Laporan kasus 4. Rangkaian kasus 5. Cross sectional (studi potong lintang atau studi prevalens atau survei). Studi analitik terdiri dari: 1. Studi observasi (kasus kontrol, kohort, cross sectional) 2. Eksperimen/intervensi (uji klinik, quasi eksperimen, eksperimen murni) Studi Epidemiologi Deskriptif Definisi studi deskriptif adalah studi yang menggambarkan karakter umum sebaran (distribusi) suatu penyakit, misalnya berhubungan dengan orang Rancangan Penelitian Epidemiologi 45 Perbedaan studi deskriptif dan analitik Deskriptif 1. Hanya menjelaskan keadaan suatu masalah (who, where, when). 2. Pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan interpretasi data hanya pada satu kelompok masyarakat. 3. Tidak membuktikan hipotesis. Analitik 1, Juga menjelaskan Se suatu masalah yang timbul. 2 Lene fan Rete lahan, pave dan interpretasidata dilakukan pada dua kelompok masyarakat. 3. Bertujuan membuktikan hipotesis. (siapa), tempat (di mana), dan waktu (kapan). Selain itu, studi deskriptif adalah studi yang memberi bukti untuk mengembangkan hipotesis. Man- faat dan kegunaannya adalah memberi informasi untuk pelayanan kese- hatan dan administrator bagi pengalokasian sumber daya dan perencanaan program pencegahan dan pendidikan. Tujuan studi deskriptif dalam epidemiologi adalah: 1. Menggambarkan karakteristik distribusi dari berbagai penyakit/ masalah kesehatan dari suatu kelompok populasi yang terkena. 2. Memperhitungkan besar dan pentingnya berbagai masalah kesehat- an pada kelompok populasi. 3. Mengidentifikasi kemungkinan determinan, masalah, dan faktor tisiko. Macam studi deskiptif adalah laporan kasus, rangkaian kasus, dan studi korelasi penyakit. Di bawah ini akan disajikan contoh dari tap jenis ter- sebut. Laporan kasus dan rangkaian kasus BitivalCahlnucnganieyap laporan Kxsus. Bolen vseba gat stati IpEHClIMAN, karena dari bentuk laporan ini kita tidak mengetahui hubungan sebab- akibat karena dilakukan tanpa menggunakan kontrol. Tetapi merupakan dokumen yang berharga karena dapat menggugah kita untuk waspada terhadap kemungkinan dan mendorong kita untuk melakukan penelitian. Gambaran tentang pengalaman menarik dari seorang pasien atau 46 Buku Ajar Epidemiologi sekelompok pasien dengan diagnosis yang sama akan memudahkan penyusunan suatu kesimpulan sehingga pengenalan atas penyakit tersebut berguna bagi penyusunan hipotesis. Contoh I. Laporan kasus pada tahun 1961 tentang wanita berusia 40 tahun yang dalam premenopause menderita emboli paru 5 minggu sete- lah mengonsumsi pil kontrasepsi. Dengan mempelajari kasus tersebut kita dapat lebih waspada tentang penggunaan pil kontrasepsi dan dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun hipotesis ketika kita akan meneliti lebih lanjut. Contoh 2. Laporan kasus pada tahun 1980 tentang 5 pemuda homosek- sual yang sebelumnya sehat namun kemudian menderita Pneumocystic carinii di Los Angeles. Ini pun membuat kita waspada dan mencoba mencari jawaban dari contoh tersebut. Keterbatasan laporan kasus dan rangkaian kasus adalah: 1. Tidak didapatkan adanya kelompok kontrol, artinya bahwa suatu ke- jadian dapat saja terjadi pada orang yang tidak mengalami penyakit yang sama. 2. Tidak dapat dilakukan uji hipotesis karena hanya memberi gambar- an perbandingan saja sehingga sulit untuk dilakukan suatu uji hipo- tesis. Suatu uji hipotesis dapat dilakukan bila ada dua kelompok pembanding. Studi korelasi Studi korelasi adalah suatu studi yang menggunakan data dari suatu populasi tertentu untuk membandingkan kelompok yang berbeda selama periode waktu yang s: atau pada populasi yang sama tetapi untuk waktu yang berbeda. Studi sangat berguna untuk merumuskan hipotesis. Contohnya, korelasi antara konsumsi daging per kapita dan kanker usus besar atau korelasi antara asupan (intake) garam dan hipertensi. Studi ko- relasi mengacu pada seluruh populasi, sehingga tidak dapat menghubung- kan antara pemajanan (exposure) dan penyakit terhadap individu. Studi Epidemiologi Analitik Studi epidemiologi analitik adalah studi epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban tentang penyebab terjadinya masalah kesehatan (determinan), besarnya masalah/kejadian (frekuensi), dan penyebaran serta munculnya masalah kesehatan (distribusi) dengan tujuan menentukan Rancangan Penelitian Epidemiologi 47 hubungan sebab-akibat antara faktor risiko dan penyakit. Secara strategis studi ini dibagi atas dua desain utama yaitu studi observasi dan studi inter- vensi/eksperimen. Studi observasi terdiri dari rancangan cross sectional, kohort, dan kasus kontrol. Rancangan cross sectional Rancangan cross sectional adalah suatu rancangan epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan faktor penyebab yang memengaruhi penyakit tersebut dengan mengamati status faktor yang memengaruhi penyakit tersebut secara serentak pada individu atau kelompok pada satu waktu. Ini dapat diilustrasikan seperti kita memotret suatu kejadian menggunakan kamera foto. Ciri khas rancangan cross sectional: 1. Peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat tertentu. 2. Status seorang individu atas ada atau tidaknya kedua faktor baik pemajanan (exposure) maupun penyakit yang dinilai pada waktu yang sama. Variabelnya bebas dan terikat yang dikumpulkan dalam waktu yang sama. 3. Hanya menggambarkan hubungan asosiasi bukan sebab-akibat. 4. Apabila penerapannya pada studi deskriptif, peneliti tidak me- lakukan tindak lanjut terhadap pengukuran yang dilakukan. 5. Desain ini dapat digunakan pada deskriptif dan analitik. Contoh cross sectional deskriptif adalah persentase bayi yang mendapat AST eksklusif di suatu komunitas atau prevalens asma pada anak sekolah di Jakarta. Contoh cross sectional analitik adalah beda proporsi pemberian ASI eksklusif berdasarkan tingkat pendidikan ibu atau beda kadar koleste- rol siswa SMP di daerah kota di Jawa. Keterbatasan dari studi ini adalah kerancuan hubungan waktu antara pemajanan dan penyakit. Kelebihannya: 1>Memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum. 2. Relatif mudah, murah, dan hasil cepat diperoleh. 3. Dapat meneliti banyak variabel. 4, Subjek jarang droup out. 5. Dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Sedangkan kekurangannya: 1, Sulit menentukan hubungan sebab-akibat. 2. Jumlah subjek cukup banyak. 48 — Buku Ajar Epidemiologi 3. 4. Tidak menggambarkan perjalanan penyakit. Tidak praktis untuk kasus yang jarang. Rancangan kasus kontrol Rancangan kasus kontrol adalah rancangan studi epidemiologi yang mem- pelajari hubungan antara penyebab suatu penyakit dan penyakit yang diteliti dengan membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status penyebab penyakitnya. Ciri rancangan kasus kontrol: 1. Subjek dipilih atas dasar apakah mereka menderita (kasus) atau tidak (kontrol) suatu kasus yang ingin diamati kemudian proporsi pemajanan dari kedua kelompok tersebut dibandingkan. . Diketahui variabel terikat (akibat), kemudian ingin diketahui variabel bebas (penyebab). . Observasi dan pengukuran tidak dilakukan pada saat yang sama. . Peneliti melakukan pengukuran variabel bergantung pada efek (subjek [kasus] yang telah terkena penyakit) sedangkan variabel bebasnya dicari secara retrospektif. . Untuk kontrol, dipilih subjek yang berasal dari populasi dan karakteristik yang sama dengan kasus. . Bedanya kelompok kontrol tidak menderita penyakit yang akan diteliti. Terpajan (Exposed) Kasus individu dengan penyakit Tidak (Non-exposed) individu tanpa penyakit Terpajan (Exposed) Kontrol a Tidak (Non-exposed) Gambar 4-2 Desain rancangan kasus kontrol. Rancangan Penelitian Epidemiologi 49 Dari gambar di atas dapat diambil langkah-langkah yang harus diperhati- kan dalam menggunakan rancangan ini yaitu: 1. Pilih satu kelompok dari kasus. 2. Pilih satu kelompok kontrol yang tepat. 3. "Melihat" ke belakang apakah terdapat pemajanan pada masing- masing kelompok Ketepatan pemilihan kasus dan kontrol merupakan hal terpenting dalam studi ini. Oleh karena itu, kasus harus benar-benar mewakili variabel yang akan diteliti. Kontrol tidak boleh dipilih atas dasar keterpajanan variabel yang diteliti dan harus sama dengan kasus kecuali mereka tidak menderita penyakit yang akan diteliti. Nilai untuk hasil hubungan tersebut dikenal dengan odds ratio (OR) yang merupakan estimasi dari risiko relatif (RR) pada studi kasus kontrol. OR adalah suatu rasio odds pemajanan dari kelompok kasus dengan odds pemajanan dari kelompok kontrol, yang menggambarkan besarnya kemungkinan berkembangnya penyakit pada kelompok yang terpajan relatif dibandingkan yang tidak terpajan. Kelebihan rancangan ini adalah: 1. Merupakan satu-satunya cara untuk meneliti kasus yang jarang atau yang masa latennya panjang. 