Anda di halaman 1dari 6

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian serta hasil pembahasan
penelitian mengenai tingkat pengetahuan santri tentang penyakit skabies dengan
kejadian skabies di Pondok Pesantren Darul Istiqomah Desa Pakuniran
Kecamatan Maesan Kabupaten bondowoso.
.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian dikelompokkan menjadi data umum dan data khusus. Data
umum menguraikan karakteristik lokasi pengambilan sampel penelitian dan
karakteristik responden yang meliputi umur, kelas, dan lama tinggal di pondok
pesantren dalam bentuk table distribusi frekuensi. Data khusus menampilkan
data tingkat pengetahuan santri tentang penyakit skabies, dan kejadian sekabies
yang pernah menyerang santri.
.1.1Data Umum
1. Karakteristik Lokasi Pengambilan Sampel Penelitian
Pondok pesantren Darul Istiqomah merupakan salah satu dari 10 pondok
pesantren yang dibina di Puskesmas Maesan, yang memadukan ilmu agama
dan ilmu pengetahuan umum, serta dengan jumlah santri tinggal di pondok
terbanyak, dibandingkan dengan pondok pesantren lainnya di wilayah binaan
Puskesmas Maesan. Pondok ini termasuk pondok pesantren dengan kategori
Salafi-Khalafi, yaitu pondok pesantren yang memadukan ilmu agama dengan
Ilmu pengetahuan umum. Pondok pesantren ini memiliki santri putri sebanyak 50
orang, dan santri putra sebanyak 56 orang. Kelas pendidikan dibedakan menjadi
kelas 1 s/d kelas 6 putra, dan kelas 1 s/d kelas 6 putri. Santri putra memiliki
lingkungan asrama yang luas, hanya saja keberadaan asrama di Pondok
Pesantren ini belum memenuhi standar hunian. Jumlah kamar yang terbatas,

38

39

menyebabkan padatnya tingkat hunian santri di masing-masing kamar, sehingga


santri dalam satu kamar dengan luas 4x6 m ditempati lebih dari 15 orang santri,
tanpa tempat tidur.
2. Karakterisik Responden
Santri yang menjadi responden pada penelitian ini adalah 56 orang santri
putra yang tinggal di asrama putra Pondok Pesantren Darul Istiqomah.
Karakteristik responden yang akan diuraikan berdasarkan umur kelas belajar,
dan lama tinggal di pondok pesantren
a. Karakteristik Umur Responden
Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Responden

Kelompok Umur (tahun)


Frekuensi
11-13
25
14-16
13
17-19
14
>20
4
Total
56
Sumber :data primer angket penelitian 2011

Persentase (%)
44.6
23.2
25.0
7.1
100

Berdasarkan karakteristik umur responden, data pada

tabel 5.1

menunjukkan bahwa distribusi umur responden sebagian besar adalah 11


sampai dengan 13 tahun sebanyak 39 orang (69,1%) dan sebagian kecil dengan
rentang usia 17 sampai dengan 19 tahun sebanyak 8 orang (14,3%).
b. Karakteristik Responden berdasarkan kelas belajar
Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Berdasarkan kelas belajar responden

Kelas
1
2
3
4
5
6
Total

Frekuensi
11
7
15
9
10
4
56

Persentase (%)
19,6
12.5
26.8
16.1
17.9
7.1
100

40

Sumber : Data Primer Angket Penelitian 2011


Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan persentase kelas belajar
responden menunjukkan distribusi frekuensi sebagian besar adalah kelas 3
sebanyak 15 orang (26.8%), dan sebagian kescil sesuai tabel distribusi frekuensi
kelas 6 sebanyak 4 orang atau 7.1%

c. Lama tinggal di pondok pesantren


Table 5.3 Distribusi lama tinggal di pondok
Lama tinggal di pondok
(tahun)
1-2
3-4
5-6
Total

Frekuensi

Persentase (%)

