Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUN
1.1.

Latar Belakang
Ikan Demersal merupakan sumberdaya ikan yang cukup penting. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Komisi Ilmiah Stock Assessment Tahun 2001, potensi lestari
ikan demersal di Indonesia diduga sebesar 1.370,10 juta ton/tahun, dari potensi tersebut,
sebesar 27% berada di Laut Jawa, yaitu 375,20 juta ton/tahun. Sebagai akibat dilarangnya
pengoperasian Trawl, berdasarkan Keppres No. 39 Tahun 1980, secara nasional Sumberdaya
Ikan Demersal diperkirakan semakin meningkat.
Menurut Nugroho et al. 1987 Pada periode 19841986, laju tangkap dan sediaan ikan
demersal pada tahun 1986 mencapai kelipatan 2-3 kali lebih tinggi dibandingkan pada tahun
19751979. Dalam perkembangan lebih lanjut guna kepentingan ekonomi yang lebih luas,
mendorong eksploitasi sumberdaya ikan demersal dalam skala yang lebih besar, akhir-akhir
ini pemanfaatan sumberdaya ikan demersal seperti halnya kegiatan penangkapan ikan
berkembang semakin pesat, secara umum laju tangkap sediaan ikan demersal mengalami
peningkatan secara signifikan pada periode tahun 1980-1990 sesudah itu laju tangkap
mengalami kecenderungan menurun.
Menurunnya sumberdaya ikan demersal bukan hanya dari kurang selektifnya alat
tangkap, tetapi juga usaha penangkapan yang merusak habitat (seperti penggunaan bom), dan
menurunnya kualitas lingkungan perairan akibat terjadinya pencemaran. Peningkatan
pencemaran pada ekosistem pesisir yang disebabkan oleh kegiatan kehutanan dan pertanian
pada daerah atas (up land) akan berdampak pada kehidupan lingkungan pesisir dan dapat
menghalangi penetrasi cahaya masuk ke dalam perairan sehingga menurunnya produktifitas
perairan dan menurunnya sumberdaya perikanan demersal karena pada umumnya ruaya ikan
demersal tidak jauh dari daerah pantai (Dahuri et al, 2001).

Kabupaten Kupang

adalah kabupaten yang kaya akan sumberdaya perikanan

terutama ikan demersal. Hal ini terlihat didaerah penelitian yang dari tahun ke tahun
penangkapan dengan alat tangkap tradisional. Adapun jenis alat tangkap yang digunakan oleh
nelayan Kabupaten Kupang (terutama Kupang Barat) untuk menangkap ikan, yaitu pukat
cincin (purse seine), pukat pantai (jaring arad), jaring insang (gill net), jaring angkat (bagan
tancap, bagan perahu), pancing (rawai dasar, pancig tonda, pancing ulur, pancing cumi),
perangkap (sero), dan alat tangkap lainnya (jala tebar dan tombak/panah).
Kecamatan Kupang Barat terdiri dari enam desa yaitu desa Bolok, Kuanheum, Nitneo,
Tesabela, Tablolong dan Lifuleo dengan luas keseluruhan wilayah adalah 91,69 ha. Kawasan
di sekitar perairan Kecamatan Kupang Barat mempunyai pantai yang pada umumnya datar
dan berpasir, substrat yang berpasir, berlumpur, berpasir-berlumpur, karang dan berkarang
berpasir (Anonim, 2003).
Pada umumnya Kecamatan Kupang Barat memiliki sumber daya perikanan yang
sangat beragam salah satunya adalah ikan demersal.
1.2.

Rumusan Masalah
Bagaimana profil perikanan demersal.
1.3.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui jenis alat tangkap ikan demersal
2. Mengetahui jenis-jenis dan kondisi ikan demersal
3. Mengetahui fishing ground ikan demersal
4. Mengetahui sistim pemasaran hasil tangkapan ikan demersal.

1.4.

