Konita Rahmatika
Meilia Kurnia Sari
(1411090192)
(1411090206)
Kelas
Fisika/D/IV
Dosen Pengampu : Dr. Yuberti, M.Pd
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang bersifat umum menuju yang lebih khusus. Uji hipotesis merupakan
pembuktian terhadap jawaban-jawaban secara tentatif dengan cara mencari buktibukti atau fakta-fakta dilapangan (empiris).
Mendefinisikan ilmu dan ilmu pengetahuan , menurut conant dinamis
(Karlinger & Lee, 2000). Statis, ilmu itu merupakan aktivitas yang memberikan
bantuan atau kontribusi informasi secara sistematik terhadap dunia luas. Menurut
sudut pandang dinamis ini disebutjuga pandangan heuristik. Maksudnya dalam
ilmu pengetahuan meekankan skemata konseptual yang salingberkaitan sehingga
berguna untuk penetian yang akan datang atau penlitian berukutnya.
Tugas ilmu (ilmu pengetahuan) itu menurut braithwaite (Kerlinger &Lee,
2000) yaitu untuk menetapkan hukum-hukum umum yang mencakup prilakuprilaku objek-objek atau pristiwa-pristiwa empiris yang berkenaan dengan
masalah keilmuan. Sumber-sumber pengetahuan yaitu (1) pengalaman
(experience) ; (2) kewenangan (authority); (3) berfikir deduktif (deductive
thinking); (4) berfikir induktif (inductive thinking); dan (5) pendekatan ilmiah
(scientific thinking
rasional itu perlu untuk memberikan alasan bahwa masalah yang ingin kita
pecahkan itu didukung dengan teori yang ada.
1. Pengalaman ( experience)
Sumber-sumber pengetahuan itu bisa berasal dari pengalam hidup sehari-hari,
yang dimiliki oleh seseorang. pengalaman hidup sehari-hari atau yang kita kenal
dengan istilah cammon-sense ini berupaya memperoleh pengetahuan melalui
pengalaman-pengalaman ini, oleh fraenkel, wallen dan hyun (2012) disebut
sensory experience.
Contoh-contoh silogisme
1. Premis mayor: planet-planet mengelilingi atau mengitari matahari
2. Premis minor: bumi adalah termasuk sebuah planet.
3. Kesimpulan: bumi mengelilingi atau mengitari matahari.
Pernyataan dalam premis utama atau mayaor benar karena memang planet lah
yang mingitari matahari, dan bukan sebaliknya matahari yag mengitari planetplanet. Pernyataan bahwa bumi adalah planet ,benar. Pernyataan-pernyataan baik
pada premis mayor maupun minor nya benar, maka dapat menyimpulkan bahwa
kedua premis itu paralel karena kedua nya sama-sama benar. Kesimpulan akan
menjadi salah apabila kita nyatakan bahwa matahari tidak dikelilingi planet.
4. Berpikir Induktif (Inductive Thinking)
Penalaran induktif mendasarkan pada pengamatan atau fakta dilapangan.
Untuk mengetahui bahwa premis-premis itu benar, yaitu dengan melakukan
penyelidikan atau pengamatan terhadap fakta-fakta yang ada dilapangan.
Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan fakta-fakta dikumpulkan berdasarkan
kejadian-kejadian atau perihal khusus yang kemudian dipakai untuk membuat
suatu kesimpulan umum.
Dalam berpikir induktif seseorang harus melakukan pengamatan atau
observasi sendiri, mencari fakta untuk mencapai suatu generalisasi. Dalam car
berpikir induktif kesimpulan akan tercapai dengan mengamati contoh fakta gejalagejala atau objek nya.
Contoh 1, induktif tak sempurna atau salah, apabila proposisi nya salah
1. Setiap harimau yang diamati bertaring
2. Harimau dan kambing adalah binatang menyusui.
3. Oleh sebab itu kambing binatang bertaring.
Contoh(b)
1. Harimau adalah binatang bertaring
2. Binatang bertaringpada umumnya termasuk binatang buas.
3. Oleh sebab itu harimau adalah binatang buas.
Contoh(c)
1. Kambing adalah binatang pemakan rumput
2. Binatang yang memakan rumput termasuk binatang yang memamahbiak
3. Oelh sebab itu, kambing adalah binatang memamah biak.
1. Sistematis
Penelitian merupakan suatu proses yang terstruktur, yaitu adanya aturan
atau kaidah yang dilakukan, yaitu kaidah yang dilakukan secara sistematis.
Sistematis artinya mengikuti suatu pola urutan tetap dari komponet sitem tersebut.
Pola urutan yang merupakan aspek-aspek dalam penelitian saling berkaitan satu
sama lain. Misalnya, ketika kita memaparkan latar belakang masalah penelitian
maka kita mecoba mengarahkan ke hal yang akan menjadi fokus atau masalh
penetian. Selanjutnya masalah penelitian mengarahkan kepada peneliti untuk
mengumpulkan bukti-bukti pendukung guna memberikan jawaban terhadap
masalah penelitian.
