Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara ( ASN ) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. ASN

berfungsi sebagai perencana, sebagai pelaksana sekaligus

sebagai pengawas dan pengendali dalam pelaksanaan pembangunan bangsa.


Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta mempererat
persatuan dan kesatuan.
Pemerintah berperan penting dalam merubah perilaku ASN yang kurang
professional dalam menjalankan tugasnya. Seperti yang tercantum dalam UndangUndang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, menyatakan ASN
sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, perekat dan pemersatu
bangsa. Yang sudah semestinya dari dulu sampai sekarang ASN tanpa
perkecualian harus berlandaskan nilai-nilai dimana kepentingan bangsa dan
negara berada diatas kepentingan pribadi dan golongan. Tetapi saat ini ASN lebih
ditekankan lagi yang merupakan salah satu perubahan dimana memakai sistem
perbaikan culture set dan mind set, kompetensi, profesionalisme dan etos kerja
PNS. Untuk mencapai hal tersebut, penanaman nilai dasar keprofesian serta
peningkatan soft skill PNS melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat)
menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan lagi dan menjadi satu kesatuan.
Dalam peraturan pemerintah Nomor 101 tahun 2000 tentang pendidikan dan
pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat
yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi
profesional seperti tersebut diatas adalah diklat prajabatan. Diklat ini dilaksanakan
dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar ASN, sehingga membentuk karakter

PNS yang kuat yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai pusat pengembangan inovasi
pemerintah, mengeluarkan sebuah kebijakan melalui Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara No.15 Tahun 2015, untuk melakukan perubahan melakukan
perubahan model diklat prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
dengan membagi pola pembelajaran menjadi 2 tahapan yaitu tahapan internalisasi
nilai dasar PNS dan tahapan aktualisasi nilai dasar PNS dengan nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi yang
selanjutnya diakronimkan menjadi ANEKA.
Di dalam melaksanakan tugas sebagai CPNS ataupun PNS di lingkungan
RSUD Al Ihsan belum diterapkan nilai-nilai dasar ANEKA dimana jumlah
karyawan PNS hanya 5% dari total seluruh karyawan RSUD Al Ihsan. Diharapkan
dengan adanya kegiatan ini sebagai PNS bisa menginternalisasikan nilai-nilai
ANEKA dalam menjalankan tugas. Dan bisa mempengaruhi pegawai Non PNS
untuk mengikuti nilai-nilai ANEKA dalam melaksanakan tugasnya sehingga
mampu merealisasikan visi misi organisasi dan menguatkan nilai organisasi serta
tujuan RSUD Al Ihsan yaitu terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu,
cepat, tepat dan akurat yang didukung oleh SDM yang berkualitas.

1.2 Maksud dan tujuan


Diklat prajabatan diselenggarakan untuk membentuk PNS yang profesional
yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS, sikap dan
perilaku disiplin PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga mampu melaksanakan tugas dan
perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.

1.3 Manfaat
1. Bagi diri sendiri : meningkatkan kompetensi sehingga mampu menjadi
pelayan publik yang profesional
2. Bagi organisasi : meningkatkan pelayanan yang bermutu sehingga
kepercayaan masyarakat tetap terjaga
3. Bagi bangsa dan negara : mewujudkan tujuan nasional melindungi
segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
1.4 Profil Organisasi
Pada tanggal 15 Januari 1993 dengan Akta Notaris Tien Norman Lubis, SH
Nomor 48 didirikanlah Yayasan Al-Ihsan oleh enam orang tokoh Jawa Barat yang
mewakili unsur-unsur Umat Islam, ulama dan pemerintah. Operasional kegiatan
pelayanan Rumah Sakit Islam Al Ihsan dimulai sejak 12 November 1995, dengan
hanya memberikan pelayanan Rawat Jalan Umum, satu bulan kemudian dibuka
pelayanan Gawat Darurat 24 jam dan Rawat Inap dengan kapasitas tempat tidur 5
TT, seiring perkembangan kebutuhan masyarakat akan pelayanan, maka Rumah
Sakit Islam Al-Ihsan terus mengembangkan dan membuka pelayanan baru.
Rumah Sakit Islam Al Ihsan terletak di jalan Kiastramanggala Baleendah,
diatas luas areal tanah sebesar 45.000 m 2 dan bangunan seluas 29.617,75 m2.
Rumah Sakit Islam Al Ihsan berlokasi di Baleendah karena menurut penuturan
Drs. H. M. Ukman Sutaryan untuk memakai bekas kantor DPRD yang ada di
Baleendah dan membangun kembali perkantoran di Soreang dan dengan
persetujuan Mendagri oleh Pa Yogi. Maka dibangunlah Rumah Sakit Islam Al
Ihsan di Baleendah di lahan bekas kantor DPRD Kabupaten Bandung.
Pengelolaan menjadi lebih kompleks, karena disatu sisi pihak manajemen
dihadapkan pada situasi persaingan yang semakin ketat, sementara disisi lain
Rumah Sakit Al Ihsan harus tetap menjalankan fungsi sosialnya. Sebagai
implementasi dalam menjalankan fungsi sosialnya, Rumah Sakit Al Ihsan

