Anda di halaman 1dari 5

Leishmaniasis

Definisi dan Identifikasi


Leishmaniasis adalah penyakit kulit dan selaput lender yang disebabkan oleh protozoa polimorfis
yang berasal dari berbagai spesies dari genus leishmania. Protozoa ini hidup sebagai parasit
obligatif intraseluler pada manusia dan beberapa jenis mamalia. Penyakit ini dimulai dengan
tumbuhnya papula (bintil) yang membesar dan pada akhirnya menjadi ulkus puru (luka
bernanah) tidak terasa sakit (nyeri). Lisa bisa berjumlah satu atau banyak, kadang-kadang
nonulcerative dan menyebar. Lesi dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu
sampai beberapa bulan, terkadang dapat bertahan setahun atau lebih. Pada orang tertentu dengan
infeksi jenis parasit tertentu (terutama dari belahan bumi bagian barat) penyakit ini dapat
menyebar dan menyebabkan lesi pada mukosa (espundia) muncul, walaupun bertahun-tahun
setelah ulkus di kulit sebagai penyakit primer telah sembuh. Gejala sisa dapat mengenai jaringan
nasopharyngeal, ditandai dengan kerusakan jaringan secara progresif dan seringkali pada
jaringan tersebut ditemukan adanya parasit serta dapat menimbulkan kecacatan. Setelah
penyembuhan, ulkus pada kulit dapat kambuh kembali sebagai ulkus, papula, atau nodula yang
muncul dekat atau pada ulcus yang sudah sembuh.
Diagnosa dilakukan dengan ditemukannya protozoa nonmotile secara mikroskopis sebagai
bentuk intraseluler (amastigote) dari specimen yang dicat dan diambil dari lesi atau melalui
pembiakan bentuk ekstraseluler motil (promastigote) pada media yang sesuai. Tes intra dermal
(Montenegro) dengan antigen yang berasal dari promastigotes (tidak ada di Amerika Serikat)
umumnya memberi hasil positif pada penyakit yang sudah jelas; tidak memberikan hasil yang
nyata pada lesi yang sangat dini atau pada penyakit anergis. Tes serologis (IFA atau ELISA)
dapat dilakukan tetapi titer antibody biasanya rendah atau tidak dapat terdeteksi sama sekali,
sehingga tidak berguna dalam menegakkan diagnosa (kecualia untuk leishmaniasis selaput
lender). Identifikasi spesies membutuhkan tes biologis (dibiakkan pada lalat pasir, dibiakkan
pada media biakan atau pada hewan), tes imunologis (monoclonal antibodies), tes molekuler
(teknik DNA) dan tes criteria biokimiawi (analisis isoenzim).

Penyebab Leishmaniasis
Di belahan bumi bagian timur penyakit ini disebabkan oleh Leishmani tropica, L. major, L.
aethiopica. Di belahan bumi bagian barat oleh L. braziliensis dan L. mexicana sebagai kompleks
spesies. Kelompok L. braziliensis biasanya menyebabkan lesi pada selaput lender; Leishmania
tropica adalah penyebab utama leishmaniasis recidivans yang merupakan lesi pada kulit. Jenis
kelompok Leishmania donovani biasanya menyebabkan visceral leishmaniasis adalah L. chagasi.
Kedua parasit ini dapat menyebabkan leishmaniasis kulit tanpa disertai dengan visceral
leishmaniasis ataupun leishmaniasis kulit pasca kala azar.

Distribusi Geografis Leishmaniasis


Penyebaran penyakit leishmaniasis menyebar di mana-mana (kosmopolit). Penyakit ini tersebar
di Pakistan, India dan baru-baru ini ditemukan di Cina, Timur Tengah, termasuk Iran dan
Afganistan; Bagian Selatan bekas Uni Soviet, pesisir Mediterania; daerah Sub Sahara padang

rumput Afrika dan Sudan, dataran tinggi Etiopia, Kenya, Namibia, bagian Selatan Texas,
Meksiko (khususnya Yucatan), seluruh Amerika Tengah, Republik Dominika dan semua Negara
Amerika Selatan kecuali Chili dan Uruguay. Bentuk nonulcerative menyerupai keloid telah
ditemukan dengan peningkatan frekeuensi kejadian di Amerika Tengah khususnya Honduras
yang disebut leishmaniasis kulit atipikal . Terjadi peningkatan insidensi leishmaniasis difusa di
Mexico dan Republik Domonika. Di beberapa tempat di belahan bumi bagian timur penduduk
kota termasuk anak-anak mempunyai risiko terancam penyakit ini. Di Belahan Bumi Bagian
Barat penyakit ini biasanya terbatas menimpa kelompok pekerja, seperti mereka yang bekerja di
hutan, tinggal di hutan atau dekat hutan, dan pendatang dari Negara nonendemis. Umumnya
penyakit ini banyak ditemukan di daerah pedesaan, pedalaman, daripada daerah perkotaan.

