Anda di halaman 1dari 47

BAB II

PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH


2.1

Menetapkan Prioritas Masalah


Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan

apa yang aktual terjadi (observed). Idealnya, semua permasalahan yang timbul harus
dicarikan jalan keluarnya. Namun, karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu
menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Untuk itu perlu
ditentukan masalah yang menjadi prioritas Setelah pada tahap awal merumuskan
masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah yang harus
dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara
kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup.
Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan
pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu
dibentuk sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat dilakukan secara
menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan
mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa langkah yang dilakukan
dalam penetapan prioritas masalah meliputi:
1.

Menetapkan kriteria

2.

Memberikan bobot masalah

3.

Menentukan skoring tiap masalah


2.1.1. Non-Scoring Technique
Bila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritas masalah yang lazim
digunakan adalah teknik non skoring.
Dengan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh
sebab itu juga disebut Nominal Group Technique (NGT). NGT terdiri dari dua,
yaitu :
A. Metode Delbecq
Menetapkan prioritas masalah menggunakan tekhnik ini dilakukan melalui
diskusi dan kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya.
Sehingga untuk menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih dahulu
untuk memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa mempengaruhi
peserta diskusi. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama.
51

B. Metode Delphi
Yaitu masalah masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai
keahlian yang sama melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi diminta untuk
mengemukakan pendapat mengenai beberapa masalah pokok. Masalah yang
terbanyak dikemukakan pada pertemuan tersebut, menjadi prioritas masalah.
2.1.2. Scoring Technique
Berbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik
skoring antara lain:
A.

Metode Bryant
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu:
1. Prevalence

: Besarnya masalah yang dihadapi

2. Seriousness

: Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah


dalam masyarakat dan dilihat dari besarnya angka
kesakitan dan angka kematian akibat masalah kesehatan
tersebut

3. Manageability

:Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan


sumber daya

4. Community concern : Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah


kesehatan tersebut
Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari
prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu sampai
lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan sesuai baris untuk tiap masalah. Kemudian
dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah sesuai kolom untuk masing-masing
masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan
sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil yang
didapat dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan
prioritas masalah yang akan diambil.
B.

Metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)


Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan

mengenai bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalah-masalah yang ingin dicari
prioritasnya diletakkan pada kolom. Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian
52

masalah tetapi masing-masing kriteria diberikan bobot penilaian dan dikalikan dengan
penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objektif. Masalah
dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai
terdiri dari:

C.

Emergency

: Kegawatan menimbulkan kesakitan atau kematian

Greatest member

: Menimpa orang banyak, insiden/prevalensi

Expanding scope

: Mempunyai ruang lingkup besar di luar kesehatan

Feasibility

: Kemungkinan dapat/tidaknya dilakukan

Policy

: Kebijakan pemerintah daerah/nasional

Metode Matematik PAHO


Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-masalah

yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk
penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang
dipakai ialah:
-

Magnitude : Berapa banyak penduduk yang


terkena

masalah

atau

penyakit

yang

ditunjukkan dengan angka prevalens.


-

Severity

: Besarnya kerugian yang timbul

yang ditunjukkan dengan case fatality rate


masing- masing penyakit.
-

Vulnerability

Sejauh

mana

ketersediaan teknologi atau obat yang efektif


untuk mengatasi masalah tersebut.
-

Community

and

political

concern:

Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut


menjadi concern atau kegusaran masyarakat
dan para politisi
-

Affordability

Menunjukkan

ada

tidaknya dana yang tersedia


Parameter diletakan pada kolom dan masalah masalah yang ingin dicari
prioritasnyadiletakan pada baris. Pengisian dilakukan dari atas ke bawah. Hasilnya
didapat dari perkalian parameter tersebut. Masalah yang mempunyai skor tertinggi,
dijadikan sebagai prioritas masalah.
53

2.1.3. Scoring Masalah Program Promosi Kesehatan


Diputuskan untuk menggunakan metode MCUA karena metode ini
menempatkan parameter pada kedudukan dengan berdasarkan bobot dan memberikan
hasil final score yang objektif di mana score yang diberikan pada tiap-tiap parameter
ditambahkan, lebih sederhana dan mudah dalam penggunaannya.
Dari masalah yang didapat diberikan penilaian pada masing-masing masalah
dengan membandingkan masalah satu dengan lainnya, kemudian tiap masalah
tersebut diberikan nilai.
Pada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan
prioritas masalah yaitu :
1

Emergency
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga
menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria
ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa penyakit.
Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain,

maka digunakan

parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun angka kesakitan yang dapat
ditimbulkan oleh permasalahan tersebut. Misalnya masalah KIA, maka yang
digunakan sebagai parameter adalah angka kematian ibu, dan lain sebagainya.
2

Greatest member
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang
terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa
penyakit, maka parameter yang digunakan adalah prevalence rate. Sedangkan
untuk masalah lain, maka greatest member ditentukan dengan cara melihat selisih
antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan dengan target
yang telah ditetapkan.

Expanding Scope
Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor
lain diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan adalah seberapa
luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah
tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan
dengan masalah tersebut.

54

Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa
mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah
ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan, fasilitas
terkait dengan kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada tidaknya
anggaran untuk kegiatan tersebut.

Policy
Berhubungan dengan orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah
masalah kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah
masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah kebijakan
pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Hal tersebut dapat
dinilai dengan apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah yang concern
terhadap permasalahan tersebut, apakah ada lembaga atau organisasi masyarakat
yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut
terpublikasi di berbagai media.
Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut di atas untuk penilaian
masalah dan

masing-masing kriteria harus diberikan bobot penilaian untuk

dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih
obyektif. Pada metode ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot
yang akan digunakan.
Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu
dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai bobot
yang lebih tinggi. Setelah dikaji dan dibahas, didapatkan kriteria mana yang
mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi. Nilai bobot berkisar satu sampai lima,
dimana nilai yang tertinggi adalah kriteria yang mempunyai bobot lima.
Bobot 5 : paling penting
Bobot 4 : sangat penting sekali
Bobot 3 : sangat penting
Bobot 2 : penting
Bobot 1 : cukup penting

55

A. Emergency
Menunjukkan besar kerugian yang timbul. Ini ditunjukkan dengan Case Fatality
Rate (CFR) masing-masing penyakit. Proxy CFR adalah suatu angka yang digunakan
untuk masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit. Nilai proxy CFR
ditentukan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta justifikasi.