menyediakan fasiitas yang layak untuk melayani pasien yang kurang mampu
dengan kapasitas 34% dari total tempat tidur yang ada, juga banyak melakukan
aktifitas bakti sosial bagi masyarakat yang membutuhkan seperti khitanan masal,
pengobatan gratis, bantuan penanggulangan bencana, dan lain-lain.
Dalam rangka memberikan jaminan kualitas pelayanan, Rumah Sakit Islam Al
Ihsan terus melakukan perbaikan, diantaranya mengikuti audit mutu melalui
penilaian akreditasi rumah sakit yang dilakukan oleh Depkes. Pada tahun 1999
melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI.Nomor YM.00.03.3.5.1993
tanggal 26 April 1999 perihal pemberian Status Akreditasi Penuh Tingkat Dasar
Kepada Rumah Sakit Islam Al Ihsan Jl. Kiastramanggala Baleendah Kab.
Bandung Provinsi Jawa barat. Rumah Sakit Islam Al Ihsan dinyatakan lulus
mendapatkan sertifikat akreditasi 5 pelayanan meliputi : Administrasi Manajemen,
Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan dan Rekam
Medis.
Pada tahun 2004 melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor
HK.00.06.2.2.259 tanggal 29 Januari 2004 perihal pemberian Status Akreditasi
Penuh Tingkat Lanjut kepada Rumah Sakit Islam Al Ihsan Jl. Kiastramanggala
Baleendah Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat. Kembali Rumah Sakit Islam Al
Ihsan berhak atas sertifikat Akreditasi 12 Pelayanan meliputi : Administrasi
Manajemen,

Pelayanan

Medis,

Pelayanan

Gawat

Darurat,

Pelayanan

Keperawatan, Rekam Medik, Farmasi, Kesehatan Kerja, Kebakaran dan


Kewaspadaan

bencana

(K3),

Radiologi,

Laboratorium,

Kamar

Operasi,

Pengendalian INOS dan Perinatal Resiko Tinggi.


Dalam perkembangannya, Rumah Sakit Islam Al Ihsan yang tadinya dikelola
oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Al Ihsan, berdasarkan keputusan Mahkamah
Agung Nomor : 372 K/Pid/2003 serta Berita Acara pengembalian barang bukti
dari Kejaksaan Negeri Bandung kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maka
Rumah Sakit Islam Al Ihsan sejak tahun 2004 beralih kepemilikan menjadi milik
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Al Ihsan. Setelah itu pada tanggal 15 Agustus 2011, RSUD Al Ihsan

mendapatkan sertifikat akreditasi rumah sakit dengan Nomor : KARSSERT/42/VIII/2011 dengan status Akreditasi Tingkat Lengkap meliputi :
Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat,
Pelayanan Keperawatan, Rekam Medis, Pelayanan Farmasi, K3, Pelayanan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit, Pelayanan Perinatal Risiko Tinggi,
Pelayanan Rehabilitasi Medik, Pelayanan Gizi, Pelayanan Intensif, dan Pelayanan
Darah.