18
24
14
56

32.1
42.9
25.0
100

Sumber :data primer angket penelitian 2011


Berdasarkan tabel distribusi frekuensi lama tinggal di pondok responden
menunjukkan distribusi frekuensi sebagian besar adalah 3-4 tahun sebanyak 24
orang (26.8%), dan sebagian kecil sesuai tabel distribusi frekuensi 5-6 tahun
sebanyak 14 orang (25%)

41

5.1.2

Data Khusus
Pada bagian ini akan disajikan data tingkat pengetahuan santri putra

tentang penyakit Skabies. Setelah data tentang tingkat pengetahuan santri putra
tentang penyakit skabies diketahui selanjutnya akan disajikan juga data
mengenai hubungan tingkat pengetahuan santri putra tentang penyakit skabies
dengan kejadian skabies di asrama putra Pondok Pesantren Darul Istiqomah
Desa Pakuniran Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso .

1. Tingkat Pengetahuan santri.


Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat


Pengetahuan santri tentang penyakit skabies.

Tingkat Pengetahuan
santri

Frekuensi

Baik
19
Cukup baik
22
Kurang baik
15
total
56
Sumber :data primer angket penelitian 2011

Persentase (%)
33.9
39.3
26.8
100.0

Hasil penilaian tingkat pengetahuan santri putra tentang penyakit skabies


berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang diberikan, diperoleh hasil
bahwa tingkat pengetahuan santri tentang penyakit skabies paling banyak
berada pada kategori cukup yaitu 22 orang (51.8%). Santri dengan tingkat
pengetahuan kurang baik sebanyak 15 orang (26.8%).

2. Kejadian Skabies
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi kejadian penyakit skabies
Kejadian Skabies

Frekuensi

Persentase (%)

42

Pernah terkena
50
Tidak pernah terkena
6
Total
56
Sumber :data primer angket penelitian 2011

89.3
10.7
100

Hasil penilaian kejadian penyakit skabies

berdasarkan jawaban

responden dari kuesioner yang diberikan, diperoleh hasil bahwa kejadian


penyakit skabies paling banyak berada pada yaitu 29 orang (51.8%). sebanyak 2
orang (3.6%).
Setelah dilakukan tabulasi data selanjutnya dilakukan pengolahan data
sehingga didapatkan bagaimanakah hubungan tingkat pengetahuan santri
tentang penyakit skabies dengan kejadian penyakit skabies di lahan penelitian
dengan menggunakan software SPSS versi 17 for windows.
3. Tabulasi silang tingkat pengetahuan santri tentang penyakit skabies
dengan kejadian skabies berdasarkan tabel distribusi frekuensi.
Tabel 5.6

Tabel silang tingkat pengetahuan santri putra dengan


kejadian skabies
Tidak
Pernah
Kejadian skabies
pernah
Total
terkena
terkena

Tingkat pengetahuan

Baik
18 32.1
Cukup baik
20 35.7
Kurang baik
12 21.4
Jumlah
50 89.3
Z = 0. 367
p=0.744
Sumber : Data Primer angket penelitian 2011

Total
%

1
1.8
2
3.6
3
5.4
6
10.7
= 0,05

19
22
15
56

100
100
100
100

Berdasarkan table 5.5 didapatkan santri sebagian besar dengan kategori


pengetahuan cukup baik sebanyak 22 orang (44%),

20 orang diantaranya

pernah terkena penyakit skabies, dan sebagian kecil pada kategori pengetahuan
kurang baik sebanyak 15 orang (26,8%), 12 orang diantaranya (21,4%) pernah
terkena skabies

43

Sesuai dengan analisa Wilcoxon dalam penghitungan menggunakan spss


version 17 for windows (terlampir) didapatkan tingkat kemaknaan atau nilai
signifikasi p = 0,744 yang berarti nilai p value adalah lebih besar daripada =
0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan H1 ditolak dan H0 diterima, atau tidak
ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan santri tentang
penyakit skabies dengan kejadian skabies di pondok Pesantren Darul Istiqomah
Desa Pakuniran Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso.

Anda mungkin juga menyukai