56

Tabel 2.1. Scoring Emergency pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok
Periode Januari Februari 2016
Besar Masalah
No

Kegiatan

(Target (%)

Proxy

Pencapaian (%))
1

penyuluhan Rokok dan Narkoba


dalam gedung di Puskesmas

50%

50%

pada Pengguna NAPZA=

58,5%

pada Pengguna NAPZA=

58,5%

58,5%

46,05%

8.50%
Persentase Kasus Baru AIDS
50%

Kelurahan Papanggo
penyuluhan Demam Berdarah luar
gedung di Puskesmas se-Kecamatan

Score

8.50%
Persentase Kasus Baru AIDS

Kelurahan Sunter Agung


penyuluhan Rokok dan Narkoba
dalam gedung di Puskesmas

(Besar Masalah + Proxy)

Persentase Kasus Baru AIDS

Kelurahan Kebun Bawang


penyuluhan Rokok dan Narkoba
dalam gedung di Puskesmas

Total Nilai

pada Pengguna NAPZA=


8.50%
IR DBD = 45,85/ 100.000

46%

(0.05%)

Tanjung Priok
5

Insiden Diare pada Seluruh

penyuluhan Diare dalam gedung di


Puskesmas Kelurahan Kebun

50%

Kelompok Umur = 3.5%

53,5%

25%

Insiden Diare pada Seluruh

28.5%

Bawang
6

penyuluhan Diare dalam gedung di

Besar Masalah
No

Kegiatan

(Target (%)

Proxy

Pencapaian (%))
7

Puskesmas Kelurahan Papanggo


penyuluhan Diare dalam gedung di

Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok


penyuluhan ISPA dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kebun

Bawang
penyuluhan ISPA dalam gedung di

10

Puskesmas Kelurahan Sunter Agung


penyuluhan ISPA dalam gedung di

11

Puskesmas Kelurahan papanggo


penyuluhan ISPA dalam gedung di

12

Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok


penyuluhan HIV/AIDS dalam
gedung di Puskesmas Kelurahan

13

14

25%

50%

50%
50%
50%

Kelompok Umur = 3.5%


Period Prevalence ISPA =
25%
Period Prevalence ISPA =
25%
Period Prevalence ISPA =
25%
Period Prevalence ISPA =
25%
CFR AIDS = 1.67%

50%

Kebun Bawang
penyuluhan HIV/AIDS dalam

(Besar Masalah + Proxy)

Score

28.5%

75%

75%

75%

75%

51,67%

51,67%

51,67%

CFR AIDS = 1.67%

gedung di Puskesmas Kelurahan

50%

Sunter Agung
Frekuensi penyuluhan HIV/AIDS

50%

luar gedung di Puskesmas Kelurahan

Kelompok Umur = 3.5%


Insiden Diare pada Seluruh

Total Nilai

CFR AIDS = 1.67%

Besar Masalah
No

Kegiatan

(Target (%)

Proxy

Pencapaian (%))
15

Sungai Bambu
penyuluhan HIV/AIDS luar gedung
di Puskesmas Kelurahan Sunter

16

Agung
penyuluhan HIV/AIDS luar gedung

17

di Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya


penyuluhan HIV/AIDS luar gedung
di Puskesmas Kelurahan Tanjung

18

Priok
penyuluhan Jantung luar gedung di

19

Puskesmas se-Kecamatan Tj. Priok


penyuluhan kanker dalam gedung di
Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

20

(Besar Masalah + Proxy)

Score

CFR AIDS = 1.67%


50%

50%

CFR AIDS = 1.67%

51,67%

51,67%

51,67%

43,4%

78,62%

85,82%

40,61%

CFR AIDS = 1.67%


50%

34,7%

CFR penyakit jantung = 8,7%


CFR = keganasan = 0,02%

78,6%

Priok
penyuluhan kanker dalam gedung di
Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

21

Total Nilai

85,8%

Priok
penyuluhan Hipertensi dalam gedung
di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung
Priok

CFR = keganasan = 0,02%


CFR Hipertensi = 4,81%

35,8%

Besar Masalah
No

Kegiatan

(Target (%)

Proxy

Pencapaian (%))
22

penyuluhan Katarak dalam gedung di


Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

23

Priok
penyuluhan Katarak luar gedung di
Puskesmas se-Kecamatan Tanjung
Priok

24

26

100%

32,2%

27

Periode
penyuluhan KIA dalam gedung di

28

Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu


penyuluhan KIA dalam gedung di

51,5%

101,5%

Mulut = 25.90%

58,1%

61,7%

25,36%

Prevalensi Masalah Gigi dan


35,8%

Tanjung Priok
penyuluhan KIA dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu

Score

Prevalensi Masalah Gigi dan

Tanjung Priok
penyuluhan Gigi dan mulut luar
gedung di Puskesmas se-Kecamatan

(Besar Masalah + Proxy)

IR KEBUTAAN
1,5%

penyuluhan Gigi dan mulut dalam


gedung di Puskesmas se-Kecamatan

25

50%

IR KEBUTAAN
1,5%

Total Nilai

Mulut = 25.90%
AKI = 359/100.000 (0.36%)

25%

25%

AKI = 359/100.000 (0.36%)

25,36%

25%

AKI = 359/100.000 (0.36%)

25,36%

Besar Masalah
No

Kegiatan

(Target (%)

Proxy

Pencapaian (%))
29

Puskesmas Kelurahan Papanggo


penyuluhan KIA luar gedung di
Puskesmas Kelurahan Sunter Agung

30

penyuluhan KIA luar gedung di

31

Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya


penyuluhan KIA luar gedung di

32

Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok


penyuluhan KB dalam gedung di

33

Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu


penyuluhan KB dalam gedung di

34

Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya


penyuluhan KB dalam gedung di

35

Puskesmas Kelurahan papanggo


penyuluhan KB luar gedung di

36

Puskesmas Kelurahan Sunter Agung


penyuluhan KB luar gedung di
Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya

Total Nilai
(Besar Masalah + Proxy)

Score

AKI = 359/100.000 (0.36%)


50%

25%
25%
25%
25%
25%

AKI = 359/100.000 (0.36%)


AKI = 359/100.000 (0.36%)
AKB = 40/1000 ( 0,04%)
AKB = 40/1000 ( 0,04%)
AKB = 40/1000 ( 0,04%)

50,36%

25,36%

25,36%

25.04%

25.04%

25.04%

50%

AKB = 40/1000 ( 0,04%)

50.04%

25%

AKB = 40/1000 ( 0,04%)

25.04%

Besar Masalah
No

Kegiatan

(Target (%)

Proxy

Pencapaian (%))
37

penyuluhan penyuluhan Imunisasi


dalam gedung di Puskesmas se-

38

Kecamatan Tanjung Priok


penyuluhan Imunisasi luar gedung di
Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

39

32,2%

Priok
penyuluhan Gizi luar gedung di
Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

41

35,8%

Priok
penyuluhan Gizi dalam gedung di
Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

40

35,8%

35,8%

Priok
penyuluhan Lansia dalam gedung di
Puskesmas kelurahan Sungai

42

bamboo
penyuluhan Lansia dalam gedung di

43

Puskesmas kelurahan tanjung Priok


penyuluhan Lansia luar gedung di

44

Puskesmas kelurahan Sungai bambu


penyuluhan Lansia dalam gedung di

25%

IR Campak = 4,64/100.000
(0.0046%)
IR Campak = 4,64/100.000
(0.0046%)
Persentase Balita Kekurangan
Gizi = 19.6%
Persentase Balita Kekurangan
Gizi = 19.6%
IR DM TIPE 2
6,7%

Total Nilai
(Besar Masalah + Proxy)

Score

35,8046%

35,8046%

51,8%

55,4%

31,7%

25%

IR DM TIPE 2
6,7%

31,7%

50%

IR DM TIPE 2
6,7%

56,7%

50%

IR DM TIPE 2

56,7%

Besar Masalah
No

Kegiatan

(Target (%)

Proxy

Pencapaian (%))
45

46

47

49

50%

42,9%

Priok

53.5%

Kelompok Umur = 3.5%

53.5%

Insiden Diare pada Seluruh


Kelompok Umur = 3.5%

53.5%

Kelompok Umur = 3.5%

46,4%

42,9046%

85,8046%

IR Campak = 4,64/100.000
42,9%

Priok
penyuluhan Vitamin A Luar gedung
di Puskesmas se-kecamatan Tanjung

Kelompok Umur = 3.5%

Insiden Diare pada Seluruh

kecamatan Tanjung Priok


penyuluhan Vitamin A dalam gedung
di Puskesmas se-kecamatan Tanjung

50

50%

kelurahan Warakas
penyuluhan Penyehatan lingkungan
luar gedung di Puskesmas se-

Score

Insiden Diare pada Seluruh

kelurahan Sunter Agung


penyuluhan Penyehatan lingkungan
dalam gedung di Puskesmas

48

50%

kelurahan Kebun Bawang


penyuluhan Penyehatan lingkungan
dalam gedung di Puskesmas

(Besar Masalah + Proxy)