2. Hasil dapat diperoleh dengan cepat. 3. Biaya yang dibutuhkan relatif sedikit. 4. Subjek penelitian sedikit. Kekurangannya: 1. Validasi mengenai informasi kadang sukar diperoleh. 2. Sukar untuk meyakinkan dua kelompok tersebut sebanding. 3. Tidak dapat dipakai lebih dari satu variabel dependen. Rancangan kohort Rancangan kohort adalah rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan antara penyebab dari suatu penyakit dan penyakit yang diteliti dengan membandingkan kelompok terpajan dan kelompok yang tidak terpajan berdasarkan status penyakitnya. Ciri khas dari rancangan kohort: 1. Berasal dari kata romawi kuno yang berarti kelompok tentara yang berbaris maju ke depan. 50 4. 5. 6. Buku Ajar Epidemiologi Subjek dibagi berdasarkan ada atau tidaknya pemajanan faktor tertentu dan kemudian diikuti dalam periode waktu tertentu untuk menentukan munculnya penyakit pada tiap kelompok. Digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dan efek. Sekelompok subjek yang belum mengalami penyakit atau efek diikuti secara prospektif. Diketahui variabel bebas (penyebab) kemudian ingin diketahui variabel terikat (akibat). - Dapat dilakukan secara prospektif atau retrospektif. Langkah-langkahnya: 1 2. 3. Tentukan satu kelompok orang yang terpajan. Tentukan kelompok lainnya orang yang tidak terpajan. Amati kedua kelompok, apakah mereka menjadi sakit atau tidak. Terdapat dua jenis studi kohort yaitu studi kohort prospektif dan studi kohort retrospektif. Kelebihan rancangan kohort adalah: 1. 2. NAM Pw Merupakan desain terbaik dalam menentukan insiden dan perjalanan penyakit atau efek yang diteliti. Desain terbaik dalam menerangkan dinamika hubungan antara fak- tor risiko dengan efek secara temporal. Dapat meneliti beberapa efek sekaligus. Baik untuk evaluasi pemajan yang jarang. Dapat meneliti multipel efek dari satu pemajan. Dapat menetapkan hubungan temporal. Mendapatkan incidence rate. Sakit (Disease) Terpajan (exposed) id Tidak terpajan ————» “Tidak sakit (Non-disease) Sakit (Di. _ akit (Disease) (non-exposed) = =» Tidak sakit (Non-disease) Gambar 4-3 Desain rancangan kohort. Rancangan Penelitian Epidemiologi 51 Sedangkan kekurangannya: Memerlukan waktu yang lama. Sarana dan biaya yang mahal. Rumit. Kurang efisien untuk kasus yang jarang. Terancam droup out mengganggu analisis. Menimbulkan masalah etika. RAPP Pe Rancangan studi eksperimen Rancangan studi eksperimen atau intervensi adalah jenis penelitian yang dikembangkan untuk mempelajari fenomena dalam kerangka korelasi sebab-akibat. Menurut Bhisma Murti, rancangan studi ini digunakan ketika peneliti atau orang lain dengan sengaja memperlakukan berbagai tingkat variable independent kepada subjek penelitian dengan tujuan mengetahui pengaruh variable independent tersebut terhadap variable dependent. Berdasarkan pengertian tersebut studi eksperimen (studi perlakuan atau intervensi dari situasi penelitian) terbagi dalam dua macam yaitu rancang- an eksperimen murni dan quasi eksperimen. Eksperimen murni adalah suatu bentuk rancangan yang memperlakukan dan memanipulasi subjek penelitian dengan kontrol secara ketat. Dengan kata lain penelitian eksperimen murni mempunyai ciri sebagai berikut. 1, Ada perlakuan, yaitu memperlakukan variabel yang ditelitinya (memanipulasi suatu variabel) 2. Ada randominasi, yaitu penunjukan subjek penelitian secara acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian. 3. Semua variabel terkontrol, eksperimen murni mampu mengontrol hampir semua pengaruh faktor penelitian terhadap variabel hasil yang diteliti. Quasi eksperimen (eksperimen semu) adalah eksperimen yang dalam mengontrol situasi penelitian tidak terlalu ketat atau menggunakan ran- cangan tertentu dan/atau penunjukan subjek penelitian secara tidak acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian. Ciri dari quasi eksperimen adalah: 1. Tidak ada randominasi, yaitu penunjukan subjek penelitian secara tidak acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor 52 Buku Ajar Epidemiologi penelitian. Hal ini disebabkan karena ketika pengalokasian faktor penelitian kepada subjek penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak praktis menggunakan randominasi. Tidak semua variabel terkontrol, karena terkait dengan pengalo- kasian faktor penelitian kepada subjck penclitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak praktis menggunakan randominasi schingga sulit mengontol variabel secara ketat. Rancangan Penelitian Epidemiologi 53 SOAL EVALUASI Pilih salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang benar. i. Penyakit degeneratif lebih banyak dijumpai pada A. Anak B. Remaja C. Dewasa D.Lansia Yang tidak termasuk dari ciri epidemiologi deskriptif adalah A. Menekankan pada pencarian jawaban tentang penyakit B. Tidak memerlukan pengujian hipotesis C. Hanya menggambarkan tentang kejadian penyakit D. Tidak memerlukan pertanyaan why Persalinan oleh dukun di desa 63% lebih tinggi dibanding di kota (32%). Hal ini mencerminkan karakter distribusi menurut A. Tempat B. Waktu C. Orang D. Bukan salah satu di atas Studi epidemiologi yang mengamati penyebaran penyakit menurut karakteristik orang, tempat, dan waktu disebut A. Studi deskriptif B. Studi analitik C. Studi kohort D. Studi eksperimen Adanya intervensi atau perlakuan yang disengaja pada subjek penelitian merupakan ciri dari studi A. Studi cross sectional B. Studi kasus kontrol C. Studi korelasi D. Studi eksperimen Ukuran asosiasi yang digunakan pada studi kasus kontrol untuk menghitung besarnya hubungan antara pemajanan dengan outcome adalah A. Relative risk B. Relative rate 54 10. ll. Buku Ajar Epidemiologi C. Odds rasio D.Prevalence rate Ukuran asosiasi yang digunakan pada studi kohort untuk menghitung besarnya hubungan antara pemajanan dan outcome adalah A. Relative risk B. Odds rasio C. Incidence rate D.Prevalence rate Studi yang bermanfaat untuk pengenalan penyakit baru adalah A. Studi kohort B. Studi kasus kontrol C. Studi kasus atau serial kasus D.Studi cross sectional Studi yang subjeknya dipilih atas dasar apakah mereka menderita atau tidak, kemudian dilihat proporsi pemaparan dari kedua kelompok adalah A. Studi kohort B. Studi kasus kontrol C. Studi kasus atau serial kasus D.Studi cross sectional Studi yang subjeknya dibagi atas dasar ada atau tidaknya pemajanan kemudian diikuti dalam periode waktu tertentu untuk menentukan munculnya penyakit pada tiap grup adalah A. Studi kohort B. Studi kasus kontrol C. Studi kasus atau serial kasus D.Studi cross sectional Studi yang pemajanan dan penyakitnya dinilai pada waktu yang sama adalah A. Studi kohort B. Studi kasus kontrol C. Studi kasus atau serial kasus D.Studi cross sectional . Berikut ini adalah kekuatan dari studi kasus kontrol, kecuali A.Relatif cepat dan tidak mahal B. Optimal untuk pemajanan yang jarang C. Mempelajari pemajanan multipel D.Evaluasi penyakit dengan masa laten yang panjang 13. 14. 15. Rancangan Penelitian Epidemiologi. 55 Berikut ini adalah kekuatan dari studi kohort, kecuali A. Baik untuk evaluasi pemajanan yang jarang B. Dapat meneliti efek multipel dari satu pemajanan C. Relatif cepat dan tidak mahal D.Dapat menghitung incident rate Studi yang meneliti hubungan linier (Korelasi) antara dua karakte- ristik pada kelompok populasi (bukan individu), disebut A. Studi cross sectional B. Studi kasus atau seri kasus C. Studi ekologi D. Survei Kelemahan menggunakan desain cross sectional dalam menyelidiki hubungan faktor risiko dan terjadinya luka atau penyakit pada suatu bencana adalah A.Mahal B. Tidak dapat mengukur besarnya prevalens rasio C. Tidak jelas urutan waktu hubungan sebab-akibat D.Bukan salah satu di atas 56 Buku Ajar Epidemiologi KEPUSTAKAAN Azrul Azwar (2001) Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Binarupa. Bambang Sutrisna (1990) Epidemiologi Lanjut. Jakarta: Dian Rakyat. Bambang Sutrisna (1996) Pengantar Metode Epidemiologi. Jakarta: Dian Rakyat. Bhisma Murti (1997) Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Kennetr J. Rothman (1998) Modern Epidemiology. Philadelphia: Lippincott Raven. Noor Nasri K. (1997) Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Rineka Cipta. Pratiknya A. W. (2001) Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. VARIABEL PENELITIAN EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu: 1. ye > Menjelaskan pengertian desain epidemiologi deskriptif. Menjelaskan manfaat studi deskriptif. Menjelaskan tujuan studi epidemiologi. Menjelaskan hal-hal yang terkait dengan variabel epidemiologi. 57 58 Buku Ajar Epidemiologi PENGERTIAN Epidemiologi deskriptif adalah studi epidemiologi yang bertujuan meng- gambarkan pola distribusi penyakit dan determinan penyakit menurut orang, tempat, dan waktu. Manfaat studi deskriptif adalah pertama, mem- berikan masukan tentang pengalokasian sumber daya dalam rangka pe- rencanaan yang efisien; Kedua, memberi petunjuk awal untuk merumuskan hipotesis bahwa suatu variabel adalah faktor risiko penyakit. Semua ini bertujuan: . 1. Menggambarkan karakteristik distribusi dari berbagai penyakit/ masalah kesehatan dari suatu kelompok populasi yang terkena. 2. Memperhitungkan besar dan pentingnya berbagai masalah kesehatan pada kelompok populasi. 3. Mengidentifikasi kemungkinan determinan, masalah, dan faktor tisiko. Membuat deskripsi dapat diartikan sebagai membuat uraian tentang sesuatu. Artinya menceritakan apa adanya tentang sesuatu yang diamati atau mendeskripsikan sesuatu yang pada prinsipnya dapat disamakan dengan menjawab pertanyaan “apa” (what), "siapa”(who), "di mana”(where), dan ”bilamana” (when). Menjawab pertanyaan what dapat diartikan menjelaskan dan sekaligus menegaskan jenis atau persoalan atau masalah yang akan atau sedang diamati. Sebagai contoh, bila yang kita amati adalah penyakit keputihan pada ibu hamil, harus diketahui lebih dahulu apa yang dimaksud dengan penyakit tersebut, hindari kekeliruan dan mencampur-adukannya dengan penyakit lain. Dengan demikian harus sudah dikuasai teknik pengenalan atau cara mendiagnosis yang benar (riwayat alamiah penyakit dan konsep timbulnya penyakit). Setelah jelas “apa” tentang penyakit atau masalah keschatan yang dihadapi, pertanyaan berikutnya akan menggambarkan penyebaran atau distribusinya yaitu siapa (who) yang berkaitan dengan orang, di mana (where) yang menjelaskan tempatnya, dan bilamana (when) yang berkaitan dengan waktu kejadiannya. VARIABEL ORANG Sebelum membahas tentang orang, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan variabel. Variabel adalah sesuatu yang Variabel Penelitian Epidemiologi Deskriptif 59 dapat diamati dan dapat dihitung secara statistik. Variabel orang dalam epidemiologi adalah karakteristik individu yang ada hubungannya dengan keterpajanan atau kerentanan terhadap suatu penyakit. Di sini diamati karakteristik yang ada pada individu yang merupakan subjek pengamatan peneliti, sehingga peneliti akan mengetahui kesimpulan dari yang ia amati. Penjelasan yang menyangkut individu/orang pada prinsipnya sama dengan menjawab pertanyaan "who". Ketika menjawab pertanyaan "siapa” mengenai seorang individu, jawabannya mungkin si A yang jenis ke- laminnya __, usianya __, rasnya ___, agamanya ___, tingkat sosial- ekonominya ___, pendidikannya __, kepribadiannya ___, dan seterusnya. Oleh karena itu, epidemiologi menekankan pengamatannya pada kelom- pok atau kumpulan atau populasi dan yang akan diuraikan adalah dis- tribusinya menurut variabel-variabel. Dalam mengamati sekumpulan/populasi yang terpenting adalah distri- busi frekuensi menurut variabel-variabel di antaranya yang berkaitan dengan biologis (status nutrisi, imunitas, paritas, jenis kelamin, ras/etnis, usia); berkaitan dengan tingkah laku (merokok, kebiasaan makan dan tidur, ciri pembawaan kepribadian, pilihan diet, agama yang diyakini); atau yang berhubungan dengan sosial-ekonomi (pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status perkawinan). VARIABEL TEMPAT Penjabaran menurut tempat pada