Habitat dan Klasifikasi


L. donovani, organisme penyebab kala-azar menyebar dari tempat inokulasi untuk berbiak dalam
sel-sel retikulumendotel, khususnya makrofag dalam limpa, hati, kelenjar getah bening, dan
sumsum tulang. Hal ini diikuti oleh hiperplasia pada limfa yang nyata.
Klasifikasi penyebab leishmaniasis:
Domain: Eukaryota
Phylum: Euglenozoa
Class: Kinetoplastida
Order: Trypanosomatida
Genus: Leishmania

Morfologi dan Siklus Hidup (Hospes Reservoir dan Mekanisme Transmisi)


Parasit bentuk Leishmania yang khas terdapat dalam hospes Vertebrata adalah suatu Protozoa
kecil berbentuk lonjong, 2-6 kali 1-3 mikron, tanpa flagel atau membran bergelombang.
Berdekatan dengan ujung posterior terdapat sebuah inti berbentuk vesikel, lonjong, dan
berdinding halus, dengan kromatin yang letaknya di bawah membran dan sebuah kariosoma
yang terletak di tengah-tengah. Di sebelah anterior dan miring (tangensial) terhadap inti, ada
sebuah kinetoplas berbentuk benang, besarnya berbeda-beda dan terdiri atas benda parabasal,
rhizoplas, dan bleraroplas berbentuk titik. Inti dan kinetoplas mengandung asam
desokribonukleik di dalam sitoplasma terdapat mitokondria, vakuola-vakuola merah, butir-butir
basofil, dan butir-butir volutin yang mengandung asam ribonukleik di dalam biakan atau di
dalam hospes Invertebrata, parasit ditemukan menjadi beberapa bentuk, yaitu sebagai bentuk
Leishmania sampai dengan bentuk Leptomonas yang khas. Yang terakhir ini dilengkapi dengan
sebuah flagel anterior yang panjang, halus, dan bentuknya bervariasi dari bentuk piriform sampai
bentuk yang menyerupai kumparan panjang dan langsing, ukurannya 14-20 mikron kali 1,5-4
mikron.
Flagellata yang dapat bergerak ini mempunyai metabolisme lebih tinggi dibandingkan bentuk
Leishmania yang tidak bergerak dan menggunakan karbohidrat, terutama dekstrosa, di dalam

aktivitas pernapasannya yang arbis. Di dalam biakan, pemakaian oksigen dan aktivitas metabolik
bergantung kepada dekstrosa yang terdapat dalam medium. Makanan diserap dari jaringan
hospesnya. Reproduksi terjadi secara belah pasang longitudinal pada kedua bentuk, yaitu bentuk
Leishmania dan bentuk flagellata. Sebuah flagel baru terbentuk oleh satu anak blefaroplas.
Parasit segera mati pada suhu 400 derajat Celcius, tetapi dapat hidup terus bertahun-tahun
lamanya apabila disimpan pada suhu -700 derajat Celcius. Leishmania dapat dibiakkan dalam
medium tidak mengandung sel-sel, biakan jaringan, dan embrio ayam. Penularan berlangsung
dari reservoir zoonotic lewat gigitan phlebotominies (lalat pasir) betina yang terinfeksi. Setelah
menggigit hewan menyusui yang telah terinfeksi, bentuk motile promastigotes berkembang
biak dan bertambah banyak di usus lalat pasir, dalam waktu 8-20 hari berkembang menjadi
parasit yang dapat menyebabkan infeksi yang ditularkan melalui gigitan. Pada manusia atau
binatang menyusui lainnya, organisme ini diambil oleh macrophage dan berupah menjadi bentuk
amastigotes, kemudian membiak dalam macrophages sampai sel-sel macrophages pecah dan
terjadi penyebaran pada macrophages lainnya. Telah dilaporkan terjadi penularan dari orang ke
orang melalui transfuse darah serta kontak seksual, tapi hal ini jarang terjadi. Masa inkubasinya
paling sedikit seminggu sampai berbulan-bulan. Biasanya tidak ditularkan dari orang ke orang,
penderita dapat menularkan parasit kepada lalat pasir selama parasit masih ada pada lesi. Pada
penderita yang tidak diobati, biasanya penularan berlangsung selama beberapa bulan sampai 2
tahun. Penyembuhan dengsn sendirinya terjadi pada banyak kasus. Pada sebagian penderita yang
terinfeksi oleh L. amazonensis atau L. aethiopica dapat berkembang menjadi lesi yang menyebar
dan mengandung banyak parasit, serta tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Infeksi yang
disebabkan oleh L. braziliensis dapat sembuh spontan namun sebagian kecil setelah beberapa
bulan atau tahun dapat diikuti dengan lesi mukosa metastatik.