6,7%
Insiden Diare pada Seluruh

Puskesmas kelurahan Warakas


penyuluhan Penyehatan lingkungan
dalam gedung di Puskesmas

Total Nilai

(0.0046%)
IR Campak = 4,64/100.000

85,8%

(0.0046%)

Tabel 2.1. Penentuan Score Berdasarkan Proxy Angka Kesakitan dan Angka
Kematian
Total Nilai
20,1 30,0 %
30,1 40,0 %
40,1 50,0 %
50,1 60,0 %
60,1 70,0 %
70,1 80,0 %
80,1 90,0 %
90,1 100,0 %

Score
1
2
3
4
5
6
7
8

100,1 109,0 %

B. Greatest Member
Greatest Member menunjukan berapa banyak penduduk yang terkena masalah
atau penyakit yang ditunjukan dengan jumlah penduduk.

Tabel 2.3. Luas wilayah dan jumlah penduduk menurut Puskesmas


Kecamatan Tanjung Priok Kota Administrasi Jakarta Utara Tahun 2014

No

Kelurahan

1
2

Sunter Agung
Sunter Jaya

3
4
5
6
7

Kebon Bawang
Papanggo
Warakas
Sungai Bambu
Tanjung Priok
Jumlah

Jumlah
Penduduk
81.355
69.222
62.197
45.788
53.829
22.122
43.569
391.881

Tabel 2.4. Scoring Greatest Member pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok Periode
Januari Februari 2016
Besar Masalah
No

Kegiatan

(Target (%)

Total Nilai
Jumlah Penduduk

Pencapaian (%))
1

62.197

31.098

50%

81.355

40,677

50%

45.788

22.894

180.265

31.098

Kelurahan Papanggo
penyuluhan Demam Berdarah luar
gedung di Puskesmas se-Kecamatan
Tanjung Priok

50%

Kelurahan Sunter Agung


penyuluhan Rokok dan Narkoba
dalam gedung di Puskesmas

Penduduk)

Kelurahan Kebun Bawang


penyuluhan Rokok dan Narkoba
dalam gedung di Puskesmas

Score

penyuluhan Rokok dan Narkoba


dalam gedung di Puskesmas

(Besar Masalah x Jumlah

46%

391.881

penyuluhan Diare dalam gedung di


Puskesmas Kelurahan Kebun
Bawang

50%

62.197

Besar Masalah
No

Kegiatan

(Target (%)

Total Nilai
Jumlah Penduduk

Pencapaian (%))
6

penyuluhan Diare dalam gedung di

Puskesmas Kelurahan Papanggo


penyuluhan Diare dalam gedung di

Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok


penyuluhan ISPA dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kebun

Bawang
penyuluhan ISPA dalam gedung di

10

Puskesmas Kelurahan Sunter Agung


penyuluhan ISPA dalam gedung di

11

Puskesmas Kelurahan papanggo


penyuluhan ISPA dalam gedung di

12

Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok


penyuluhan HIV/AIDS dalam
gedung di Puskesmas Kelurahan

13

14

25%
25%

(Besar Masalah x Jumlah

Score

Penduduk)
45.788
43.569

11.447

10.892

31.098

40,677

22.894

21.784

31.098

40,677

11.061

62.197
50%

50%
50%
50%

81.355
45.788
43.569
62.197

50%

Kebun Bawang
penyuluhan HIV/AIDS dalam

81.355

gedung di Puskesmas Kelurahan

50%

Sunter Agung
Frekuensi penyuluhan HIV/AIDS

50%

22.122

Besar Masalah
No

Kegiatan

(Target (%)

Total Nilai
Jumlah Penduduk

Pencapaian (%))

(Besar Masalah x Jumlah

Score

Penduduk)

luar gedung di Puskesmas Kelurahan


15

Sungai Bambu
penyuluhan HIV/AIDS luar gedung
di Puskesmas Kelurahan Sunter

16

Agung
penyuluhan HIV/AIDS luar gedung

17

di Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya


penyuluhan HIV/AIDS luar gedung

18

di Puskesmas Kelurahan Tj. Priok


penyuluhan Jantung luar gedung di

19

Puskesmas se-Kecamatan Tj. Priok


penyuluhan kanker dalam gedung di
Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

20

50%

50%
50%
34,7%

69.222
43.569
391.881

40,677

34.611

21.784

135.982

308.018

336.233

140.293

391.881
78,6%

Priok
penyuluhan kanker dalam gedung di
Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

21

81.355

85,8%

Priok
penyuluhan Hipertensi dalam gedung
di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung
Priok

391.881
391.881

35,8%

Besar Masalah
No

Kegiatan

(Target (%)

Total Nilai
Jumlah Penduduk

Pencapaian (%))
22

penyuluhan Katarak dalam gedung di


Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

23

24

25

26

100%

27

Periode
penyuluhan KIA dalam gedung di

28

Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu


penyuluhan KIA dalam gedung di

29

Puskesmas Kelurahan Papanggo


penyuluhan KIA luar gedung di

391.881

10

126.185

140.293

5.530

5.530

11.477

40.677

391.881
32,2%
391.881
35,8%

Tanjung Priok
penyuluhan KIA dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu

195.940
391.881

Tanjung Priok
penyuluhan Gigi dan mulut luar
gedung di Puskesmas se-Kecamatan

Penduduk)

50%

penyuluhan Gigi dan mulut dalam


gedung di Puskesmas se-Kecamatan

Score

391.881

Priok
penyuluhan Katarak luar gedung di
Puskesmas se-Kecamatan Tj. Priok

(Besar Masalah x Jumlah

22.122
25%

25%
25%
50%

22.122
45.788
81.355

Besar Masalah
No

Kegiatan

(Target (%)

Total Nilai
Jumlah Penduduk

Pencapaian (%))

(Besar Masalah x Jumlah

Score

Penduduk)

Puskesmas Kelurahan Sunter Agung


30

penyuluhan KIA luar gedung di

31

Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya


penyuluhan KIA luar gedung di

32

Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok


penyuluhan KB dalam gedung di

33

Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu


penyuluhan KB dalam gedung di

34

Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya


penyuluhan KB dalam gedung di

35

Puskesmas Kelurahan papanggo


penyuluhan KB luar gedung di

36

Puskesmas Kelurahan Sunter Agung


penyuluhan KB luar gedung di
Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya

37

penyuluhan penyuluhan Imunisasi


dalam gedung di Puskesmas se-

25%
25%
25%
25%
25%

69.222
43.569
22.122
69.222
45.788

17.305

10.892

5.530

17.305

11.447

50%

81.355

40.677

25%

69.222

17.305

35,8%

391.881

137.158

Besar Masalah
No

Kegiatan

(Target (%)

Total Nilai
Jumlah Penduduk

Pencapaian (%))
38

35,8%

391.881

137.158

32,2%

391.881

126.185

35,8%

391.881

137.158

25%

22.122

5.530

10.892

11.061

26.914

31.098

Priok
penyuluhan Gizi luar gedung di
Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

41

Penduduk)

Priok
penyuluhan Gizi dalam gedung di
Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

40

Score

Kecamatan Tanjung Priok


penyuluhan Imunisasi luar gedung di
Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

39

(Besar Masalah x Jumlah

Priok
penyuluhan Lansia dalam gedung di
Puskesmas kelurahan Sungai bambu

42

penyuluhan Lansia dalam gedung di

43

Puskesmas kelurahan tanjung Priok


penyuluhan Lansia luar gedung di

44

Puskesmas kelurahan Sungai bambu


penyuluhan Lansia dalam gedung di

45

Puskesmas kelurahan Warakas


penyuluhan Penyehatan lingkungan

25%
50%
50%
50%

43.569
22.122
53.829

Besar Masalah
No

Kegiatan

(Target (%)

Total Nilai
Jumlah Penduduk

Pencapaian (%))
dalam gedung di Puskesmas
46

kelurahan Warakas

50%

81.355

40.677

50%

53.829

26.914

42,9%

391.881

168.116

42,9%

391.881

168.116

85,8%

391.881

336.233

kecamatan Tanjung Priok


penyuluhan Vitamin A dalam gedung
di Puskesmas se-kecamatan Tanjung

50

62.197

penyuluhan Penyehatan lingkungan


luar gedung di Puskesmas se-

49

Penduduk)

kelurahan Sunter Agung


penyuluhan Penyehatan lingkungan
dalam gedung di Puskesmas

48

Score

kelurahan Kebun Bawang


penyuluhan Penyehatan lingkungan
dalam gedung di Puskesmas

47

(Besar Masalah x Jumlah

Priok
penyuluhan Vitamin A Luar gedung
di Puskesmas se-kecamatan Tanjung
Priok

Total Nilai
0 40.000
40.001 80.000
80.001 120.000
120.001 160.000
160.001 200.000
200.001 240.000
240.001 280.000
280.001 320.000
320.001 360.000
360.001 400.000

Score
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tabel 2.5. Penentuan Score Greatest Member

C. Expanding Scope
Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap
sektor lain di luar kesehatan. berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta ada
tidaknya sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.
Untuk keterpaduan lintas program dan lintas sektor diberikan nilai 4 karena masalah
pada suatu program memungkinkan untuk menimbulkan masalah pada banyak sektor lainnya
yang berhubungan langsung, keterpaduan lintas sektoral saja diberikan nilai 3 karena masalah
pada suatu program memungkinkan untuk menimbulkan masalah pada beberapa sektor
lainnya yang berhubungan langsung, keterpaduan lintas program saja diberikan nilai 2,
sedangkan yang tidak ada kaitan dengan sektor dan program lain diberikan nilai 1.
Tabel 2.6. Penentuan Score Expanding Scope Berdasarkan Keterpaduan Lintas Sektoral
Score
1

Keterpaduan
Tidak ada keterpaduan lintas

2
3
4

program dan sektor


Ada keterpaduan lintas program
Ada keterpaduan lintas sektor
Ada keterpaduan lintas program
dan sektor

Tabel 2.7. Scoring Expanding Scope pada Masalah Program Promosi Kesehatan di
Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok Periode Januari Februari 2016
No
1

Kegiatan
penyuluhan Rokok dan Narkoba dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Kebun Bawang

Score
4

No
2

Kegiatan
penyuluhan Rokok dan Narkoba dalam gedung di Puskesmas Kelurahan

Score

Sunter Agung
penyuluhan Rokok dan Narkoba dalam gedung di Puskesmas Kelurahan

4
4

Papanggo
penyuluhan Demam Berdarah luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan

5
6
7
8
9
10
11
12

Tanjung Priok
penyuluhan Diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kebun Bawang
penyuluhan Diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Papanggo
penyuluhan Diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok
penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kebun Bawang
penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Agung
penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan papanggo
penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok
penyuluhan HIV/AIDS dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kebun

2
2
2
3
3
3
3
2

13

Bawang
penyuluhan HIV/AIDS dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter

14

Agung
Frekuensi penyuluhan HIV/AIDS luar gedung di Puskesmas Kelurahan
Sungai Bambu
penyuluhan HIV/AIDS luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter

15
16
17
18
19
20
21

Agung
penyuluhan HIV/AIDS luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya
penyuluhan HIV/AIDS luar gedung di Puskesmas Kelurahan Tj. Priok
penyuluhan Jantung luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tj. Priok
penyuluhan kanker dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tj. Priok
penyuluhan kanker dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tj. Priok
penyuluhan Hipertensi dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan

2
2
2
2
2
2

22
23
24

Tanjung Priok
penyuluhan Katarak dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tj. Priok
penyuluhan Katarak luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tj. Priok
penyuluhan Gigi dan mulut dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan

4
4
4
2

25

Tanjung Priok
penyuluhan Gigi dan mulut luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan

26
27
28
29
30
31
32
33

Tanjung Priok
penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu
penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu
penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Papanggo
penyuluhan KIA luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Agung
penyuluhan KIA luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya
penyuluhan KIA luar gedung di Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok
penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu
penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya

4
4
4
4
4
4
4
4

No
34
35
36
37

Kegiatan
penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan papanggo
penyuluhan KB luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Agung
penyuluhan KB luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya
penyuluhan penyuluhan Imunisasi dalam gedung di Puskesmas se-

Score
4
4
4
3

38

Kecamatan Tanjung Priok


penyuluhan Imunisasi luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

39

Priok
penyuluhan Gizi dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

40
41
42
43
44
45

Priok
penyuluhan Gizi luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung Priok
penyuluhan Lansia dalam gedung di Puskesmas kelurahan Sungai bambu
penyuluhan Lansia dalam gedung di Puskesmas kelurahan tanjung Priok
penyuluhan Lansia luar gedung di Puskesmas kelurahan Sungai bambu
penyuluhan Lansia dalam gedung di Puskesmas kelurahan Warakas
penyuluhan Penyehatan lingkungan dalam gedung di Puskesmas

4
2
2
2
2
2

46

kelurahan Kebun Bawang


penyuluhan Penyehatan lingkungan dalam gedung di Puskesmas
kelurahan Sunter Agung
penyuluhan Penyehatan lingkungan dalam gedung di Puskesmas

47

48

kelurahan Warakas
penyuluhan Penyehatan lingkungan luar gedung di Puskesmas se-

49

kecamatan Tanjung Priok


penyuluhan Vitamin A dalam gedung di Puskesmas se-kecamatan Tanjung

2
2

50

Priok
penyuluhan Vitamin A Luar gedung di Puskesmas se-kecamatan Tanjung

Priok
D. Feasibility
Feasibility merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai seberapa mungkin suatu
masalah dapat diselesaikan. Pada dasarnya, kriteria ini adalah kriteria kualitatif, oleh karena
itu perlu dibuat parameter kuantitatif sehingga penilaian terhadap kriteria ini menjadi
obyektif.
Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah dapat
diselesaikan meliputi :
1. Rasio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah penduduk. Semakin banyak
jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka kemungkinan suatu
permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan
penghitungan rasio tenaga kesehatan di setiap Puskesmas kelurahan terhadap jumlah

penduduk yang menjadi sasaran program kesehatan di masing masing wilayah


Puskesmas.
Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah penduduk
sasaran di wilayah Puskesmas tersebut :

Tabel 2.8. Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di Wilayah Kecamatan
Tanjung Priok

No
1
2
3
4
5
6
7

Puskesmas
Kelurahan Kebon Bawang
Kelurahan Sungai Bambu
Kelurahan Sunter Agung
Kelurahan Sunter Jaya
Kelurahan Papanggo
Kelurahan Tanjung Priok
Kelurahan Warakas
Total