Manfaat
2

2. Sebagai bahan informasi bagi Masyarakat Kabupaten Kupang Barat dan database bagi
instansi terkait.
3. Referensi bagi civitas Akademik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Kristen Artha Wacana Kupang.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Pengelolaan Wilayah Pantai

2.2. Ikan Demersal


2.3. Biologi Ikan Demersal
2.3.1. Jenis Jenis Ikan Demersal
2.3.2. Klasifikasi Alat Penangkapan Ikan

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.

Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 bulan, pelaksanaan penelitian ini berlokasi di
pantai barat Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang.
4

Lokasi penelitian meliputi Desa / Kelurahan :


Desa Tablolong
Desa Bolok
Desa Kuanheun
Desa Tesabela
Alat dan Bahan

3.2.

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


3.2.1.
1.
2.
3.
4.

Alat
Kamera
Buku tuls (logbook), pena, pensil
Kuisioner
Ikan hasil tangkapan demersal

= Dokumentasi
l= Sebagai alat tulis menulis
= Instrument alat wawancara
= Bahan atau sampel pengamatan

3.2.2. Bahan
1. Hasil tangkapan ikan demersal
= Sampel dalam penelitian
3.3.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan observasi lapangan.
Melalui teknik wawancara semi terstruktur dengan daftar pertanyaan (kuisoner) yang
mencakup profil unit penangkapan ikan Demersal. Jumlah responden sebanyak 30% dari
jumlah total nelayan yang terdapat di Kupang Barat Kabupaten Kupang.
3.4.

Analisis Data
Penelitian ini menggunakan data tahunan hasil tangkapan ikan cakalang yang di daratkan
di PPI Oeba (satuan: ton/tahun). Adapun jumlah upaya penangkapan pancing tonda yang
beroperasi sama dengan banyaknya trip penangkapan pada suatu periode tahun. Sehingga
dalam penelitian cenderung menggunakan formula Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dalam menghitung dan menganalisis data pada penelitian dimaksud.
Rumus Satuan :

4. Dimana i = 1,2,.,t dan j =1,2,.r


Y

5. Dengan
Y
6. ij = Pengamatan pada perlakuan ke-I dan kelompok ke-j

ij = + i + j + ij

7. = Mean populasi
8. i = Pengaruh aditif dari perlakuan ke-i

9. j = Pengaruh aditif dari kelompok ke-j


10. ij = Pengaruh acak dari perlakuan ke-i dan kelompok ke-j

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Perpustakaan dinas kelautan dan perikanan.Blogspot (online) mengenal jarringpurse seine.html 24 november 2011
Badrudin dan Karyana, 1992. Indek Kelimpahan Stock Sumberdaya Ikan Demersal di Perairan
Pantai Barat Kalimantan. BPPL Jakarta.
Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P. Sitepu, M.J., 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir
dan Lautan secara Terpadu. Pradnya Paramita, Jakarta.
Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P. Sitepu, M.J.2001. Pengelolaan Sumberdaya
Wilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu. Pradnya Paramita,
Jakarta.
Efendi, 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara, Jakarta.
Gulland, J. A.1983. Fish Stok Assesment : A Manual of Basic Methods. Chichester New York Brisbane Toronto Singapore : John Willey and Sons. 223 p.
Hanafiah, A.M., A.M. Saefuddin., 1986. Tataniaga Hasil Perikanan. Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.
Hutabarat, S., 2000. Produktifitas Perairan dan Plankton. Universitas
Diponegoro Semarang. Ilo. 2009. Penangkapan Ikan Demersal tetap
Dibatasi. http://www.kompas.com. [19 Agustus 2010]
Jasman, T., 2001. Dampak Perikanan Bundes Terhadap Kelestarian Stock Ikan di Perairan Kota
Tegal. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Nugroho, D. dan Badrudin, 1987. Analisis Laju Tangkap Sumberdaya PerikananDemersal
Periode 1975 1979 dan 1984 1986 di Pantai Utara Jawa Tengah. Jurnal
Penelitian Perikanan Laut No. 40 BPPL Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai