Referat Mata Trauma Tumpul Posterior
Referat Mata Trauma Tumpul Posterior
Disusun Oleh :
Rizki Anjar Pinanggih
110.2002.248
FK YARSI
Pembimbing :
Dr. AMALIA Y.L, Sp.M
DEPARTEMEN MATA
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT
SOEBROTO
JAKARTA
2008
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat
dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan penyusunan referat yang berjudul
TRAUMA TUMPUL SEGMEN POSTERIOR.
Tujuan dari pembuatan refrat ini adalah untuk memenuhi tugas kepaniteraan di
Departemen Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto
serta untuk menambah wawasan kami sebagai coass di bagian Ilmu Penyakit Mata
dan sebagai calon dokter umum mengenai TRAUMA TUMPUL SEGMEN
POSTERIOR.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Dr. Amalia. Y.L ,Sp.M selaku pembimbing.
2. Staf medis fungsional departemen mata RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
3. Kepada semua pihak dan teman-teman sejawat yang telah membantu penulisan
referat ini.
Dalam penyusunan referat ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun sangat saya harapkan, agar dapat memberikan karya yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan saya semoga referat berjudul TRAUMA TUMPUL SEGMEN
POSTERIOR ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan setiap pembacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................
ii
3
3
3
4
11
11
13
14
14
15
16
BAB I
PENDAHULUAN
asam aminokaproat. Obat-obat yang mengandung aspirin harus dihindari karena bisa
menyebabkan meningkatnya perdarahan di dalam mata.3
Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat
diterapi jika terjadi lubang retina pada fovea. Penglihatan juga akan terganggu jika
koroid pada makula rusak. Dalam jangka panjang dapat timbul glaukoma sekunder
pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami
kerusakan.6
Kerusakan pada mata bagian dalam seringkali lebih serius dibandingkan
kerusakan pada permukaan mata.3 Oleh karena itu di kesempatan ini penulis secara
khusus akan membahas mengenai trauma tumpul segmen posterior mata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adanya
scotoma.
Umumnya
pasien
akan
mengeluh
penglihatannya pada pagi hari memburuk hal ini disebabkan darah yang
terposisi di bagian bawah sehingga menutupi makula. Perdarahan vitreus dapat
dideteksi dengan menggunakan slit lamp di mana darah akan terlihat di
belakang lensa. Bila bagian posterior tidak dapat terlihat, pada saat evaluasi
dua minggu post perdarahan vitreus, bagian posterior ini dievaluasi kembali
dengan B-scan USG untuk mendeteksi ada atau tidaknya robekan atau
lepasnya
retina.
Komplikasi
perdarahan
vitreus
adalah
proliferatif
Macular Hole
Suatu lubang dengan batas tegas dapat terbentuk pada daerah makula
dan merusak fovea. Lubang ini disebabkan traksi oleh vitreous pada retina
makula yang tipis. Dapat terjadi juga kehilangan penglihatan bermakna. Tahap
dini pembentukan lubang dapat dikaitkan dengan distorsi dan penglihatan
kabur yang ringan.6
Tidak seperti lubang retina perifer, lubang makula biasanya tidak
dikaitkan dengan ablasio retina. Kebanyakan penyebabnya idiopatik, namun
dapat disebabkan oleh trauma tumpul. Berbagai usaha telah dilakukan pada
terapi macular hole dengan pembedahan vitreous untuk menghilangkan traksi
pada retina. Tidak tersedia terapi lain.6
Perdarahan retina
Perdarahan retina dapat timbul bila trauma tumpul menyebabkan
pecahnya pembuluh darah. Bentuk perdarahan tergantung lokasasinya. Bila
terdapat dilapisan serabut saraf tampak sebagai bulu ayam, bila letak lebih luar
tampak sebagai bercak yang berbatas tegas, perdarahan di depan retina
(preretina) mempunyai permukaan datar di bagian atas dan cembung di bagian
bawah. Darahnya dapat pula masuk ke dalam badan kaca. Penderita mengeluh
terdapat bayangan-bayangan hitam di lapangan penglihatannya, kalau banyak
dan masuk ke dalam badan kaca dapat menutup jalannya cahaya, sehingga
visus terganggu dengan sangat.7
Pengobatannya istirahat di tempat tidur, istirahat mata, diberi
koagulansia. Bila masuk ke dalam badan kaca, diobati sebagai perdarahan
badan kaca.7
Ablasio Retina
Ablasio retina (retinal detachment) adalah suatu keadaan terpisahnya
sel kerucut dan batang retina dengan dari sel epitel pigmen retina. Pada
keadaan ini sel epitel pigmen masih melekat erat dengan membran Bruch.