Patofisiologi dan Gejala Klinis


Biasanya, gejala-gejala pada visceral leishmaniasis adalah ringan dan tidak dapat dicatat.
Perkembangan gangguan tersebut pada minoritas orang yang terinfeksi. Pada mereka, gejalagejala biasanya terjadi bertahap lebih dari seminggu sampai sebulan. Orang yang mengalami
serangan tidak teratur pada demam. Mereka bisa kehilangan berat badan, muntah, mengalami
diare, dan biasanya lelah. Hati, limpa, dan batang getah bening membesar. Jumlah sel darah
meningkat, menyebabkan anemia dan membuat orang lebih rentan terhadap infeksi lainnya.
Tanpa pengobatan, 80 sampai 90 % orang yang mengalami gejala-gejala meninggal dalam 1
sampai 2 tahun. Setelah pengobatan, luka kulit terjadi pada beberapa orang dan bisa berlangsung
beberapa bulan sampai beberapa tahun.
Pada leishmaniasis kulit, gejala awal adalah benjolan pada bagian yang digigit oleh lalat pasir.
Itu muncul setelah beberapa minggu atau bulan dan mengandung protozoa. Sebagaimana
penyebaran infeksi, beberapa benjolan bisa muncul. Awalnya benjolan membesar dengan lambat
dan menjadi luka terbuka, yang bisa mengeluarkan atau membentuk bopeng. Luka tersebut tidak
terasa sakit dan tidak menyebabkan gejala-gejala lainnya sampai infeksi lain terbentuk di
dalamnya. Luka tersebut biasanya sembuh dengan sendirinya setelah beberapa bulan tetapi bisa
berlangsung lama untuk setahun. Mereka meninggalkan luka parut serupa dengan luka parut
yang disebabkan luka bakar. Luka parut kemungkinan tetap. Kadangkala setelah luka kulit
sembuh, luka tampak pada selaput lendir pada hidung dan mulut. Tanda awal kemungkinan

hidung kaku atau hidung berdarah. Luka ini bisa menyebabkan kerusakan berat. Kadangkala,
luka tampak pada kulit seluruh tubuh, menyebabkan keadaan yang menyerupai lepra.
Diagnosis dan Terapi
Mendiagnosa leishmaniasis dengan mengambil contoh pada jaringan yang terinfeksi. Contoh
tersebut kemungkinan dianalisa untuk memastikan apakah protozoa yang mereka kandung bisa
menginfeksi selaput lendir. Tes darah bisa digunakan untuk memastikan visceral leishmaniasis
pada orang dengan gejala-gejala.

