Disusun oleh:
Oktavia Indriani
IK 3B
3.34.13.1.13
II.Dasar Teori
A. Router Dinamis
Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh
router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi
antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network
serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah
dari pada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam
proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
B. Keuntungan dan Kerugian Router Dinamis
1) Keuntungan routing dinamis diantaranya :
a. Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kakikakinya).
b. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
c. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router
mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.
2) Kerugian routing dinamis diantaranya:
a. Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap
waktu tertentu.
b. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router
membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok sehingga setelah
konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua
alamat IP yang ada.
3.
4.
5.
6.
v.2
10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam
paket update.Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung VLSM dan CIDR.
11. Mempunyai AD 120
Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat
pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang
dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.
Persamaan RIP v2 dengan RIP v1 :
a)
b)
c)
d)
e)
BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data.
Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan
rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam
jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam
mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain
seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol
jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior
gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan
lainnya. Update update dikirim melalui koneksi TCP.
a. Menggunakan routing protokol distance vector
b. Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
c. Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system
III.
IV.
Langkah Kerja
A. Praktikum I
Praktikum pertama merupakan setting routing dinamis menggunakan enam router.
Langkah-langkahnya adalah menambahkan semua device kedalam workspace :
1. Sebuah laptop atau PC.
IP Address
192.168.1.
2
172.16.10.
2
Subnet Mask
255.255.255.12
8
255.255.255.19
2
Gateway
192.168.1.
1
172.16.10.
1
b. PC 2
6. Setelah itu, lakukan juga konfigurasi pada kedua router dengan cara Klik pada Router
masuk pada CLI. Ketikkan kode berikut ini untuk melakukan konfigurasi IP pada
R2
R3
R4
R5
a) R1
b) R2
FastEtherne
t
Fa0/0
IP
Netmask
192.168.1.1
Fa0/1
10.10.10.1
Fa0/1
10.10.10.5
Fa1/0
10.10.10.2
Fa1/1
10.10.10.9
Fa1/0
10.10.10.6
Fa0/1
10.10.10.13
Fa1/0
10.10.10.10
Fa0/1
10.10.10.17
Fa1/0
10.10.10.14
Fa1/1
10.10.10.18
Fa0/0
172.16.10.1
255.255.255.12
8
255.255.255.25
2
255.255.255.25
2
255.255.255.25
2
255.255.255.25
2
255.255.255.25
2
255.255.255.25
2
255.255.255.25
2
255.255.255.25
2
255.255.255.25
2
255.255.255.25
2
255.255.255.19
2
c) R3
d) R4
e) R5
7. Kemudian setting routing dinamisnya menggunakan perintah router rip > version
2 > network [xx.xx.xx.xx]
a. R1
b. R2
c. R3
d. R4
e. R5
8. Kemudian untuk melihat hasil setting routing statis tersebut menggunakan perintah
show ip route, yaitu seperti di bawah ini:
a. R1
b. R2
c. R3
d. R4
e. R5
B. Praktikum 2
Untuk praktikum kedua, yaitu memutus jaringan routing dinamis yang sebelumnya sudah
tersetting dan melihat jalur yang dilewati setelah diputus dan diberikan routing statis pada
salah satu routernya. Langkah-langkah praktikumnya adalah sebagai berikut :
1. Berikut merupakan table routing R3 sebelum diputus (Connected ada dua port)
2. Kemudian setelah diputus (kabel cross ditiadakan) maka port yang Connected hanya
satu
3. Setelah itu konfigurasikan setting routing statis pada dua router yang nantinya dijadikan
4. Kemudian tes koneksi jaringan dengan mengecek jalur routing yang dilewati dari PC 1
ke PC 2 (192.168.1.2 ke 172.16.10.2)
5. Kemudian tes juga koneksi jaringan dengan mengecek jalur routing yang dilewati dari
PC 2 ke PC 1 (172.16.10.2 ke 192.168.1.2)
V.
Kesimpulan
1. Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan
atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai
penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti
Internet Protocol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis OSI.
2. Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara
otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada
perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang
baru.
3. Pada praktikum kali ini, mahasiswa mempelajari setting routing jaringan dengan
cara routing dinamis.
4. Mahasiswa juga belajar mengatur jalur arah sending dan receiving packet data
melalui kombinasi routing dinamis dan statis pada router tertentu.