Tenaga

Jumlah

Kesehatan
21
8
20
13
15
4
22
103

Penduduk
36.014
15.195
11.585
15.108
16.342
7.864
49.457
151.535

Ratio
1:1.715
1:1.899
1:579
1:1.162
1:1.089
1:1.966
1:2.248
1:1.471

Tabel 2.9. Penentuan Score Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di
Wilayah Kecamatan Tanjung Priok
Range (%)
1:2.001 1:2.500
1:1.501 1:2.000
1:1.001 1:1.500
1:501 1:1.000
1:1 1:500

Score
1
2
3
4
5

2. Alat merupakan seuatu benda yang dapat menunjang terlaksananya kegiatan promosi
kesehatan. Sedangkan tempat merupakan suatu lahan atau bangunan yang tersedia
untuk dilakukannya kegiatan promosi kesehatan. Jadi, Ketersediaan alat dan tempat
merupakan hal yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu kegiatan dan
menyelesaikan suatu masalah dan cakupan kegiatan tersebut. Namun, alat dan tempat

yang dibutuhkan oleh setiap kegiatan berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan
kategori untuk alat dan tempat yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut.
Penilaian berdasarkan ada dalam jumlah mencukupi, ada namun kurang mencukupi
dan tidak ada sama sekali. Digolongkan cukup bila dari kegiatan pelaksanaan program
tidak ada masalah yaitu selalu tersedia dan diberi nilai tiga. Digolongkan kurang bila
tersedia namun jumlah kurang, atau terlambat datang, atau ada namun tidak layak pakai
dan diberi nilai dua. Dan tidak ada bila tidak tersedia dan diberi nilai satu.
Tabel 2.10. Scoring Ketersediaan Fasilitas Terhadap Kegiatan Di wilayah Puskesmas
Kecamatan Tanjung Priok Periode Januari - Februari 2016
Kategori
Tempat

Ketersediaan
Tidak ada
Ada tetapi kurang
Ada dan cukup
Tidak ada
Ada tetapi kurang
Ada dan cukup

Alat

Score
1
2
3
1
2
3

3. Ketersediaan dana, Scoring keterdiaan dana terhadap setiap kegiatan Puskesmas


penilaian dibagi dua yaitu cukup dan kurang. Penilaian berdasarkan wawancara
dengan pemegang program dan kepala Puskesmas tekait.
Tabel 2.11. Scoring ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan Di Puskesmas Kecamatan /
Kelurahan Tanjung Priok Periode Januari - Februari 2016
Dana
Cukup
Kurang

Score
2
1

Tabel 2.12. Scoring Feasibility pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Tanjung Priok Periode Januari - Februari 2016
No
1

Kegiatan
Penyuluhan Rokok dan
Narkoba dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Kebun
Bawang
Penyuluhan Rokok dan
Narkoba dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan Sunter
Agung

SDM

Alat
(b)

Tempat
(c)

Dana
(d)

Score
(a+b+c+d)

11

No
3

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Kegiatan
Penyuluhan Rokok dan
Narkoba dalam gedung di
Puskesmas Kelurahan
Papanggo
Penyuluhan Demam Berdarah
luar gedung di Puskesmas seKecamatan Tanjung Priok
Penyuluhan Diare dalam
gedung di Puskesmas
Kelurahan Kebun Bawang
Penyuluhan Diare dalam
gedung di Puskesmas
Kelurahan Papanggo
Penyuluhan Diare dalam
gedung di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Priok
Penyuluhan ISPA dalam
gedung di Puskesmas
Kelurahan Kebun Bawang
Penyuluhan ISPA dalam
gedung di Puskesmas
Kelurahan Sunter Agung
Penyuluhan ISPA dalam
gedung di Puskesmas
Kelurahan papanggo
Penyuluhan ISPA dalam
gedung di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Priok
Penyuluhan HIV/AIDS dalam
gedung di Puskesmas
Kelurahan Kebun Bawang
Penyuluhan HIV/AIDS dalam
gedung di Puskesmas
Kelurahan Sunter Agung
Penyuluhan HIV/AIDS luar
gedung di Puskesmas
Kelurahan Sungai Bambu
Penyuluhan HIV/AIDS luar
gedung di Puskesmas
Kelurahan Sunter Agung
Penyuluhan HIV/AIDS luar
gedung di Puskesmas
Kelurahan Sunter Jaya
Penyuluhan HIV/AIDS luar
gedung di Puskesmas
Kelurahan Tj. Priok

SDM

Alat
(b)

Tempat
(c)

Dana
(d)

Score
(a+b+c+d)

10

10

11

No

Kegiatan

18

Penyuluhan Jantung luar


gedung di Puskesmas seKecamatan Tj. Priok
Penyuluhan kanker dalam
gedung di Puskesmas seKecamatan Tj. Priok
Penyuluhan kanker dalam
gedung di Puskesmas seKecamatan Tj. Priok
Penyuluhan Hipertensi dalam
gedung di Puskesmas seKecamatan Tanjung Priok
Penyuluhan Katarak dalam
gedung di Puskesmas seKecamatan Tj. Priok
penyuluhan Katarak luar
gedung di Puskesmas seKecamatan Tj. Priok
penyuluhan Gigi dan mulut
dalam gedung di Puskesmas
se-Kecamatan Tanjung Priok
penyuluhan Gigi dan mulut
luar gedung di Puskesmas seKecamatan Tanjung Priok
penyuluhan KIA dalam gedung
di Puskesmas Kelurahan
Sungai Bambu
penyuluhan KIA dalam gedung
di Puskesmas Kelurahan
Sungai Bambu
penyuluhan KIA dalam gedung
di Puskesmas Kelurahan
Papanggo
penyuluhan KIA luar gedung di
Puskesmas Kelurahan Sunter
Agung
penyuluhan KIA luar gedung di
Puskesmas Kelurahan Sunter
Jaya
penyuluhan KIA luar gedung di
Puskesmas Kelurahan Tanjung
Priok
penyuluhan KB dalam gedung
di Puskesmas Kelurahan
Sungai Bambu
penyuluhan KB dalam gedung
di Puskesmas Kelurahan

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

SDM

Alat
(b)

Tempat
(c)

Dana
(d)

Score
(a+b+c+d)

10

10

10

10

10

10

No
34
35
36
37

38
39
40
41
42
43
44
45

46

47

Kegiatan
Sunter Jaya
penyuluhan KB dalam gedung
di Puskesmas Kelurahan
papanggo
penyuluhan KB luar gedung di
Puskesmas Kelurahan Sunter
Agung
penyuluhan KB luar gedung di
Puskesmas Kelurahan Sunter
Jaya
penyuluhan penyuluhan
Imunisasi dalam gedung di
Puskesmas se-Kecamatan
Tanjung Priok
penyuluhan Imunisasi luar
gedung di Puskesmas seKecamatan Tanjung Priok
penyuluhan Gizi dalam gedung
di Puskesmas se-Kecamatan
Tanjung Priok
penyuluhan Gizi luar gedung di
Puskesmas se-Kecamatan
Tanjung Priok
penyuluhan Lansia dalam
gedung di Puskesmas
kelurahan Sungai bambu
penyuluhan Lansia dalam
gedung di Puskesmas
kelurahan tanjung Priok
penyuluhan Lansia luar gedung
di Puskesmas kelurahan Sungai
bambu
penyuluhan Lansia dalam
gedung di Puskesmas
kelurahan Warakas
penyuluhan Penyehatan
lingkungan dalam gedung di
Puskesmas kelurahan Kebun
Bawang
penyuluhan Penyehatan
lingkungan dalam gedung di
Puskesmas kelurahan Sunter
Agung
penyuluhan Penyehatan
lingkungan dalam gedung di
Puskesmas kelurahan Warakas