1.5 Visi dan Misi RSUD Al Ihsan


Visi Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan 2013-2018 adalah :
Sesuai perkembangan kedepan dengan mempertimbangkan Visi dan Misi
Provinsi serta hasil kinerja pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dan
daya saing, dimana Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dituntut mempunyai
keunggulan dari pesaingnya, maka perlu adanya visi, misi dan tujuan Rumah
Sakit Umum Daerah Al Ihsan kedepan sebagai berikut :
Rumah Sakit Umum Daerah Terdepan Rujukan Utama di Jawa Barat
Tahun 2018

Misi Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan adalah :


1. Mewujudkan Center of Excellent ( pelayanan unggulan : jantung, traumatic,
degeneratif, perinatologi, stroke, diabetic, cancer, infeksi, emergency )
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang Profesional yang dilandasi
Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan YME
3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan pra sarana pelayanan kesehatan yang
berkualitas
4. Mengembangkan kemitraan dalam bidang pelayanan kesehatan, pelatihan ,
rumah sakit pendidikan dan penelitian yang berhasil guna
5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berbasis pada sistem
informasi yang terpadu

1.6 Nilai Organisasi


1. Tiada upaya penyembuhan yang diharamkan Allah, kami jadikan pedoman
dan pegangan pengobatan dan pelayanan (HR. Baihaki)
2. Kehadiran Rumah Sakit Islam Al Ihsan adalah wujud Amanah dan bagi
kemaslahatan umat.
3. Kepemimpinan di Rumah Sakit Islam Al Ihsan adalah bentuk pengabdian,
fasilitas perubahan, aparat dan konsumen Rumah Sakit.
4. Profesionalisme dikembangkan pada jalur Amar Maruf Nahyi Munkar dalam
kemasan Akhlaqul Karimah dan berbentuk pelayanan bernuansa Islami.
5. Sopan, santun, ramah dan senyum merupakan ciri pelayanan yang
bersilaturahmi.
6. Penyelenggaraan urusan agama dan dunia memerlukan harta dan dana, kami
jadikan landasan dan kebijakan untuk menentukan pola tarif dan biaya.
7. Segala daya upaya, dana dan sarana disiapkan bagi kepentingan dan kepuasan
pasien.
8. Harapan dan doa, ikhtiar dan sabar, dalam kerja dan pelayanan kami
tanamkan pada kepasrahan kepada Allah Maha Penyembuh.

1.7 Tujuan Organisasi


1. Terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu, cepat, tepat dan akurat yang
didukung oleh Sumber Daya yang berkualitas dan memadai
2. Memiliki SDM yang profesionalisme
3. Meningkatkan kerjasama dengan instansi lain dalam memjukan pelayana
rumah sakit
4. Menjadi lahan pendidikan yang menghasilkan SDM yang profesionalisme
1.8 Uraian Tugas Dokter Ruangan RSUD Al Ihsan
Tugas pokok : melaksanakan pelayanan di ruangan perawatan sesuai dengan SOP
dan prosedur Administrasi Pelayanan medis.
Fungsi : melaksanakan tugas fungsional dan administrasi
Uraian tugas :
a. Tugas fungsional

1. Melakukan pemeriksaan/visite pasien yang baru masuk ruang


perawatan dan mengkonsulkan kepada dokter yang merawat.
2. Berfungsi sebagai mediator antara dokter spesialis dan perawat dalam
hal rencana pengelolaan pasien baru yang dirawat termasuk membuat
3.
4.
5.
6.

resep
Melakukan visite pasien yang dirawat setiap hari
Mengikuti visite dokter yang merawat
Memantau pasien rawat inap terutama yang bermasalah
Melakukan upaya-upaya efisiensi bagi kepentigan pasien misalnya

dalam pemakaian obat-obatan, perawatan medis dan lain-lain


7. Melakukan upaya-upaya efisiensi bagi kepentingan pasien misalnya
dalam pemakaian oabt-obatan, peralatan medis dan lain-lain
8. Melaksanakan pemeriksaan awal bagi pasien yang baru masuk di rawat
inap dalam upaya mengurangi waiting time di IGD dan poliklinik serta
9.

menginformasikannya kepada dokter spesialis yang merawat


Melaksanakan tindakan medis yang diperlukan, dikonsulkan oleh

perawat atau didelegasikan oleh dokter yang merawat.