Usaha-Usaha Pencegahan
Upaya pencegahan berbeda dari satu tempat ke tempat lain, tergantung kepada kebiasaan dari
hospes mamalia dan bionomic vector phlebotomine. Begitu kebiasaan hospes ini diketahui,
maka langkah pencegahan yang tepat dapat dilakukan yang meliputi:
1) Lakukan deteksi kasus secara sistematis dan obati penderita yang ditemukan secara dini
untuk semua bentuk leishmaniasis dan merupakan salah satu cara penanggulangan
terpenting untuk mencegah lesi selaput lender memburuk, di belahan Bumi bagian Barat
dan mencegah bentuk recidivans di belahan Bumi bagian Timur, pada situasi dimana
reservoir penyakit terutama atau hanya manusia.
2) Gunakan insektisida yang mempunyai dampak residual secara rutin. Lalat pasir
phlebotomine mempunyai jarak terbang yang relative pendek dan sangat rentan untuk
ditanggulangi dengan penyemprotan secara sistematis menggunakan insektisida yang
bersifat residual. Penyemprotan harus meliputi bagian dalam dan bagian luar pintu dan
lubang angina lainnya jika penularan terjadi di pemukiman. Tempat-tempat lain di
Belahan Bumi bagian Timur yang mungkin menjadi tempat berkembangbiaknya lalat
pasir seperti dinding/tembok batu, kandang hewan dan tumpukan sampah harus juga
disemprot. Menghalangi (menapis) vector dengan menggunakan kelambu dengan 10-12
lubang tiap cm2 atau 25-30 lubang per inci persegi, dengan ukuran lubang tidak lebih
dari 0,89 mm atau 0,035 inci. Saat ini sedang dilakukan uji coba kelambu yang direndam
dengan insektisida.
3) Bersihkan timbunan sampah dan sarang lain untuk phlebotomines di Belahan Bumi
bagian Timur.
4) Musnahkan bintang sejenis tikus dan hancurkan lubang serta sarang mereka dengan cara
menggalinya dalam-dalam. Didaerah tertentu perlu dilakukan pengawasan terhadap
anjing.
5) Di Belahan Bumi bagian Barat, orang agar menghindari datang ke daerah yang dihuni
oleh lalat pasir seperti daerah yang berhutan, terutama pada waktu sore hari. Jika harus
dating ke tempat tersebut gunakan pakaian pelindung yang memadai serta gunakan
repelan agar terhindar dari gigitan lalat pasir.
6) Lakukan manajemen lingkungan dengan baik dan bersihkan hutan secara berkala.
Kemitraan antara WHO, lembaga lembaga riset di Wilayah ini dan industri farmasi telah
membantu dalam pembuatan alat baru untuk diagnosa dini (rk39) dan (Miltefosine) yang aman
dan paromomycin yang dapat diinjeksi. WHO telah memberikan dukungannya untuk
membangun komitmen politik yang menghasilkan penanda tanganan MOU guna meningkatkan

kerjasama antara negara negara endemic dan telah melanjutkan melibatkan pimpinan politik
demi kelanjutan komitmen politik. WHO telah mendirikan Kelompok Penasehat Teknis Regional
(RTAG) untuk memberikan bimbingan teknis terhadap pemberantasan kala azar. WHO
menyiapkan rencana strategis regional dan membantu negara negara dalam penyusunan
rencana tersebut untuk pelaksanaan dan menuangkan rencana tersebut kedalam dokumen
dokumen proyek.
Pengobatan
Pengobatan pada leishmaniasis kulit tergantung pada penyebaran penyakit dan kemungkinan
penyebaran menuju selaput lendir. Obat-obatan antimony seringkali digunakan, terutama sekali
jika penyebaran menuju selaput lendir terjadi. Obat-obatan lain digunakan termasuk fluconazole
atau itraconazole, biasanya digunakan melalui mulut, dan salep paromomycin. Penyebarluasan
luka sulit untuk diobati. Operasi rekonstruksi kemungkinan diperlukan jika hidung atau wajah
rusak, tetapi operasi harus ditunda 6 sampai 12 bulan setelah pengobatan, ketika resiko kambuh
seminimal mungkin. Sebagian besar berupa pentavalent antimonial. Baik sebagai sodium
stibogluconate (Pentostam) yang ada di Amerika Serikat di CDC Atlanta maupun sebagai
meglumine animonate (Glucantime), yang digunakan di Amerika Selatan dan di beberapa
tempat lain. Pentamidine digunakan sebagai pengobatan lini kedua untuk leishmaniasis kulit.
Imidazoles, ketoconazole dan itraconazole, mempunyai efekmoderat sebagai antileishmania
untuk pengobatan terhadap spesies leishmania tertentu. Amphotericin B (Fungizone)
bermanfaat untuk penyakit leishmaniasis selaput lender di Amerika Selatan bila tidak berekasi
terhadap pengobatan antimonal. Sementara untuk penyakit kulit ringan dapat sembuh dengan
sendirinya. Infeksi yang terjadi di daerah dimana penyakit leishmaniasis selaput lendir
dilaporkan, harus diobati secepatnya.

Anda mungkin juga menyukai