Sesungguhnya antara sel kerucut dan sel batang retina tidak terdapat suatu
perlekatan struktural dengan koroid atau pigmen epitel, sehingga merupakan
titik lemah yang potensial untuk lepas secara embriologis.2
Lepasnya retina atau sel kerucut dan batang dari koroid atau sel
pigmen epitel akan mengakibatkan gangguan nutrisi retina dari pembuluh
darah koroid yang bila berlangsung lama akan mengakibatkan gangguan
fungsi penglihatan yang menetap.2
dapat cepat bila terdapat ablasi superior. Jika macula terlepas maka terjadi
penurunan tajam penglihatan bermakna.8
Retina yang mengalami ablasi dapat terlihat pada oftalmoskopi sebagai
membran abu-abu merah muda yang sebagian menutupi gambaran vaskular
koroid. Jika terdapat akumulasi cairan bermakna pada ruang subretina,
didapatkan pergerakan undulasi retina ketika mata bergerak. Satu robekan
pada retina terlihat agak merah muda karena pembuluh darah koroid di
bawahnya. Mungkin didapatkan debris terkait pada vitreus yang terdiri dari
darah ( perdarahan vitreus ) dan pigmen, atau kelopak lubang retina
(operculum) dapat ditemukan mengambang bebas.9
Klasifikasi ablasio retina berdasarkan etiologinya yang berhubungan
dengan trauma, terdiri atas :2
1. Ablasio retina regmatogenosa
Pada ablasio retina regmatogenosa dimana ablasio terjadi akibat
adanya robekan pada retina sehingga cairan masuk ke belakang antara sel
pigmen epitel dengan retina. Terjadi pendorongan retina oleh badan kaca
cair (fluid vitreous) yang masuk melalui robekan atau lubang pada retina
ke rongga subretina sehingga mengapungkan retina dan terlepas dari lapis
epitel pigmen koroid.
Ablasio retina akan memberikan gejala terdapatnya gangguan
penglihatan yang kadang-kadang terlihat sebagai tabir yang menutup.
Terdapatnya riwayat adanya pijaran api (fotopsia) pada lapangan
penglihatan.
Ablasio retina yang berlokalisasi di daerah supratemporal sangat
berbahaya karena dapat mengangkat makula. Penglihatan akan turun
secara akut pada ablasio retina bila dilepasnya retina mengenai makula
lutea.
Pada pemeriksaan funduskopi akan terlihat retina yang terangkat
berwarna pucat dengan pembuluh darah di atasnya dan terlihat adanya
robekan retina berwarna merah.
Bila bola mata bergerak akan terlihat retina yang lepas (ablasio)
bergoyang. Kadang-kadang terdapat pigmen di dalam badan kaca. Pada
pupil terlihat adanya defek aferen pupil akibat penglihatan menurun.
Tekanan bola mata rendah dan dapat meninggi bila telah terjadi
neovaskular glaukoma pada ablasio yang telah lama.
Gambar 2.7 terjadinya ablasio retina regmatogenosa. (a) Vitreous yang mengalami ablasio merobek
retina. Vitreous terus menarik retina yang mengelilingi robekan (traksi vitreous). (b) cairan dari ruang
vitreous masuk melalui robekan, melepaskan retina dari epitel pigmen retina di bawahnya.
dengan
kryopeksi
sebelum
balon
disuntikkan.
Pasien
harus
2.1.3
Trauma Koroid
Ruptur Koroid
Pada trauma keras dapat terjadi perdarahan subretina yang dapat
merupakan akibat ruptur koroid. Ruptur ini biasanya terletak di polus posterior
bola mata dan melingkar konsentris di sekitar papil saraf optik.2
Bila ruptur koroid ini terletak atau mengenai daerah makula lutea maka
tajam penglihatan akan sangat menurun. Ruptur ini bila tertutup oleh
perdarahan subretina maka akan sukar dilihat tetapi bila darah tersebut telah
diabsorpsi maka akan terlihat bagian berwarna putih karena sklera dapat
langsung dilihat tanpa tertutup koroid.2
2.2
2.3
2.4
BAB III
KESIMPULAN
Perawatan mata pada trauma tumpul : terlebih dahulu beri kompres dingin
untuk mengurangkan sakit dan pembengkakan jaringan, segera cari tempat
pertolongan pertama bila mata sakit, penglihatan mundur, mata menjadi
hitam yang mungkin merupakan tanda kerusakan bola mata bagian dalam.
Perawatan khusus diperlukan untuk melihat kelainan di bagian dalam bola
mata bila sakit tidak berkurang, penglihatan mundur atau berkurang.
Trauma tumpul dapat mengakibatkan kelainan pada jaringan di luar dan di
dalam bola mata. Jangan memegang mata atau membersihkan mata tanpa
kelengkapan alat, bebat mata dengan kain kassa bersih.
DAFTAR PUSTAKA
diakses
29
Juni
2008
dengan
judul
Vitreous