prinsipnya sama dengan mencoba men- jawab pertanyaan "where". Tempat kejadian kasus atau magalah kesehatan sangat penting diketahui karena tempat kejadian erat kaitannya dengan lingkungan yang sesuai dengan model segitiga epidemiologi. Distribusi menurut tempat sama artinya dengan area geografis, luas, dan tinggi lokasi sehingga tempat biasanya dikategorikan dikotomi (perkotaan dan pedesaan {urban dan rural], pemukiman dan non-pemukiman, domestik dan asing, di dalam dan di luar, institusi dan non-institusi). Analisis perubahan frekuensi penyakit didasarkan pada antar-tempat (batas alamiah, iklim, temperatur), antara urban dan rural (kepadatan pen- duduk suplai air), dalam negara (provinsi), antar-negara (internasional), variasi dan ketepatan diagnosis, serta sistem pelaporan. Distribusi menurut lokasi tempat kasus penyakit atau masalah terjadi, menentukan jenis penyebaran penyakit atau masalah kesehatan. Profil 60 Buku Ajar Epidemiologi kesehatan di Indonesia secara nasional umumnya terbagi menurut provinsi dan kabupaten. Dari beberapa indikator kadang dikelompokkan menjadi bagian barat, tengah, dan timur, Perbedaan tingkat kesehatan antar-wilayah seringkali bukan hanya sekedar perbedaan tempat atau daerah tetapi pada umumnya berlatar-belakang masalah lingkungan yang sangat kompleks. Profil kesehatan dapat dibedakan di antara daerah atau menurut katagori, misalnya angka kematian bayi, angka kelahiran, atau angka cakupan yang akan berbeda dari satu daerah dengan daerah yang lain. VARIABEL WAKTU Uraian tentang waktu pada distribusi kejadian penyakit atau masalah kesehatan pada prinsipnya berkaitan dengan pertanyaan "when". Pengerti- an waktu berkaitan dengan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dekade, dan abad. Variabel waktu dalam epidemiologi terutama berkaitan dengan perubahan kejadian penyakit baik secara kuantitatif maupun kua- litatif. Beberapa pola perubahan yang berkaitan dengan waktu antara lain. Skala perubahan frekuensi penyakit: 1. Variasi jangka pendek (fluktuasi) 2. Variasi berkala (siklis) a. Variasi musiman (berulang interval <1 tahun) b. Variasi siklik (berulang interval > | tahun) 3. Variasi jangka panjang (secular trends) Variabel jangka pendek adalah perubahan jangka pendek atau fluktuasi, adalah perubahan naik-turunnya frekuensi kejadian penyakit yang ber- jangka waktu relatif pendek. Contoh kejadian yang relatif pendek adalah keracunan makanan yang bersumber pada satu tempat, puncak frekuensi insiden umumnya hanya satu dan setelah itu wabah tersebut akan selesai. Variabel berkala adalah perubahan secara berkala dengan interval daur waktu dalam hitungan bulan/musim sampai tahun. Umumnya penyakit menular yang endemis biasanya menunjukkan daur atau siklus musiman. Beberapa jenis penyakit tersebut seringkali dapat dijelaskan latar-belakang kejadiannya yang berkaitan dengan host, agent, dan environment. Contoh- nya, penyakit demam berdarah yang terjadi sesudah pergantian musim hujan ke musim kemarau. Variasi jangka panjang (seculer trends) adalah perubahan frekuensi penyakit atau masalah kesehatan yang terjadi dalam waktu yang panjang. Variabel Penelitian Epidemiologi Deskriptif 61 Di beberapa negara maju yang sistem pencatatan kesehatannya sudah baik dan sudah lama, menunjukkan angka insiden dan prevalens yang jelas dan teratur dari tahun ke tahun. Di Indonesia masih sukar untuk melihat hal tersebut (mis., cacar, polio). ° Variabel waktu bermanfaat dalam: 1. Memprediksi puncak insiden. 2. Merencanakan upaya penanggulangan. 3. Melakukan evaluasi dampak penanggulangan yang telah dilak- sanakan. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bahan dengan hak cipta PENYAJIAN HASIL PENELITIAN EPIDEMIOLOGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan langkah membuat penyajian data. 2, Membuat penyajian data berbentuk tekstuler. 3. Membuat dan menjelaskan penyajian data berbentuk tabuler. 4, Membuat dan menjelaskan penyajian data berbentuk grafik. 