Sumber : Fadlin, ST., M.Eng Ditulis kembali oleh : Adi Prabowo Jurusan Teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
ENDAPAN SKARN skarn awalnya digunakan di Swedia sebagai istilah pertambangan Skarn :
batuan yang tersusun oleh silikat Ca-Fe-Mg-Mn
terbentuk oleh penggantian batuan kaya karbonat selama proses metamorfisme regional/kontak dan metasomatisme (Einaudi et al., 1981)
Jenis Endapan Skarn
Berdasar jenis batuan asal : eksoskarn dan endoskarn Eksoskarn : skarn yang terbentuk pada batuan sedimen di sekitar intrusi batuan beku Endoskarn : skarn yang terbentuk pada batas/di dalam batuan beku itu sendiri
Jenis Endapan Skarn
Berdasar jenis mineral : skarn prograde dan skarn retrograde Ciri : Skarn prograde : terbentuk pada fase awal (T tinggi), mineral garnet, klinopiroksen, biotit, humit, montiselit Skarn retrograde : terbentuk pada fase pendinginan (T rendah), mineral serpentin, amfibol, tremolit, epidot, klorit, kalsit
Proses pembentukan skarn
Evolusi skarn terjadi melalui tiga tahap proses: I. Skarn isokimia (prograde isochemical) ekuivalen dengan alterasi potasik-propilitik sebagai respon atas perpindahan panas konduktif dalam sistem porfiri tembaga. II. Skarn metasomatik (prograde metasomatic) ekuivalen dengan pembentukan urat kuarsa stokwork dan alterasi argilik lanjut suhu tinggi selama eksolusi larutan magmatik dari kristalisasi tubuh porfiri. II. Retrograde skarn berhubungan dengan proses pendi-nginan akibat bercampurnya air
Evolusi endapan skarn
model endapan Skarn
Endapan bijih skarn
Endapan bijih yang terdapat pada skarn diklasifikasikan sebagai endapan skarn. Klasifikasi yang umum endapan skarn didasarkan atas dominasi kandungan logamnya, seperti Cu, Au, Pb-Zn, Fe, Mo, W,dan Sn. Skarn Cu-Au (e.g., Ertsberg, Irian Jaya; Ok Tedi, Papua N) dan skarn Au (e.g., Red Dome, Australia bagian timur) merupakan endapan skarn yang sangat ekonomis di bagian barat daya lingkar pasifik (Pacific Rim).
Endapan bijih skarn
Skarn Au (e.g., Red Dome, Australia; Gunung Bijih [Ertsberg] District, Irian Jaya; Wabu, Irian Jaya) berasosiasi dengan pluton dioritgranodiorit dan umumnya mengandung mineralisasi subekonomis Cu, Pb, Zn K-feldspar, skapolit, vesuvianit, apatit, dan Cl-rich amfibol umum dijumpai kehadiran mineral arsenopirit dan pirhotit sebagai sulfida utama mengindikasikan bahwa mineral ini
Endapan bijih skarn
Skarn Cu didominasi oleh andradit (Fe-rich) garnet, dan garnet masif yang terbentuk pada daerah proksimal intrusi, yang semakin menjauh terjadi peningkatan piroksen (Fepoor) hingga vesuvianit dan atau wollastonit dekat dengan kontak marmer. kalkopirit dominan pada daerah proksimal, sedangkan bornit terjadi pada zona alterasi wolastonit. epidot-aktinolit/tremolit menggantikan garnet.
Endapan bijih skarn
Skarn Pb-Zn terjadi pada bagian distal dari sumber intrusi, dan umumnya terjadi penurunan pembentukan mineralogi skarn pada tempat tertentu, mineralogi skarn barangkali tidak ada, sebagian besar mineral pada skarn Pb-Zn adalah kaya akan mangan (manganeserich), rasio piroksen:garnet dan kandungan mangan pada piroksen meningkat dari arah intrusi
Endapan bijih skarn
Skarn Fe endapan skarn terbesar, meskipun yang ditambang hanya kandungan magnetit dengan sedikit kandungan Cu, Co, Ni, dan Au skarn terbentuk pada cekungan busur belakang (back-arc) sampai busur kepulauan berasosiasi dengan intrusi diabas/diorit kaya Fe Skarn Mo dan Sn terbentuk pada lingkungan continental rift dan berasosiasi dengan granit leucocratic dan high-silica