SDM

Alat
(b)

Tempat
(c)

Dana
(d)

Score
(a+b+c+d)

11

10

No
48

49
50

Kegiatan

SDM

Alat
(b)

Tempat
(c)

Dana
(d)

Score
(a+b+c+d)

10

10

10

penyuluhan Penyehatan
lingkungan luar gedung di
Puskesmas se-kecamatan
Tanjung Priok
penyuluhan Vitamin A dalam
gedung di Puskesmas sekecamatan Tanjung Priok
penyuluhan Vitamin A Luar
gedung di Puskesmas sekecamatan Tanjung Priok

E. Policy
Untuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan dari suatu masalah
kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern terhadap masalah tersebut. Parameter
yang digunakan untuk menilai seberapa concern pemerintah adalah kebijakan pemerintah
yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi di
berbagai media.
Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling mungkin sampai ke
masyarakat. Publikasi suatu isu kesehatan di media cetak memiliki jangkauan yang lebih luas
dibandingkan dengan penyuluhan. Maka skor untuk Penyuluhan diberikan 1. Sedangkan
untuk iklan di media cetak diberikan nilai 5. Begitupun dengan media elektronik yang
memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan media cetak. Maka untuk adanya
publikasi masalah kesehatan tersebut di media elektronik diberikan nilai 10.
Tabel 2.13. Penentuan Nilai Policy Terhadap Kegiatan Puskesmas di Kelurahan /
Kecamatan Tanjung Priok Periode Januari Februari 2016
Parameter
Tidak ada kebijakan
Publikasi kebijakan di media
cetak (poster, majalah, koran)
Publikasi kebijakan di media
elektronik (TV, radio, internet)

Score
1
2
3

Tabel 2.14. Scoring Policy pada Masalah Program Promosi Kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Tanjung Priok Periode Januari Februari 2016
No
1

Kegiatan
penyuluhan Rokok dan Narkoba dalam gedung di Puskesmas

Score

Kelurahan Kebun Bawang


penyuluhan Rokok dan Narkoba dalam gedung di Puskesmas

Kelurahan Sunter Agung


penyuluhan Rokok dan Narkoba dalam gedung di Puskesmas
Kelurahan Papanggo
penyuluhan Demam Berdarah luar gedung di Puskesmas se-

Kecamatan Tanjung Priok


penyuluhan Diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kebun

Bawang
penyuluhan Diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan
Papanggo
penyuluhan Diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Tanjung

Priok
penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kebun

Bawang
penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter
Agung
penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan

10

11

papanggo
penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Tanjung
Priok
penyuluhan HIV/AIDS dalam gedung di Puskesmas Kelurahan

12

Kebun Bawang
penyuluhan HIV/AIDS dalam gedung di Puskesmas Kelurahan

13

14

Sunter Agung
Frekuensi penyuluhan HIV/AIDS luar gedung di Puskesmas
Kelurahan Sungai Bambu
penyuluhan HIV/AIDS luar gedung di Puskesmas Kelurahan

15

16

Sunter Agung
penyuluhan HIV/AIDS luar gedung di Puskesmas Kelurahan

17

Sunter Jaya
penyuluhan HIV/AIDS luar gedung di Puskesmas Kelurahan Tj.
Priok
penyuluhan Jantung luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tj.

18
19

Priok
penyuluhan kanker dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tj.

2
4

No
20

Kegiatan
Priok
penyuluhan kanker luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tj.
Priok
penyuluhan Hipertensi dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan

21

Tanjung Priok
penyuluhan Katarak dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan

22

23

Tj. Priok
penyuluhan Katarak luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tj.
Priok
penyuluhan Gigi dan mulut dalam gedung di Puskesmas se-

24

25

Kecamatan Tanjung Priok


penyuluhan Gigi dan mulut luar gedung di Puskesmas se-

26

Kecamatan Tanjung Priok


penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sungai
Bambu
penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sungai

27
28
29

Bambu
penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Papanggo
penyuluhan KIA luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter

3
3

30
31

Agung
penyuluhan KIA luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya
penyuluhan KIA luar gedung di Puskesmas Kelurahan Tanjung

3
2
2

32

Priok
penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sungai
Bambu
penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter

33
34
35

Jaya
penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan papanggo
penyuluhan KB luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter

2
2

36
37

Agung
penyuluhan KB luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya
penyuluhan penyuluhan Imunisasi dalam gedung di Puskesmas se-

3
3
3

38

Kecamatan Tanjung Priok


penyuluhan Imunisasi luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan
Tanjung Priok
penyuluhan Gizi dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan

39

40

Tanjung Priok
penyuluhan Gizi luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung

41

Priok
penyuluhan Lansia dalam gedung di Puskesmas kelurahan Sungai

3
3

Score

No
42

Kegiatan
bambu
penyuluhan Lansia dalam gedung di Puskesmas kelurahan tanjung
Priok
penyuluhan Lansia luar gedung di Puskesmas kelurahan Sungai

43

bambu
penyuluhan Lansia dalam gedung di Puskesmas kelurahan

44

45

Warakas
penyuluhan Penyehatan lingkungan dalam gedung di Puskesmas
kelurahan Kebun Bawang
penyuluhan Penyehatan lingkungan dalam gedung di Puskesmas

46

47

kelurahan Sunter Agung


penyuluhan Penyehatan lingkungan dalam gedung di Puskesmas

48

kelurahan Warakas
penyuluhan Penyehatan lingkungan luar gedung di Puskesmas sekecamatan Tanjung Priok
penyuluhan Vitamin A dalam gedung di Puskesmas se-kecamatan

49

50

Tanjung Priok
penyuluhan Vitamin A Luar gedung di Puskesmas se-kecamatan
Tanjung Priok

Score

Setelah diklasifikasikan berdasarkan 5 kriteria, keseluruhan hasil penghitungan dari


kriteria tersebut dimasukan kedalam tabel penentuan masalah program kesehatan lingkungan
menurut metode MCUA untuk dikalikan dengan bobot masing-masing kriteria, kemudian
hasil perkaliaannya di jumlahkan.