65 66 Buku Ajar Epidemiologi LANGKAH MEMBUAT PENYAJIAN DATA Sebelum menyajikan data, sebaiknya diketahui dahulu bagaimana proses pengolahan data yang telah dikumpulkan sampai dengan penyajian yang berbentuk tabel atau grafik. Pengolahan data adalah suatu kegiatan meng- ubah data awal menjadi data yang memberikan informasi ke tingkat yang lebih tinggi. Tujuan pengolahan data adalah: 1. Meringkas data sehingga mampu memberikan informasi menurut kebutuhan 2. Menentukan hubungan antara data input, processing, dan output. 3. Mendapatkan jawaban dari masalah yang sedang diamati Dari gambar di atas dapat dilihat, setelah data mentah (raw data) terkum- pul, tahap selanjutnya adalah mengolah data baik secara elektronik maupun manual. Akhirnya menghasilkan suatu informasi data yang disajikan dalam berbagai bentuk, bergantung pada jenis data dan skala peng- ukurannya. Penyajian data bermanfaat sebagai informasi. Pengumpulan data berguna untuk mendapatkan -informasi dan selanjutnya dengan metode statistik inferens kita dapat mengembangkan teori atau ilmu baru. Setelah data terkumpul, selanjutnya adalah menyajikan data tersebut dalam berbagai bentuk bergantung pada jenis data dan skala pengukurannya. Ce rae) Cun) stows Raw data Komputer/Elektronik + Manual Tektuler Tabuler Grafik Gambar 6-1 Proses pengolahan data. Penyajian Hasil Penelitian Epidemiologi 67 Di dalam epidemiologi maupun biostatistik, penyajian data terbagi dalam tiga bentuk tulisan (tekstuler), tabel (tabuler), dan gambar/diagram. PENYAJIAN DATA BENTUK TULISAN (TEKSTULER) Hampir semua bentuk laporan dari pengumpulan data diberikan secara tertulis, mulai dari bagaimana proses pengambilan sampel, pelaksanaan pengumpulan data sampai hasil analisis yang berupa informasi dari pengumpulan data tersebut. Misalnya, dalam menyajikan proses bersalin seorang ibu hamil, seorang bidan harus memberikan laporan proses per- salinan dari awal ibu hamil, masuk ke ruang bersalin, sampai dengan ibu _ tersebut masuk ke ruang perawatan. Data-data yang ditulis seorang bidan yang menolong persalinan tersebut sangat bermanfaat untuk menilai ke- sehatan seorang ibu bersalin dan bayi yang dilahirkannya. Contoh lainnya yaitu laporan hasil penelitian. Penelitian merupakan stu- di analitik dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Kasus di sini adalah bayi yang dilahirkan dengan kriteria berat badan lahir kurang dari 2500 gram, baik yang kurang bulan, cukup bulan, maupun lebih bulan yang di- tetapkan (didiagnosis) oleh dokter. Sedangkan kontrol adalah bukan kasus yang diambil dari bayi yang dilahirkan dengan kriteria berat badan lahir 22500 gram. Besar sampel dihitung dengan mempergunakan rumus menghitung jumlah kasus dan kontrol tidak berpadanan dengan perban- dingan kasus dan kontrol 1:1. Pengolahan data memakai perangkat lunak komputer dan dilakukan analisis regresi logistik. Hasilnya disampaikan da- lam bentuk tabel dan narasi. PENYAJIAN DATA BERBENTUK TABEL (TABULER) Tabel adalah sckumpulan data yang ‘disusun dalam baris dan kolom sehingga penyajian data dalam bentuk tabel adalah penyajian dengan memakai kolom dan baris. Hampir semua informasi kuantitatif dapat “ diorganisasi ke dalam tabel dan disajikan sesederhana mungkin. Suatu tabel harus menjelaskan dirinya sendiri (self-explanatory). Manfaat peng- 68 Buku Ajar Epidemiologi gunaan tabel menampilkan pola-pola, eksepsi, dan perbedaan, selain itu menyiapkan penyajian visual grafik dan chart. Dalam pembuatan tabel yang self-explanatory, perlu diperhatikan hal berikut. a. Nomor tabel b. Gunakan judul yang jelas, ringkas, dan lengkap. Hendaknya dapat menjawab apa yang disajikan, di mana kejadiannya, dan kapan terjadinya. 