2. Logis
Peneltian mengikuti suatu sistem yang menggunakan logika berpikir yang
dapat diplikasikan pada berbagai bidang keilmuan. Dengan cara menerapkan
logika, peneliti juga dapat mengecek generalisasidalam konteks validitas
eksternalya. Logika yang valid membuat penelitian itu menjadi alat yang ampuh
dan canggih dalam membuat suatu keputusan dan kesimpulan. Hasil penelitian ini
tentu saja jauh dari sekedar intuisi atau yang menggunakan pengamatan
berdasarkan ingatan yang datang dari kepala off-the-top-off the-head tentang
data.
3. Empiris
Banyak kesimpulan yang bersifat abstrak yang mungkin mendahului
penelitian, tetapi hasil analisi data penelitian merupakan suatu hasil akhir dari
penelitian. Bersifat abstrak artinya tanpa didukung oleh hasil penelitian terlebih
dahulu, pengumpulan data dalam penelitian itulah yang menandai penelitian
penelitian sebagai sutu proses empiris. Data dikumpulkan dari lapangan yang
dapat dilakukan melalui pengamatan langsung dan tidak langsung. Pengamatan
langsung dilakukan dengan cara peneliti datang langsung berhadapan dengan
sumber datanya. Adapun pengamatan tak langsung dilakukan dengan alat bantu ,
msalnya daftar pertanyaan (questionaires).
4. Reduksi
Proses reduksi ini menerjemahkan realitas empiris kearah hal yang lebih
konseptual dan abstrak. Proses reduksi dimaksudkan untuk memahami hubungan
antara peristiwa atau kejadian, dan meramalkan bagaimana hubungan itu
diterapkan dalam konteks yang lain. Proses reduksi seperti ini memungkinkan
penelitian untuk menjelaskan (to-explain) bukan sekedar menggambarkan (to
describe).
10
5. Replika
Karena hasil penelitian itu direkam, digeneralisasikan, dan direplika
(diulang-ulang). Penelitian pada dasarnya bukan sekedar penghasil pemecahan
masalah sementara, melainkan hasil penelitian dapat dipakai untuk memberikan
pemecahan yang lebih aplikatif. Penelitian di anggap sebagai suatu proses yang
dapat di ulangdan ditransmisikan. Suatu proses yang dapat diualng
artinyapenelitian dapat dilakukan kembali dengan cara atau metode yang sama
dan mungkin juga menggunakan subjek dan seting yang berbeda dan lebih luas
untuk memperoleh validitas hasil.penelitian dapat ditransmisikan, artinya dapat
dipakai untuk kepentingan pemecahan masalah yang lebih luas.
11
12
Formulasi pertanyaan/
pertanayaan pemnelitian
Analisis
Teori
Data Empiris
Interpretasi
Kesimpulan/Jawaban
13
Ary, Jacobs, dan Sorensen (2010) menambahkan satu unsur lagi dalam
tahap-tahap penelitian, yaitu menjadi tujuh unsur, yaitu: 1) memilih masalah, 2)
mengkaji literatur, 3) menyusun rancangan, 4) mengumpulkan data, 5)
menganalisis data, 6)melakukan interpretasi, 7)melaporkan hasil. Seperti pada
gambar :
Memilih
masalah
Melaporkan
hasil
Mengkaji
literatur
Interpretasi
data
Rencangan
penelitian
Menganalisis
Data
Mengumpulkan
Data
14
Memilih topik
Menentukan pendekatan
Memformulasikan rencana
Menganalisis data
Menyampaikan temuan
15
1
Memilih topik
7
Menyampaikan
laporan
2
Memfokuskan
pertanyaan
TEORI
6
Menginterpretasikan
data
3
Desain penelitian
5
Menganalisis data
4
Mengumpulkan data
16
17
5. Rencana penelitian
Suatu rancangan penelitian dibuat sesuai dengan masalah dan tujuan
penelitian yang akan dikaji atau diteliti . rencana penelitian
mendeskripsikan hal-hal atau tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti.
Rancangan penelitian yang dipilih atau ditentukan oleh peneliti sangat
berguna untuk memberikan arah bagi peneliti untuk menjawab .
18
8. Pengumpulan data
Pengumpulan data penelitian perlu dilakukan melalui prosedur-prosedur
tertentu. Setiap jenis penelitian menuntut prosedur yang berbeda-beda.data
penelitian yang telah dikumpulkan secara cermat dianalisi untuk
memberikan dukungan (pembuktian hipotesis) apakah benar atau tidak.
19
BAB III
KESIMPULAN
1. Ilmu pengetahuan memiliki makna yang luas dan menuntut teknik dan
keterampilan berfikir. Ilmu (science) didefinisikan sebagai, a systematic
and controlled extension of cammon sense (kerlinger & lee, 2000). Istilah
ilmu mengarah pada a tremendous body of knowledge (fraenkel, dkk.
2012), yaitu sebagai khasanah pengetahuan yang dilandasi dengan metode
pengetahuan tertentu. Ilmu pengetahuan merupakan suatu usaha manusia
scara terus-menerus dan mendalam dengan menggunakan metode berfikir
tertentu
2. Pengetahuan dapat bersumber dari pengalaman pribadi seseorang setelah
seseorangsecara empirik memiliki kapasitas untuk menjelaskan hal ihwal
tetang pribadinya
3. Dengan demikian, pengetahuan dapat berupa suatu fakta atau objek fisik
(konkret) dan sesuatu yang ditarik berdasarkan pengalaman pribadi
seseorang sehingga menjadi pengetahuan abstrak
20