Tabel 2.15. Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Se-Kecamatan


N
o
1
2
3
4
5

MS-1
MS-2
MS-3
B N BN B N BN B N BN B
Feasibility
5 9 45
5 11 55
5 10 50
5
Greatest Member 4 1 4
4 2 8
4 1
8
4
Expanding Scope 3 4 12
3 4 12
3 4
12
3
Policy
2 2 4
2 2 4
2 2
4
2
Emergency
1 4 4
1 4 4
1 4
4
1
Jumlah
69
83
78
Tanjung Priok Periode Januari Februari 2016
Parameter

No

Parameter

1
2
3
4
5

Feasibility
Greatest Member
Expanding Scope
Policy
Emergency
Jumlah

1
2
3

MS-9
MS-10
MS-11
MS-12
B N BN B N BN B N BN B N BN

5
4
3
2
1

5
4
3
2
1

5
4
3
2
1

8
1
2
3
1

40
4
6
6
1
57

4
5

No
1
2
3

8
1
3
3
6

40
4
9
6
6
65

11
2
3
3
6

5
4
3
2
1

7
1
3
3
6

35
4
9
6
6
60

BN B N BN B

Feasibility
Greatest

5
4

8
2

40
8

5
4

7
1

35
4

5
4

8
2

Member
Expanding

2
1

3
4

6
4
64

2
1

2
1

2
1

Parameter
Feasibility

MS-19
B
B N
N
5 8 40

MS-14

55
8
9
6
6
84

Scope
Policy
Emergency
Jumlah

B
5
4
3
2
1

MS-8
B N BN

MS-16
B
BN B N
N
40 5 7 35
8
4 1 4

Parameter

B
5
4
3
2
1

MS-5
N BN
7 35
1 1
2 6
2 4
4 4
50

MS-7
B N BN

MS-13
No

MS-4
N BN
10 50
5
20
4
12
2
4
3
3
89

MS-15

53

36
12

Greatest

32

0
9

Member
Expanding

12

0
4

16

12

MS-17

6
1
2
3
4

30
4
6
6
4
50

MS-18

B N BN B N BN
5
4

6
4

30
16

2
1

2
1

2
3

4
3
59

MS-22
B
B N
N
5 1 50

5
4
3
2
1

35
4

MS-21
B
BN B N
N
50 5 1 50

35
4
9
6
6
60

7
1

53

MS-20

7
1
3
3
6

5
4

62

5
4
3
2
1

53
MS-23

MS-24

BN B N BN

50

40

40

16

12

0
5

20

0
1

12

0
4

MS-6
N B
9 4
1 4
2 6
3 6
1 1
6

4
5

Scope
Policy
Emergency

2
1

2
6

4
6
94

Jumlah

No
1
2
3
4
5

1
7

2
7
10

2
1

3
3

6
3
87

2
1

MS-25
B
B N
N
5 8 40

Parameter
Feasibility
Greatest Member
Expanding Scope
Policy
Emergency
Jumlah

Parameter

1
2
3
4
5

Feasibility
Greatest Member
Expanding Scope
Policy
Emergency
Jumlah
Parameter

4
3
2
1

4
2
3
5

MS-26
B
B N
N
5 7 35

16
6
6
5
73

4
3
2
1

MS-31
B
B N
N
5 6 30
4 1 4
3 4 12
2 3 6
1 1 1
53

1
4
3
1

MS-27
B
B N
N
5 8 40

4
12
6
1
58

4
3
2
1

1
4
3
1

4
12
6
1
63

MS-32
B
B N
N
5 6 30
4 1 4
3 4 12
2 3 6
1 1 1
53

MS-33
B
B N
N
5 7 35
4 1 4
3 4 12
2 3 6
1 1 1
58

MS-37
B N BN

MS-38
B N BN

MS-39
B N BN

2
2
9
1
113

3
4

6
4
72

4
12
6
1
73

0
2
4
3
4

4
3
2
1

MS-30

8
12
6
4
80

BN

35

4
3
2
1

1
4
3
1

4
12
6
1
58

MS-35

MS-36

BN

BN B

BN

5
4
3
2
1

7
1
4
3
1

35
4
12
6
1
58

5
4
3
2
1

11
2
4
3
4

55
8
12
6
4
85

7
1
4
3
1

35
4
12
6
1
58

35

5 7

35

2
3
4
5

Greatest Member
Expanding Scope
Policy
Emergency
Jumlah

4
3
2
1

4
3
2
1

4
3
3
2

16
9
6
2
68

4
3
2
1

16
12
6
4
73

4
3
2
1

4
4
3
4

MS-29
B
B N
N
5 1 50

Feasibility

1
9

2
1

MS-34

5 7 35
4 16
3 9
3 6
2 2
68

0
1
4
3
1

4
3
2
1

Feasibility

Parameter

6
4
92

MS-28
B
B N
N
5 1 50

No

3
4

No

No

2
1

MS-40
N BN
1
50
0
4 16
4 12
3
6
4
4
88

5
4
3
2
1

MS-41
MS-42
B N BN B N BN
5

45

45

4
3
2
1

1
2
3
2

4
6
6
2
63

4
3
2
1

1
2
3
2

4
6
6
2
63

MS-43
MS-44
MS-45
MS-46
MS-47
MS-48
B N BN B N BN B N BN B N BN B N BN B N BN
1
5 9 45 5 5 25 5 6 30 5 8 40 5 8 40 5
50
0

2
3
4
5

Greatest
Member
Expanding
Scope
Policy
Emergency
Jumlah

No Parameter
1
2
3
4
5

Feasibility
Greatest
Member
Expanding
Scope
Policy
Emergency
Jumlah

4 1

20

3 2

2 3
1 4

6
4
65

2
1

3
4

6
4
45

2
1

3
4

6
4
50

2
1

3
4

6
4
64

2
1

3
4

6
4
60

2
1

3
3

6
3
85

MS-49
B N BN
5 10 50

MS-50
B N BN
5 10 50

20

36

2
1

3
3

6
3
85

2
1

1
7

2
7
98

Keterangan:
MS-1:
MS-2:
MS-3:
MS-4:
MS-5:
MS-6:
MS-7:
MS-8:
MS-9:
MS-10:
MS-11:
MS-12:
MS-13:
MS-14:
MS-15:
MS-16:
MS-17:
MS-18:
MS-19:
MS-20:

Penyuluhan Rokok dan Narkoba dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kebun Bawang
Penyuluhan Rokok dan Narkoba dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Agung
Penyuluhan Rokok dan Narkoba dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Papanggo
Penyuluhan Demam Berdarah luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung Priok
Penyuluhan Diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kebun Bawang
Penyuluhan Diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Papanggo
Penyuluhan Diare dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok
Penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kebun Bawang
Penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Agung
Penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan papanggo
Penyuluhan ISPA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok
Penyuluhan HIV/AIDS dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Kebun Bawang
Penyuluhan HIV/AIDS dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Agung
Penyuluhan HIV/AIDS luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu
Penyuluhan HIV/AIDS luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Agung
Penyuluhan HIV/AIDS luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya
Penyuluhan HIV/AIDS luar gedung di Puskesmas Kelurahan Tj. Priok
Penyuluhan Jantung luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tj. Priok
Penyuluhan Kanker dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tj. Priok
Penyuluhan Kanker luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tj. Priok

MS-21:
MS-22:
MS-23:
MS-24:
MS-25:
MS-26:
MS-27:
MS-28:
MS-29:
MS-30:
MS-31:
MS-32:
MS-33:
MS-34:
MS-35:
MS-36:
MS-37:
MS-38:
MS-39:
MS-40:
MS-41:
MS-42:
MS-43:
MS-44:
MS-45:

Penyuluhan Hipertensi dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung Priok


Penyuluhan Katarak dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tj. Priok
Penyuluhan Katarak luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tj. Priok
Penyuluhan Gigi dan mulut dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung Priok
Penyuluhan Gigi dan mulut luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung Priok
Penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu
Penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu
Penyuluhan KIA dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Papanggo
Penyuluhan KIA luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Agung
Penyuluhan KIA luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya
Penyuluhan KIA luar gedung di Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok
Penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu
Penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya
Penyuluhan KB dalam gedung di Puskesmas Kelurahan papanggo
Penyuluhan KB luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Agung
Penyuluhan KB luar gedung di Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya
Penyuluhan Imunisasi dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung Priok
Penyuluhan Imunisasi luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung Priok
Penyuluhan Gizi dalam gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung Priok
Penyuluhan Gizi luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung Priok
Penyuluhan Lansia dalam gedung di Puskesmas kelurahan Sungai bambu
Penyuluhan Lansia dalam gedung di Puskesmas kelurahan tanjung Priok
Penyuluhan Lansia luar gedung di Puskesmas kelurahan Sungai bambu
Penyuluhan Lansia dalam gedung di Puskesmas kelurahan Warakas
Penyuluhan Penyehatan lingkungan dalam gedung di Puskesmas kelurahan Kebun