9 Label dengan jelas sctiap baris dan kolom, termasuk unit peng- ukuran. . Perlihatkan total baris dan kolom Jelaskan berbagai kode, singkatan, atau lambang dalam catatan kaki/keterangan yaitu keterangan yang diperlukan untuk men- jelaskan mengenai hal-hal tertentu yang tidak dapat dituliskan di * dalam badan tabel. Sumber, kadang kala di dalam suatu laporan kita juga mengutip tabel dari laporan orang lain. Untuk itu kita harus mencantumkan sumber tabel itu. 2 mh Tabel Satu Variabel Tabel satu variabel adalah tabel paling dasar dalam epidemiologi deskrip- tif. Tabel ini menggambarkan distribusi frekuensi sederhana, distribusi relatif dan distribusi kumulatif. Sclain itu, tabel ini menjelaskan pada ko- Macam bentuk tabel oe Mester oats (obslerotit-bel yergupersikans canwaacal pengumpulan data yang masih dalam bentuk data meniah, biasanya fabel ini disajikan dalam lampiran suatu laporan pengumpulan data b. Tabel rincian: Merupakan uraian dari data yang diambil dari tabel induk. Tabel rincian terdiri dari tabel satu variabel, dua dan tiga variabel (tabel silang/kontingensi tabel/cross tabulation) dan tabel ukuran statistik lain Penyajian Hasil Penelitian Epidemiologi 69 lom pertama adalah nilai-nilai atau kategori dari variabel, kolom kedua menunjukkan jumlah orang atau peristiwa, dan kolom ketiga menunjukkan persentase orang atau peristiwa. Classification of live births by education of father, Anystate, 1968. i‘ ‘Number of Education of father live births High school graduate 50,684 Less than 12 years of school 31774 TOTAL 82,458 Source: Vital statistics of the United States, 1968, volume 1, him. 81, Sebaran Lansia menurut pendidikan di wilayah Puskesmas "Mawar" tahun 2003 Frekuensi | Frekuensi | Frekuensi Pendidik- Jumlal, relatif kumulatif | kumulatif an |(rominal)| “(%) ea) (2) 110 8 8 215 15, 23 365 25 48 350 14 62 560 38 100 1450 100 Sumber: laporan tahunan Puskesmas Mawar 2002 Gambar 6-2 Contoh tabel satu variabel. 70 Buku Ajar Epidemiologi Tabel Dua dan Tiga Variabel Tabel ini dikenal sebagai tabel kontingensi. Tipe umum tabel kontingensi adalah tabel 2 x 2. Ml Well Total coed [ea Te) st Total vi v2 T Gambar 6-3 Contoh tabel 2 x 2. Sebaran lansia menurut jenis kelamin dan kebiasaan merokok di wilayah Puskesmas "Mawar" tahun 2003 Dulu perokok denis kelamin 260 275 Sumber: laporan tahunan Puskesmas Melati tahun 2002 Gambar 6-4 Contoh tabel 2 x 3. Penyajian Hasil Penelitian Epidemiologi 71 Tabel Ukuran Statistik Lain Sel-sel tabel berisi means, rates, years of potential life lost, risiko relatif, dan ukuran. Judul tabel harus jelas mengidentifikasi data yang disajikan. Classification of live births by education of father, place of delivery, and attendant at birth, Anystate, 1968. Number attended by Education Physic of father ater tt In Not In Midwife and not hospital _ hospital Specified High school graduate 46,606 3,014 910 154 50,684 Less than 12 years of school 14,334 3,094 13,530 416 31,774 TOTAL 60,940 6,108 16,840 570 82,458 Source: "Vital statistics of the United States, * 1968, volume 1, p. 81. Admissions to any hospital in 1968, classified by age, residance, and sex. Age in Urban Rural Total years Male Female Total Male Female Total Male Female Total <1 1-4 5-9 10-14 c Total A B Gambar 6-5 Contoh bentuk tabel ukuran statistik lain 72 Buku Ajar Epidemiologi ee LE Gambar 6-5 lanjutan. GRAFIK/DIAGRAM/GAMBAR Grafik adalah bentuk penyajian data menggunakan suatu metode dengan menggunakan data kuantitatif dengan sistem koordinat yang terdiri dari 2 garis sumbu, berpotongan tegak lurus, yang setiap sumbu mempunyai skala ukuran dan label petunjuk. Sumbu X metode klasifikasi (waktu, umur) dan Sumbu Y frekuensi kejadian. Sebagaimana tabel, dalam menyajikan grafik kita juga harus mem- perhatikan hal-hal: . a. b. mene . Judul yang singkat, jelas, dan lengkap yang mampu menerangkan sendiri. Judul atas/bawah grafik, perlu konsisten. Sederhana, sedikit garis dan simbol. Dalam menggambar kita memerlukan 2 sumbu sebagai ordinat dan aksis. . Skala tertentu penggunaannya harus jelas. |. Nomor grafik/diagram/gambar. . Catatan kaki untuk memberi keterangan jika garis banyak. . Sumber. Untuk memudahkan cara dan penggunaan grafik dan diagram, yang perlu diingat adalah: 1. Diagram atau grafik ini menggunakan jenis skala dan data apa aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Sy TV y J . ea! Mahasiswa Keb Wahyudin Rajab, M.Epid TS ue ee ue CCU Unum Un ue cee ee he me oar Mea Ue a Cus ne eee AME Sc a UN ee tee Se ule CE Me WC ueS Culeoa UN y eune esi n ens) ue CW scien secon eu ce ae eee ay SICA unsere Ue mi lea UT Motel uly yell Sa eee Urn MCU We UU Re ureter cated Pee UU ee ee ee ee Ru ele aloe 9"789790' ll ISBN 978-979-044-030-2

Anda mungkin juga menyukai