10. Melakukan konsul kepada dokter spesialis maupun dokter spesialis
lain bilaman diperlukan atau dalam keadaan emergency/cyto
11. Mengikuti pertemuan rutin dokter ruangan yang difasilitasi oleh kepala
instalasi, bidang medis, komite medik atau bagian terkait
lainnyamengikuti pertemuan dan kegiatan ilmiah yang diselenggarakan
pihak rumah sakit maupun luar rumah sakit sesuai petunjuk /
penugasan untuk kepentingan meningkatkan kualitas
12. Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain sesuai instruksi atasan.
13. Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain sesuai kebutuhan rumah sakit
b. Tugas administrasi :
1. Mengisi status rekam medis pasien rawat inap dengan lengkap dan
jelas
2. Membantu memberikan informed consent keoada pasien berkaitan
dengan pelayanan medis atau tindakan medis
1.9 Struktur Organisasi

WAKI
BAGI
L
BA
AN
DIRE
GIA
PERE
BAGI
KOM
N
NCA KTUR
AN
Hj. Yayu
KE
NAA
Ima
ITE
UMU
UMU
Sri
UA
N
m A
Dede
M,
M
NG R SPRO Rahayu,
Sug
Setia
HUK
IrlanH
dr.MM
AN
GRA
DAN
esti
Rosa
UM
endri
DA
M,
ana
na,
KEUA
DAN
ana,
N
EVAL
,
S.So
PEM
SE NGAN
KELOUASI
AK
S.S
s,
ASA
UT
DAN
os.,
MM
MPOK
RAN
SMF
dr.
Yunia
AN
PELA
M.Si
SMF
JAFUN
SI
RuslanPOR
umum

G AN
Nur

WAKI
L
DIRE
DEWA
WAKIL
KTUR
H.KOMA
DIREK
N
SATU
R
DIREK
MEDI
TUR
PENGA
AN
HANIFI,
H.
TUR
K,
BAGIA
BIDA
WAS
PENG
H. N
dr,
MM H. PandithBAGIA
AgusM
A
SDM
PENU
NG
Ahmad
N AWAS
BIDA
KEPE
Arismunand
uhara
MEDI
H.
DR.
DAN SUMB Dahlan,
NJAN
NG
NDIDI
Hj.
YaniM
ar, dr,MM Cecep INTER
K
Yusuf
m,
MM
ER SE., aryani
KEPE
KAN
PENDISetia
G
IimSu
DAN
Heria
NAL
dr.MM
DAYA
RAWA
DAN
santi,
,
DIKANwan,
DAN
PENU
dy,
MANU
TAN
PENE
S.Kep.
S.Kep.
NJAN
dr.
SH
KEPE ,Ners
SIA
LITIA
,Ners
G
SpB(K
N
RAWA
).Onk
TAN

BAB II
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan mampu bekerja secara profesional,


yaitu mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Standar kompetensi
yang harus dipenuhi meliputi aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi.
2.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya, yaitu
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut adalah:

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi


konflik kepentingan
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran tentang netralitas PNS
c. Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan.
2.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah semangat kebangsaan, dimana ASN dituntut untuk
dapat

mementingkan

kepentingan

Negara

dan

masyarakat

diatas

kepentingan pribadi dan golongan. Pemerintah juga berperan untuk


memperoleh masukan dari masyarakat atas pelayanan yang dilaksanakan.
Empat unsur yang mengaspirasi pembentukan nasionalisme adalah :
a.
b.
c.
d.

Pencapaian persatuan nasional


Pencapaian kemerdekaan
Mandiri
Menjaga kekhasan nasional

2.3 Etika Publik


Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk,

benar/salah

perilaku,

tindakan

dan

keputusan

untuk

mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab


pelayanan publik.
Pelayan

publik

yang

professional

membutuhkan

tidak

hanya

kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh


karena itu perlu dipahami etika dank ode etik pejabat publik. Dengan
diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah yaitu ;
a. Berubah dari penguasa menjadi pelayan
b. Berubah dari wewenang menjadi peranan
c. Menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah, yang harus
dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.
2.4 Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu dapat dijadikan sebagai alat pembeda

10

atau

pembanding

dengan

produk/jasa

sejenis

lainnya

yang

dihasilkan/dilakukan oleh lembaga lain sebagai pesaing. Manajemen mutu


harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan melibatkan seluruh
komponen organisasi, untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu agar
dapat memuaskan pelanggan/ masyarakat
2.5 Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilainilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak Sembilan nilai anti korupsi
yaitu ; jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, berani dan adil.

Anda mungkin juga menyukai