Bawang
MS-46: Penyuluhan Penyehatan lingkungan dalam gedung di Puskesmas kelurahan Sunter
Agung
MS-47: Penyuluhan Penyehatan lingkungan dalam gedung di Puskesmas kelurahan Warakas
MS-48: Penyuluhan Penyehatan lingkungan luar gedung di Puskesmas se-kecamatan Tanjung
Priok
MS-49: Penyuluhan Vitamin A dalam gedung di Puskesmas se-kecamatan Tanjung Priok
MS-50: Penyuluhan Vitamin A Luar gedung di Puskesmas se-kecamatan Tanjung Priok
Dari hasil perhitungan MCUA, didapatkan 2 masalah dengan nilai score terbesar, yaitu :
1. Frekuensi penyuluhan Katarak luar gedung di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung Priok
Periode Bulan Januari Februari 2016 sebanyak 0 kali kurang dari target sebanyak 14
kali
2. Frekuensi penyuluhan Kanker luar gedung di Puskesmas Kelurahan Kramat Periode
Bulan Januari Februari 2016 sebanyak 3 kali kurang dari target sebanyak 14 kali

2.2 Mencari Kemungkinan Penyebab Masalah


Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada, selanjutnya
ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian yang ada
terlebih dahulu. Pada tahap ini digunakan diagram sebab akibat yang disebut juga diagram
tulang ikan (fishbone diagram/ishikawa). Dengan memanfaatkan pengetahuan dan dibantu
dengan data yang tersedia dapat disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis.
Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input, yaitu sumber
daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya sistem adalah :
1. Man : jumlah staf/petugas, keterampilan, pengetahuan, dan motivasi kerja.
2. Money: jumlah dana yang dianggarkan.
3. Material: jumlah peralatan medis, dan jenis obat.
4. Method: cara.
Proses adalah kegiatan sistem. Melalui proses akan diubah input menjadi output.
1.
2.

Pada proses terdiri dari :


Planning (perencanaan) : sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan
organisasi, sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan unuk mencapainya.
Organizing (pengorganisasian) : rangkaian kegiatan manajemen

untuk

menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki organisasi dan memanfaatkannya
3.

secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.


Actuating (pelaksana) : proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja
secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang telah

dimiliki dan dukungan sumber daya yang tersedia.


4.
Controlling (monitoring) : proses untuk mengamati secara terusmenerus
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan
koreksi jika terjadi penyimpangan.

Akar penyebab masalah yang dapat ditemukan pada lingkungan adalah:


1. Environment : Sub sistem yang ada di luar puskesmas yang dapat mempengaruhi masalah
puskesmas. Tetapi , tidak dapat di intervensi oleh puskesmas.

Gambar 2.1. Frekuensi Penyuluhan Katarak Luar Gedung Di Puskesmas seKecamatan Tanjung Priok Periode Januari Februari 2016

Gambar 2.2. Frekuensi Penyuluhan Kanker Luar Gedung Di Puskesmas seKecamatan Tanjung Priok Periode Januari Februari 2016

2.3 Mencari Akar Penyebab Masalah yang Dominan


Pada tahap ini adalah menentukan akar penyebab masalah yang dominan.
Dari sembilan prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode
Ishikawa atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah
dikonfirmasi dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada
lingkaran). Dari akar penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab
masalah yang paling dominan. Akar penyebab masalah yang paling dominan
adalah akar penyebab masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis
sebagian besar masalah-masalah yang lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar
penyebab masalah yang paling dominan dengan cara diskusi, argumentasi,
justifikasi dan pemahaman program yang cukup. Di bawah ini adalah akar
penyebab masalah yang dominan dalam program promosi kesehatan pada
puskesmas di wilayah Kecamatan Tanjung Priok.

2.3.1

Frekuensi Penyuluhan Katarak Luar Gedung Di Puskesmas seKecamatan Tanjung Priok Periode Januari Februari 2016
Berdasarkan data yang ditemukan frekuensi penyuluhan katarak di luar gedung

di Puskesmas se-Kecamatan Tanjung Priok periode Januari Februari 2016 sebanyak


0% kurang dari target 100%.
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :
1. Kurangnya jumlah petugas promkes di Puskesmas (Man).
2. Tidak adanya pelatihan tentang manajemen keuangan puskesmas (Money).
3. Kurangnya penyediaan alat dari pemerintah (Material).
4. Petugas promkes tidak mencari informasi lain selain dari pelatihan
(Methods).
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :
1. Kurangnya pelatihan petugas promkes mengenai perencaan program
penyuluhan katarak (Planning).
2. Kurangnya jumlah petugas promkes di Puskesmas (Organizing).
3. Kurangnya jumlah petugas promkes di Puskesmas (Actuating).
4. Kurangnya waktu yang dimili petugas promkes untuk mengawasi
penyuluhan (Controlling).

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environtment)


adalah:
1. Tingkat pendidikan warga yang rendah (Environtment).
Dari Sembilan akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan dua akar
penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi
langsung juga pemahaman yang cukup. Dua akar penyebab masalah yang paling
dominan tersebut yang didapatkan dari wawancara penanggung jawab program
kesehatan lingkungan di puskesmas kecamatan Tanjung Priok. Masalah tersebut
berupa:
1. Kurangnya jumlah petugas promkes di Puskesmas (Man).
2. Kurangnya pelatihan petugas promkes mengenai perencaan program
penyuluhan katarak (Planning).
2.3.2

Frekuensi Penyuluhan Kanker Luar Gedung Di Puskesmas seKecamatan Tanjung Priok Periode Januari Februari 2016
Berdasarkan data yang ditemukan frekuensi penyuluhan kanker luar gedung di

Puskesmas se-Kecamatan Tanjung Priok Periode Januari Februari 2016 sebanyak %,


kurang dari target 100%.
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :
1. Kurangnya jumlah petugas promkes di Puskesmas (Man).
2. Tidak ada pelatihan tentang menajemen keuangan puskesmas (Money).
3. Kurangnya penyediaan alat dari pemerintah (Material).
4. Kurangnya pelatihan petugas promkes mengenai kanker (Methods).
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :
1. Kurangnya pelatihan petugas promkes mengenai perencaan program
penyuluhan kanker (Planning).
2. Kurangnya jumlah petugas promkes di Puskesmas (Organizing).
3. Tingkat pendidikan warga yang rendah (Actuating).
4. Kurangnya waktu yang dimiliki petugas promkes untuk mengawasi
penyuluhan (Controlling).
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environtment)
adalah:
1. Tingkat pendidikan warga yang rendah (Environtment).

Dari Sembilan akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan dua akar
penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi
langsung juga pemahaman yang cukup. Dua akar penyebab masalah yang paling
dominan tersebut yang didapatkan dari wawancara penanggung jawab program
kesehatan lingkungan di puskesmas kecamatan Tanjung Priok. Masalah tersebut
berupa:
1. Kurangnya jumlah petugas promkes di Puskesmas (Man).
2. Kurangnya pelatihan petugas promkes mengenai perencaan program
penyuluhan kanker (Planning).

Anda mungkin juga menyukai